• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA LHOKSEUMAWE

Dalam dokumen Vol.10 No.4 Des 2009 (Halaman 38-48)

Rahmaniar

Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh produk dan harga terhadap keputusan konsumen membeli mobil di Kota Lhokseumawe dan kabupaten aceh utara. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan quisioner. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil regresi linier berganda disederhanakan dengan persamaan berikut ini: Y = b0 +

b1X1 + b2X2+e. Dari rumus tersebut diketahui nilai koefisien masing-masing variable

yaitu : Y = 2,861 + 0,486X1 + 0,361X2 + e. Dari pengujian hipotesis dengan uji-t

ditemukan nilai thitung untuk variabel produk sebesar 2,557 dan thitung untuk variabel

harga sebesar 2,113, sedangkan nilai t-tabel untuk dk = 98 (dk = 100-2) diperoleh 1,984 dengan taraf kesalahan ( ) ditetapkan 5%. Ini berarti nilai thitung variabel

produk lebih besar dari ttabel (2,557 > 1,984) dan thitung variabel harga lebih besar dari

pada t-tabel (2,113 > 1,984).

Dengan demikian Hipotesis Nol (H0 : t-hitung < t-tabel ) ditolak dan menerima

Hipotesis Kerja yang diajukan (Ha : t-hitung > t-tabel) yaitu : terdapat pengaruh produk (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan membeli mobil Toyota Avanza di

Kota Lhokseumawe. Diketahui pula faktor yang paling mempengaruhi konsumen membeli mobil adalah faktor produk (X1), karena memiliki nilai lebih besar

dibandingkan variabel yang lain yaitu sebesar 0,486 atau 48,6%.

Kata kunci: Produk, Harga, Konsumen, Keputusan Membeli

Rahmaniar, Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh 421

Pendahuluan

Setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain. Wilkie (1992) berpendapat bahwa perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan, dan situasi. Keputusan membeli ada pada diri konsumen, konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen, seperti yang diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007:7), bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Antara faktor internal dan faktor eksternal akan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain, sehingga menimbulkan suatu perilaku pembelian yang berbeda-beda antara pembeli yang satu dan lainnya.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri konsumen itu sendiri. Faktor internal terkait erat dengan (1) Motivasi, adalah tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong mereka bertindak; (2) Persepsi, adalah proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia; (3) Sikap, adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu; (4) Kepribadian, adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya; (5) Pembelajaran, adalah hasil pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh.

Pembelian suatu produk, seperti mobil seringkali diputuskan bersama oleh suami dan istri, dengan melibatkan anak-anak atau anggota keluarga lainnya. Selain sebagai bagian dari keluarga, seorang konsumen mungkin akan terlibat atau menjadi bagian dari satu atau lebih kelompok. Kelompok ini mempengaruhi proses pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen. Kelompok dijadikan acuan oleh konsumen sebagai dasar untuk perbandingan atau referensi dalam memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilakunya. Anjuran yang bersifat pribadi dalam suatu kelompok rujukan, jauh lebih efektif sebagai penentu perilaku dibandingkan iklan di media. Kondisi demikian juga terjadi pada konsumen yang mempunyai keputusan untuk membeli mobil di Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara . Seiring dengan kondisi daerah yang semakin kondusif maka keputusan masyarakat di Kota Lhokseumawe dan kabupeten Aceh Utara untuk memiliki mobil bertambah besar. Hal ini terlihat dari kondisi jalan raya di Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara yang semakin hari semakin padat dengan berbagai jenis mobil.

Tinjauan Pustaka

Perilaku konsumen menurut Loudon (1993), adalah “Consumer behavior may defined as decision process and physical motivity individuals image in the evaluating, actuiting, using or disposing of goods and service “ (Perilaku konsumen

dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang melibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mengunakan atau dapat mempergunakan barang dan jasa).

Konsumen merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian, hal ini terjadi karena konsumen merupakan target atau tujuan utama dari produsen dalam memasarkan suatu produk yang dihasilkan. Dengan demikian segala sesuatu yang berkaitan dengan konsumen menarik untuk diperhatikan, terutama menyangkut dengan perilaku dan selera konsumen terhadap suatu produk yang terus berkembang. Secara sederhana, studi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (1994), adalah “bagaimana konsumen membuat keputusan dalam mengalokasikan sumberdayanya akan barang konsumsi meliputi hal-hal sebagai berikut: apa yang dibeli konsumen, mengapa konsumen membelinya, kapan mereka membelinya, di mana mereka membelinya, seberapa sering mereka membelinya, dan seberapa sering mereka menggunakannya.”

Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli seperti ini terjadi pada saat membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti: mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi, dan lain-lain. Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus belajar untuk mengetahuinya. Dengan demikian pemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya, tentang merek perusahaan dan atribut penting lainnya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan dan menggunakan barang-barang atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan. Para pemasar dalam aktivitasnya bertujuan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan serta memberikan kepuasan konsumen sasarannya. Pemasar harus mampu mengenal dan memahami tentang perilaku konsumennya agar tujuannya tercapai. Kesulitan sering terjadi, bahkan kecenderungan terjadi distorsi yaitu bahwa apa yang mungkin dibutuhkan dan diinginkan konsumen bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan produsen.

Bauran pemasaran adalah stimuli yang diciptakan oleh produsen dan ditambah dengan stimuli lainnya yaitu meliputi kekuatan dan peristiwa dalam lingkungan konsumen, yaitu ekonomi, teknologi, budaya dan politik. Pada kondisi inilah pemasar ingin memahami bagaimana stimuli dapat diubah menjadi tanggapan dalam proses internal konsumen melalui variabel psikologinya dan proses pemecahan masalah untuk menentukan alternatif pilihan dan akhirnya mempengaruhi keputusan konsumen.

Marketing mix adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan untuk mencapai tujuan perusahaan, misalnya keuntungan investasi, peningkatan target penjualan. Perusahaan dapat mengembangkan strategi dari semua unsur pemasaran atau mengkombinasikan

variabel-variabel tersebut kedalam suatu strategi. Kombinasi tersebut tidak bersifat konstan tetapi dapat berubah ubah sesuai dengan kondisi pasar.

Produk merupakan komponen yang digunakan dalam kegiatan transaksi antara produsen dengan konsumen. Menurut Kotler & Amstrong (1997:274) mendefinisikan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar guna mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencangkup objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.

Stanton (1996) menyatakan bahwa, “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan yang meliputi kegiatan-kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi serta ditujukan untuk membuat rencana, menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk agar memuaskan kebutuhan untuk mencapai pasar target sehingga dapat meraih sasaran-sasaran organisasi.”

Secara filosofis, pemasaran bertujuan untuk menciptakan hubungan-hubungan pertukaran yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat pertukaran. Pertukaran nilai tersebut bukan hanya dengan para konsumen. Kegiatan ini merupakan bagian dari masyarakat yang berkembang karena pertukaran nilai antara berbagai anggota masyarakat sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Sastradipoera (2003) menyatakan bahwa, ”Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, maka kebutuhan konsumen itu hanya kan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi memiliki dua tingkat yang berbeda, yaitu perhatian yang meningkat, ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja dan pencarian informasi secara aktif,

dilakukan dengan mencari informasi ke segala sumber.

Adapun yang menjadi kerangka berpikir penelitian adalah sebagai berikut:

Metode Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dilakukan serangkaian kegiatan penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara Sedangkan objek penelitian adalah konsumen/pemakai mobil di kota lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Produk (X1)

Harga (X2)

Keputusan Membeli Mobil (Y)

Untuk mengumpulkan data-data yang relevan dalam penyusunan skripsi

ini, maka dilakukan kegiatan pengumpulan data dengan metode, yaitu :

1. Field research, yaitu data-data lapangan yang menjadi data-data utama yang didapat dengan cara : Quisioner, yaitu salah satu cara yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi dan melakukan penggalian data yang diketahui dan dialami subjek.

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) yaitu dengan membaca buku-buku

diperpustakaan, mengumpulkan hasil-hasil makalah serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan produk dan harga yang mempengaruhi konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza, yang dikutip dari berbagai pakar dan ilmuan sebagai landasan teoritis.

Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, maka dalam rangka penganalisaan penulis menggunakan metode penganalisaan data secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Metode Kualitatif

Dalam metode ini data yang diperoleh dan dikumpulkan di lapangan dianalisa bukan dalam bentuk angka atau perhitungan matematika maupun statistik, tetapi dibahas berdasarkan landasan teoritis yang selama ini penulis pelajari.

b. Metode Kuantitatif

Dalam menganalisis data yang dikumpulkan, penulis menggunakan program komputer, yaitu Statistical Package Social Sains atau yang dikenal dengan SPSS, yang menggunakan metode Regresi Linier Berganda, yaitu:

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan Y = Keputusan membeli mobil X1 = Produk

X2 = Harga

b0 = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi

e = Error tern.

Untuk melihat pengaruh produk dan harga pada keputusan membeli mobil di Kota Lhokseumawe dalam pengolahan SPSS digunakan alat ukur koefisien determinasi (r2).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusahaan mobil yang berpusat di Aichi Jepang. Selain memproduksi mobil TMC juga memberikan pelayanan finansial, dan perpartisipasi dalam bidang bisnis lainnya. TMC merupakan anggota dari Grup Toyota dan memproduksi mobil dengan merek Toyota dan Lexus, dan memiliki sebagian besar dari Daihatsu.

PT Toyota Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk Mobil Toyota di Indonesia. TAM merupakan perusahaan

joint venture antara PT. Astra International Tbk dengan komposisi saham 51 persen dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan komposisi saham 49 persen.

Jumlah responden yang megutamakan merek mobil dengan menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang atau 20%. Yang menjawab setuju sebanyak 32 orang atau 32%. Yang menjawab netral sebanyak 17 orang dan tidak setuju sebanyak 26 orang. Sedangkan untuk penampilan dan kelengkapan surat mobil umumnya responden menjawab sangat setuju karena konsumen saat ini lebih mengutamakan penampilan dan kelengkapan surat dalam membeli mobil.

Diketahui bahwa bahwa umumnya responden lebih mengutamakan membeli mobil dengan harga yang terjangkau, hal ini sebagaimana jawaban responden sebanyak 32 orang atau 32% yang menjawab sangat setuju dan hanya 13 orang yang menjawab tidak setuju. Sedangkan cara pembayaran juga lebih diutamakan oleh responden dengan jawaban 28% menjawab Sangat setuju dan 36% menjawab setuju.

Selain itu, sebagian besar responden juga tertarik membeli mobil dengan adanya potongan harga yang ditawarkan. Potongan harga biasanya diberikan pada saat-saat tertentu. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju dengan potongan harga sebanyak 21 orang atau 21%, yang menjawab setuju sebanyak 38 orang atau 38% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Untuk kemudahan dalam pembayaran, umumnya responden sangat mengutamakan kemudahan dalam pembayaran mobil baik dilakukan secara tunai atau kredit. Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa 48 orang atau 48% responden menjawab sangat setuju dan 42 orang atau 42% menjawab setuju. Dan diketahui bahwa jumlah responden yang yakin untuk membeli mobil dengan menjawab sangat setuju sebanyak 29 orang atau 29% dan yang menjawan setuju sebanyak 35 orang atau 35% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju untuk yakin membeli mobil.

Dalam membeli mobil umumnya konsumen sangat mengutamakan mengenai produk dan harga mobil. Hal ini disebabkan karena dari suatu produk yang diperhatikan adalah kelengkapan atribut, merek mobil, penampilan fisik mobil dan kelengkapan surat kendaraann. Sedangkan faktor harga yang diperhatikan adalah harga mobil yang terjangkau, adanya potongan harga dan kemudahan dalam pembayaran.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Produk (X1),

Harga (X2), sedangkan variabel terikat adalah keputusan membeli mobil (Y). Data

dari variabel tersebut di atas selanjutnya dilakukan perhitungan persamaan regresi linier berganda

Berikut disajikan ringkasan analisis yang menguji kelinieran dan keberartian persamaan regresi produk dan harga terhadap keputusan membeli mobil di Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara.

Data-data dari tabel 4.16 di atas, bila dimasukkan dalam model penelitian maka hasilnya adalah :

Y = 2,861 + 0,486 X1 + 0,361 X2 + e

Persamaan di atas menunjukkan bahwa produk (X1) dan harga (X2) memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi naik atau turunnya keputusan membeli mobil (Y). Produk dan harga mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan

konstribusinya terhadap naik atau turunnya keputusan membeli.

