• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

1. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel spesialisasi industri auditor, pengungkapan

corporate social responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap Earnings Response Coefficient. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi uji F sebesar 0,000 (<0,05), yang artinya menerima hipotesis pertama (H1).

2. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel spesialisasi industri auditor (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,078 (>0,05). Hal ini berarti menolak hipotesis kedua (H2), artinya spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap earnings response coefficient.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sandi (2013), dan Mulyani, Asyik, & Andayani (2007) yang mengungkapkan bahwa spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh terhadap earnings response coefficient. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Andreas (2012) yang menyatakan bahwa investor akan lebih merespon perusahaan

70 yang diaudit oleh auditor spesialis, karena auditor spesialis memiliki pengetahuan lebih (superior knowledge) dan tindakan untuk mencegah terjadinya manajemen laba sehingga dapat meningkatkan kualitas laba. Selain itu auditor spesialis dianggap memiliki pengetahuan mengenai resiko perusahaan, tren persaingan, dan resi\ko audit dibanding auditor yang tidak spesialis. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh auditor spesialis dalam mengaudit suatu perusahaan dalam industri yang sama, pada dasarnya lebih banyak dibandingkan dengan auditor yang tidak spesialis.

Investor tidak memperhatikan kualitas auditor karena perhatian mereka hanya pada nilai laba tanpa peduli ketepatan angka-angka tersebut. Hasil penelitian ini juga diakibatkan karena tujuan investor dalam membaca atau menggunakan laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja perusahaan, jadi peran auditor dalam hal ini adalah menilai kewajaran penyajian dalam laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Auditor hanya sebagai pihak independen antara perusahaan dengan investor, sehingga investor tidak akan peduli apakah laporan tersebut telah diaudit oleh auditor yang spesialis atau tidak (Mulyani, Asyik, dan Andayani, 2007).

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengungkapan corporate social

71

responsibility (X2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<0,05). Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima, artinya pengungkapan

corporate social responsibility berpengaruh terhadap earnings response coefficient.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi & Sitinjak (2009) dan Sayekti & Wondabio (2007) yang menyatakan pengungkapan

corporate social responsibility berpengaruh terhadap earnings response coefficient. Berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Restuti dan Cecilia (2012) yang menyatakan bahwa pengungkapan

corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap earnings response coefficient.

Dalam hasil penelitian juga menunjukkan nilai koefisien regresi dari pengungkapan corporate social responsibility sebesar 38,457. Koefisien regresi yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi pengungkapan corporate social responsibility maka semakin tinggi juga nilai dari earnings response coefficient. Hal ini disebabkan, karena investor pada saat ini melihat bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga sangat bergantung pada hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan melakukan aktivitas operasinya. Orientasi mengejar laba semaksimal mungkin, secara jangka pendek akan menunjukkan keberhasilan, namun untuk jangka panjang hal tersebut bisa menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya resistensi dari masyarakat dan stakeholder lainnya (Lako, 2010). Disamping itu bagi

72 investor, pengungkapan corporate social responsibility dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan dibanding perusahaan yang tidak melaporkan laporan corporate social responsibility.

4. Pengaruh Sytemic Risk terhadap Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel systemic risk (X3) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,017 (<0,05). Dengan demikian hipotesis keempat (H4) diterima, artinya systemic risk berpengaruh terhadap earnings

response coefficient.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Delvira, & Nelvirita (2013), dan Hasanzade, Roya, & Gholamreza (2013) yang menyatakan bahwa systemic risk berpengaruh terhadap earnings response coefficient.

Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi dari pengungkapan systemic risk sebesar -0,152. Koefisien regresi yang bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi systemic risk maka semakin rendah nilai dari earnings response coefficient. Pada umumnya perusahaan yang memiliki risiko sistematis yang tinggi, maka akan semakin memiliki ketidakpastian return yang terjadi di masa depan sehingga semakin rendah nilai perusahaan di mata investor. Hal ini akan menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan sehubung dengan perusahaan beresiko tinggi (Delvira, & Nelvirita, 2013).

