• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemudahan (X1) 0,812 Reliable

Kepercayaan (X2) 0,822 Reliable

Risiko (X3) 0,650 Reliable

E-Banking (Y) 0,730 Reliable

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini

reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006: 68). Item kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level 1%. Berikut merupakan tabel hasil pengujian validitas:

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Data

Variabel Item Pertanyaan Total Score Correlation Keterangan Persepsi Kemudahan Kemudahan 1 .780** Valid Kemudahan 2 .820** Valid Kemudahan 3 .732** Valid Kemudahan 4 .702** Valid Kemudahan 5 .752** Valid

Kepercayaan Kepercayaan 1 .722** Valid

Kepercayaan 2 .794** Valid

Kepercayaan 3 .786** Valid

Kepercayaan 5 .808** Valid

Risiko Risiko 1 .672** Valid

Risiko 2 .779** Valid

Risiko 3 .657** Valid

Risiko 4 .687** Valid

e-banking e-banking 1 .696** Valid

e-banking 2 .621** Valid

e-banking 3 .728** Valid

e-banking 4 .701** Valid

e-banking 5 .724** Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level 5% , sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.

2. Hasil Uji Kecocokan Model a. Uji ttest

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,

dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Hasil uji ttest dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji ttest

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.801 2.994 2.939 .004 Kemudahan_X1 .179 .077 .199 2.313 .022 Kepercayaan_X2 .353 .087 .359 4.069 .000 Risiko_X3 .308 .089 .262 3.476 .001

a. Dependent Variable: ebanking_Y

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Dari tabel coefficient, dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1 + β2X2+ β3X3

Y = 8.801 + 0.179X1+ 0.353X2 + 0.308X3 Dimana :

Y = Memutuskan Menggunakan E-Banking X1 = Persepsi Kemudahan

X2 = Kepercayaan X3 = Risiko

Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa 0.05 maka variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk persepsi kemudahan (X1), kepercayaan (X2) dan risiko (X3), yaitu:

1) Variabel persepsi kemudahan (X1) dengan t hitung 2.313 dan signifikansi 0.022, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel persepsi kemudahan (X1) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking (Y).

2) Variabel kepercayaan (X2) dengan t hitung 4.069 dan signifikansi 0.000, dimana nilai signifikansi lebih lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel kepercayaan (X2) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking (Y).

3) Variabel risiko (X3) dengan t hitung 3.476 dan signifikansi 0.001 dimana nilai signifikansi lebih lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel risiko (X3) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking (Y). Artinya risiko semakin kecil, maka akan semakin banyak keputusan nasabah menggunakan e-banking.

b. Uji Ftest

Uji F test dilakukan untuk mengatur seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel independen. Uji F test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Hasil Uji Ftest

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 857.317 3 285.772 32.998 .000b

Residual 1065.202 123 8.660

Total 1922.520 126

a. Dependent Variable: ebanking_Y

b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa F hitung 32.998 dengan nilai signifikansi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa H4 yaitu persepsi kemudahan, kepercayaan, risiko secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking. c. Uji R2

Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.10 Hasil Uji R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .668a .446 .432 2.94282

a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Tabel di atas menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R Square

sebesar 0.432 ini berarti kontribusi variasi variabel independen (persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko) mampu menjelaskan variasi variabel dependen (e-banking) sebesar 43,2% sedangkan sisanya sebesar 56,8% dijelaskan variasinya oleh variabel di luar model.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang menghasilkan model regresi tidak bias (Bawono, 2006: 115) sehingga dapat digunakan sebagai alat memprediksi yang handal. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.

a. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi di antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Dalam pengujian ini, peneliti melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 dari regresi antar variabel dengan hasil uji regresi utama :

Tabel 4.11

Hasil R2 (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .668a .446 .432 2.94282

a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Dibawah ini adalah hasil r2 untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan r2 untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r2 dibandingkan dengan nilai R2 untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinieritas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 Perbandingan r2 dan R2

Variabel Independen r2

Persepsi Kemudahan = f (Kepercayaan, Risiko) 0.391 Kepercayaan = f (Persepsi Kemudahan, Risiko) 0.421 Risiko = f (Persepsi Kemudahan, Kepercayaan) 0.209

