Materi Kelas XI
INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
Pada tahun 1595 Coenelis de Houtman yang sudah merasa mantap, mengumpulkan modal untuk membiayai perjalanan ke Timur Jauh. Pada bulan April 1595, Cornelis de Houtman dan De Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara. Selama dalam pelayaran itu selalu berusaha menjauhi jalan pelayaran Portugis. Pada bulan Juni 1596 pelayaran yang dipimpin oleh De Houtman berhasil berlabuh di Banten.
A. VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)
Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu : Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsikongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah :
a. Untuk menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang Belanda sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsabangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsabangsa Asia.
c. Untuk membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, oleh pemerintah Belanda VOC diberi hakhak istimewa yang dikenal sebagai Hak Octroi yang meliputi halhal sebagai berikut : 1. Monopoli perdagangan
2. Mencetak dan mengedarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai 4. Mengadakan perjanjian dengan rajaraja 5. Memiliki tentara untuk mempertahankan diri 6. mendirikan benteng
7. menyatakan perang dan damai
8. mengangkat dan memberhentikan penguasapenguasa setempat
Untuk mendapatkan keuntungan yang besar VOC menerapkan monopoli perdagangan. Bahkan pelaksanaan monopoli VOC di Maluku lebih keras dari pada pelaksanaan monopoli bangsa Portugis. Peraturanperaturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut :
1. Verplichte Leverantie 2. Contingenten
3. Ekstirpasi 4. Pelayaran Hongi
SISTEM BIROKRASI VOC
daerah. Di bawah Gubernur terdapat beberapa Residen yang dibantu oleh Asisten Residen. Sedangkan pemerintahan dibawahnya lagi diserahkan kepada pemerintahan tradisional seperti raja dan bupati. Sistem pemerintaha seperti ini disebut dengan sistem pemerintahan tidak langsung (Indirect Rule).
KEMUNDURAN VOC
Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke18. Hal ini disebabkan oleh halhal sebagai berikut :
1. Banyak korupsi yang dilakukan oleh pegawaipegawai VOC
2. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC 3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
4. Adanya persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis (Compagnie des Indies) dan kongsi dagang Inggris (East Indian Company).
5. Hutang VOC yang sangat besar
6. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran 7. Berkembangnya faham liberalisme, sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak
sesuai lagi untuk diteruskan
8. Pendudukan Perancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795. menganggap badan seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris, sehingga VOC harus dibubarkan.
Pada tahun 1795 dibentuklah panitia pembubaran VOC. Pada tahun itu pula hakhak istimewa VOC (octroi) dihapus. VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden. Selanjutnya semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda.
B. MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA
Pada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Perancis, berhasil merebut kekuasaan. Sehingga di Belanda terbentuklah pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf (Bataafsche Republiek). Republik ini menjadi boneka Perancis yang sedang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Sedangkan raja Belanda, Willem V, melarikan diri dan membentuk pemerintah peralihan di Inggris. Pada waktu itu antara Inggris dan Perancis sedang bermusuhan dengan hebatnya.
Setelah VOC dibubarkan oleh pemerintahan tersebut pada tahun 1800, maka tanah jajahan yang dulu dikuasai VOC kemudian ditangani oleh suatu badan yang disebut“Aziatische Raad”. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia dipegang oleh Gubernur Jendral Johannes
Siberg (18011804) yang menggantikan Gubernur JendralOverstraaten sebagai Gubernur Jendral
VOC yang terakhir.
C. MASA PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS
1. LATAR BELAKANG
BelandaPerancis. Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral di Indonesia (1808 – 1811. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama “mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris”.
2. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS
a. Bidang Birokrasi Pemerintahan
1. Pusat pemerintahan (Weltevreden) dipindahkan agak masuk ke pedalaman
2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping Gubernur Jendral dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasehat.
3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan Belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda.
b. Bidang Hukum dan Peradilan
1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3 jenis pengadilan, yaitu : a. Pengadilan untuk orang Eropa
b. Pengadilan untuk orang Pribumi c. Pengadilan untuk orang Timur Asing
2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa Eropa. Akan tetapi ia sendiri malah melakukan korupsi besarbesaran dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta.
c. Bidang Militer dan Pertahanan
1. Membangun jalan antara Anyer – Panarukan. Jalan ini penting sebagai lalulintas pertahanan maupun perekonomian.
2. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal ini dilakukan Daendels sebab tidak lagi dapat mengharapkan bantuan dari Eropa. Hubungan Belanda dan Indonesia sangat sukar sebab ada blokade Inggris di lautan.
3. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
d. Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer) dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras.
2. Pajak In Natura (Contingenten) dan sistem penyerahan wajb (Verplichte Leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan diperberat.
3. Mengadakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi).
e. Bidang Sosial
1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja rodi untuk membangun jalan Anyer – Panarukan. 2. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan atau sultan.
3. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.
Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang Panglima Perang yang kemudian dikerahkan ke medan Rusia.
D. MASA PENJAJAHAN INGGRIS DI INDONESIA (Masa Interegnum) 1811 – 1816
1. LATAR BELAKANG
Ketika akhirnya Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendels sudah dipanggil kembali ke Eropa. Penggantinya, Gubernur Jendral Jansen, tidak mampu menahan serangan musuh, sehingga terpaksa menyerah. Akhir dari penjajahan Belanda – Perancis ini ditandai dengan Kapitulasi Tuntang, yang isinya sebagai berikut :
1. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris 2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Semua pegawai Belanda yang mau bekerjasama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus.
4. Semua hutang Pemerintah Belanda yang dulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Kapitulasi Tuntang ini ditandatangani pada tanggal 18 – 9 – 1811, oleh S. Auchmutydari pihak Inggris dan Janssens dari pihak Belanda.
Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, 11 – 9 – 1811, raja muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur (Lieutenant Governor) di Jawa. Akan tetapi dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh di Indonesia.
2. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN THOMAS STAMFORD RAFFLES
a. Bidang Birokrasi Pemerintahan
Langkahlangkah Raffles pada bidang pemerintahan sebagai berikut : 1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan.
2. Sistem pemerintahan feodal oleh Raffles dianggap dapat mematikan usahausaha rakyat.
3. Bupatibupati atau penguasapenguasa pribumi dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
b. Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte
Leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Kedua peraturan tersebut dianggap terlalu berat dan dapat mengurangi daya beli rakyat.
2. Menetapkan Sistem Sewa Tanah (Landrent).
3. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
c. Bidang Sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) 2. Penghapusan perbudakan.
3. Peniadaan Pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan Harimau.
d. Bidang Ilmu Pengetahuan
Masa pemerintahan Raffles di Indonesia memberikan banyak peninggalan yang berguna bagi Ilmu Pengetahuan, seperti :
3. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
3. BERAKHIRNYA KEKUASAAN THOMAS STAMFORD RAFLLES
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan adanyaConvention of London, 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh wakilwakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut :
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda
2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris
3. Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris dan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.
E. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (Nederlandsch Indie) (1816 – 1942)
1. Pemerintahan Komisaris Jendral
Setelah berakhirnya kekuasaan Inggris, yang berkuasa di Indonesia adalah Pemerintahan Hindia Belanda. Pada mulanya pemerintahan ini merupakan pemerintahan kolektif yang terdiri dari tiga orang, yaitu : Flout, Buyskess dan Van Der Capellen. Mereka berpangkat komisaris Jendral. Masa peralihan ini hanya berlangsung dari tahun 1816 – 1819. Pada tahun 1819, kepala pemerintahan mulai dipegang oleh seorang Gubernur Jendral Van Der Capellen (18161824)
Dengan berdirinya Singapura maka timbullah perselisihan mengena batasbatas wilayah kekuasaan pendudukan Inggris dan Belanda. Masalah ini kemudian diselesaikan lewat Treaty
of London, 1824, yang isinya sebagai berikut :
1. Kedua negeri (Belanda dan Inggris) berhak untuk saling memasuki wilayah jajahan masing masing.
2. Belanda menarik diri dari jajahannya di Asia Daratan (Benggala, Gujarat, Malaka dan Singapura 3. Inggris menarik diri dari nusantara dan menyerahkan Bengkulu, Bangka dan Belitung.
4. Kemerdekaan Aceh dihormati oleh kedua belah pihak, karena Aceh dijadikan Bufferstaat yaitu daerah pemisah antara Kekuasaan Belanda di Indonesia dan Inggris di Singapura dan Malaka. 5. Inggris dan Belanda bertanggung jawab atas keamanan di selat Malaka.
Pada kurun waktu 18161830, pertentangan antara kaum liberal dan kaum konservatif terus berlangsung. Sementara itu kondisi di negeri Belanda dan di Indonesia semakin memburuk. Oleh karena itulah usulan Van Den Bosch untuk melaksanakanCultuur
Stelsel (tanam paksa) diterima dengan baik, karena dianggap dapat memberikan keuntungan
yang besar bagi negeri induk.
F. PENERAPAN SISTEM TANAM PAKSA (CULTUUR STELSEL) PADA TAHUN 1830 1870
a. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
1. Di Eropa Belanda terlibat dalam peperanganpeperangan pada masa kejayaan Napoleon, sehingga menghabiskan biaya yang besar.
2. Terjadinya Perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun 1830.
3. Terjadi Perang Diponegoro (18251830) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda. Perang Diponegoro menghabiskan biaya kurang lebih 20.000.000 Gulden.
6. Kegagalan usaha mempraktekkan gagasan liberal (18161830) dalam mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan besar terhadap negeri induk.
b. Aturanaturan Tanam Paksa
Ketentuanketentuan pokok Sistem Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad(lembaran negara) tahun 1834, no. 22, beberapa tahun setelah Tanam Paksa dijalankan di Pulau Jawa. Bunyi dari ketentuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persetujuanpersetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor yang dapat dijual dipasaran Eropa.
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk, tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tersebut tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam tanaman padi.
4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak tanah.
5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; Jika harganya ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka kelebihan itu diberikan kepada penduduk.
6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani, akan menjadi tanggungan pemerintah 7. Bagi yang tidak memiliki tanah, akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrikpabrik milik
pemerintah selama 65 hari setiap tahun.
8. Pelaksanaan Tanam Paksa diserahkan kepada pemimpinpemimpin pribumi. Pegawaipegawai Eropa bertindak sebagai pengawas secara umum.
Ketentuan ketentuan tersebut memang kelihatan tidak terlampau menekan rakyat. Dalam prakteknya, sistem tanam paksa seringkali menyimpang, sehingga rakyat banyak dirugikan, misalnya:
1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan suka rela akan tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan caracara paksaan.
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. Seringkali tanah tersebut satu per tiga bahkan semua tanah desa digunakan untuk tanam paksa.
3. Pengerjaan tanamantanaman ekspor seringkali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi. Sehingga tanah pertanian mereka sendiri terbengkelai.
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa.
5. Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak dikembalikan kepada petani. 6. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
7. Buruh yang seharusnya dibayar oleh pemerintah dijadikan tenaga paksaan.
c. Akibatakibat Tanam Paksa
Bagi Belanda
1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa 2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis, pada masa Tanam Paksa
mendapat keuntungan besar
3. Pabrikpabrik gula yang semula diusahakan oleh kaum swasta Cina, kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha Belanda karena keuntungannya besar.
4. Belanda mendapatkan keuntungan (batiq slot) yang besar.
Bagi Indonesia
Dampak negatif :
2. Beban pajak yang berat
3. Pertanian utamanya padi banyak mengalami kegagalan panen 4. Kelaparan dan kematian terjadi dimanamana.
5. Jumlah penduduk Indonesia menurun. Dampak positif :
1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenisjenis tanaman baru
2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.
Karena reaksireaksi tersebut, secara berangsurangsur pemerintah Belanda mulai mengurangi pemerasan lewat Tanam Paksa dan menggantikannya dengan sistem politik ekonomi liberal kolonial. Tonggak berakhirnya Tanam Paksa adalah dengan dikeluarkannya UndangUndang Pokok Agraria (Agrarische Wet), 1870.
G. POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL SEJAK TAHUN
1870
1. LATAR BELAKANG
a. Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat pribumi namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda.
b. Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan Revolusi Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
c. Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya (Indonesia). Hal ini dimaksudkan agar para pengusaha Belanda sebagai pendukung Partai Liberal, dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
d. AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat menanamkan modalnya di Indonesia.
Pelaksanaan politik ekonomi liberal ini dilandasi dengan beberapa peraturan diantaranya sebagai berikut :
1. Indische Comptabiliteit Wet, 1867. 2. Suiker Wet
3. Agrarische Wet (Undangundang Agraria),1870. 4. Agrarische Besluit, 1870.
2. PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
Sejak tahun 1870 di Indonesia diterapkan Imperialisme Modern (Modern Imperialism). sejak tahun tersebut di Indonesia telah diterapkan Opendeur Politiek yaitu politik pintu terbuka terhadap modalmodal swasta asing. Disamping modal swasta Belanda sendiri, modal swasta asing lain juga masuk ke Indonesia, seperti modal dari Inggris, Amerika, Jepang dan Belgia. Modalmodal swasta asing tersebut tertanam pada sektorsektor pertanian dan pertambangan, seperti karet, teh, kopi, tembakau, tebu, timah dan minyak. Sehingga perkebunanperkebunan dibangun secara luas dan meningkat pesat.
3. AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL
Bagi Belanda :2. Hasilhasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda. Pada tahun 1870 luas tanah di pulau Jawa yang ditanami tebu seluas 54.176 bahu, maka dalam tahun 1900 meningkat menjadi 128.301 bahu.
3. Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan. Bagi rakyat Indonesia :
1. Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk
2. Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula membawa akibat buruk bagi penduduk. Uang sewa tanah dan upah pekerja menurun.
3. Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara pertumbuhan penduduk Jawa meningkat cukup pesat.
4. Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan banyak barang barang impor dari Eropa.
5. Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya setelah adanya angkutan dengan kereta api.
6. Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman yang berat bagi yang melanggar peraturan Poenale Sanctie.
