• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Hutang Dan Tingkat Suku Bunga (SBI) Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Hutang Dan Tingkat Suku Bunga (SBI) Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Bandung"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

The Influence of The Debt to Equity Ratio and Interest Rate (SBI) on Stock

Price in PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Cakra Manggala

21207088

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

iv

Wulantika, SE., M.Si:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.) Perkembangan debt to equity ratio, tingkat suku bunga, harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 2.) Pengaruh debt to equity ratio dan tingkat suku bunga baik secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dari tahun 2004 hingga 2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan laporan suku bunga Bank Indonesia serta laporan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk periode tahun 2004 sampai 2010. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, korelasi pearson, koefisien determinasi baik secara simultan maupun parsial, dan juga menggunakan bantuan program aplikasi SPSS versi statistics 17 for windows.

Adapun pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk menguji secara parsial dan uji f untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial, debt to equity ratio dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan, debt to equity ratio dan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap harga saham sebesar 43,5%.

(5)

v

This research gowes to know : 1.) The debt to equity ratio , interest rates , the price of shares in PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk. 2.) The influence of debt to equity ratio and interest rates both simultaneously and partial on the price of shares in PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk in 2004 until 2010 .

Methods used in this research is a method of descriptive by approach quantitative. Units in the analysis of this research is the financial report of PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk and an interest rate of Bank Indonesia and the report stock prices PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), tbk period of 2004 until 2010 . Testing statistics used in this research is of multiple regression, pearson of the correlation, coefficient of determination either simultaneously or partial, and also used the aid program application SPSS version of statistics 17 for windows.

Test the hypothesis using the t to test a partial f to test and test it simultaneously, with significant level of 5 % . The research indicated that the partially-sighted, debt to equity ratio and interest rates influence significantly to stock prices. Simultaneously, debt to equity ratio interest rates and affect the stock prices of 43,5 %.

(6)

vi

usulan penelitian ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dengan mengambil judul “Pengaruh Rasio Hutang dan Tingkat Suku Bunga (SBI) Terhadap Harga Saham.”

Penulis menyadari bahwa penulisan usulan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis.

Penelitian ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati. Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

(7)

vii

kasih karena ibu selalu bersabar untuk membimbing saya.

5. Kepada keluarga besar saya terima kasih banyak atas dukungan juga arahannya, walau terkadang saya suka membangkang. Kalian yang selalu mendoakan saya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil.

6. Terima kasih banyak kepada Hendri Kurniawan yang sudah meminjamkan saya Netbook dan Novan Widiansyah yang terkadang saya jadikan asisten untuk membantu dan menemani saya mencari data, serta memberikan semangat juga arahan, terima kasih.

7. Sahabat-sahabat saya para “Galauers” dan “kosan crew” terimakasih buat tidak pernah bosan menyemangati saya dan membantu saya, setia menemani saya melewati sidang dan selalu menghibur saya juga selalu memberikan saya semangat. Terimakasih karena kalian selalu ada untuk saya.

8. Kepada teman-teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam menempuh penelitian ilmiah ini, Adly, Devi, Deden, Fei, Luki, Mira, Supratman, Reyner, Yanyan yang selalu saling menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bandung, Februari 2012 Penulis

(8)

viii

LEMBAR PENGESAHAN... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.1 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

(9)

ix

1.5 Lokasi dan waktu Penelitian ... 10

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 10

1.5.2 Waktu Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Debt to equity Ratio (DER) ... 12

2.1.1.1 Pengertian Debt to equity Ratio (DER) ... 12

2.1.2 Tingkat Suku Bunga ... 14

2.1.2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga ... 14

2.1.2.2 Perubahan Tingkat Suku Bunga ... 15

2.1.3 Saham ... 18

2.1.3.1 Pengertian Saham ... 18

2.1.3.2 Penilaian Harga Saham ... 19

2.1.3.3 Karakteristik Saham ... 20

2.1.3.4 Definisi Harga Saham ... 20

2.1.3.5 Harga Saham dan Pembentuknya ... 21

2.1.3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 22

2.1.4 Keterkaitan antara Variabel Penelitian ... 26

2.1.4.1 Hubungan Debt to Equity Ratio dengan Harga Saham ... 26

(10)

x

Tingkat Suku Bunga dengan Harga Saham ... 27

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 33

2.3 Hipotesis ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.2.3 Jenis dan Teknik Penentuan Data ... 45

3.2.3.1 Jenis Data ... 45

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.2.4 Teknik Penentuan Data ... 46