R2 = 0.446

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa R2 dari regresi lebih besar dari nilai r2 variabel persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko, sehingga dinyatakan variabel persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko model yang kita pakai tidak memiliki gejala multikolinieritas.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas (Ghazali, 2013: 139). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pengujian dengan metode Glejser yaitu glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual

Prosedur penyajiannya adalah dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau undstandardized residual

sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel X1, X2 dan X3, sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa 0,05 maka data tidak mengandung heteroskedatisitas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil uji

heteroscedasticity sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Heteroscedasticity Metode Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1.450 .624 2.325 .022 Kemudahan_X1 -.026 .016 -.186 -1.628 .106 1 Kepercayaan_X2 .006 .018 .039 .332 .741 Risiko_X3 .003 .018 .014 .140 .889

a. Dependent Variable: Abs_Ut

Sumber : Data Primer yang Diolah, Juli 2016 (Lampiran IV)

Dari tabel di atas diketahui nilai signifikansi kemudahan (X1) 0,106, berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05. Nilai signifikansi untuk variabel kepercayaan (X2) sebesar 0,741, ini

berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05. Kemudian untuk nilai signifikansi variabel risiko (X3) sebesar 0,889, ini berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pengujian dengan metode One-Sample Kolmogorov Smirnov test.

Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Adapun hasil uji komolgorov smirnov sebagai berikut :

Tabel 4.14 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value N 127 Normal Parameter sa,b Mean 38.4015748 Std. Deviation 2.60846817 Most Extreme Differences Absolute .056 Positive .039 Negative -.056 Kolmogorov-Smirnov Z .635

Asymp. Sig. (2-tailed) .815

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer yang Diolah, Juli 2016 (Lampiran IV)

Tabel di atas menunjukkan N= 127 yang berarti jumlah sampel yang diambil sebanyak 127, nilai kolmogorov-smirnov z menunjukkan angka 0,635 dan Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0,815. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5%.

d. Hasil Uji Liniearitas

Uji Linieritas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji langrange multiplier

dengan nilai χ2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2:

Tabel 4.15 Hasil Uji Liniearitas

Pengujian liniearitas menggunakan uji lagrange multiplier ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ2 tabel, yang mana χ2 hitung= n * R2

= 127 * 0.001= 0.127. Dengan tingkat

signifikan 5% dan df : 123 maka χ2 tabel = 154.302.

Dengan begitu maka nilai χ2 hitung < χ2 tabel sehingga

spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar.

D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis 1 (H1)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel kemudahan sebesar

2,313 dengan taraf signifikan 0,022 dan nilai β1X1 sebesar 0,179. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel persepsi kemudahan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking. Dengan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .022a .001 -.024 2.94208037

a. Predictors: (Constant), Risiko_X32, Kemudahan_X12, Kepercayaan_X22

demikian dinyatakan terdapat pengaruh persepsi kemudahan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta sehingga hipotesis H1 diterima.

2. Uji Hipotesis 2 (H2)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel kepercayaan sebesar 4,069 dengan taraf signifikan 0,000 dan nilai β2X2 sebesar 0,353. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepercayaan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh kepercayaan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta sehingga hipotesis H2 diterima.

3. Uji Hipotesis 3 (H3)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel risiko sebesar 3,476 dengan taraf signifikan 0,001 dan nilai β3X3 sebesar 0,308. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan

e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta sehingga

4. Uji Hipotesis 4 (H4)

Dari hasil uji Ftest perbandingan nilai F hitung sebesar 32.998 dengan nilai signifikansi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dengan demikian maka H4 diterima.

5. Uji Hipotesis 5 (H5)

Dari hasil uji ttest nilai β1X1, β2X2, β3X3 sebesar 0,179, 0,353 dan 0,308. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien variabel kepercayaan lebih besar dari nilai koefisien variabel lain, sehingga variabel independen yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan e-banking adalah variabel kepercayaan bukanlah variabel persepsi kemudahan atau risiko, sehingga hipotesis H5 ditolak.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik, terlihat bahwa variabel-variabel independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut bersifat positif dan signifikan, dengan kata lain persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko di PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta akan meningkatkan keputusan nasabah untuk menggunakan e-banking. Hal tersebut sesuai dengan

hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian sebelumnya. Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Kemudahan Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk Layanan E-banking

Hasil penelitian hipotesis (H1) membuktikan terdapat pengaruh antara kemudahan terhadap memutuskan menggunakan e-banking. Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel kemudahan sebesar 2.313 dengan taraf signifikansi sebesar 0,022 lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan tehadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andriyanto (2014: 136) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi kemudahan terhadap minat menggunakan rekening ponsel (Studi Kasus Pada Nasabah CIMB Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014: 121) menunjukkan persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan online banking. Lain halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 92) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemudahan penggunaan untuk menggunakan

e-banking pada UMKM di kota Yogyakarta. Pada penelitian yang dilakukan

berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan

internet banking.