H. POLITIK ETIS
1. Latar Belakang
a. Pelaksanaan sistem tanam paksa yang mendatangkan keuntungan berlimpah bagi Belanda, namun menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia.
b. Eksploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia dengan sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib buruk rakyat pribumi.
c. Upaya Belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan dilakukan dengan cara penekanan dan penindasan terhadap rakyat.
d. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri (Kaum Etisi) seperti Van Kol,Van
Deventer, Brooschooft, De Waal, Baron van Hoevell, Van den Berg, Van De Dem dan lainlain.
Tokoh tersebut memperjuangkan agar pemerintah Belanda meningkatkan kesejahteraan moril dan materiil kaum pribumi, menerapkan desentralisasi dan efisiensi. Perjuangan mereka kemudian dikenal sebagai Politik Etis. Politik ini kemudian didukung oleh Politik
Asosiasi yang memandang perlunya kerjasama yang erat antara golongan Eropa dan rakyat
pribumi untuk kemajuan tanah jajahan.
2. Pelaksanaan Politik etis
Pada periode 1900 1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunanbangunan besar didirikan, semua itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan. Perubahanperubahan tersebut sebagai berikut :
a. Desentralisasi Pemerintahan
Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Seluruh jalannya pemerintahan ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat pemerintahan yang ada di Nederland. Sejak tahun 1854 dikeluarkan peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan HindiaBelanda. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ekonomi liberal.
b. Irigasi
seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908 berkembang menjadi 173.000 bau. Menurut rencana pada tahun 1890 akan dibangun irigasi seluas 427.000 bau selama 10 tahun.
c. Emigrasi (Transmigrasi)
Dalam abad ke19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung dengan perluasan tanaman tebu.
d. Edukasi
Pada mulanya pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi. Sekolah kelas I (angka satu) yang diperuntukkan kepada anakanak pegawai negeri, orang berkedudukan dan berharta. Sedangkan sekolah kelas II (angka dua) diperuntukkan kepada anakanak pribumi pada umumnya. Mata pelajaran yang diberikan meliputi membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah dan menggambar.
3. Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi
Kegagalan pelaksanaan politik Etis tersebut nampak dalam :
1. Sejak pelaksanaan sistem ekonomi liberal Belanda mendapatkan keuntungan yang besar, sedangkan tingkat kesejahteraan rakyat pribumi tetap rendah.
2. Hanya sebagian kecil kaum pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan yang baik dalam masyarakat kolonial, yaitu golongan pegawai negeri.
Pegawai negeri dari golongan pribumi hanya digunakan sebagai alat saja, sehingga
dominasi bangsa Belanda tetap sangat besar.
SOALSOAL EVALUASI
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !
1. Latar belakang dan faktor pendorong kedatangan bangsabangsa Eropa ke Asia adalah sebagai berikut, kecuali ….
A.Keinginan menemukan daerah asal rempahrempah
B. Runtuhnya Konstantinopel, 1453, ke tangan bangsa Turki Saljuk menyebabkan terputusnya hubungan dagang AsiaEropa
C. Keinginan membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat D.Penemuan mesin uap oleh James Watt
E. Rasa tertarik kepada buku karya Marcopolo berjudul : Imago Mundi yang menceritakan kesuburan Asia.
2. Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah ….
A. Invasi Napoleon ke negaranegara Eropa termasuk Belanda
B. Pendudukan Spanyol terhadap Lisabon sehingga Belanda kesulitan mendapatkan rempahrempah
C. Adanya persaingan dengan Portugis dan Spanyol dalam mencari tanahtanah jajahan
D. Keinginan untuk menemukan India
E. Kekalahan Belanda dalam perang 30 tahun melawan Spanyol
A. Johan van Olden Barnevelt B. Pieter Both
C. Jon Pieterzoon Coen D. Francois Wittert E. Cornelis de Houtman
4. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka pemerintah Belanda memberikan hak hak istimewa kepada VOC yang meliputi hakhak sebagai berikut,kecuali ….
A. mengangkat dan memberhentikan pegawai B. memiliki tentara
C. mendirikan negara merdeka di seberang lautan D. mengeluarkan / mencetak uang
E. menyatakan perang dan damai
5. Setelah mampu menggantikan posisi Portugis di Maluku, Belanda mendirikan Loji di Ambon dengan Gubernur Jendral Pertamanya ….
A. Pieter Both
B. Jon Pieterzoon Coen C. Van Den Bosch D. De Jonge E. De Kock
6. Seorang Gubernur Jendral yang memindahkan Loji VOC dari Ambon ke Batavia adalah …. A. de Jonge
B. de Fock C. Pieter Both
D. Jan Pieterzoon Coen E. Van Den Bosch
7. Hak VOC untuk menebang tanaman rempahrempah di Maluku agar harganya stabil/naik disebut ….
A. Verplichte Leverantie B. Pelayaran Hongi C. Contingenten D. Poenale Sanctie E. Eksterpasi
8. Kewajiban pajak yang harus dibayarkan dengan hasil bumi disebut …. A. Verplichte Leverantie
B. Pelayaran Hongi C. Contingenten D. Poenale Sanctie E. Eksterpasi
9. Semakin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu sendiri, sebab …. A. Semakin banyaknya korupsi
B. Tidak sesuai dengan semangat Liberalisme Ekonomi C. Bersaing dengan Portugis dan VOC
10. Langkahlangkah Daendels dalam mengemban tugasnya di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali ….
A. Pulau Jawa dibagi menjadi 18 wilayah
B. Membangun jalan antara Anyer dan Panarukan C. Menerapkan kerja Rodi
D. Menerapkan Preanger Stelsel E. Menerapkan penyerahan wajib
11. Proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun 1814 ditandai dengan ….
A. Convention of London B. Traktat Sumatra C. Kapitulasi Tuntang D. Kapitulasi Kalijati E. Perjanjian Bongaya
12. Setelah ditunjuk sebagai Gubernur Jendral di Indonesia, Raffles melakukan langkahlangkah pembaharuan sebagai berikut, kecuali ….
A. menerapkan sistem Landrent B. menerapkan kerja rodi
C. menghapuskan penyerahan wajib D. menegakkan persamaan hukum
E. membagi Pulau Jawa menjadi 9 propinsi
13. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch didorong oleh halhal sebagai berikut, kecuali ….
A. kas negara yang kosong
B. keinginan para Bupati untuk mendapatkan Cultuure Procenten
C. pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
D. hutang luar negeri yang berat
E. perang yang memakan biaya besar
14. Penderitaan rakyat pada masa Tanam Paksa semakin parah karena ulah para Bupati yang berlombalomba mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda bila hasil Tanam Paksa di daerahnya melebihi target. Bonus itu disebut ….
A. Verplichte Leverantie B. Cultuure Procenten C. Contingenten D. Batig Saldo E. Eksterpasi
15. Sebenarnya sistem Tanam Paksa merupakan kelanjutan dari praktek pemerasan yang pernah dilakukan oleh Daendels sebelumnya, yaitu ….
