4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6 Penelitian Utama
4.6.1 Pengaruh pupuk terhadap tinggi semai mahoni
lim b a h a g a r - a g a r 4 % lim b a h a g a r - a g a r 5 % k o n t r o l k o m p o s 1 % k o m p o s 2 % k o m p o s 3 % k o m p o s 4 % k o m p o s 5 % lim b a h a g a r - a g a r 1 % lim b a h a g a r - a g a r 2 % lim b a h a g a r - a g a r 3 % P e r la k u a n
Gambar 8 Kurva pertumbuhan diameter semai mahoni umur 3 MST
gejala penyakit tanaman, dan kerusakan fisik tanah (Samekto 2006). Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut, diperoleh hasil bahwa ternyata pupuk limbah agar-agar 2%, pupuk kompos 1%, dan pupuk kompos 2% merupakan perlakuan yang memberikan hasil pertumbuhan yang paling baik diantara perlakuan lainnya.
4.6 Penelitian Utama
Data hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dari pupuk limbah agar-agar dan pupuk kompos yaitu antara 1% sampai 2%. Berdasarkan data tersebut, perlakuan pupuk limbah agar-agar dan pupuk kompos yang digunakan pada penelitian utama masing-masing berkisar antara 1% sampai 2%. Konsentrasi yang digunakan yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5%. Konsentrasi ini dispesifikkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hasil yang lebih baik dari konsentrasi yang telah diuji sebelumnya pada penelitian pendahuluan.
4.6.1 Pengaruh pupuk terhadap tinggi semai mahoni
Pengaruh pupuk limbah agar-agar terhadap tinggi semai mahoni disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 memberikan informasi mengenai rata-rata pertumbuhan tinggi semai mahoni (cm) dari tiap perlakuan mulai dari 0 MST sampai 12 MST. Gambar 9 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi semai mahoni setiap minggunya pada umumnya mengalami peningkatan.
0,14 0,12 0,10 0,08 0,06 0,04 0,02 0,00 0,00 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0
1 2 1 1 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 3 . 5 3 . 0 2 . 5 2 . 0 1 . 5 1 . 0 0 . 5 0 . 0 M i n g g u S e t e l a h T a n a m ( M S T ) R a ta -r a ta t in g g i se m a i m a h o n i (c m ) K o m p o s 2 % K o m p o s 2 , 5 % K o n t r o l L im b a h A g a r - A g a r 0 , 5 % L im b a h A g a r - A g a r 1 % L im b a h A g a r - A g a r 1 , 5 % L im b a h A g a r - A g a r 2 % L im b a h A g a r - A g a r 2 , 5 % K o m p o s 0 , 5 % K o m p o s 1 % K o m p o s 1 , 5 % P e r la k u a n
Gambar 9 Kurva pertumbuhan tinggi semai mahoni umur 12 MST
Peningkatan ini terjadi karena adanya pembelahan sel pada tanaman. Pembelahan sel ini didukung oleh asupan nutrisi tanaman yang berasal dari pupuk limbah agar-agar dan pupuk kompos yang mencukupi. Rata-rata pertumbuhan tinggi semai mahoni paling baik dihasilkan oleh perlakuan pupuk limbah agar-agar 1% yaitu sebesar 3,15 cm. Rata-rata pertumbuhan tinggi semai mahoni meningkat dari penggunaan pupuk limbah agar-agar 0,5% hingga pupuk limbah agar 1%, namun kemudian menurun pada penggunaan pupuk limbah agar-agar 1,5%, 2% dan 2,5%. Penurunan ini terjadi diduga karena konsentrasi 1,5%, 2% dan 2,5% mengandung unsur hara yang terlalu banyak sehingga menjadi penghambat bagi pertumbuhan tanaman tersebut.
