• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II terhadap Prestasi BelajarII terhadap Prestasi Belajar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II terhadap Prestasi BelajarII terhadap Prestasi Belajar

Penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap prestasi belajar dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest kepada dua kelas, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas IVB dengan jumlah siswa 26 dan kelompok kontrol adalah kelas IVA dengan jumlah 25 siswa.

Signifikansi data diukur menggunakan analisis statistik. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai pretest ke nilai posttest atau perbedaan skor posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Variabel independen dari penelitian ini adalah penggunaan metode kooperatif tipe JigsawII. Hipotesis sementara yaitu:

H : ada perbedaan penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi.

H tidak ada perbedaan penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi.

Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar

Aspek

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Skor Pretest Skor Posttest Skor Pretest Skor Posttest Rata-rata 46.60 68.40 44.23 76.15 Skor Tertinggi 65 85 65 100 Skor Terendah 15 25 20 40 KKM 65 65 65 65

Tabel di atas merupakan paparan hasil prestasi belajar yang memuat rata-rata, skor tertinggi, skor terendah, dan kriteria ketuntasan minimal (KKM), data yang lebih rinci dapat dilihat di lampiran 27 dan 28 pada halaman 140 dan 141.

Data yang telah diperoleh oleh peneliti diuji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program IBM 21 SPSS Statistics for windows 32-bit untuk menentukan jenis uji statistik. Berikut ini adalah kriteria untuk menarik kesimpulan:

Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05 data terdistribusi normal, maka analisis data menggunakan statistik parametric.

Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05 data terdistribusi tidak normal maka analisis data menggunakan statistik nonparametric.

Tabel 4.8 Data Uji Normalitas Pretest (Lampiran 32)

No. Aspek Nilai signifikansi Keterangan

1. Pretest kelas eksperimen 0.784 Normal 2. Pretest kelas kontrol 0.930 Normal

Menurut data di atas data tersebut memiliki distribusi normal, sehingga akan dianalisis dengan statistik parametric independent sample t-test. Analisis data selanjutnya dilakukan uji homogenitas antara pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol variabel prestasi belajar, kemudian menguji normalitas pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan yang terakhir uji pengaruh perlakuan variabel prestasi belajar.

a. Uji Homogenitas

Langkah yang pertama ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan antara hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Langkah ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki data yang sama sehingga dapat dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah Levene’s test. Kedua data pretest baik kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki perbedaan jika harga sig. (2-tailed) > 0.05. Hipotesisnya sebagai berikut ini:

H : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut ini. Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor pretest kedua kelompok tersebut berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor pretest kedua kelas tersebut berada dalam level yang sama, sehingga digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.9 Perbandingan Skor Pretest Variabel Prestasi Belajar (Lampiran 32)

Hasil Pretest Nilai

signifikansi

Keterangan kelompok eksperimen

&kelompok kontrol

0.473 Tidak Berbeda

Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0.473 atau lebih dari 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor pretest kedua kelompok tersebut berada dalam level yang sama, sehingga nantinya digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

b. Uji Pengaruh Perlakuan

Langkah terakhir ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis statistik menggunakan analisis statistik non parametric Mann Whitney apabila distribusi tidak normal jika data yang dihasilkan distribusi normal maka menggunakan analisis statistik parametric independent sample t-test. Sebelum melakukan uji hipotesis, diperlukan uji asumsi, uji normalitas dan uji homogen posttest pad kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini hasil uji normalitas dari kedua kelompok dan uji homogenitas.

Tabel 4.10 Uji Normalitas Posttest (Lampiran 32)

No. Aspek Nilai Signifikansi Keterangan

1. Posttest kelas kontrol 0.266 Normal 2. Posttest kelas eksperimen 0.457 Normal

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Posttest (Lampiran 32) Hasil Posttest Nilai Signifikansi

(Levene’s)

Keterangan

Eksperimen & kontrol 0.861 Tidak

berbeda/homogen Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0.861 atau lebih dari 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Langkah selanjutnya adalah uji hipotesis, kedua skor posttest memiliki perbedaan jika harga sig. (2-tailed) < 0.05. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Analisis yang telah dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini menerima atau menolak hipotesisnya adalah sebagai berikut ini:

H : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut ini. Jika harga sig. (2-tailed) < 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat

dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikansi terhadap prestasi belajar. Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II tidak berpengaruh signifikansi terhadap prestasi belajar.

Dari uji Levene’s terlihat bahwa data homogen, oleh karena itu peneliti menggunakan baris Equal variances assumed.

Tabel 4.12 Perbandingan Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Variabel Prestasi Belajar (Lampiran 32)

Hasil Posttest Nilai signifikansi Keterangan

Kelas eksperimen dan kelas kontrol

0.044 Berbeda

Dari data tabel di atas diketahui harga sig. (2-tailed) adalah 0.044 atau < 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikansi terhadap prestasi belajar.

Hasil analisis yang telah dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu menerima atau menolak hipotesis penelitian. Bahwa penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara signifikan terhadap variabel prestasi belajar.

Diagram berikut memperlihatkan skor pretest dan posttest baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 4.2 Perbandingan Skor antara Skor Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.