Persepsi kemudahan dalam menggunakan sistem teknologi bagi seseorang itu lebih mempermudah aktivitasnya daripada yang tidak menggunakan. Salah satu kemudahan yang diberikan oleh e-banking

adalah efisiensi waktu karena sistem ini dapat dilakukan dimana saja. Ketika kemudahan diberikan oleh sistem teknologi maka seseorang akan cenderung menggunakannya.

Kemudahan dalam melakukan transaksi e-banking bagi nasabah memberikan ketertarikan untuk menggunakan. Kemudahan ini tidak mengharuskan seseorang nasabah untuk memiliki waktu datang ke bank untuk melakukan transaksi. Selain itu adanya kesadaran nasabah bahwa suatu sistem e-banking telah dibuat untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi dan mengoperasikannya. Sehingga transaksi perbankan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

2. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk Layanan E-banking

Hasil pengujian hipotesis (H2) membuktikan terdapat pengaruh antara kepercayaan terhadap memutuskan menggunakan produk layanan e-banking. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t hitung variabel kepercayaan sebesar 4.069 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa

kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan tehadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Saputro (2013: 36) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan terhadap minat menggunakan internet banking.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 92) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada UMKM di kota Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Hanur (2014: 120) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepercayaan terhadap penggunaan online banking pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh Susanti (2015: 70) variabel persepsi kepercayaan berpengaruh signifikan pada alpha 5% terhadap minat menggunakan mobile banking

Kepercayaan merupakan dasar dalam satu hubungan, tidak terkecuali hubungan terhadap jasa perbankan. Kepercayaan ini sangat dibutuhkan antara pihak bank dengan nasabah agar terjalin ikatan keduanya. Kepercayaan seseorang terhadap pihak lain dalam hubungan transaksi berdasarkan keyakinan bahwa orang yang dipercayai akan memenuhi kewajibannya dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam sistem elektronik kepercayaan akan muncul ketika suatu sistem mampu memberikan apa yang diharapkan konsumen.

Kepercayaan yang diberikan oleh nasabah terhadap layanan e-banking

akan terjadi ketika suatu sistem teknologi memberikan keamanan untuk bertransaksi bagi nasabah. Selain itu, kecepatan akses dan perlindungan terhadap data-data nasabah menjadikan nasabah tertarik untuk menggunakan layanan e-banking. Sehingga sistem teknologi yang dapat memberikan kepercayaan dapat menarik keputusan nasabah untuk menggunakan e-banking.

3. Pengaruh Risiko Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk Layanan E-banking

Hasil pengujian hipotesis (H3) membuktikan terdapat pengaruh antara risiko terhadap memutuskan menggunakan e-banking. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t hitung variabel risiko sebesar 3.476 dengan taraf signifikan 0,001 yang mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa risiko yang semakin kecil berpengaruh positif dan signifikan tehadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Artinya apabila risiko yang semakin kecil, maka semakin banyak nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta untuk menggunakan e-banking. Sebaliknya, apabila risiko semakin besar maka keputusan nasabah menggunakan e-banking akan cenderung mengalami penurunan. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amijaya (2010: 56) menunjukkan bahwa resiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ulang nasabah

dalam menggunakan internet banking. Lain halnya penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015: 70) persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking. Penelitian lain yang dilakukan oleh Andriyanto (2013: 9) menyatakan bahwa risiko berpengaruh pada minat nasabah bank dalam menggunakan ATM. Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Pertiwi (2014: 433) menyatakan bahwa variabel persepsi risiko mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan nasabah terbukti mempengaruhi persepsi risiko terhadap kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet banking. Pada penelitian yang dilakukan Farizi (2014: 14) menyatakan bahwa konstruk persepsi risiko berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking.