A. kerja rodi
B. Verplichte Leverantie C. Hongi Tochten D. Preanger Stelsel E. Cotingenten
16. Berakhirnya Cultuur Stelsel ditandai dengan dikeluarkan peraturan ….
B. Agrarische Wet
C. Compatibilitet Wet
D. Poenale Sanctie
E. Bill of Right
17. Undangundang yang menyatakan bahwa dalam menyusun anggaran belanja, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda harus mendapat persetujuan Parlemen adalah .…
A. Suiker Wet B. Agrarische Wet C. Compatibilitet Wet D. Poenale Sanctie
E. Wilden Schoolen Ordonantie
18. Artikel karya Van Deventer yang ditulis dalam majalah de Gids, berisi tentang perlunya kebijaksanaan politik etis adalah ….
A. Max Havelar B. Eure Schuld
C. Al ik en Nederlander Was D. From dark to light
E. Indonesia Menggugat
19. Buku karya Multatuli yang berisi tentang kisah Saijah dan Adinda, petani yang jadi korban Tanam Paksa di Lebak, Banten berjudul ….
A. Max Havelar B. Eure Schuld
C. Al ik en Nederlander Was D. From dark to light
E. Indonesia Menggugat
20. “Inggris tidak akan menghalangi usaha Belanda meluaskan wilayah di Sumatra” adalah bunyi dari ….
B. JAWABLAH SOALSOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !
1. Apa sebenarnya tugas utama Herman W. Daendels datang ke Indonesia ? 2. Tuliskan isi Convention of London, tahun 1814, antara Inggris dan Belanda ! 3. Apa akibatakibat positif Tanam Paksa bagi bangsa Indonesia ?
4. Apa yang dimaksud dengan Cultuure Procentence ? 5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Comtabilitet Wet b. Suiker Wet c. Agrarische Wet d. Poenale Sanctie
6. Sebutkan akibatakibat pelaksanaan politik ekonomi liberal kolonial 18701900 bagi bangsa Belanda dan bangsa Indonesia
7. Apa yang dimaksud dengan siasat “Benteng Stelsel” ? 8. Apa yang dimaksud dengan Pax Netherlandica ?
A. FAKTORFAKTOR PENDORONG MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
1. Faktor Intern (dari dalam)
a. Penderitaan rakyat selama penjajahan Belanda
b. Adanya deskriminasi rasial c. Adanya Politik Etis
2. Faktor Extern (dari luar)
a. Pengaruh fahamfaham baru dari Eropa, seperti : Liberalisme, Demokrasi dan Nasionalisme
b. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904 – 1905), mengangkat harkat dan martabat bangsa bangsa Asia.
c. Pengaruh pergerakan nasional negaranegara AsiaAfrika lainnya, seperti : Turki, Mesir, India, Cina dan Filipina.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN IDIOLOGI DAN ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo diawali dari upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa untuk membentuk Studie Fonds (Dana Belajar) untuk memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, namun berpotensi. Pada kahir 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo, pelajar STOVIA di Jakarta. Karena adanya kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut, maka pada hari Rabu, 20 Mei 1908, di Gedung STOVIA (Gedung Kebangkitan Nasional sekarang) dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi Utomo. Sebagai ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo.
Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di Yogyakarta, yang menghasilkan kepustusankeputusan sebagai berikut :
a. Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik
b. Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan c. Ruang gerak terbatas pada daerah Jawa dan Madura.
Kongres tersebut juga memutsukan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bu[ati Karanga Anyar, R.T. Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan
di Yogyakarta. Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan
muda. Hal ini disebabkan :
a. Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.
b. Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat pribumi.
c. Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia d. Budi Utomo tidak berpolitik
Walaupun demikian, sampai akhir tahun 1909, Budi Utomo telah mempunyai 40 cabang dengan jumlah anggota kurang lebih 10.000 orang. Pada tahun 1914, saat Perang Dunia I meletus, Budi Utomo yang pamornya sudah menurun, mengusulkan perlunya wajib militer bagi penduduk bumi putera (Indie Weerbaar). Gagasan ini ditolak Belanda, sebagai gantinya parlemen Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat), Desember 1916.
Serikat Islam
Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Serikat Dagang
Islam (SDI) di Solo, dengan tujuan untuk membela kepentingan pedagangpedagang
Indonesia dari ancaman pedagang Cina. Dengan masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar anggotanya tidak terbatas pada golongan pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
a. mengembangkan jiwa dagang
b. membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya c. memajukan pengajaran
d. memprbaiki pendapatpendapat yang keliru tentang Islam.
Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah anggota yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh :
a. Serikat Islam terbuka bagi semua golongan
b. Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan
c. Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan d. Serikat Islam dipimpin oleh tokohtokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiaikiai e. Agama Islam dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.
Melihat adanya tandatanda semangat revolusioner dalam tubuh Serikat Islam, Gubernur Jendral Idenberg menaruh sikap waspada. Pada bulan Agustus 1912, untuk sementara waktu kegiatan Serikat Islam diskors. Pada kongres Serikat Islam pertama di Surabaya, Januari 1913, ditegaskan bahwa Serikat Islam bukan partai politik. Hal ini dimaksudkan untuk tidak melawan pemerintah Hindia Belanda. Pada kongres tersebut juga diputuskan bahwa Haji Umar Said Cokroaminoto, sebagai ketua SI dan Surabaya sebagai pusat kegiatan SI.
Vereniging) yang berhaluan komunis yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil mempengaruhi tokohtokoh muda SI, seperti : Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo melalui SI cabang Semarang. Dalam perkembangannya terjadi pertentangan antara kelompok SI Putih dan SI Merah yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921 diputuskan diberlakukannya disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama menjadi “Sarekat Rakyat”.
Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yaitu :
1. E.F.E. Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi. 2. Suwardi Suryaningrat
3. dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan didirikannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semuaIndiers sebagai persiapan menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud dengan Indiers adalah semua orang yang lahir di Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik orang IndoBelanda, Cina, Arab maupun pribumi asli. Citacita Indische Partij ini disebarluaskan melalui surat kabar “De Express”.
Karena sikap dan programnya yang tegas dan bercitacita “Hindia Merdeka” untuk pertamakalinya, maka surat permohonan untuk mendapatkan pengakuan sebagai badan hukum ditolak pemerintah Hindia Belanda. Sikap kritis Indische Partij ini juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudul Als ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Artikel tersebut berisi sindiran terhadap pemerintah Hidia Belanda yang mengajak bangsa Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan Belanda yang keseratus.
Karena kegiatankegiatan IP dianggap merugikan pemerintah, maka pada bulan Agustus 1913, pemerintah Belanda menangkap ketiga pemimpin IP tersebut diatas. Merka kemudian mendapatkan hukuman buang. Mereka sendiri memilih Belanda sebagai tempat pembuangannya. Dengan dibuangnya ketiga tokoh IP tersebut, maka kegiatan IP semakin menurun. Oleh karena itulah IP kemudian berganti nama menjadi partai Insulinde. Pada tahun 1919, Insulinde berganti nama lagi menjadi Nasional Indische Partij (NIP).
