• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.7 Pengembangan Hipotesis

2.7.2 Pengaruh Return On Investment terhadap harga saham

Menurut Brigham dan Houston (2006) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal menunjukan kombinasi efek dari likuiditas manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi, rasio profitabilitas antara lain adalah margin laba atas penjualan, kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, tingkat pengembalian total aktiva/investasi (Return on Investment/ROI) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE), Menurut Plewa, Jr dan Frieddlob sekilas 85 persen dari semua perusahaan menghitung ROI dari berbagai segmen bisnis sebagai bagian dari proses penilaian kinerja para manajer meyakini ROI karena ROI memperhatikan baik-baik besaran investasi maupun kegiatan yang menghasilkan labanya, kemampuan manajer dalam mengelola aset dalam pengaruh oleh usaha investasi yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan mempunyai peran penting terhadap kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan, sehingga rasio ROI dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja perusahaan yang tercermin pada harga saham, investor turut berkepentingan terhadap tingkat ROI dalam berinvestasi karena dengan melihat rasio ROI maka akan terlihat kinerja perusahaan baik dan akan menghasilkan laba bersih yang tinggi atas penggunaan total aset perusahaan secara optimal maka dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan

ROI menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. Meningkatkan ROI berarti disisi lain juga meningkatkan pendapatan bersih perusahaan yang berarti nilai penjualan juga akan meningkat. Perusahaan yang nilai penjualannya meningkat, akan mendorong terjadinya peningkatan laba yang menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan dalam kondisi baik. Kondisi seperti ini akan mudah untuk menarik investor, karena para investor lebih suka berinvestasi pada perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada para pemegang saham perusahaan.

ROI yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari dividen yang diterima. Dengan semakin meningkatnya dividen yang diterima oleh para pemegang saham akan menjadi daya tarik tersendiri untuk tetap menanamkan sahamnya dan para calon investor untuk menanamkan sahamnya ke dalam perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham yang akan diterima para investor.

Penlitian terdahulu oleh Amalis (2010) dan Putra (2014) yang menyatakan bahwa ROI berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H3= Return On Investment berpengaruh terhadap harga saham 2.8 Model Penelitian

Dari gambaran landasan teori dan penelitian terdahulu diperoleh suatu kesimpulan bahwa laporan keuangan memberikan gambaran kinerja perusahaan, jika laporan tersebut merefleksikan prospek perusahaan kuat dan baik, maka nilai saham yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut akan mendapat pengaruh dan harganya akan meningkat, akan sebaliknya jika laporan tersebut merefleksikan kondisi perusahaan yang lemah dan tidak baik, maka nilai saham yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut akan terpengaruh dan harganya akan menurun.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan model penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1 Model Penelitian

Earning Per share

(EPS) X1 Harga Saham (Y) Ratio On Investment (ROI) Deviden Pershare (DPS) X2 H2 H1 H3

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu sebagai berikut: 1.Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Menurut Ferdinand (2011) Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Variabel dependen dalam simbol sering menggunakan huruf Y. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan variabel dependen berupa harga saham.

2. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Menurut Ferdinand (2011) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dipenden, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) variabel bebas yang digunakan, yaitu Earning Per Sahre (EPS),Deviden

Per Share (DPS) dan Return On Investment (ROI)

3.1.2 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebaga berikut :

1. Earning Per Share merupakan salah satu komponen yang diperhatikan

dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. Adapun rumus yag digunakan adalah sebagai berikut ( Hutami, 2012)

Earning Per Share = Earnings Available For Common Stockholders Number of Shares of Common Stock Outstanding

2. Dividend Per Share merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar (Intan, 2009)..

Deviden Per Share =

Beredar Saham

Jumlah

nai Deviden tu

3. Return On Invesment adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Abdullah Faisal (2002) ROI ini sering disebut Return On Invesment dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang dimilikinya. ( Prastowo dan Juliaty 2002).

Return On Invesment = Laba Bersih

Total Aset

4. Harga saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

suatu investasi saham yang dilakukannya. Rumus yang digunakan adalah menggunakan closing price : Hardiningsih dkk, 2002

Harga saham = closing price

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010). Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 hingga tahun 2014.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut yang ingin diteliti (Sugiyono, 2010). Purposive sampling adalah pengambilan sampel dari populasi secara sengaja berdasarkan penilaian atau kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014 secara berturut-turut.

2. Perusahaan Real Estate and Property yang mempublikasikan laporan keuangan periode 2012-2014

3. Perusahaan yang menyediakan data sesuai dengan variabel penelitian.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan data menggunakan metode pooled data. Teknik pooled data menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Sugiyono, 2010)

3.3 Metode Pengumpulan data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana data yang diperoleh tidak diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini data-data diperoleh melalui ICMD 2012-2014.

3.4 Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk kemudian dapat diintreprestasi hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan analisis statistik dan uji regresi untuk mengetahui pengaruh EPS, ROI dan DPS terhadap harga saham

3.5 Uji Penyimpangan asumsi klasik

Beberapa masalah sering muncul pada saat analisis regresi digunakan untuk mengestimasi suatu model dengan sejumlah data : Masalah tersebut termasuk dalam pengujian asumsi klasik yaitu ada tidaknya normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan heterosdastisitas (Ghozali, 2013)

a. Uji Normalitas Data

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi , variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal . caranya adalah dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal .

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal . Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal plot, dimana : a. Jika penyebaran data mengikuti garis normal , maka data

berdistribusi normal.

b. Jika penyebaran data tidak mengikuti garis normal , maka data distribusi tidak normal. (Ghozali , 2013)

Asumsi normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual setiap model regresi berdistribusi normal dengan menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov. Level of Significant yang digunakan adalah 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel bebas. Langkah menganalisis asumsi multikoloneritas yaitu :

1. Jika nilai VIF lebih kecil dari angka 10 maka tidak terjadi problem multikolonieritas.

2. Jika nilai VIF lebih besar dari angka 10 maka terjadi problem multikolonieritas. (Ghozali, 2013)

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas atau yang terjadi Heteroskedatisitas kebanyakan data

cross section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana :

- jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola

tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu ) maka dapat disimpulkan terjadi problem heteroskedastisititas.

- jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak

membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem heteroskedastisitas. (Ghozali , 2013)

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autukorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali,2013). Diagnosa tidak terjadi autokorelasi dapat dilakukan dengan gambar, yaitu:

3.5 Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas.Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji.Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier

berganda, dimana harga saham sebagai variabel dependen sedangkan EPS, ROI dan DPS sebagai variabel independen.

Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = a + bX1+ bX2+ bX3+ e Keterangan :

Y = Harga saham A = Konstanta

B = koefisien regresi berganda X1 = EPS

X2 = DPS X3 = ROI e = error term

3.7 Uji Model Penelitian 1. Uji F

Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a) Ho diterima : bila sig. > a = 0,05 b) Ho ditolak : bila sig. < a = 0,05

2. Uji Hipotesis (UJi t)

Menurut Imam Ghozali (2013) uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada dasarnya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel-variabel independen

Dokumen terkait