Risiko merupakan konsekuensi yang terjadi karena adanya suatu keputusan, termasuk dalam menggunakan layanan e-banking. Keputusan dalam memakai suatu sistem akan menjadi sebuah pertimbangan ketika suatu sistem akan menjadi sebuah konsekuensi atau ketidakpastian. Pengaman terhadap penyalahgunaan sistem teknologi menjadi hal penting ketika terjadi penyalahgunaan dan kecurangan terhadap sistem tersebut.

Tingginya peristiwa kejahatan cyber menjadi salah satu risiko yang ditimbulkan system teknologi e-banking. Sehingga kekhawatiran nasabah dalam menggunakan e-banking semakin tinggi. Nasabah menyadari bahwa risiko keamanan informasi yang ditimbulkan oleh e-banking itu

ada. Namun ketika perbankan dapat memberikan jaminan keamanan pada suatu risiko maka nasabah masih tertarik untuk menggunakan. Hal ini dapat diwujudkan pihak perbankan dengan pemakaian sistem pengamanan berlapis.

4. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan Risiko Secara Bersama-Sama Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk Layanan E-banking.

Hasil pengujian hipotesis keempat diperoleh nilai F hitung sebesar 32,998 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko semakin kecil maka akan meningkatkan keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Berdasarkan hasil dari nilai

adjusted R square (R2) yang diperoleh 0,432 (43,2%). Hal ini berarti persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko berpengaruh positif dan mempengaruhi 43,2% perubahan pada penggunaan e-banking, sedangkan sisanya sebesar 56,8% dijelaskan variasinya oleh variabel lain di luar model.

Persepsi kemudahan dapat mempengaruhi nasabah dalam memutuskan menggunakan layanan e-banking. Semakin tinggi persepsi kemudahan, maka semakin tinggi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking

karena nasabah berkeyakinan bahwa penggunaan e-banking tersebut dapat dengan mudah untuk dipahami dan digunakan.

Kepercayaan dapat mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking. Semakin tinggi kepercayaan nasabah, maka semakin tinggi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking karena nasabah mempercayai pada bank sebagai penyedia layanan dan layanan e-banking itu sendiri.

Tingkat risiko yang kecil dapat mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking. Risiko yang semakin kecil, maka semakin banyak keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking

karena terdapat pemikiran pada nasabah mengenai risiko yang kecil maka akan memiliki keamanan yang tinggi dan dapat menjamin kebutuhan nasabah dalam melakukan beberapa transaksi e-banking.

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Andriyano (2014: 146) menunjukkan bahwa pengaruh pesepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, persepsi risiko dan kepercayaan berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap minat menggunakan Rekening Ponsel pada Bank CIMB Niaga. Semakin tinggi persepsi kemudahan seseorang, maka semakin tinggi minat menggunakan

Rekening Ponsel karena nasabah berkeyakinan bahwa penggunaan Rekening Ponsel tersebut dapat memberikan pengaruh positif dan dapat meningkatkan kinerjanya. Semakin tinggi persepsi risiko nasabah, maka semakin rendah minat menggunakan Rekening Ponsel karena masih terdapat pemikiran nasabah mengenai risiko yang mungkin akan dialami oleh nasabah tersebut atas suatu ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif lainnya yang mungkin dapat diterima dalam penggunaan Rekening Ponsel. Dan semakin tinggi kepercayaan nasabah, maka semakin tinggi minat menggunakan Rekening Ponsel karena nasabah mempercayai pada bank.

Lain halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 88) menunjukkan bahwa pengaruh kemudahan penggunaan, kepercayaan dan risiko persepsian terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking

pada UMKM di kota Yogyakarta berpengaruh positif signifikan secara bersama-sama terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada UMKM di kota Yogyakarta.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Cahyo (2014: 117) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, keamanan, kepercayaan, dan persepsi kemudahan penggunaan secara bersama-sama terhadap penggunaan Online banking pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kebermanfaatan, keamanan, kepercayaan,

dan persepsi kemudahan penggunaan maka akan meningkatkan penggunaan online banking pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

5. Pengaruh Variabel Persepsi Kemudahan Paling Dominan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E-banking

Dari hasil uji ttest nilai β1X1, β2X2, β3X3 sebesar 0,179, 0,353 dan 0,308. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien variabel kepercayaan lebih besar dari nilai koefisien variabel lain, sehingga variabel independen yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan e-banking adalah variabel kepercayaan bukanlah variabel persepsi kemudahan atau risiko

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Bella (2014: 87) bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap niatan menggunakan

Dokumen terkait