Penggunaan pupuk limbah agar-agar 1% merupakan perlakuan optimum yang mampu menghasilkan pertumbuhan tinggi paling baik diantara perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan limbah agar-agar kaya akan unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jumlah unsur hara mikro pada limbah agar-agar sebanyak 60–70 jenis (Saputra 2008). Berdasarkan analisis mineral limbah agar-agar, dapat dilihat bahwa limbah agar-agar terbukti mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kandungan mineral tersebutlah yang membantu semai mahoni untuk melakukan pembelahan sel sehingga pertumbuhan tinggi tanaman dapat meningkat setiap minggunya. Limbah agar-agar juga mengandung hormon auksin dan sitokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah serta ditunjang pula oleh adanya sifat hidrokoloid pada rumput laut yang dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah
(Saputra 2008). Pengaruh penggunaan pupuk limbah agar-agar dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Pengaruh penggunaan pupuk terhadap tinggi semai mahoni
Perlakuan Selisih Tinggi (cm)
% Peningkatan Terhadap Kontrol Kontrol 1,07 0 Limbah Agar-Agar 0,5% 2,5 133,68 Limbah Agar-Agar 1% 3,15 194,39 Limbah Agar-Agar 1,5% 2,58 141,12 Limbah Agar-Agar 2% 2,53 136,45 Limbah Agar-Agar 2,5% 2,53 136,45 Kompos 0,5% 2,54 137,38 Kompos 1% 2,57 140,19 Kompos 1,5% 2,57 140,19 Kompos 2% 2,62 144,86 Kompos 2,5% 2,7 152,37
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa ternyata penggunaan pupuk limbah agar-agar 1% menghasilkan peningkatan sebesar 194,39% dari pertumbuhan tinggi yang dihasilkan perlakuan tanpa pupuk (kontrol). Tabel 7 menunjukkan bahwa penggunaan pupuk limbah agar-agar memberikan pertumbuhan tinggi yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk kompos.Namun penggunaan pupuk kompos menghasilkan pertumbuhan tinggi yang terus meningkat seiring bertambahnya konsentrasi. Hal ini disebabkan pupuk kompos yang digunakan mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro yang baik untuk tanaman. Kandungan pupuk kompos dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) sehingga unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman juga akan meningkat. Selain itu pupuk kompos juga dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan zat hara sehingga zat hara dalam tanah tidak terbawa air (Samekto 2006).
Pertumbuhan semai mahoni yang dihasilkan oleh pupuk kompos lebih kecil dibandingkan dengan pupuk limbah agar-agar dikarenakan pupuk limbah agar-agar memiliki mineral yang lebih lengkap. Hal ini dipengaruhi oleh habitat rumput laut yang berada di laut yang kaya akan mineral (Saputra 2008).
Hasil pengukuran tinggi semai mahoni diuji secara statistik, untuk menentukan apakah setiap perlakuan pemberian pupuk limbah agar-agar dan pupuk kompos memberikan pengaruh yang berbeda nyata atau tidak terhadap tinggi semai mahoni. Hasil uji statistik pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa hanya perlakuan pupuk limbah agar-agar yang memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi setiap minggunya, hal ini dapat terlihat dalam hasil perhitungan nilai p sebesar 0,016 (p<0,05) (Lampiran 3-a). Setelah dilakukan uji statistik perlu dilakukan uji lanjut Tukey untuk melihat adanya perbedaan pada tiap konsentrasi perlakuan pupuk limbah agar-agar. Hasil dari uji Tukey menunjukkan bahwa perlakuan kontrol (tanpa pupuk) memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap perlakuan pupuk limbah agar-agar 1%.
Hasil uji statistik selanjutnya menunjukkan bahwa seluruh perlakuan pupuk kompos memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap parameter tinggi semai mahoni setiap minggunya, hal ini dapat terlihat pada hasil perhitungan nilai p sebesar 0,088 (p>0,05) (Lampiran 3-c). Hal ini sesuai dengan pernyataan Samekto (2006), bahwa pupuk kompos akan memberikan hasil yang baik dalam jangka waktu yang panjang, hal ini merupakan kebalikan dari sifat pupuk anorganik yang penggunaannya praktis dan cepat menunjukkan hasil. Berdasarkan hasil pertumbuhan tinggi semai mahoni tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan pupuk limbah agar-agar 1% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan pupuk kompos terbaik (konsentrasi 2,5%).