• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN FILLER MORTAR SEMEN TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK

Dalam dokumen B-01. Buku Bunga Rampai.pdf (Halaman 46-50)

BAMBU TERSUSUN (TIGA BATANG) DENGAN PENGHUBUNG BAUT DIPASANG TEGAK LURUS,

Bonifatius Yudhistiro Wahyu Saputro, Pembimbing: Prof. Ir. Morisco, Ph.D., Penguji: Inggar Septhia Irawati, ST., MT., Mahasiswa S1 Reguler (03/164657/TK/28131)

lulus 21 Nopember 2007 Sebagai negara tropis, Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati. Sebagai salah satu produknya, bambu perlu dikedepankan sebagai bahan pengganti kayu untuk material konstruksi bangunan. Balok bambu tersusun yang dihubungkan dengan baut perlu diupayakan agar gaya tidak sepenuhnya ditumpu oleh kekuatan geser mengingat sifat bambu yang lemah terhadap geser. Untuk itu bahan pengisi dapat difungsikan untuk melawan gaya yang disalurkan baut secarakomposit dengan bambu sehingga gaya yang diterima bambu telah lebih tereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filler mortar semen terhadap kapasitas lentur balok tersusun (tiga batang) dengan penghubung baut dipasang tegak lurus.

Bambu yang dipergunakan pada penelitian ini adalah bambu Wulung yang diperoleh dari dusun Serut, kelurahan Purwosari, kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisika dan mekanika dari bambu berdasarkan ISO 3129-1975 dan Bamboo Current Research. Pengujian geser baut shear connector dalam mengetahui tahanan lateral sambungan. Karakteristik mekanika digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menentukan panjang bentang balok tersusun (tiga batang). Benda uji balok tersusun (tiga batang) terdiri atas dua variasi yaitu tanpa dan dengan pengisi (BT3TF dan BT3F) yang masing-masing dibuat tiga benda uji. Pembebanan lateral statik diberikan secara bertahap sampai balok runtuh.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tekan sejajar dan tegak lurus serat, kuat geser, kuat tarik sejajar serat, MOR dan MOE bambu bahan penelitian pada kadar air rata-rata 10,47 % dan kerapatan 0,79 ton/m3 adalah 40,90 MPa, 8,16 MPa, 16,80 MPa, 238,58 MPa, 149,52 MPa dan 19577,55 MPa. Nilai tahanan lateral sambungan dengan baut sebagai shear connector adalah 11938,77 N untuk benda uji tanpa filler dan sebesar 25908,21 N pada benda uji dengan pengisi. Pengaplikasian bahan pengisi berupa mortar semen berpotensi meningkatkan ketahanan balok terhadap beban mencapai 199,79 %. Keruntuhan yang diamati secara visual dilaporkan untuk balok tersusun (tiga batang) tanpa filler adalah keruntuhan geser ditandai oleh bahan yang

A- TUGAS AKHIR retak/pecah mendadak. Sedangkan keruntuhan yang dialami benda uji dengan filler adalah tipikal keruntuhan lentur yaitu ditunjukan dengan retak/tekuk pada daerah tekan dan retak memanjang pada daerah tariknya. Perbedaan jenis keruntuhan ini dimungkinkan karena pengaruh bahan pengisi.

Kata kunci : kapasitas lentur, balok bambu tersusun (tiga batang), bahan pengisi

35

PENGARUH PEMBERIAN FILLER MORTAR SEMEN TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BAMBU TERSUSUN (TIGA BATANG) DENGAN PENGHUBUNG BAUT DIPASANG MENYUDUT (60

DERAJAT), Dian Mahdi Hidayat, Pembimbing: Prof. Ir.

Morisco, Ph.D., Penguji: Inggar Septhia Irawati, ST., MT.,

Mahasiswa S1 Reguler (03/164610/TK/28095) lulus 21 Nopember 2007

Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu adalah bambu. Bambu dengan umur tiga tahun sudah dapat digunakan, sehingga harganya relatif murah dan mudah didapat. Selain itu, bambu juga mempunyai kuat tarik yang cukup besar. Namun, sambungan pada bambu dengan baut atau pasak yang masih banyak digunakan, menimbulkan tegangan geser pada struktur yang disambung. Mengingat bambu sangat lemah menahan gaya geser, maka perlu diupayakan agar gaya yang disalurkan melalui alat sambung tidak seluruhnya ditahan oleh kekuatan geser sambungan. Pengisian bambu dengan mortar akan menimbulkan aksi komposit mortar dan bambu. Sehingga gaya yang disalurkan oleh alat penyambung akan dilawan secara komposit dan mengurangi tegangan geser pada bambu.

Dalam tugas akhir ini akan diteliti mengenai pengaruh mortar semen terhadap kapasitas lentur balok bambu wulung susun (tiga batang) dengan penghubung baut dipasang menyudut (60°). Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisika dan mekanika dari bambu berdasarkan ISO 3129-1975 dan Bamboo Current Research. Pengujian geser baut shear

connector dalam mengetahui kekuatan sambungan. Karakteristik mekanika

digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menentukan panjang bentang balok tersusun (tiga batang). Benda uji balok tersusun (tiga batang) terdiri atas dua variasi yaitu tanpa dan dengan pengisi (BT3TFM dan BT3FM). Pembebanan statis diberikan secara bertahap sampai balok runtuh.

