Dengan demikian, bentuk evaluasi penelitian yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersama Bondet Zenawi (KUB BONZEN) di Desa Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Kuningan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur langsung dampak nyata dari program KUB terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sebelum dan setelah mengikuti program KUB. Goulet (Todaro, 1981) mengemukakan sedikitnya ada tiga nilai-nilai yang terkandung di dalam konsep kesejahteraan yaitu:
1) Tercapainya swasembada, dalam arti kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar yang mencakup:
pangan, sandang, perumahan/ pemukiman, kesehatan, pendidikan- dasar, keamanan, rekreasi, dan lain-lain.
2) Peningkatan harga diri, dalam arti berkembangnya rasa percaya diri untuk hidup mandiri yang tidak bergantung kepada atau ditentukan oleh pihak lain, terlepas dari penindasan fisil maupun ideology, dan tidak dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan mereka.
3) Diperolehnya suasana kebebasan, dalam arti adanya kesempatan dan kemampuan untuk mengembangkan dan untuk memilih alternative-alternatif yang dapat dan boleh dilakukan untuk mewujudkan perbaikan mutu-hidup atau kesejahteraan yang terus-menerus bagi setiap individu sebagai warga masyarakat yang sedang membangun itu. Tanpa adanya rasa takut dan tekanan dari pihak-pihak lain.
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan yang menjadi tolak ukur KUB dalam kesejahteraan anggotanya yaitu tercapainya peningkatan pendapatan anggota, tercapainya kebebasan dan keberdayaan diri, dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
Diakui oleh beberapa anggota kelompok yang mengatakan bahwa dengan adanya KUB ini menjadi wadah yang sangat baik untuk mereka mengembangkan potensi yang dimiliki bahkan dapat melatih mereka dalam kegiatan organisasi, serta menjadi sarana dalam membantu mensejahterakan kehidupan anggota. Berbagai perubahan dirasaka oleh anggota sebelum setelah mengikuti program KUB. Hal ini digambarkan dalam tabel berikut.
Tabel 19. Aset Nyata Yang Dirasakan Anggota Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program KUB
No Kategori perubahan yang dirasakan
Sebelum ikut program KUB Setelah ikut program KUB 1. Tidak memiliki peningkatan pendapatan Adanya peningkatan
pendapatan 2. Tidak memiliki tabungan umum
Memiliki simpanan tabungan dari keuntungan penjualan rajungan
3. penentuan harga oleh bakul Memiliki harga tawar 4. Kurangnya akses peminjaman modal Memudahkan peminjaman
modal Sumber: Data Sekunder
Jika dilihat dari tabel di atas menggambarkan bahwa sebelum dan sesudah iku program KUB terdapat perubahan seperti adanya peningkatan pendapatan anggota, memiliki tabungan dari keuntungan penjualan, memiliki harga tawar, memudahkan peminjaman modal dan memilki kebebasan diri dari keterikatan struktur yang tidak memihak. Hal ini membuktikan setelah anngota mengikuti program KUB BONZEN memberikan memberikan perubahan bagi anggota. Dengan mengikuti KUB telah memotivasi anggota memiliki dalam rasa percaya diri dalam anggota, sehingga anggota lebih partisipatif dalam melaksanakan kegiatan program yang telah direncanakan demi mencapai satu tujuan yang sama yaitu mensejahterakan kehidupan masyarakat. Pendapatan nelayan anggota yang berprofesi sebagai nelayan rajungan tidaklah tetap terkadang berubah tergantung pada fluktuasi musim rajungan. Berikut adalah tabel peningkatan pendapatan anggota sebelum dan sesudah ikut program KUB.