Dari formulasi model di atas, maka variabel konstanta mempunyai nilai sebesar 2,861 yang berarti apabila variabel-variabel produk dan harga tidak ada, maka tingkat pembelian mobil 28,6%. Sementara koefisien produk sebesar 0,486 yang berarti apabila nilai produk ditingkatkan 1% maka mampu meningkatkan keputusan membeli mobil sebesar 4,86%. Sementara nilai variabel harga sebesar 0,361, yang berarti bahwa apabila nilai harga ditingkatkan 1% maka keputusan membeli mobil akan meningkat menjadi 3,61%.

Tabel Hasil Regresi Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Mobil

Mode l Variabel Unstandardize d Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Beta 1 (Constant ) 2.861 2.351 .006 Produk .486 .509 2.577 .005 Harga .361 .417 2.113 .004 r = 0,906 F-hitung = 61,749 r2 = 0,821 t-tabel = 1,984 F-Tabel = 3,35 Sumber : Hasil Penelitian (Data Diolah) 2009

Berdasarkan hal tersebut di atas, diketahui pula bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli mobil adalah faktor produk (X1) karena

memiliki nilai variabel 0,486 atau 48,6% lebih besar dari pada variabel harga (X2),

yaitu sebesar 0,361 atau 36,1%.

Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (R). Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,906, artinya hubungan antara variabel bebas (produk dan harga) dengan variabel terikat (keputusan membeli) adalah sangat kuat dan bersifat positif, yaitu sebesar 90,6%

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,821 atau 82,1%. Sedangkan untuk mengetahui peranan produk dan harga dalam mempengaruhi keputusan membeli dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,807 atau 80,7% dan sisanya sebesar 19,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak terobeservasi pada penelitian ini (error term).

Perolehan pengaruh dari strategi produk mengindikasikan bahwa dalam strategi produk ditawarkan unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. menurut penilaian konsumen memnuhi unsur-unsur penting tersebut sehingga mereka berminat untuk

membelinya. Konsumen membeli mobil untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain, dinilai oleh konsumen mampu memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh konsumen. Pentingnya produk bukan hanya pada kepemilikannya, tetapi pada jasa atau manfaat apa yang diberikan. Dalam hal ini Toyota Avanza sebagai produsen mobil berhasil menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membelinya.

Hasil penelitian juga menunjukkan faktor produk dalam meningkatkan keputusan membeli. Dimana tingkat produk yang diciptakan akan mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual.

Uji keberartian korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan uji t. Dalam pengujian Hipotesis yang menggunakan uji dua pihak (two tail test), maka harga thitung dibandingkan dengan harga t-tabel (lihat tabel). Dari pengujian hipotesis dengan

uji-t ditemukan nilai thitung untuk variabel produk sebesar 2,577 dan nilai ttabel untuk

dk = 98 (dk = 100-2) diperoleh 1,984 dengan taraf kesalahan ( ) ditetapkan 5%. Hasil uji thitung untuk variabel produk diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,577 dan t- tabel sebesar 1,984. Ini berarti nilai thitung lebih besar dari pada ttabel (2,577 > 1,984).

Dengan demikian Hipotesis Nol (H0 : t-hitung < t-tabel ) ditolak dan menerima

Hipotesis yang diajukan (Ha : t-hitung > t-tabel) yaitu : terdapat pengaruh produk

(X1) terhadap keputusan membeli mobil toyota Avanza di Kota Lhokseumawe.

Selanjutnya dilakukan uji t untuk variabel harga (X2) terhadap keputusan

pembelian mobil (Y) Toyota Avanza di Kota Lhokseumawe. Hasil uji thitung untuk

variabel harga sebesar 2,113 dan ttabel sebesar 1,984 dengan taraf kesalahan ( )

ditetapkan 5%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung untuk variabel harga

lebih besar dari ttabel (2,113 > 1,984). Yang berarti terdapat pengaruh harga (X2)

terhadap keputusan membeli mobil toyota Avanza di Kota Lhokseumawe.

Selanjutnya pengujian Hipotesis juga dilakukan dengan uji-F dengan membandingkan antara FHitung dengan FTabel. Dari hasil perhitungan ditemukan

nilai Fhitung sebesar 61,7. Sedangkan nilai Ftabel dengan dk pembilang 2 dan dk

penyebut (100-2-1)=97 untuk taraf kesalahan 5% adalah 3,09. Karena Fhitung lebih

besar dari Ftabel maka koefisien yang diuji adalah signifikan.

