• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Prasangka dan Stereotip dalam Interaks

Dalam dokumen sma10sos Sosiologi SuhardiSriSunarti (Halaman 96-107)

BAB III Interaksi Sosial

B. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

3. Pengaruh Prasangka dan Stereotip dalam Interaks

Dalam interaksi antarkelompok sering dipengaruhi oleh sikap-sikap khas, misalnya prasangka. Prasangka adalah sikap bermusuhan yang ditujukan terhadap kelompok tertentu. Sikap semacam itu muncul karena ada dugaan bahwa kelompok tersebut memiliki ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap berprasangka tidak didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, atau bukti- bukti yang cukup. Misalnya, anggapan bahwa wanita lebih lemah, emosional, dan kurang rasional adalah suatu prasangka.

Gambar 3.20 Konflik antara aparat dengan pedagang kaki lima. Siapa yang benar, siapa yang salah?

Salah satu bentuk prasangka adalah stereotip. Stereotip adalah pandangan (image) salah mengenai ciri-ciri khusus kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat. Stereotip bisa bersifat positif, tetapi juga bisa bersifat negatif. Misalnya, kita pada umumnya memiliki stereotip mengenai seorang pemuka agama adalah orang yang berilmu, berwibawa, bersikap baik, melindungi, dan menjadi teladan dalam mengamalkan agama. Kita juga memiliki stereotip mengenai seorang politikus sebagai orang yang tidak berprinsip, licik, suka berjanji tetapi tidak menepati, dan oportunistis.

Setereotip positif maupun negatif cenderung menyesatkan, karena membuat kita tidak objektif dalam memandang kelompok lain. Begitu juga, kita selalu memandang penuh prasangka kepada seorang politikus berdasarkan stereotip seperti di atas, padahal setiap individu memiliki ciri dan sifat yang berbeda dan tidak bisa disamaratakan begitu saja berdasarkan stereotip.

Bentuk lain dari prasangka adalah antipati dan antagonisme. Antipati dan antagonisme berbeda dengan prasangka. Antipati dan antagonisme dapat diberantas atau dikurangi dengan pendidikan, sedangkan prasangka tidak dapat.

Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!

1. Amatilah interaksi yang terjadi di antara teman-teman Anda di kelas! Kemudian catatlah semua bentuk interaksi yang terjadi! Deskripsikan hasil pengamatan Anda dalam bentuk makalah dan presentasikan dalam forum diskusi kelas!

2. Pada kegiatan ekstrakurikuler penjaskes sore hari di sekolah, adakanlah pertandingan bola voli atau lainnya. Bentuklah dua tim yang masing- masing anggotanya terdiri atas teman-teman sekelas Anda! Selama pertandingan, amatilah perilaku teman-teman Anda! Catatlah hal-hal berikut ini!

a. Apakah teman-teman Anda terpecah menjadi kelompok-kelompok pendukung salah satu tim?

b. Bagaimana interaksi antarkelompok pendukung itu? c. Bagaimana interaksi antar pemain dengan penonton?

d. Bagaimana sikap kelompok anak perempuan terhadap anak laki- laki yang sedang bermain voli?

e. Bagaimana sikap kelompok anak laki-laki terhadap anak perempuan yang sedang bermain voli?

f. Apakah ada perbedaan perilaku masing-masing? Kalau ada mengapa demikian?

Diskusikan hasil pengamatan Anda dengan teman-teman sekelas, jangan lupa meminta masukan dari guru!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Sebut dan jelaskan macam-macam interaksi asosiatif! 2. Sebut dan jelaskan macam-macam interaksi disosiatif! 3. Apakah yang dimaksud dengan prasangka?

4. Jelaskan stereotip Anda mengenai seorang guru!

5. Apakah perbedaan asimilasi dengan akulturasi jika ditinjau dari sudut interaksi sosial?

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek (9) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

Tes Skala Sikap

Pelatihan

1 Kehidupan manusia tidak akan bisa terlepas dari adanya kerja sama dan permusuhan di antara kelompok-kelompok yang ada dalam masya- rakat.

