• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONDISI EKSTERN PERUM PERUMNAS

a. Otonomi daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah yang telah diber1akukan tahun 2001 menyebabkan aliran uang secara nasional akan berimbang antara pusat dan daerah. Dalam tahun 2004 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang-Undang nomor 22 tahun 1999. Sejalan dengan ketentuan Otonomi Daerah tersebut Perum Perumnas berangsur-angsur menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada Kantor Regional didalam menentukan lokasi, jumlah dan variasi tipe rumah yang akan dibangun dan dipasarkan. Sedangkan, kantor pusat akan mendukung dalam segi pembiayaannya, dan lebih mengarahkan perannya sebagai pengatur, pembina, penyeimbang dan pengendali kegiatan usaha di Regional agar dapat berjalan dengan baik.

b. Tugas tambahan

Seperti pada tahun tahun sebelumnya Perum Perumnas mendapat tugas membangun dan mengelola rumah susun sewa murah dengan sumber dana pembiayaan yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Sampai dengan bulan Desember 2011 telah dibangun rumah susun sewa murah di lokasi Batam, Samarinda, Jakarta Cengkareng, Jakarta Koja, Jakarta Pasar Jumat, Tangerang, Jakarta Pulogebang, Cirebon, Semarang, Surabaya, Makasar, Padang, dan Pontianak.

a. Kerjasama Usaha

1) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrie Pangripta Loka (PT.BPLK)

Pada tanggal 6 Februari 2008 telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama Usaha antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Pihak Pertama dengan Perseroan Terbatas Bakrieland Development, Tbk (PT BLD) Pihak Kedua tentang Pembangunan Dan Pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Yang Merupakan Bagian Dari Perencanaan Dan Pengembangan Kawasan Pulogebang Dan Sentra Primer Baru Timur, Jakarta Timur Nomor Pihak Pertama: DIRUT/089/97/II/2008 dan Nomor Pihak Kedua: 010A/Perj-Kerjasama/BLD-Perumnas/II/2008.

Objek perjanjian, Pembangunan dan pemasaran Rusunami yang rencananya berjumlah kurang lebih 6 tower, yang akan dibangun oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama seluas + 2,8 hektar (“Tanah KSU”) yang merupakan bagian dari lahan seluas + 8 hektar.

Perbandingan partisipasi/equity masing-masing pihak telah ditentukan sebagai berikut:

a. Pihak Pertama sebesar 49% (empat puluh Sembilan persen) atau senilai Rp35.672.000.000 (tiga puluh lima miliar enam ratus tujuh puluh dua juta rupiah).

b. Pihak Kedua sebesar 51% (lima puluh satu persen) atau senilai Rp37.128.000.000 (tiga puluh tujuh miliar seratus dua puluh delapan juta rupiah).

Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan.

Pada tanggal 24 Mei 2011 telah dibuat dan ditandatangani Addendum Perjanjian Kerja Sama Usaha (“Addendum”) antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Dengan PT Bakrie Pangripta Loka (PT.BPLK) (Pengganti PT Bakrieland Development, Tbk) antara lain mengubah:

a. Kerjasama Usaha (Lanjutan)

1) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrie Pangripta Loka/PT.BPLK

(Lanjutan)

Ketentuan Butir 3 Pasal 1 Perjanjian Yang semula berbunyi:

- Pembangunan dan pemasaran adalah pembangunan dan pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI) di atas tanah milik Pihak Pertama seperti tersebut di atas yang dibangun dan didanai oleh Pihak Kedua

Selanjutnya menjadi berbunyi:

- Yang dimaksud pembangunan dan pemasaran adalah pembangunan dan pemasaran Rumah Susun dan Bangunan Komersial (Rusun Dan Bangunan Komersial) di atas tanah KSU yang dibangun dan didanai oleh KSU.

Ketentuan Butir 2 Pasal 3 Perjanjian Yang semula berbunyi:

- Pembangunan dan pemasaran Rusunami yang rencananya berjumlah kurang lebih 6 tower, yang akan dibangun oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama seluas + 2,8 hektar (“Tanah KSU”) yang merupakan bagian dari lahan seluas + 8 hektar.

Selanjutnya menjadi berbunyi:

- Pembangunan dan pemasaran Rusun dan Bangunan Komersial yang akan dibangun bersama oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama yang meerupakan bagian dari lahan seluas + 8 hektar sebagai Objek Perjanjian yang termasuk dalam Hak Pengelolaan (HPL) nomor 1/Pulo Gebang, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap I A

Pembangunan dan pemasaran Rusun, di atas tanah seluas 17.593 m2 (tujuh belas ribu lima ratus sembilan puluh tiga meter persegi) sebanyak 6 (enam) Tower, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IA”).

b. Tahap I B

Pembangunan, pemasaran, penyewaan dan pengelolaan Rusun dan Bangunan Komersial, di atas tanah seluas 7.441 m2 (tujuh ribu empat ratus empat puluh satu meter persegi), sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IB”).

c. Tahap I C

Pembangunan, pemasaran, penyewaan dan pengelolaan Rusun dan Bangunan Komersial, di atas tanah seluas 10.016 m2 (sepuluh ribu enam belas meter persegi), sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IC”).

a. Kerjasama Usaha (Lanjutan)

1) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrie Pangripta Loka/PT.BPLK

(Lanjutan) d. Tahap I D

Pembangunan dan pemasaran Rusun, di atas tanah seluas 14.750 m2 (empat belas ribu tujuh ratus lima puluh meter persegi) sebanyak 5 (lima) Tower, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU ID”).

e. Tahap I E

Para Pihak setuju dan sepakat tanah seluas 17.899 m2 (tujuh belas ribu delapan ratus delapan puluh delapan meter persegi) akan diatur dalam Perjanjian Tambahan/Addendum, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian KSU ini, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU I E”).

Secara bersama-sama Tanah KSU I A, Tanah KSU I B. Tanah KSU I C, Tanah KSU I D dan Tanah KSU I E selanjutnya disebut “Tanah KSU”, sebagaimana terdapat dalam lampiran 1.

f. Sedangkan untuk tanah 12.301 m2 (dua belas ribu tiga ratus satu meter persegi) yang merupakan Prasarana Utama (jalan dan saluran utama) pembebanannya sudah dikompensasikan ke Tanah KSU IA. IB, IC, ID dan IE, dengan perhitungan BRP (Buku Rencana Proyek).

Ketentuan Butir 1 Pasal 15 Perjanjian Yang semula berbunyi:

- Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan.

Selanjutnya menjadi berbunyi:

- Para Pihak setuju dan sepakat untuk memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian selama jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanginya Addendum Perjanjian ini, dan sewaktu-waktu dapat diperpanjang apabila diperlukan.

2) Kerjasama Usaha dengan PT Triputra Multi Graha Pertiwi/PT. TMGP

Pada tanggal 1 Agustus 2008 telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama Usaha antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Pihak Pertama dengan Perseroan terbatas Triputra Multi Graha Pertiwi (PT. TMGP) tentang Pembangunan dan pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), dan Bangunan Komersial Lainnya di Lokasi Perum Perumnas Sentra Niaga Kalimalang seluas + 12.680 M2 Kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi. Nomor Pihak Pertama: Dir.Sar/154/17/VIII/2018, Nomor Pihak Kedua: 008/SKEL/TMG-PTW/VIII/08 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Mastuti Betta, SH Nomor 36 tanggal 30 Januari 2009.

a. Kerjasama Usaha (Lanjutan)

2) Kerjasama Usaha dengan PT Triputra Multi Graha Pertiwi/PT. TMGP

Dokumen terkait