Dari hasil penelitian didapat bahwa tekan sejajar dan tegak lurus serat, kuat geser, kuat tarik sejajar serat, MOR dan MOE bambu bahan penelitian

TUGAS AKHIR A- pada kadar air rata-rata 10,47 % dan kerapatan 0,79 ton/m3 adalah 40,90 MPa, 8,16 MPa, 16,80 MPa, 238,58 MPa, 149,52 MPa dan 19577,55 MPa. Nilai tahanan lateral sambungan dengan baut sebagai shear connector adalah 2975,70 N untuk benda uji tanpa pengisi dan sebesar 5235,27 N pada benda uji dengan pengisi. Penggunaan bahan pengisi berupa mortar semen berpotensi meningkatkan ketahanan balok terhadap beban mencapai 122 %.

36

PENGARUH PEMBERIAN FILLER MORTAR SEMEN TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BAMBU TERSUSUN (DUA BATANG) DENGAN PENGHUBUNG BAUT DIPASANG TEGAK LURUS

Nugrahayu Dinafitri, Pembimbing: Prof. Ir. Morisco, Ph.D., Penguji: Inggar Septhia Irawati, ST., MT., Mahasiswa S1 Reguler (03/171438/TK/29079) lulus 21 Nopember 2007 Penebangan liar di Indonesia telah menjadi keprihatinan dunia. Eksploitasi hutan yang berlebihan menyebabkan kayu menjadi barang langka dan tentu saja menyebabkan melambungnya harga kayu. Sedangkan penggunaan beton pun teryata tidak ramah lingkungan, maka bambu adalah sustainable material yang tepat.

Dalam penelitian ini mengaplikasikan balok bambu tersusun dua dengan perlakuan pemberian filler mortar semen dan tanpa filler guna membandingkan keefektifan balok dalam kapasitas lentur yang dihasilkan. Digunakan bambu jenis wulung (bambu hitam) atau Gigantochloa

atroviolacea yang berasal dari Dusun Serut, Desa Purwosari, Kecamatan

Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo dengan shear connector baut tegak lurus. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisika dan mekanika dari bambu berdasarkan ISO 31291975 dan Bamboo Current Research.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tekan sejajar dan tegak lurus serat, kuat geser, kuat tarik sejajar serat, MOR dan MOE bambu bahan penelitian pada kadar air rata-rata 10,47 % dan kerapatan 0,79 ton/m3 adalah 40,90 MPa, 8,16 MPa, 16,80 MPa, 238,58 MPa, 149,52 MPa dan 19577,55 MPa. Nilai tahanan lateral sambungan dengan baut sebagai shear connector adalah 11938,77 N untuk benda uji tanpa filler dan sebesar 25908,21 N pada benda uji dengan pengisi. Pengaruh bahan pengisi mortar semen terhadap kapasitas lentur balok bambu tersusun (dua batang) tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena bambu merupakan bahan alami sehingga memiliki nilai karakteristik

A- TUGAS AKHIR dasar yang sangat bervariatif, dan pada bambu tersusun (dua batang) garis netral berada pada titik perlemahan dimana terdapat lubang baut sehingga bambu akan mudah tergeser ketika menerima beban. Nilai kuat lentur dengan filler meningkat sebesar 144,25% terhadap nilai kuat lentur non-filler.

Kata kunci: kapasitas lentur, balok bambu tersusun (dua batang), bahan pengisi

37

PENGARUH PEMBERIAN FILLER MORTAR SEMEN TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BAMBU TERSUSUN (DUA BATANG) DENGAN PENGHUBUNG BAUT DIPASANG MENYUDUT 60

DERAJAT, Santi Kusuma Dewi, Pembimbing: Prof. Ir.

Morisco, Ph.D., Penguji: Inggar Septhia Irawati, ST., MT., Mahasiswa S1 Reguler (03/168666/TK/28727)

lulus 21 Nopember 2007 Indonesia adalah negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati. Sebagai salah satu produknya adalah bambu. Bambu merupakan hasil alam potensial pengganti kayu untuk material konstruksi bangunan. Salah satu usaha untuk memperluas pemakaian bambu dalam bidang konstruksi adalah dengan melakukan penelitian balok bambu tersusun yang dihubungkan dengan baut perlu diupayakan agar gaya tidak sepenuhnya ditumpu oleh kekuatan geser mengingat sifat bambu yang lemah terhadap geser. Untuk itu bahan pengisi dapat difungsikan untuk melawan gaya yang disalurkan baut secara komposit dengan bambu sehingga gaya yang diterima bambu telah lebih tereduksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filler mortar semen terhadap kapasitas lentur balok tersusun (dua batang) .dengan penghubung baut dipasang menyudut 60°. Bambu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu Wulung yang diperoleh dari dusun Serut, kelurahan Purwosari, kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisika dan mekanika dari bambu berdasarkan ISO 3129-1975 dan Bamboo Current

Research. Pengujian geser baut shear connector dalam mengetahui tahanan

lateral sambungan. Karakteristik mekanika digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menentukan panjang bentang balok tersusun (dua batang). Benda uji balok tersusun (dua batang) terdiri atas dua variasi yaitu tanpa dan dengan pengisi (BT2TF dan BT2F) yang masing-masing dibuat tiga benda uji. Pembebanan lateral statik diberikan secara bertahap sampai balok runtuh.

TUGAS AKHIR A-

Dalam dokumen B-01. Buku Bunga Rampai.pdf (Halaman 46-50)

Dokumen terkait