Dari pengujian Hipotesis uji-F sebagaimana tersebut di atas, maka Hipotesis diterima (Ha) dan menolak Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa produk dan harga mobil berpengaruh dalam pembelian mobil Toyota Avanza di Kota Lhokseumawe.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh produk dan harga terhadap keputusan membeli mobil di Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara. Sehingga dapat diketahui semakin besar pengaruh faktor produk dan harga maka keputusan konsumen untuk membeli mobil akan semakin besar.

b. Hasil analisis korelasi ditemukan harga koefisien antara variabel produk dan harga terhadap keputusan membeli mobil. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0,821. Sedangkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh produk dan harga terhadap keputusan membeli adalah sebesar 0,807 atau 80,7% sedangkan sisanya 19,3% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dipakai dalam penelitian ini

c. Dari pengujian hipotesis dengan uji-t ditemukan nilai thitung untuk variabel produk

sebesar 2,577 dan nilai ttabel untuk dk = 98 (dk = 100-2) diperoleh 1,984

dengan taraf kesalahan ( ) ditetapkan 5%. Hasil uji thitung untuk variabel produk

diperoleh nilai thitung lebih besar dari pada ttabel (2,577 > 1,984). Dengan

demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh produk (X1) terhadap keputusan

membeli mobil i Kota Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya dilakukan uji t untuk variabel harga (X2) terhadap keputusan pembelian mobil

(Y). Hasil uji thitung untuk variabel harga sebesar 2,113 dan ttabel sebesar 1,984

dengan taraf kesalahan ( ) ditetapkan 5%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung untuk variabel harga lebih besar dari ttabel (2,113 > 1,984). Yang

berarti terdapat pengaruh harga (X2) terhadap keputusan membeli mobil di Kota

Lhokseumawe dan kabupaten Aceh Utara.

Saran

a. Hasil penelitian menunjukkan strategi bauran pemasaran produk dan harga berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam membeli mobil Dalam hal ini perusahaan Toyota harus mempertahankan tingkat permintaan di tengah berubahnya preferensi konsumen dan persaingan yang makin meningkat.

b. Perusahaan harus mempertahankan atau meningkatkan mutu dan strategi pemasarannya, serta terus mengukur kepuasan konsumen.

c. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk mobil. Perusahaan toyota sebaiknya menciptakan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga perusahaan bisa mendapatkan pelanggan yang setia dengan produk- produk Toyota.

Referensi

Arikunto (2002), Proseur Penelitian Suatu Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Engel James F. & Black, Well. (1991), Perilaku Konsumen, Terjemahan FX Budiyanto. Binarupa Aksara, Jakarta.

Eva Yanti P, (2006) Pengaruh Harga Terhadap Pembelian Sepeda Motor Merk

Honda di Kota Lhokseumawe, Skripsi, tidak dipublikasi, Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.

Ghozali, Imam (2005), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.

Gitosudarmo, Indriyo (2001), Manajemen strategis, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Gultinan (1992), Manajemen Pemasaran, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kartika, Erna (2008), Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Membeli Mobil Toyota Avanza dan Daihatsun Xenia di Medan, Tesis, Tidak Dipublikasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Kotler. Philip & Amstrong, Garry. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I. Alih Bahasa Alexander Sindoro. Prenhallindo, Jakarta.

Kotler. Philip. (1995), Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Buku I dan II. Terjemahan Ancella Anitawi Hermawan. Edisi 8. Salemba empat, Prestice Hall.

Kotler, Philip. dan Gary Amstrong. (2001), Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Kuncoro, Mudrajat, (2003), Metode Riset Bisnis Dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Lamb, Charles W. Jr., Joseph F. Hair, Jr. dan Carl McDaniel, (2002), Marketing,

Sixth Edition. Thompson Learning: South Western

Loudon, David L., dan Albert J. Della Bitta, (1993), Consumer Behavior: Consepts And Applications, Forth Edition, McGraw-Hill Book Company: New York. Mc Carthy dan Perreault, (1993), Model rangsangan – Tanggapan, Penerbit

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Sastradipoera, Komaruddin, (2003), Manajemen Marketing: Suatu Pendekatan

Ramuan Marketing, Penerbit Kappa-Sigma: Bandung.

Santoso (2000), Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS, Penerbit

Dalam dokumen Vol.10 No.4 Des 2009 (Halaman 38-48)

Dokumen terkait