C. MASA RADIKAL
Pada masa radikal ini organisasiorganisasi pergerakan nasional melakukan taktik perjuangan nonkooperatif, yaitu tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Organisasiorganisasi pergerakan yang melakukan taktik nonkooperatif tersebut adalah : Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Semangat radikal muncul di kalangan partaipartai politik di Indonesia dan di negeri Belanda disebabkan oleh halhal sebagai berikut :
a. Setelah perang Dunia I, perasaan anti penjajahan di AsiaAfrika semakin menonjol
b. Adanya pernyataan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, tentang hak untuk menentukan nasib sendiri
d. Sikap Gubernur Jendral Fock yang sangat reaksioner dan mengabaikan kekuatan yang sedang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Den Haag, Belanda. Pada mulanya bernama Indische Veereniging (IV). Pendirinya adalah orangorang Indonesia yang berada di Belanda, antara lain Sultan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Pada mulanya organisasi ini hanya berupa organisasi sosial untuk mengurus kepentingan bersama orang orang Indonesia di perantauan. Unsurunsur politik mulai tampak dengan diterbitkannya majalah Hindia Putra pada bulan Maret 1916. Organisasi ini semakin berkembang dengan kedatangan tokohtokoh tiga serangkai pendiri Indische Partij yang sedang menjalani hukuman buang di negeri Belanda.
Setelah Perang Dunia I, semangat nasionalisme semakin kuat, pada tahun 1922 Indische Veereniging berganti nama menjadi Indonesische Veereniging. Pada tahun 1923 majalah Hindia Putra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada tahun 1925 Indonesische Veereniging berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Aktifitas politik PI ini semakin meningkat sejak bergabungnya Ahmad Subarjo dan Mohammad Hatta ke dalam tubuh PI. Bahkan kemudian PI menegaskan bahwa tujuan PI adalah Indonesia Merdeka yang akan dicapai melalui aksi bersama dan serentak oleh masyarakat Indonesia.
Untuk mendapatkan dukungan internasional, maka PI ikut aktif dalam kegiatan kegiatan organisasi internasional menentang penjajahan, seperti :
a. Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial b. Liga Demokrasi Internasional
c. Kongres Wanita Internasional
d. Mengadakan hubungan dengan Komunisme Internasional (Komintern).
Pada tahun 1920an pengaruh PI di tanah air semakin luas. Beberapa organisasi lahir di tanah air karena mendapat pengaruh dari PI, seperti : PPPI, PNI, dan Jong Indonesia. Pada tahun 1927 diadakan penggeledahan terhadap pemimpinpemimpin PI. Empat tokoh PI, yaitu : Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamijoyo, dan Abdul Majid
Joyoadiningrat ditangkap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Mereka dituduh akan
melakukan pemberontakan dan pemerintah kolonial menduga ada hubungan antara pemberontakan PKI, 1926 dengan PI.
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Banyak anggota PNI adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia yang kembali ke tanah air. Ir.
Sukarno terpilih sebagai ketua PNI. Sedangkan tujuan PNI adalah “Indonesia Merdeka”.
Tujuan tersebut akan dicapai dengan azas “percaya pada diri sendiri”, artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial budaya yang rusak karena penjajahan dengan kekuatan sendiri. Idiologi PNI adalah Marhaenisme yang dicetuskan oleh Ir. Sukarno dengan tujuan untuk menggalang persatuan dari aliranaliran politik yang ada di Indonesia, yaitu : Nasionalis, Islam dan Marxis.
Dengan aksi persatuannya, PNI berhasil membentuk Permufakatan Perhimpunan
perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tanggal 18 Desember 1927 di
Bandung. PPPKI beranggotakan PNI, SI, Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studie Club dan Algemene Studie Club.
Adanya isu bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, dijadikan alasan oleh pemerintah kolonial untuk mengadakan penggeledahan dan penangkapan. Sehingga pada bulan Desember 1929, empat tokoh PNI ditangkap. Mereka adalah Ir. Sukarno, R. Gatot
Mangkupraja, Maskun Sumadireja dan Supriadinata. Dalam pengadilan mereka di
Sukamiskin, Bandung, Ir. Sukarno membacakan pidato pembelaannya berjudul “Indonesia Menggugat”. Tokohtokoh PNI tersebut akhirnya dijatuhi hukuman penjara.
SOALSOAL EVALUASI
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !
1. Penderitaan rakyat pada masa kolonial Belanda disebabkan oleh adanya politik drainage oleh pemerintah kolonial. Yang dimaksud dengan politik drainage adalah ....
A. politik adu domba antara kelompokkelompok pribumi.
B. politik penghisapan kekayaan untuk kepentingan pemerintah kolonial C. Politik Etis yang hanya merupakan tipu muslihat Belanda
D. Politik pemanfaatan bangsa Indonesia untuk kepentingan perang Belanda E. Politik intervensi Belanda terhadap kerajaankerajaan di Indonesia
2. Berikut ini adalah ciriciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, kecuali.... A. Bersifat kedaerahan
B. Bersifat sporadis atau musiman C. Memiliki ide nasional yang jelas D. Perlawanan fisik bersenjata E. Dipelopori oleh kaum terpelajar
3. Faktorfaktor dari dalam negeri yang mempengaruhi munculnya pergerakan nasional, sebagai berikut, kecuali ....
A. Adanya diskriminasi rasial
B. Penderitaan rakyat karena penjajahan C. Adanya politik etis
D. Masuknya fahamfaham baru
E. Ketidakadilan dalam kehidupan sosial
4. Faktorfaktor dari luar negeri yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional Indonesia sebagai berikut, kecuali ....
A. Masuknya fahamfaham baru dari Eropa
B. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 C. Perang kemerdekaan Amerika
D. Bangkitnya nasionalisme India
E. Bangkitnya gerakan Nasionalisme Mesir dan Turki
5. Meluasnya fahamfaham baru seperti demokrasi, liberalisme dan nasionalisme setelah terjadi .... A. Revolusi Industri di Inggris
B. Revolusi Perancis
D. Revolusi Amerika E. Revolusi Cina
6. Kemenangan Jepang atas Rusia mempengaruhi pergerakan nasional sebab .... A. Rusia adalah imperalisme di Asia
B. Bangsa Jepang adalah bangsa Asia yang terkuat C. Bangsa Jepang adalah keturunan Dewa Matahari
D. Dapat mengangkat semagat dan harga diri bangsa Asia termasuk Indonesia E. Jepang mempunyai semangat kebangkitan bangsa Asia Timur Raya
7. Dampak positif pelaksanaan politik etis yang mendorong lahirnya pergerakan nasional adalah bidang ....
A. Irigasi D. Transmigrasi B. Edukasi E. Emansipasi C. Emigrasi
8. Berdirinya Budi Utomo diawali oleh upaya dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan “Studie Fond”, yaitu ....