3.2.4.1 Populasi ... 46

3.2.4.2 Sampel ... 47

3.2.5 Rancangan Analisis dan Hipotesis ... 48

3.2.5.1 Rancangan Analisis... 48

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis ... 54

(11)

xi

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 63

4.1.2 Struktur Organisasi ... 64

4.1.3 Aktivitas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ... 67

4.2 Analisis Deskriptif ... 73

4.2.1 Analisis Perkembangan Debt to Equity Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 73

4.2.2 Analisis Perkembangan Tingkat suku Bunga pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 75

4.2.3 Analisis Perkembangan Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 78

4.3 Analisis Verifikatif ... 80

4.3.1 Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA

(12)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Pasar modal merupakan alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan walaupun saat ini banyak bank yang menyediakan pinjaman tetapi semua itu bisa terhambat karena leverage yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

(13)

Laporan keuangan yang diterbitkan merupakan sumber informasi yang sangat penting oleh pemakai laporan terutama investor untuk pengambilan keputusan. Fokus investor antara lain informasi mengenai kualitas laba dan harga saham karena laba dan harga saham tersebut merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan.

Menurut Baridwan (1997:4) laporan keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan harus dapat mengungkap kondisi perusahaan yang sebenarnya, dan membantu pemakai laporan keuangan mengestimasi nilai perusahaan yang diintepretasikan dengan angka laba sehingga penilaian tersebut akan mempengaruhi perilaku investor.

Menurut Naimah (2008:18) informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan haruslah informasi yang mempunyai relevansi. Salah satu indikator bahwa suatu informasi akuntansi relevan adalah adanya reaksi investor pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari adanya pergerakan harga saham.

Perlu disadari bahwa laporan keuangan amatlah penting bagi investor dan kreditor pada saat ini karena dimana para investor dapat menentukan bagaimana dia menginvestasikan dananya, dan keputusan lain yang sejenis untuk kredit. Salah satu informasi keuangan yang perlu diperimbangkan oleh para investor sebelum mereka membeli dan menjual atau menahan sesuatu obligasi adalah Debt to Equity Ratio (DER).

(14)

Menurut Purwanto dan Haryanto, (2004:26) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikator struktur modal dan risiko keuangan yang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya debt equity ratio suatu perusahaan menunjukkan risiko distribusi laba usaha perusahaan akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan.

Semakin besar Debt To Equity Ratio (DER) menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relative terhadap ekuitas. Semakin besar Debt To Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt To Equity Ratio (DER) yang tinggi.

Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat, dengan kata lain pemerintah melakukan kebijakan moneter. Peredaran uang yang terlalu banyak dimasyarakat akan mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang pada akhirnya bisa berdampak pada kenaikan harga-harga barang, yang salah satu faktor pemicu inflasi dengan menaikan bunga SBI berarti bank-bank dan lembaga keuangan akan terdorong untuk membeli SBI.

(15)

pada bunga pinjaman modal kerja perusahaan. Ini artinya penambahan pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi fundamental perusahaan akan terganggu. Salah satu sifat tingkat bunga adalah mudah berubah-ubah yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif singkat berjangka waktu pendek.

Faktor ekonomi makro lainya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah Kurs (nilai tukar uang). Ajayi dan Mougoue (1996:125) menemukan adanya bukti empiris tentang adanya hubungan negatif antara kurs mata uang asing dengan harga saham.Ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Slamet Sugiri (2000:77) yang menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga saham industri telekomunikasi dengan kurs Dollar AS.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

(16)

ke tahun terus meningkat yang semula sebesar Rp. 6.419,8 milyar kemudian menjadi Rp. 8.231,1 milyar dan kembali meningkat sebesar Rp. 20.466 milyar.

Total asset perusahaan yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2010 yaitu Rp 404,286 triliun. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk juga salah satu bank pemerintah yang memiliki harga saham lumayan cukup tinggi dan inilah yang sangat didambakan oleh para pemain saham di pasar modal.

[image:16.612.147.494.464.611.2]

Dengan perubahan atau kenaikan harga saham maka akan terus memberikan kepercayaan pada masyarakat sebagai investor yang mengharapkan keuntungan dari saham yang dimilikinya sehingga perusahaan dapat menjalankan operasionalnya dengan baik dan memperoleh keuntungan yang optimal.

Tabel 1.1

Perkembangan DER, Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham Tahun 2004 – 2010 pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Sumber : data yang diolah laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

Tahun DER

( % )

Tingkat suku bunga (%)

Harga Saham ( Dalam Rupiah )

2004 760 7.43 2875

2005 819 12.75 3025

2006 817 9.75 5150

2007 95 8.00 7400

2008 1001 9.25 4575

2009 1063 6.50 7650

(17)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa perkembangan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Bandung mengalami peningkatan tiap tahunnya, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan harga saham yang cukup signifikan yaitu dari yang mulanya Rp 7.400,- / lembar menjadi Rp 4.575,- / lembar. Perubahan harga saham tersebut dikarenakan adanya krisis keuangan global yang terjadi sehingga berdampak pada turunya harga saham pada tahun 2008.