2 Golongan mayoritas dapat memaksakan ke- inginannya kepada kelompok minoritas karena posisinya kuat. Dengan posisi seperti itu, kelompok minoritas tidak akan berani melawan sehingga equilibrium tercapai.

3 Konflik adalah kejadian biasa dalam interaksi antarkelompok sosial. Oleh karena itu, kita tidak perlu cemas jika terjadi konflik antarpelajar.

Rangkuman

1. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan bersifat timbal balik.

2. Interaksi di bagi dalam 3 bentuk, yaitu: a. interaksi antarindividu,

b. interaksi antara individu dengan kelompok, dan c. interaksi antarkelompok

3. Faktor-faktor yang mendasari terjadinya suatu interaksi sosial dibedakan menjadi enam jenis, yaitu:

a. sugesti, b. imitasi, c. identifikasi, d. simpati, e. motivasi, dan f. empati.

4. Interaksi sosial dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap kontak dan tahap komunikasi.

5. Interaksi sosial dibagi menjadi dua, yaitu: a. interaksi assosiatif,

b. interaksi disosiatif.

4 Hendaknya kita menyingkirkan prasangka buruk terhadap orang lain, sebab prasangka buruk belum tentu sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Apalagi prasangka itu menjadikan kita membenci kelompok masyarakat lain.

5 Interaksi antara Anda sebagai siswa dengan guru-guru dapat berbentuk kerja sama maupun permusuhan. Kerja sama terjadi pada saat guru sedang menyampaikan pelajaran, sedangkan permusuhan terjadi pada saat guru memarahi Anda karena melanggar tata tertib sekolah.

Pengayaan

6. Prasangka adalah sikap permusuhan yang ditujukan terhadap kelompok tertentu.

7. Stereotip adalah pandangan yang salah mengenai ciri-ciri khusus kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat.

PERILAKU KOLEKTIF

Perilaku kolektif adalah istilah dalam sosiologi yang mengandung pengertian cara orang bertindak dalam kerumunan dan kelompok-kelompok besar yang tidak terorganisasi lainnya. Jenis perilaku kolektif antara lain iseng, panik, dan rusuh. Perilaku seperti ini sering muncul dalam situasi yang membangkitkan emosi banyak orang. Situasi demikian itu terjadi dalam kegiatan olah raga, demonstrasi yang memprotes sesuatu, dan bencana alam.

Perilaku-perilaku kolektif biasanya terjadi karena menurutkan kata hati, tidak terencana, dan berlangsung singkat. Bagaimanapun juga, perilaku kolektif cocok digunakan dalam kerangka pengerahan massa. Misalnya, partai politik atau gerakan sosial yang memanfaatkan demonstrasi massal sebagai sarana untuk melakukan perubahan sosial.

Para ilmuwan yang berjasa merumuskan konsep mengenai perilaku kolektif adalah Gustav Le Bon, seorang ahli fisika dan ilmu sosial berkebangsaan Perancis yang pertama kali melakukan studi psikologis terhadap kerumunan pada tahun 1890-an. Tokoh lainnya bernama Robert R. Park dan Ernest W. Burgess yang memperkenalkan istilah perilaku kolektif dalam bukunya Introducing to the Science of Sociology (1921).