73 Lebih lanjut dijelaskan oleh Scott (2009) yang mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi, maka informasi mengenai pengumuman laba akan sedikit mendapat reaksi oleh investor, sehingga ERC akan semakin rendah. Karena perusahaan dengan risiko tinggi sekalipun bisa menjanjikan return yang tinggi namun disisi lain tingkat kepastiannya juga tinggi. Oleh karena itu investor akan lebih lambat, bahkan tidak sama sekali bereaksi atas informasi laba perusahaan.

74 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap

earnings response coefficient.

2. Spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

earnings response coefficient. Hal ini sesuai dengan penelitian Sandi (2013), dan Mulyani, Asyik, & Andayani (2007).

3. Pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap earnings response coefficient. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi & Sitinjak (2009) dan Sayekti & Wondabio (2007).

4. Systemic risk berpengaruh secara signifikan terhadap earnings response coefficient. Hasil ini sesuai dengan penelitian Delvira, & Nelvirita (2013), dan Hasanzade, Roya, & Gholamreza (2013).

B. Saran

Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

75 1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan digunakan seperti persistensi laba, struktur modal, ukuran perusahaan, ukuran KAP, leverage, dll sehingga hasilnya akan memperkaya pembahasan mengenai earnings response coefficient.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi-proksi yang berbeda dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan dengan proksi yang digunakan dalam penelitian ini.

3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel dengan menambah jenis industri atau menggunakan seluruh industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

76 DAFTAR PUSTAKA

Andreas, Hans Hananto. 2012. Spesialisasi Industri Auditor sebagai Prediktor Earnings Response Coefficient Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 14, no. 2. Aryanti, Gusti Ayu Putu Sintya dan Eka Ardhani Sisdyani. 2016. Profitabilitas

pada Earnings Response Coefficient dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 15, no. 1.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Salemba Empat, Jakarta.

Bruegger, Esther dan Frederick C. Dunbar. 2009. Estimating Financial Fraud Damages with Response Coefficients. The Journal of Corporation Law,

vol. 35, no. 1.

Cheng, Megawati dan Yulius Jogi Christiawan. 2010. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 13, no. 1.

Cho, J. Y. dan K. Jung. 1991. Earnings Response Coefficient : A Synthesis of Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literatur, vol. 10, no. 2.

Darwanis, Dana Siswar dan Arie Andina. 2013. Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility serta dampaknya terhadap Pertumbuhan Laba dan Koefisien Respon Laba.

Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, vol. 6, no. 1.

Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage dan Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Jurnal WRA, vol. 1, no.1.

Dewi, Rosiyana dan Mariani Sitinjak. 2009. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Earnings Response Coefficient dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Intervening. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, vol. 4, no. 2.

Elder, Randal J, Suzanne Lowensohn dan Jacqueline L. Reck. 2015. Audit Firm Rotaton, Auditor Specialization, and Audit Quality in the Municipal Audit Context. Journal of Governmental & Nonprofit Accounting, vol. 4, no. 2.

77

FASB. 1985. Account Standards, Original Pronouncement. McGraw Hill, New York.

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Godfrey, Jayne. 2010. Accounting Theory. Sevent Edition, John Wiley Sons Australian Ltd, Melbourne.

Habib, Ahsan dan Borhan Uddin Bhuiyan. 2011. Audit Firm Industry Specialization and the Audit Report Lag’, Journal of International Accounting, Auditing, and Taxation. vol. 32, no. 44.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Haniffa, R. M. dan T. E. Cooke. 2005. The Impact of Culture and Governance on Corporate Social Reporting. Journal of Accounting and Public Policy,

vol. 24, no. 4.

Hasanzade, Mahboobe, Roya Darabi dan Gholamreza Mahfoozi. 2013. Factors Affecting the Earnings Response Coefficient: An Empirical study for Iran. European Online Journal of Natural and Social Sciences, vol. 2, no. 3.