Tabel 20. Pendapatan anggota sebelum ikut KUB
No Kategori Anggota KUB Pendapatan sebelum
ikut KUB/ hari
jumlah
1. Musim Rajungan 90 Rp.1.800.000 x 90 Rp.162.000.000
2. Rajungan musim sedang
90 Rp.245.000 x 90 Rp.22.050.000
3. Musim rajungan paceklik
90 Rp.25.000 x 90 Rp.2.250.000
Sumber: data wawancara dengan anggota KUB
Dari tabel diatas dijelaskan bahwa sebelum mengikuti kegiatan KUB nelayan memiliki pendapatan Rp.1.800.000 per hari hal tersebut terjadi ketika musim rajungan.
sedangkan ketika musim rajungan sedang biasa nelayan hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp.245.000 dan ketika musim paceklikketika nelayan melaut hasil tangkapan rajungan biasanya hanya memperoleh 7 ons sampai 1 kg saja dengan pengahasilan Rp.25.000, maka dari itu ketika musim paceklik nelayan ada yang memutuskan untuk melaut di kota bahkan ada juga yang tetap melaut di Grogol sendiri dan juga ada yang tidak pergi melaut. Hal tersebut karena nelayan beranggapan modal dengan keuntungan tidak seimbang.
Sedangkan nelayan sudah menjadi anggota KUB, nelayan memiliki keuntungan dari penjualan rajungan ke KUB. Keuntungan tersebut dijadikan sebagai tabungan simpanan anggota.
berikut adalah tabel keuntungan nelayan setelah menjadi anggota KUB dari jumlah 90 anggota nelayan KUB.
Tabel 21. Pendapatan anggota setelah ikut KUB
No Kategori Anggota
KUB
Pendapatan setelah ikut KUB/ hari jumlah
1. Musim Rajungan 90 Pendapatan harian+keuntungan penjualan
Rp.162.000.000+4.050.000
Rp.166.050.000
2. Rajungan musim sedang
90 Pendapatan harian+keuntungan penjualan
Rp.22.050.000+Rp.630.000
Rp.22.680.000
3. Musim rajungan paceklik
90 Pendapatan harian+keuntungan penjualan
Rp.2.250.000+Rp.90.000
Rp.2.340.000
Sumber: data wawancara dengan anggota KUB
Jadi, kesimpulan dari keuntungan pendapatan anggota di tambahkan dengan keuntungan harian yang diperoleh dan dikalikan dengan 90 anggota KUB kemudian mendapatkan hasil yaitu pendapatan keuntungan anggota KUB. Untuk lebih jelas mengenai keuntungan pendapatan setelah nelayan menjadi anggota KUB dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 22. Peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah mengikuti program KUB
No Kategori Anggota KUB Pendapatan per hari Sebelum KUB Sesudah KUB 1 Musim rajungan 90 Rp. 162.000.000 Rp. 166.050.000 2 rajungan musim
biasa
90 Rp. 22.050.000 Rp. 22.680.000
3 Rajungan paceklis 90 Rp. 2.250.000 Rp. 2.340.000 Sumber: Data wawancara dengan angggota KUB
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa pendapatan anggota KUB sebelum dan sesudah mengkuti program KUB memiliki perbedaan. Meskipun peningkatan pendapatan tersebut belum secara signifikan memberikan perubahan yang menyeluruh tetapi anggota KUB merasa terbantu dengan adanya program KUB tersebut. Misalkan pendapatan hasil laut nelayan per hari mencapai 45 kg dan harga rajungan Rp.40.000 maka pendapatan yang diperoleh adalah Rp.1.800.000. Namun, ketika anggota menjual ke KUB anggota memiliki keuntungan Rp.1000 dari setiap penjualan rajungan perkilogramnya. Jadi, ketika nelayan mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 45 kg maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp.45000 per hari. Namun keuntungan tersebut dijadikan sebagai simpanan tabungan anggota tidak secara langsung diberikan kepada anggota. jika setiap harinya keuntungan yang diperoleh oleh nelayan besar maka jika dikalkulasikan setiap bulan bahkan mencapai satu tahun maka akan besar pula simpanan tabungan yang dimiliki anggota.