Berdasarkan keadaan di atas yaitu adanya kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan mengenai Debt to Equity Ratio (DER), tingkat suku bunga dan harga saham. Maka dapat menjadi sebuah fenomena yang mendorong penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Rasio Hutang dan Tingkat Suku Bunga (SBI) terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Rakyat

(18)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka penulis ingin mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

Dalam kegiatan usahanya setiap bank menginginkan hutang (DER) yang rendah. Begitu pula yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk yang pada saat ini terus melakukan kinerja yang terbaik demi mencapai kategori bank yang tingkat hutangya rendah. Namun dalam perjalananya, tingkat hutang (DER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami fluktuasi yang selalu berubah akibat adanya krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 sehingga terjadi perubahan pada harga saham yang sangat signifikan.

(19)

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana Debt to Equity Ratio (DER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk.

2. Bagaimana Tingkat Suku Bunga pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk .

3. Bagaimana Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 4. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga

secara simutan dan parsial terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah agar peneliti dapat memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

(20)

2. Untuk mengetahui Tingkat Suku Bunga PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

3. Untuk mengetahui Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga secara simultan dan parsial terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi perusahan khususnya mengenai Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga, sehingga dapat dijadikan umpan balik dan informasi bagi kemajuan perusahaan yang akan datang.

2. Bagi Investor

(21)

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Bagi penulis kegunaan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan menambah informasi pengetahuan mengenai pasar modal terutama tentang pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga terhadap harga saham.

2 Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi pedoman dan referensi dalam penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Tingkat Suku Bunga terhadap harga saham.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Dalam rangka mendapatkan data untuk penelitian ini, penulis mengadakan penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Bandung. yang berlokasi Jl. Gegerkalong Hilir No.152 Bandung.

1.5.2 Waktu Penelitian

(22)
[image:22.612.119.524.149.578.2]

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan

No

Bulan Okt`11 Nov’11 Des’11 Jan’12 feb’12 Kegiatan/

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan

a.Penyusunan UP

b.Bimbingan

c.Pendaftaran Seminar UP

d.Seminar UP

e.Perbaikan

2 Pengumpulan Data

3 Pengolahan Data

4 Penyusunan Laporan dan Bimbingan

5 Pendaftaran Ujian Sidang Skripsi

(23)

12

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Debt to Equity Ratio (DER)

2.1.1.1 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:121-122) bahwa :

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal sendiri.

Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya utang. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

(24)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan struktur pemodalan suatu perusahaan yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan.

Menurut Munawir (2007:239) debt to equity ratio adalah :

Ratio antara total hutang dengan total modal sendiri. Ia mendefinisikan bahwa rasio ini menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang. Bagi perusahaan makin besar rasio ini akan semakin menguntungkan.

Menurut Sutrisno (2003: 262)debt to equity ratio merupakan : “Rasio hutang

dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang

dimiliki perusahaan dengan modal sendiri”.

Menurut (Ali arifin, 2004: 86) yang berpendapat bahwa :

Debt to Equity Ratio adalah rasio untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal yang mereka dimiliki. Tak jadi soal jika laba sedikit asal perusahaan tetap mampu membayar semua kewajiban dengan modal yang dimiliki.

(25)

menaikkan harga sahamnya, sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar.

Semakin tinggi DER, semakin besar persentase modal asing yang digunakan dalam operasional perusahaan, atau semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. DER yang semakin tinggi menunjukan sebagian besarnya proporsi hutang terhadap ekuitas, sehingga mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi dan risiko yang harus ditanggung investor juga akan semakin tinggi. Pada akhirnya investor akan menghindari saham perusahaan yang memiliki DER tinggi.

2.1.2 Tingkat Suku Bunga

2.1.2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga

Menurut Kidwell (2003:84) menyatakan bahwa :

(26)

Dari pengertian tersebut dapat disimpilkan bahwa faktor suku bunga ini penting untuk diperhatikan karena rata-rata semua orang termasuk investor saham, selalu mengharapkan hasil yang lebih besar dari saham yang dimilikinya. Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan.

Menurut Ratih (2006:45) menyatakanbahwa:

Pergerakan tingkat suku bunga SBI sangat berpengaruh terhadap efek pendapatan tetap. Kenaikan tingkat bunga SBI diharapkan dapat memberikan alternatif investasi karena orang lebih suka membeli SBI yang memberikan bunga tinggi. Di Indonesia tingkat suku bunga Bank sentral di proyeksikan pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.