Tokoh

PROF. ASTRID SUSANTO PH.D. (1936-2006) AHLI SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto lahir di Makassar tanggal 4 Januari 1936 dan me- ninggal di Jakarta tanggal 13 April 2006. Riwayat pendidikan Beliau dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) di Yogyakarta tahun 1948, SMP Jakarta tahun 1953, SMA-B Jakarta (1956), Westfaelische Universitat, Munster, Jerman Barat tahun 1960, dan Freie Universitat, Jerman Barat tahun 1964. Sebagai intelektual, Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto Ph.D mendarmabaktikan dirinya diberbagai lembaga yang berhubungan dengan sosiologi. Pada tahun 1971 – 1975 menjadi Dekan Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran, Bandung, menjadi dosen Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Pembangunan Universitas Indonesia pada tahun 1976-2006, menjadi Kepala Biro Penerangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Bappenas tahun 1974-1983, menjadi Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara paca tahun 1983-1988, menjadi anggota MPR dari Utusan Golongan pada tahun 1987-1992, menjadi anggota Fraksi PDKB DPR/MPR pada tahun 2002, menjadi anggota Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia (F-KKI) pada tahun 2002-2004, menjadi dosen Program Pascasarjana (S-2 dan S-3) UI Jakarta, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Hassanudin Makassar.

Sejak kecil, Astrid memang berdisiplin keras dan berani mengemukakan pendapat. Sebagai ilmuwan dan akademisi, Beliau tak pernah berhenti menulis dan berkarya. Bahkan menjelang akhir hayat, Astrid tengah menulis empat buku yang dikerjakan secara berbarengan. Salah satu buku tulisannya berjudul Komunikasi Teori dan Praktek dan Filsafat Ilmu Komunikasi yang menjadi buku wajib bagi mahasiswa komunikasi.

Sumber: www.tokohindonesia.com

Kerjakan di buku tugas Anda!

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Kontak sosial dapat terjadi melalui hal-hal di bawah ini, kecuali .... a. pertemuan

b. jabat tangan c. chating d. surat

e. SMS

2. Komunikasi dapat terjadi melalui .... a. pembicaraan

b. gerakan badan c. ekspresi wajah d. sikap

e. perasaan

3. Ciri-ciri interaksi sosial adalah di bawah ini, kecuali .... a. melibatkan lebih dari satu orang

b. ada sarana yang digunakan c. adanya komuniasi

d. mempunyai maksud dan tujuan jelas a. dipengaruhi oleh faktor waktu

4. Seorang anak yang memotong rambutnya menyerupai gaya seorang bintang tertentu termasuk melakukan ....

a. sugesti b. imitasi c. identifikasi d. empati e. simpati

5. Interaksi antara seorang guru dengan siswanya tergolong tingkat hubungan .... a. dalam b. sedang c. dangkal d. ringan e. berat

Uji Kompetensi

6. Interaksi sosial terjadi antara unsur-unsur di bawah ini, kecuali …. a. individu dengan individu

b. individu dengan kelompok c. kelompok dengan kelompok d. masyarakat dengan individu e. lembaga dengan kelompok

7. Interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk …. a. marah-marah di telepon

b. menangis di tempat tidur

c. bergembira ketika mendengarkan lagu d. tersenyum sambil melamun

e. bertanya dalam hati

8. Penyelesaiaan masalah secara kompromi dapat dilakukan dengan …. a. mediasi, yaitu mengalah

b. kompromi, yaitu bersepakat untuk berdamai

c. asimilasi, yaitu memaksa orang lain untuk menerima sikap kita d. konsiliasi, yaitu mengajukan sidang ke pengadilan

e. koersi, yaitu meminta tolong pihak ketiga

9. Sikap yang menghambat terjadinya asimilasi adalah ….

a. sikap menghargai orang asing dengan segala kebudayaan yang dimiliki orang asing tersebut

b. sikap terbuka dari golongan yang berkuasa

c. perkawinan campur antara beberapa kelompok (amalgamasi) d. kehidupan suatu golongan masyarakat tertentu yang terisolir dari

masyarakat umum

e. adanya unsur dari luar yang dihadapi bersama 10. Pernyataan di bawah yang benar adalah ….

a. akulturasi adalah hilangnya kebudayaan suatu kelompok akibat interaksi antarkelompok sosial asing

b. dekulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok dengan kebudayaannya berhadapan dengan unsur-unsur kebudayaan lain

c. dominasi adalah interaksi sosial dalam bentuk suatu kelompok menguasai kelompok lain

d. paternalisme adalah suatu pola hubungan antarkelompok sosial yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat tetapi tidak memberikan makna penting pada perbedaan kelompok tersebut

e. integrasi adalah adalah suatu bentuk penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok pribumi