A. Penghimpunan dana belajar pelajar Indonesia di negeri Belanda
B. Penghimpunan dana belajar bagi anakanak Jawa yang kekurangan biaya C. Perhimpunan Pelajar Jawa
D. Perhimpunan Pelajar STOVIA E. Kelompok pelajarpelajar Jawa
9. Semangat perjuangan Indische Partij tampak dalam semboyan mereka, yaitu .... A. Als ik en Nederlander Was
B. Indie Weerbaar C. Indie Voor Indiers D. Indische Nationalisme E. Indische Veereniging
10. Indische Partij didirikan pada tahun 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu .... A. dr. Wahidin – dr. Sutomo – R.M. Tirtokusumo
B. Douwes Dekker – dr. Cipto Mangunkusumo – dr. Sutomo C. Suwardi Suryaningrat – Multatuli – dr. Cipto Mangunkusumo D. Ir. Sukarno – Moh. Hatta – Sutan Syahrir
E. Ir. Sukarno – Moh. Hatta – Mr. Sartono
11. Indische Partij adalah sebuah organisasi pergerakan yang bercitacita untuk .... A. Memajukan pendidikan kaum pribumi
B. Menghimpun partaipartai politik di Indonesia C. Menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia D. Menyatukan kaum pribumi
E. Menyatukan golongan Indonesia asli dengan golongan IndoBelanda
12. Ki Hajar Dewantara mengkritik tajam pemerintah kolonial Belanda melalui tulisannya dalam harian De Express yang berjudul....
A. Max Havelaar
13. Lahirnya Serikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada tahun 1911 di Surakarta oleh Haji Samanhudi bertujuan untuk ....
A. Memajukan perdagangan di Indonesia
B. Membantu pedagang Islam yang bermodal lemah
C. Menghimpun para pedagang Islam dalam rangka menghadapi pedagang Cina D. Menjaga agar tidak ada persaingan yang tidak sehat diantara pedagang Islam E. Memberdayakan ekonomi rakyat Indonesia
14. Serikat Islam (SI) yang berdiri pada tahun 1912 dalam waktu relatif singkat berkembang pesat dan memiliki anggota yang sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh halhal sebagai berikut, kecuali ....
A. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam B. Keanggotaan SI bersifat terbuka dan merakyat C. SI dipimpin oleh tokohtokoh kharismatik D. SI berpolitik dan membela rakyat kecil
E. SI mendapat restu dan perlindungan dari pemerintah Belanda
15. Tokoh ISDV (komunis) yang menyusup ke dalam tubuh SI dan berhasil menjabat ketua SI lokal Semarang adalah ....
A. Snevliet D. Muso B. Darsono E. Alimin C. Semaun
16. Kata” Indonesia “ digunakan pertama kali sebagai nama organisasi pergerakan nasional oleh .... A. Partai Nasional Indonesia
B. Perhimpunan Pelajar –pelajar Indonesia C. Partai Indonesia Raya
D. Partai Indonesia
E. Perhimpunan Indonesia
17. Surat kabar Budi Utomo bernama .... A. Darmo Kondo
B. De express C. Oetoesan Hindia D. Hindia Putra E. Indonesia Merdeka
18. Pemberontakan yang dilakukan oleh awak kapal perang Belanda Zeven Provincien ( 1993 ) disebabkan oleh ....
A. Menentang diterapkannya Ordonatie Sekolah Liar
B. Menuntut diterapkannya wajib militer bagi penduduk bumi putera ( Indie Weerbaar ) C. Menuntut pembebasan tokohtokoh PNI yang ditangkap Belanda
D. Menuntut kenaikan gaji awak kapal sehubungan dengan adanya krisis ekonomi dunia (Malaise) E. Menuntut dihapuskannya deskriminasi di lingkungan Angkatan Laut Hindia Belanda
19. Berikut ini berbagai tujuan PPPKI, 1927 di Bandung, kecuali ....
A. Mencapai kesamaan arah aksi kebangsaan dari berbagai perkumpulan B. Menghindarkan perselisihan antar anggota
C. Menggalang persatuan diantara organisasiorganisasi yang ada D. Melebur organisasiorganisasi yang besar dan kuat
20. Nama harian milik Sarikat Islam yang besar peranannya dalam pergerakan nasional adalah .... A. Darmo Kondo
B. Hindia Putra C. De express D. Soenting Melayu E. Oetoesan Hindia
B. JAWABLAH SOALSOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !
1. Bagaimanakah pembagian kelas dalam masyarakat Indoensia sebagai wujud dari adanya diskriminasi rasial pada zaman Kolonial Belanda ?
2. Jelaskan pengaruh Politik Etis terhadap munculnya Pergerakan Nasional !
3. Jelaskan pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia (1905) terhadap Pergerakan Nasional Indonesia!
4. Tuliskan isi pokok artikel Als ik en Nederlander Was karya Ki Hajar Dewantara !
5. Bagaimanakah isi pokok pidato pembelaan Ir. Sukarno yang berjudul “Indonesia Menggugat” ! 7. Sebutkan hasilhasil dan pengaruh Kongres Pemuda Indonesia II, 28 Oktober 1928 !
8. Sebutkan faktorfaktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1930an !
9. Apa yang dimaksud dengan ordonansi sekolah liar ? 10. Apa yang menjadi tuntutan utama GAPI ?
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
DAMPAK
PENDUDUKAN JEPANG BAGI KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA.
Pada tanggal 18 Desember 1941, Jepang melakukan pemboman terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai). Setelah pemboman itu dilakukan, baru disampaikan pernyataan perang secara resmi terhadap Amerika Serikat. Kemudian secara serentak Jepang bergerak masuk ke Asia Tenggara dengan taktik gerak cepat. Sasarannya adalah IndoCina, Muang Thai, Birma, Malaya, Filipina dan Hindia Belanda (Indonesia).
Di Indonesia Jepang memperoleh kemajuan yang pesat. Berturutturut kota minyak seperti Tarakan, Balikpapan jatuh pada bulan Januari 1942, kemudian Pontianak dan Palembang pada bulan Pebruari 1942. Dalam pertempuran di Laut Jawa pada tanggal 19 Februari 1942, Jepang berhasil menghancurkan armada gabungan Sekutu. Sehingga terbukalah pintu gerbang ke Pulau Jawa. Mengetahui kenyataan itu, Gubemur Jendral HindiaBelanda memindahkan pemerintahannya ke Bandung.
Pimpinan tentara sekutu di Jawa adalah Letnan Jendral H. Ter Poorten.Sedangkan tentara Jepang yang dikerahkan merebut Pulau Jawa dipimpin oleh LetnanJendral Hitosyi
Imamura. Pada tanggal 1 Maret 1942 mereka mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu Teluk
Banten, di Eretan (Jawa Barat) dan di Kragan (Jawa Tengah). Tanggal 5 Oktober 1942 dengan mudah Jepang memasuki kota Jakarta (Batavia). Dalam rangka menyerbu Bandung, Jepang menduduki Subang dan Pangkalan Udara Kalijati. Kemudian mereka bergerak ke pusat pertahanan Belanda/Sekutu di Bandung dan Pegunungan Priangan.
perjanjian yang dikenal sebagai Kapitulasi Kalijati. Perjanjian tersebut berisi penyerahan tanpa syarat Belanda/Sekutu terhadap Jepang. Dalam perundingan tersebut pihak Sekutu diwakili oleh Letnan Jendral Ter Poorten. Dalam perjanjian ituhadir pula Gubemur Jendral Belanda di Indonesia, Tjarda Van Starkenborg Stachouwer.Sedangkan pihak Jepang diwakili Letnan
Jendral Hitoshi Imamura.
