• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pengaruh Media terhadap Jumlah Kokon Cacing Tanah

eugeniae.

Pengambilan data jumlah kokon cacing tanah dilakukan setiap akhir bulan selama penelitian yaitu akhir bulan Agustus (Bulan 1) dan akhir bulan September (Bulan 2). Hasil penelitian pengaruh kombinasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap jumlah kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae tertera pada Gambar 10.

Gambar 10. Histogram Rata-Rata Jumlah Kokon Cacing Tanah Eudrilus eugeniae Selama Penelitian.

Berdasarkan Gambar 10 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah kokon tertinggi terdapat pada media D, yaitu 37,2 butir pada bulan pertama dan 91 butir pada bulan ke dua. Rata-rata jumlah kokon terendah terdapat pada media B, yaitu 1,8 butir pada bulan pertama dan 2,4 butir pada bulan ke dua. Mashur (2001) menyatakan bahwa produksi kokon dipengaruhi oleh jenis media atau pakan serta faktor-faktor lingkungan seperti pH, kelembaban, dan suhu media. Jenis media, kandungan nutrisi media atau pakan sangat mempengaruhi produksi kokon. Rata-rata jumlah

20.6 1.8 23.8 37.2 28 27.8 2.4 34.2 91 64.4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A (100% kelapa) B (100% rumput) C (25% kelapa + 75% rumput) D (50% kelapa + 50% rumput) E (75% kelapa + 25% rumput) Ju m lah Kok o n Media Perlakuan Bulan 1 Bulan 2

kokon tertinggi pada media D disebabkan karena kombinasi nutrisi dari kedua media lebih baik untuk reproduksi cacing tanah dibandingkan media serbuk gergaji batang pohon kelapa saja atau media rumput manila saja. Telah disebutkan di atas bahwa serbuk gergaji batang pohon kelapa mengandung karbohidrat, karbohidrat dibutuhkan oleh cacing tanah sebagai nutrisi untuk proses metabolisme cacing tanah. Menurut Garsetiasih (2005: 37), rumput manila mengandung protein sebanyak 14,38%. Berdasarkan teori tersebut maka pada kombinasi kedua media terdapat karbohidrat dan protein sebagai nutrisi cacing tanah. Hasil penelitian Catalan (1981), melaporkan bahwa pakan untuk cacing tanah ada dua golongan, yaitu bahan pakan untuk penggemukkan dan bahan pakan untuk reproduksi. Bahan pakan untuk reproduksi harus mengandung cukup protein karena asam-asam amino dari protein bahan tersebut diperlukan untuk pembentukan gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina dari cacing tanah. Hal ini menunjukkan nutrisi media D baik untuk perkembangbiakan cacing tanah karena mengandung protein yang cukup dari kandungan rumput manila.

Selain dari segi nutrisi, tekstur media D juga gembur sehingga baik untuk reproduksi cacing tanah. Penggunaan rumput manila sebagai kombinasi media menyebabkan aerasi media menjadi lebih baik, karena dengan menggunakan rumput manila media tidak mudah memadat. Namun penggunaan rumput manila yang tidak diimbangi dengan serbuk gergaji batang pohon kelapa menyebabkan aerasi pada media buruk, media

terlalu lembab, menggumpal, dan lengket, hal ini terjadi pada media B sehingga menyebabkan banyak cacing tanah yang mati dan keluar dari media.

Gambar 12 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kokon pada bulan kedua lebih banyak daripada rata-rata jumlah kokon pada bulan pertama. Hal ini diduga karena pada bulan pertama cacing tanah belum mencapai aktivitas reproduksi yang optimal dan nutrisi yang diperoleh lebih diutamakan untuk pencapaian biomassa badan dewasa. Hal ini sesuai dengan penelitian Brata (2003) yang menunjukkan bahwa kokon yang dihasilkan pada fase awal reproduksi masih dalam jumlah yang sedikit. Peningkatan jumlah kokon diikuti oleh penurunan pertambahan biomassa cacing tanah.

Peningkatan jumlah kokon diduga akan terus bertambah jika waktu penelitian ditambah. Hal ini dikarenakan cacing tanah Eudrilus eugeniae

masih aktif untuk bereproduksi. Menurut Viljoen dan Reinecke (1989), produksi kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae dimulai dalam waktu 24 jam setelah kopulasi dan terus berlanjut hingga 300 hari.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap jumlah kokon maka dilakukan uji Kruskal-Wallis seperti yang tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Kruskal-Wallis Pengaruh Variasi Media Serbuk Gergaji Batang Pohon Kelapa dan Rumput Manila terhadap Jumlah Kokon Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji Kruskal-Wallis pengaruh variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap jumlah kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,01 yang berarti bahwa variasi media memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae.

C. Pengaruh Media terhadap Bobot Kokon Cacing Tanah Eudrilus

eugeniae.

Pengambilan data bobot kokon dilakukan 2 kali yaitu pada akhir bulan Agustus (Bulan 1) dan akhir bulan September (Bulan 2). Rata-rata bobot kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Bobot Kokon (miligram) Cacing Tanah Eudrilus eugeniae pada Setiap Media Perlakuan Selama Penelitian.

Media

Rata-rata Bobot Kokon (mg) Bulan 1 Bulan 2 A (100% kelapa) 9,177 ± 0.00027 9,179 ± 0,00053 B (0% kelapa + 100% rumput) 9,23 ± 0.00033 9,153 ± 0,00019 C (25% kelapa + 75% rumput) 9,245 ± 0.00030 9,059 ± 0,00018 D (50% kelapa + 50% rumput) 9,135 ± 0.00019 9,109 ± 0,00022 E (75% kelapa + 25% rumput) 9,088 ± 0,00035 8,971 ± 0,00026 Jumlah kokon Chi-Square 21,083 Df 4 Asymp. Sig 0,000

Rata-rata bobot kokon yang terdapat pada Tabel 8 menunjukkan bahwa rata-rata bobot kokon pada ke 5 media tidak terlalu berbeda. Rata-rata bobot kokon hampir sama pada tiap perlakuan yaitu 8,971 miligram sampai 9,245 miligram. Bobot kokon dipengaruhi oleh jenis cacing, setiap jenis cacing mempunyai ukuran kokon yang berbeda dan rata-rata bobot kokon yang berbeda pula. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap bobot kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae maka dilakukan analisis ragam One Way Anova. Hasil analisis tertera pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Hasil Uji One Way Anova Pengaruh Variasi Media Serbuk Gergaji Batang Pohon Kelapa dan Rumput Manila terhadap Bobot Kokon Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

Jumlah Kuadrat df Kuadrat Rata-rata F Sig. Antar Kelompok 0,000 4 0,000 0,560 0,694 Dalam Kelompok 0,000 20 0,000 Jumlah 0,000 24

Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil uji One Way Anova bobot kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae memiliki nilai signifikansi sebesar 0,694. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,01 maka dapat dikatakan bahwa variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap bobot kokon.

Dokumen terkait