11. Di bawah ini adalah contoh interaksi disosiatif, kecuali ….

a. dua orang siswa yang saling bersaing merebutkan posisi ranking pertama di kelas dengan cara berlomba rajin belajar

b. golongan mayoritas dan golongan minoritas menandatangani kesepatan perlunya sikap tenggang rasa dalam berbagai masalah tertentu

c. Anda ingin menonton siaran berita di televisi sementara adik Anda bersikeras ingin menonton film serial anak-anak

d. kelas buruh berdemontrasi menuntut kenaikan upah, sementara para pengusaha bersikeras dengan tingkat upah yang dapat mereka berikan

e. kelompok-kelompok politik saling berebut kedudukan dalam kenegaraan

12. Perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, dan perlawanan termasuk dalam bentuk kontravensi yang ….

a. umum

b. sederhana c. intensif d. rahasia e. taktis

13. Penyaluran energi fisik ke dalam kegiatan olah raga dan seni merupakan upaya penanganan konflik dengan cara….

a. komunikasi b. negoisasi c. displasemen d. imitasi e. dekulturasi

14. Dua kelompok massa demonstran yang dikhawatirkan bertemu di suatu lokasi, kemudian terjadi bentrok fisik. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara …. a. displasemen b. dekulturasi c. akulturasi d. segregasi e. komunikasi

15. Dalam interaksi sosial, prasangka dapat menyesatkan karena …. a. tidak sesuai kenyataan

b. mengandung subjektivitas c. hanya berdasarkan perasaan d. timbul dari stereotip

16. Gencatan senjata diperlukan oleh pihak-pihak yang berkonflik, karena dapat digunakan untuk ….

a. mengurangi ketegangan b. menunda permusuhan c. mencari jalan provokator d. merundingkan penyeleseaian e. menggalang kekuatan

17. Dalam kerja sama dikenal cara-cara berikut ini, kecuali …. a. bargaining

b. kooptasi c. koalisi d. joint venture e. koperasi

18. Interaksi dua masyarakat yang menyebabkan kebudayaan keduanya melebur menjadi satu disebut ….

a. akulturasi b. dekulturasi c. asimilasi d. adjudikasi e. konversi

19. Berbagai konflik sosial di Indonesia sering dapat diselesaikan dengan mempertemukan wakil-wakil kedua belah pihak di meja perundingan. Penyelesaian konflik seperti ini disebut ….

a. konsiliasi b. rekonsiliasi c. stalemate d. mediasi e. arbitrase

20. Faktor yang mendukung proses asimilasi dua kelompok masyarakat adalah di bawah ini, kecuali ….

a. saling menghargai dan menerima unsur-unsur kebudayaan b. kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi

c. menghargai orang asing dan kebudayaannya d. sikap tegas dari golongan yang berkuasa e. perkawinan campur antarkelompok

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial! 2. Apakah yang dimaksud dengan interaksi asosiatif?

3. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi disosiatif! 4. Apakah yang mendorong manusia berinteraksi? 5. Jelaskan perbedaan kontak dengan komunikasi! 6. Apakah yang dimaksud dengan ajudikasi?

7. Sebutkan faktor-faktor yang menghambat proses asimilasi!

8. Berikan tiga contoh diskriminasi yang masih sering terjadi di daerah Anda!

9. Berikan contoh hasil akulturasi dua kebudayaan yang ada di Indonesia! 10. Deskripsikan sebuah contoh konflik sosial yang pernah terjadi di daerah Anda! Jelaskan pula langkah-langkah yang ditempuh pemerintah atau pihak-pihak yang berkonflik untuk mengatasinya!

PROSES SOSIALISASI

DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

Dalam dokumen sma10sos Sosiologi SuhardiSriSunarti (Halaman 96-107)