Hogan, C. E. dan Jeter, D. C. 1999. Industry Specialization by Auditors. A Journal of Practice & Theory, vol. 18, no. 1.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Jensen, Michael C. dan Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, vol. 3, no. 4.

Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Kalapur, Sanjay. 1994. Dividend Payour Ratio as Determinant of Earnings Response Coefficient. Journal of Accounting and Economics, vol. 17. Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D.Warfield. 2002. Intermediate

Accounting. Erlangga, Jakarta.

Kurnia, Ivan dan Sufiyati. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Risiko Sistematik, dan Investment Opportunity Set terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Ekonomi, vol. 20, no. 3.

78

Lako, Andreas. 2010. Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi. Erlangga, Jakarta.

Moradi, Mehdi, Mahdi Salehi dan Zakiheh Erfanian. 2010. A Study of the Effect of Financial Leverage on Earnings Response Coefficient through out Income Approach:Irian Evidence. Intenational Review of Accounting, Banking and Finance,vol. 2, no. 2.

Mulyani, Sri, Nur Fadjrih Asyik dan Andayani. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient. JAAI vol. 11, no. 1. Paramita, Ratna Wijayanti Daniar dan Ery Hidayanti. 2013. Pengaruh Earnings

Response Coefficient terhadap Harga Saham. Jurnal WIGA vol. 3, no. 1. Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-346/BL/2011.

Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/07-2004. Peraturan Perseroan Terbatas UU No. 40 tahun 2007 ayat 66 (2c).

Primadita, Indria. 2012. Pengaruh Tenur Audit dan Auditor Spesialis terhadap Informasi Asimetri. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Raharjo, Eko. 2007. Teori Agensi dan Teori Stewarship dalam Perspektif Akuntansi. Fokus Ekonomi, vol. 2, no. 1.

Restuti, M. M. Dwi dan Cecilia Nathaniel. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 3, no. 1.

Rofika. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (ERC) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Akuntansi, vol.3, no. 2.

Sandi, Khaerul Umam. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient. Accounting Analysis Journal, vol. 2, no. 3.

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earnings Response Coefficient. Simposium Nasional Akuntansi

X.

Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory. 5th edition, Prentice-Hall Canada Inc, Scarborough, Ontario.

Scott, William R. 2015. Financial Accounting Theory. 7th edition, Prentice-Hall Canada Inc, Scarborough, Ontario.

79

Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi III, BPFE, Yogyakarta.

Suad, Husnan. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Sudarma, I. Putu dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2015. Pengaruh Voluntary Disclosure pada Earnings Response Coefficient. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 12, no. 2.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE,

Yogyakarta.

Teoh, S. H. dan T. J. Wong. 1993. Perceived Auditor Quality and The Earnings Response Coefficient. The Accounting Review,vol. 68, no. 2.

Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung dan Santy Setiawan. 2012.

‘Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas

Audit. Jurnal Akuntansi, vol. 4, no. 1.

Tuanakotta, Theodorus. M. 2015. Audit Kontemporer. Salemba Empat, Jakarta. Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. 2014. Pengaruh Konservatisme

Akuntansi dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 8, no. 2.

Wakum, Alexander Aji Suseno dan I Gede Saputra Wisadha. 2014. Pengaruh Audit Tenure pada Asimetri Informasi dengan Moderasi Komite Audit.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 6, no. 3. Wild et al. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

World Business Council for Suistanable Development. 2002.Corporate Social Responsibility.The WBCSD’s Journal, vol. 4.

Wulandari, Kadek Trisna dan I Gede Ary Wirajaya. 2014. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 6, no. 3.

Zakaria, Nor Balkish dan Dalila Daud. 2013. Does Big 4 Affect the Earnings Response Coefficient (ERC) ?. Journal of Modern Accounting and Auditing, vol. 9, no. 9.

80 http://www.idx.co.id

http://www.sahamok.com http://www.yahoofinance.com

81

82

Dokumen terkait