Setelah penyerahan kedaulatan tersebut, Indonesia dibagi atas tiga wilayah pemerintahan militer pendudukan, yaitu:
1. Tentara ke enam belas (Angkatan Darat) memerintah di Jawa dan Madura, dengan pusat pemerintahan di Jakarta/Batavia.
2. Tentara ke duapuluh lima, memerintah di Sumatera, berpusat di Bukit Tinggi
3. Armada Selatan Kedua memerintah Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku dan Irian Jaya, pusatnya di Ujung Pandang
PERGERAKAN NASIONAL PADA ZAMAN JEPANG
GERAKAN 3 A
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mempropagandakan dirinya sebagai saudara tua yang akan membantu bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari cengkeraman bangsa Barat. Untuk itu kemudian pemerintah pendudukan Jepang membentuk Gerakan 3 A, yaitu:
1. Nippon Cahaya Asia 2. Nippon Pelindung Asia 3. Nippon Pemimpin Asia
Namun gerakan ini tidak berumur lama, karena tidak mendapat simpati dari rakyat. Untuk dapat menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang menawarkan kerjasama kepada tokoh tokoh Pergerakan Nasional. Pemimpinpemimpin Indonesia sepertilr. Soekarno, Moh.
Hatta, Sutan Syahrir, dan lainlain dibebaskan dari penahanan Belanda.
Kemudian empat orang nasionalis terkemuka, yang dikenal dengan sebutan Empat Serangkai, yakni : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur dan Ki Hajar
Dewantara mendapat kepercayaan untuk membentuk gerakan baru, yang diberi nama PUTERA
(Pusat Tenaga Rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Sebenarnya tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah untuk membujuk kaum nasionalis sekuler dan golongan intelektual agar mau mengabdi kepada kepentingan Jepang. Namun dalam prakteknya, para pemimpin Indonesia malah memanfaatkan PUTERA untuk kepentingan bangsa Indonesia. Dengan menggunakan media komunikasi massa milik Jepang, seperti surat kabar dan radio, pemimpin Indonesia dapat komunikasi dengan rakyat secara lebih luas.
Dalam perkembangannya, Jepang menganggap bahwa PUTERA lebih bermanfaat bagi pihak Indonesia daripada untuk Jepang. Oleh karena itulah Jepang membentuk organisasi baru, yaitu Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Alasan pembentukan organisasi ini adalah rakyat perlu dihimpun tenaganya lahirbatin sesuai denganHokoseisyin (semangat kebaktian). Sebagai organisasi sentral terkendali, Jawa Hokokai, terdiri dari beberapa macam Hokokai Profesi seperti: lzi Hokokai, Fujinkai, Keimin BunkaSyidoso, dan lainlain.
Walaupun pemerintah militer Jepang mengekang aktifitas kaum nasionalis, akan tetapi golongan nasionalis Islam mendapat perlakuan lain. Golongan ini memperoleh kelonggaran, karena Jepang menilai golongan ini paling anti Barat dan mudah dirangkul. Oleh karena itu pada bulan November 1943, Jepang memperkenankan berdirinya MIAI(Majelis Islam ‘Ala Indonesia) yang sebenarnya sudah dibentuk sejak zaman penjajahan Belanda. Dalam waktu singkat MIAI tumbuh menjadi sebuah organisasi yang besar. Hal ini tidak diperkirakan oleh Jepang sebelumnya. Sehingga tokohtokoh MIAI mulai diawasi. Pada bulan Oktober 1943 MIAI dibubarkan dan diganti dengan organisasi lain yaitu MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Mas Mansyur, K.H. Farid
Ma'ruf, Kartosudarmo. K.H. Nahrowi danZainul Arifin.
PENGERAHAN TENAGA UNTUK USAHA PERANG JEPANG
Sejak awal tahun 1943 situasi Perang Pasifik mulai berubah. Jepang mulai merasakan serangan Sekutu di Pasifik, terutama dalam pertempuran laut di sekitarMidway dan di Laut Karang. Karena kehabisan tenaga manusia untuk keperluan perang, maka Jepang berupaya mendapatkannya dari negeri jajahan. Sehingga memasuki tahun kedua dari pendudukannya, Jepang secara intensif melatih pemudapemuda Indonesia di bidang militer.
Pada tanggal 9 Maret 1943 didirikan Seinendan (barisan pemuda). Anggota Seinendan adalah pemudapemuda berusia 1422 tahun. Sedangkan di sekolahsekolah, para pelajar diwajibkan bergabung dengan Gokutotai (barisan pelajar). Tanpa disadari Jepang di dalam kedua organisasi tersebut telah bersemi semangat nasionalisme. Bahkan pada pucuk pimpinan Seinendan duduk beberapa nasionalis muda seperti Sukarni,Abdul Latif, dan lainlain. Selain Seinendan dibentuk pula Keibodan (barisan bantu polisi) bagi semua lakilaki berbadan sehat berusia 23 25 tahun.
Untuk pengerahan tenaga wanita, maka pada bulan Agustus 1943 dibentukFujinkai (himpunan wanita). Memasuki tahun 1944, Jepang semakin terdesak, satu demi satu wilayah pendudukan Jepang jatuh ke tangan sekutu, bahkan serangan Sekutu mulai diarahkan langsung ke negeri Jepang. Dalam keadaan demikian, pemerintah Jepang membentuk barisanbarisan semi militer lainnya. Pada tanggal 1 November 1944 dibentuk Suishintai (barisan pelopor) yang merupakan hasil sidang Cuo Sangi In(Dewan Pertimbangan Pusat) pada pertengahan tahun 1944. Barisan pelopor merupakan organisasi pemuda yang dipimpin oleh kaum nasionalis Indonesia, seperti lr. Soekarno(ketua), R.P.
Soeroso (wakil), Otto lskandardinata, Dr. Buntaran Martoatmodjo, dan lainlain. Barisan pelopor
merupakan "onderbouw" dari Jawa Hokokai. Disamping itu pada tanggal 8 Desember 1944 dibentuk Jibakutai (Barisan Berani Mati). Sedangkan pada tanggal 15 Desember 1944 dibentuk Kaikoseinen Teishintai, yaitu barisan semi militer dari kaum muda Islam yang lebih dikenal sebagai Hizbullah (Tentara Allah).
Pada bulan April 1943 dikeluarkan pengumuman yang isinya memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi Heiho (pembantu prajurit Jepang). Heiho langsung ditempatkan dalam organisasi militer Jepang. Sebagai pembantu prajurit Jepang sebenarnya Heiho lebih terlatih dibandingkan Peta. Bhakan diantara anggota Heiho ada yang dipercaya sebagai pemegang senjata anti pesawat tank, artileri medan, pengemudi, dan lainlain. Mereka juga ikut bertempur di front Solomon, Irian, Birma dan lainlain.
