• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan Mengaplikasikan

akan dibahas yaitu kemampuan mengaplikasikan. Kemampuan mengaplikasikan dibagi dalam tiga aspek yaitu mengeksekusi, mengimplementasikan, dan menggunakan. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Quasi Experimental Design tipe non-equivalent control group design.

Instrument terdiri dari 1 soal dengan satu jawaban yang dinilai 3 aspek. Item soal nomor 3 mewakili kemampuan mengaplikasikan dengan bunyi soal yaitu “Jika terjadi gempa bumi dan kamu sedang di dalam rumah, sebutkan minimal 4 cara terbaik yang bisa diambil untuk menyelamatkan diri?”. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di 2 Sekolah Dasar yaitu SDK Sengkan dan SDK Sorowajan. Jumlah keseluruhan responden ada 104 anak.

Penelitian dilakukan di SDK Wirobrajan pada kelas VB sebagai kelompok kontrol dan VA sebagai kelompok eksperimen. Pengukuran dilakukan 2 kali yaitu pretest pada awal pertemuan dan posttest pada akhir pertemuan. Instrumen digunakan pada pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan apakah ada signifikansi perbedaan atau tidak pada pretest kelas kontrol dengan kelompok eksperimen. Instrumen digunakan pada posttest bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, dengan demikian dapat diketahui metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi atau tidak. Signifikansinya diukur dengan analisis statistik.

32 Variabel independen pada rumusan masalah yang pertama adalah penggunaan metode mind map, sedangkan variabel dependen adalah kemampuan mengaplikasikan. Dugaan sementara hasil penelitian yaitu metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses kognitif mengaplikasikan pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta mata pelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data dan menentukan jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden (Sarjono dan Julianita, 2011:23). Distribusi data dikatakan normal jika nilai signifikansinya > 0,05.

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:64) kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: (1) Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. (2) Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.

Berikut ini hasil analisis data pretest dan posttest kemampuan mengaplikasikan:

Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasikan dengan Kolmogorov-Smirnov

No Variabel Kelompok Rerata Nilai

Signifikansi Keterangan 1

Mengaplikasikan

Kontrol Pretest 0,317 Normal

2 Posttest 0,506 Normal

3

Eksperimen Pretest 0,476 Normal

4 Posttest 0,009 Tidak normal

Dari hasil analisis data kemampuan mengaplikasikan didapat 3 data yang normal dan 1 data yang tidak normal. Data yang normal yaitu pretest kelompok kontrol dengan harga signifikansi sebesar 0,317 > 0,05, posttest kelompok kontrol dengan harga signifikansi sebesar 0,506 > 0,05, dan pretest kelompok eksperimen dengan harga signifikansi sebesar 0,476 > 0,05. Data yang tidak normal yaitu

33 posttest kelompok eksperimen dengan harga signifikansi sebesar 0,009 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka analisis perbandingan rerata skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dan perbandingan rerata skor pretest ke posttest kelompok kontrol menggunakan statistik parametik t-tes. Untuk analisis perbandingan rerata skor posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dan perbandingan rerata skor pretest ke posttest kelompok eksperimen menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney U test atau Wilcoxon W test.

Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 4.1.1.1Perbandingan Skor Pretest

Perbandingan skor pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok eksperimen pada kemampuan mengaplikasikan. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang akan dianalisis lebih lanjut memiliki titik pijak yang sama atau tidak, sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik independent samples t-test. Kedua data pretest tersebut dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) > 0,05.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

a. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan

34 kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Berikut ini hasil analisis perbandingan skor pretest kemampuan mengaplikasikan:

Tabel 11. Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasikan

Hasil Rerata Pretest Signifikansi Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,664 Tidak berbeda

Hasil analisis statistik di atas menunjukkan nilai signifikansi 0,664 > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dengan pretest kelompok eksperimen. Dengan demikian dapat dilakukan analisis data dengan uji perbandingan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.1.1.2Perbandingan Skor Pretest ke Posttest

Perbandingan skor pretest ke posttest dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari situ akan diperlihatkan persentase kenaikan kemampuan mengaplikasikan pada masing-masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik paired t-test utuk menganalisis perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan statistik non parametrik yaitu related samples Wilcoxon W test untuk menganalisis perbandingan skor pretest ke posttest kelompok eksperimen. Data pretest ke posttest dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

35 a. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretestt dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

b. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Berikut ini hasil analisis perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mengaplikasikan:

Tabel 12. Hasil Uji Perbandingan Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasikan

No Kelompok Mean % peningkatan Signifikansi Keterangan

Pretest Posttest

1 Kontrol 2,37 2,91 22,78% 0,002 Berbeda

2 Eksperimen 2,30 3,35 45,65% 0,000 Berbeda

Hasil analisis statistik menunjukkan harga signifikansi kelompok kontrol 0,002 < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hasil analisis statistik kelompok eksperimen 0,000 < 0,05, maka maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Dengan kata lain terdapat kenaikan yang signifikan antara pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengaplikasikan.

4.1.1.3Perbandingan Skor Posttest

Langkah terakhir yaitu perbandingan skor posttest dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest dari kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik Mann-Whitney U test. Kedua skor posttest tersebut dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasikan. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik

36 kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. a. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasikan.

b. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasikan.

Berikut ini hasil analisis perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mengaplikasikan:

Tabel 13. Hasil Perbandingan Skor Posttest

Hasil Rerata Posttest Signifikansi Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,036 Berbeda

Hasil perbandingan skor posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa harga signifikansinya 0,036 < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasikan.

Kenaikan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada gambar berikut:

37

Gambar 6. Kenaikan Skor Kelompok Kontrol dan Eksperimen Data Mengaplikasikan

Dokumen terkait