• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harga Saham

2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham

 H0 ; β2 > 0 Tingkat Suku Bunga berpengaruh tidak signifikan

terhadap Harga Saham

 H1 ; β2 < 0 Tingkat Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham

Nilai t hitung dicari dengan menggunakan dua cara yaitu:

Cara pertama perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:

Cara kedua perhitungan menggunakan SPSS versi statistics 17,yaitu:

Tabel 4.14

Tabel Statistik SPSS Koefisien

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13124.520 4998.717 2.626 .058 DER -.171 3.176 -.020 -.054 .960 Suku_Bunga -826.615 471.087 -.661 -1.755 .154 a. Dependent Variable: Harga_Saham

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Ttabel diperoleh dari : Tingkat

kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05, dimana df = n-1, dan t (α/1; n-1) tabel distribusi t dengan uji satu pihak . α/1 = 0,05/1 = 0,05 dan df = n – 1 = 7 – 1 = 6. Maka t (0,05;6)= 1,943

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui thitung < ttabel (-1,755 < 1,943). Artinya Ho berada di daerah penolakan dan H1 diterima, menjelaskan

bahwa Tingkat Suku Bungasecara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. -1,755 (thitung) 0 Daerah peneriman H0 Daerah penolakan H0 ttabel -ttabel

103

5.2 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan pada Debt to Equity Ratio (DER) menunjukan bahwa perusahaan menggunakan utang yang besar untuk pendanaannya berbanding terbalik dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan, hal tersebut terjadi pada periode tahun 2005, 2008 dan 2009 dimana DER mengalami kenaikan yang drastis pada tahun 2008 karena pada tahun tersebut perusahaan lebih banyak dibiayai oleh hutang sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).

Maka diperlukan adanya suatu pendanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sumber-sumber pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal) serta dana-dana tersebut harus dikelola dengan baik, karena masing-masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggung jawaban kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri dengan modal pinjaman harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban perusahaan terhadap para pemilik modal.

2. Apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka hal tersebut akan membuat para investor akan menarik dananya dan menginvestasikannya ke tempat yang mempunyai resiko relatif kecil misalnya ke deposito. Sedangkan bila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka dana yang ditanamkan tersebut akan ditarik dan para investor akan menginvestasikan dananya tersebut ke aspek yang lebih menguntungkan lainya seperti ke pasar modal dengan membeli saham. Dengan banyaknya investor yang mengalihkan dananya dari deposito ke pasar modal maka dengan sendirinya akan menyebabkan harga saham di pasar modal akan terangkat naik.

3. Pada tahun 2008 harga saham perusahaan mengalami penurunan, hal itu terjadi sebagai akibat dari nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intrinsiknya pada periode tahun tersebut. Sedangkan pada tahun-tahun lainnya harga saham perusahaan terus mengalami peningkatan, tentu itu menjadi value bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai harga saham perusahaan, semakin besar peluang mendatangkan para pemegang saham atau investor.

4. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh debt to equity ratio dan tingkat suku bunga terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

a. Secara parsial korelasi untuk debt to equity ratio dengan harga saham adalah rendah dan tidak searah, jika debt to equity ratio mengalami

kenaikan maka harga saham akan menurun dan sebaliknya. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 4,4 %.

b. Secara parsial korelasi untuk tingkat suku bunga dengan harga saham kuat dan tidak searah, jika tingkat suku bunga naik maka harga saham akan menurun dan sebaliknya. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 39,1 %

c. Secara simultan korelasi untuk debt to equity ratio dan tingkat suku bunga dengan harga saham kuat dan searah, jika debt to equity ratio dan tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga saham akan meningkat. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 43,5 %.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bank sebaiknya terus menjaga kinerja keuangannya supaya dapat terus

berkembang dan menarik lebih banyak investor serta dapat menggunakan biaya dan hutang secara efisien dan efektif, agar dapat menekan seoptimal mungkin hutang (DER). Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan perusahaan tersebut pada publik dan pemerintah.

2. Agar perusahaan dapat meminimalisasikan ketergantungan permodalan terhadap pihak luar karena dapat menyebabkan semakin tingginya hutang (DER) dan dapat berpengaruh terhadap tingkat bunga dikarenakan investor tidak menyukai perusahaan yang memiliki tingkat bunga yang tinggi sebab kenaikan tingkat bunga dapat mengurangi profitabilitas perusahaan yang kemudian dapat mempengaruhi minat inverstor pada saham. Jika tingkat bunga tinggi investor cenderung menanamkan modalnya pada tabungan atau deposito.

Arifin. (2007). Teori keuangan dan Pasar modal. Yogyakarta : Ekonisia.

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit.

Baridwan. (1997). Intermediate accounting. Yogyakarta : BPFE.

Dyah Ratih Sulistyastuti. (2003). Saham, Obligasi, Ringkasan Teori dan Tanya Jawab. Yogyakarta : UAJY.

Eduardus Tandelilin. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta : Kanisius.

Jogiyanto. (2008). Teori portofolio dan analisis investasi, edisi kelima. Yogyakarta : BPFE.

Jonathan Sarwono. (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi

Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen perbankan, edisi kedua. Bogor : Ghalia Indonesia.

Munawir. (2007). Analisa laporan keuangan, edisi keempat. Yogyakarta : Liberty. Nur Indriantoro. ,& Bambang Supomo. (2002). Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan manajemen, edisi pertama. Yogyakarta : BPFE.

Ratih. (2006). Saham dan obligasi, edisi pertama, cetakan kedua. Yogyakarta : UAN. Rusdin. (2006). Pasar modal : teori, masalah, dan kebijakan dalam praktik. Bandung

: Alfabeta.

Sartono. (2001). Manajemen keuangan, edisi keempat. Yogyakarta : BPFE.

Suad, Husnan. (2002). Dasar-dasar manajemen keuangan, edisi ketiga. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Sujoko Efferin. (2004). Metodologi Penelitian.

Sunariyah. (2006). Pengantar pengetahuan pasar modal, edisi kelima. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Sutrisno. (2003). Manajemen keuangan, edisi pertama. Yogyakarta : Ekonisia.

Mukhtarudin Desmon. (2007). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investmen (ROI), Debt to Equity Ratio (DER), dan Book Value (BV) Per Share terhadap Harga saham property di BEJ. Akuntabilitas : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi, vol : 1 No. 1 Januari 2007.

Dokumen terkait