Sebelum pembentukan Peta, Jepang melatih pemudapemuda Indonesia untuk tugas intelejen. Latihan yang dipimpin oleh Letnan Yanagawa ini, akhirnya berkembang menjadi latihan khusus dalam Seinen Dojo (panti latihan pemuda) yang terletak di Tangerang. Panglima tentara ke16 Letnan Jendral Kumakici Harada menghendaki agar pembentukan tentara Peta dibuat sedemikian rupa seolaholah merupakan usul dari bangsa Indonesia sendiri. Maka dipilihlah Gatot Mangkupraja untuk mengajukan permohonan kepada Gunseikan, agar dibentuk tentara yang segenap anggotanya terdiri dari orang Indonesia. Surat permohonan tersebut dikabulkan melalui Osamuseirei No. 44, 3 Oktober 1943 yang isinya menetapkan dibentuknya Tentara PETA (Pembela Tanah Air). Berbeda dengan Heiho, di dalam PETA terdapat jenjang kepangkatan, sebagai berikut :
1. Daidanco (komandan batalyon) 2. Cudanco (komandan kompi) 3. Shodanco (komandan peleton) 4. Budanco (komandan regu) 5. Geyuhei (prajurit sukarela)
Calon perwira Tentara Peta mendapat latihan militer untuk pertama kalinya di Bogor. Setelah lulus mereka ditempatkan di daidandaidan Jawa, Madura, dan Bali sebagaiDaidanco. Adapun tempat latihan untuk para calon Budanco terdapat di Magelang dan di Cimahi. Tentara Peta berperan penting selama Perang Kemerdekaan Indonesia dan sesudahnya.
PEMERAHAN SOSIALEKONOMI
A. PEMERAHAN BAHAN MAKANAN
Ketika Jepang menduduki Indonesia, obyekobyek vital dan perangkatperangkat produksi telah hancur. Sehingga pada awal pendudukan Jepang, sebagian besar kehidupan ekonomi lumpuh. Untuk mencegah meningkatnya harga barang, maka dikeluarkan peraturan pengendalian harga dan pelanggarnya dijatuhi hukuman berat. Semua harta benda dan perusahaan perkebunan bekas milik orang sekutu disita dan beberapa perusahaan vital seperti pertambangan, listrik, telekomunikasi dan perusahaan transport langsung dikuasai pemerintah pendudukan Jepang.
Dalam kondisi perang, Jepang menerapkan sistim ekonomi Autarki, artinya setiap daerah harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan harus pula dapat menunjang kebutuhan perang. Tanaman kopi, teh, dan tembukau dikategorikan tanaman untuk kenikmatan dan kurang berguna untuk usaha perang Jepang. Maka perkebunan untuk ketiga tanaman tersebut diganti dengan tanaman pangan dan tanaman jarak untuk pelumas yang berguna dalam situasi perang. Sedangkan tanaman Kina dan Karet yang diperlukan untuk perang dipelihara dengan baik. Karena persediaan gula dianggap cukup, maka rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula.
Pada tahun 1944 keadaan perang semakin kritis, maka kebutuhan perang semakin meningkat pula. Maka dilancarkan kampaye pengerahan barang dan bahan makanan secara besarbesaran. Pengerahan ini dilakukan oleh Jawa Hokokai, Nogyo Kumiai(Koperasi Pertanian) dan instansiinstansi resmi pemerintah lainnya.
diserahkan kepada pemerintah melaluiKumiai Penggilingan Padi dan dibeli dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sisanya sebanyak 30% lainnya disediakan untuk bibit dan disetorkan ke lumbung desa.
B. PEMERAHAN TENAGA KERJA
Untuk keperluan perang, Jepang membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk membangun sarana pertahanannya, seperti kubukubu pertahanan, guagua, gudanggudang bawah tanah, lapangan udara darurat, dan sebagainya. Desadesa diwajibkan meyediakan sejumlah tenaga Romusha menurut jatah tertentu. Panitia pengerahan romusha itu disebut Romukyokai yang ada di setiap daerah. Karena tenaga kerja Romusha umumnya petani, maka besar pengaruhnya bagi merosotnya perkonomian desa.
Di tempattempat mereka bekerja, mereka diperlakukan dengan kasar, kesehatan dan makanan tidak terjamin, sehingga banyak diantara mereka yang meninggal. Oleh karena itu banyak orang takut menjadi romusha. Untuk menghilangkan ketakutan penduduk, sejak tahun 1943 Jepang melancarkan kampanye baru, bahwa romusha sebagai "prajurit ekonomi'' atau "pahlawan pekerja". Pada bulan Januari 1944, Jepang memperkenalkan sistem Tonarigumi (rukun tetangga), yang terdiri 1020 rumah tangga. Beberapa tonarigumi dikelompokkan menjadi kru (desa atau kota). Maksud diadakantonarigumi adalah untuk mempermudah mengawasi dan mengendalikan penduduk, dan memperlancar kewajibankewajiban yang dibebankan pada penduduk.
SOALSOAL EVALUASI
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !
1. Serbuan tentara Jepang ke Indonesia, menyebabkan Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di ....
A. Tuntang B. Kalijati C. Batavia D. Bandung E. Linggarjati
2. Dalam penyerahan tanpa syarat Belanda kepada tentara Jepang, 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda diwakili oleh ....
A. Jendral Spoor B. Van der Plas
C. Tjarda van Starkenborg Stachouwer D. Vander Cappellen
E. Jendral Christison
3. Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia dibagi atas tiga pemerintahan militer. Tentara keenam belas menguasai wilayah ....
A. Sumatera dan Kalimantan
B. Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian C. Jawa dan Madura
4. Pada mulanya Jepang datang ke Indonesia dengan membawa semboyan yang simpatik, yaitu .... A. pendidikan adalah untuk masyarakat umum
B. membebaskan bangsa Asia dari penjajahan bangsa barat C. kemakmuran merata bagi seluruh rakyat Indonesia D. pembangunan teknologi dan militer yang kuat E. tunjangan sosial bagi kaum yang lemah 5. Gerakan 3 A tidak berumur lama, karena .... A. dipelopori oleh lr. Soekarno
B. mengekang kehendak rakyat C. menimbulkan kesengsaraan rakyat D. merencanakan program anti Jepang E. tidak mendapat simpati rakyat
6. Setelah Gerakan 3A bubar, sebagai penggantinya Jepang membentuk .... A. MIAI D. Putera
B. Suishintai E. Heiho C. Keibodan
7. Tujuan pemerintah Jepang membentuk PUTERA adalah .... A. mengembangkan kesadaran politik para pemuda
B. melatih militer kaum muda pribumi
C. membujuk kaum nasionalis sekuler dan intelektual D. menghilangkan kecurigaan terhadap Jepang E. membujuk kaum nasionalis Islam
8. Barisan pembantu prajurit Jepang yang pernah dilibatkan pemerintah pendudukan Jepang dalam perang Pasifik adalah ....
A. Seinendan B. Keibodan C. Fujinkai D. Heiho E. Peta
9. Pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Kapten Yanagawa juga melatih barisan berani mati yang disebut ....
A. Kamikaze C. Heiho B. Harakiri D. Suishintai C. Jibakutai
10. Tokoh yang mengajukan permohonan kepada Gunseikan agar dibentuk Peta adalah .... A. Supriyadi
B. Sukarni C. Adam Malik D. Gatot Subroto E. Gatot Mangkupraja
11. Pada masa pendudukan Jepang daerah yang paling menderita karena kekurangan gizi, kelaparan dan kematian adalah ....