2.1.2.2 Perubahan Tingkat Suku Bunga

Kenaikan tingkat suku bunga SBI pasti berdampak pada kenaikan tingkat bunga komersial. Disaat tingkat bunga komersial tinggi merupakan momen yang tidak tepat untuk merealisasikan capital gain. Karena harga obligasi berhubungan terbalik dengan tingkat bunga pasar. Sehingga kenaikan tingkat bunga komersial justru akan mengakibatkan penurunan harga obligasi. Kemudian investor dapat merealisasikan capital gain ketika pemerintah melakukan pemotongan terhadap tingkat suku bunga SBI. Karena pemotongan tingkat suku bunga SBI berdampak pada apresiasi terhadap harga obligasi.

(27)

salah satu pedoman investor dalam pengambilan keputusan investasi pada pasar modal. Sebagai wahana alternatif investasi, pasar modal menawarkan suatu tingkat pengembalian (return) pada tingkat resiko tertentu.

Dengan membandingkan tingkat keuntungan dan resiko pada pasar modal dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan sektor keuangan, investor dapat memutuskan bentuk investasi yang mampu menghasilkan keuntungan yang optimal. Tingkat suku bunga sektor keuangan yang lazim digunakan sebagai panduan investor disebut juga tingkat suku bunga bebas resiko (risk free), yaitu meliputi tingkat suku bunga bank sentral dan tingkat suku bunga deposito.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada suku bunga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran akan uang. Apabila permintaan lebih besar dari penawaran, maka uang akan menjadi langka dan tingkat bunga akan bergerak naik. Hubungan dari permintaan dan penawaran uang terhadap suku bunga akan mengakibatkan fluktuasi investasi pada pasar saham.

Menurut Sunariyah (2000:37) menyatakan bahwa :

Hubungan antara harga sekuritas dengan tingkat bunga secara umum mempunyai hubungan yang negatif. Apabila bunga naik maka harga sekuritas akan turun, sebaliknya apabila bunga turun maka harga sekuritas akan naik.

(28)

dan para investor akan menginvestasikan dananya tersebut ke aspek yang lebih menguntungkan lainya seperti ke pasar modal dengan membeli saham. Dengan banyaknya investor yang mengalihkan dananya dari deposito ke pasar modal maka dengan sendirinya akan menyebabkan harga saham di pasar modal akan terangkat naik.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar.

(29)

2.1.3 Saham

2.1.3.1 Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut.

Menurut Martono & Harjito (2004:235) menyatakan bahwa:

harga saham perlembar saham merupakan harga yang berlaku sekarang dimana saham yang diperdagangkan. Bagi saham yang diperdagangkan secara aktif penetapan harga saham telah tersedia sedangkan bagi saham tidak aktif diperdagangkan harga saham sulit diperoleh. Setiap waktu harga saham ini selalu berubah-ubah”.

Menurut Rusdin (2006:68) menyatakan bahwa :

“Saham adalah sertifikasi yang menunjukan bukti kepemilikan suatu

perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva

perusahaan”

Sedangkan menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) :

“Saham adalah Sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu

perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva

perusahaan”

Pengertian harga Saham yang diungkapkan oleh Sartono (2001 : 83) :

“Harga Saham adalah nilai dari saham yang diharapkan memberikan

(30)

Pengertian saham yang diungkapkan Bambang Riyanto (2001:204) bahwa:

Saham adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetapi tertanam didalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.

Dari uraian pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan, dimana dengan dimilikinya saham tersebut maka investor akan mendapatkan keuntungan.

2.1.3.2 Penilaian Harga Saham

Terdapat beberapa jenis nilai saham yang dapat mempengaruhi dalam penetapan harga saham, salah satu diantaranya adalah menurut apa yang dipaparkan oleh Eduardus Tandelilin (2001:183) berbagai jenis nilai saham yaitu:

a. Nilai nominal Pari atau Nominal (Par Value/Face Value) adalah nilai yang tercantum dalam sertifikat saham dan pencantumannya berdasarkan keputusan dan dari hasil pemikiran perusahaan yang mempunyai saham tersebut. Jadi nilai nominal sudah ditentukan pada waktu saham itu diterbitkan.

b. Nilai Buku (Book Value) artinya nilai buku merupakan hasil perhitungan dari total aktiva perusahaan yang dikurangkan dengan hutang serta saham preferen kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku sering kali lebih tinggi daripada nilai nominalnya.

(31)

d. Nilai Pasar adalah harga saham biasa yang terjadi dipasar selembar saham biasa adalah harga yang dibentuk oleh penjualan dan pembelian ketika mereka memperdagangkan saham.

2.1.3.3 Karateristik Saham

Terdapat beberapa pendapat mengenai karakteristik saham biasa, yang menyatakan bahwa saham biasa merupakan saham yang memberikan pendapatan berupa dividend an capital gain yang tidak tetap, memberikan hal suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan pemegangnya memiliki residual claim dan tanggung jawab yang terbatas.

Menurut Sulistyastuti (2003:3) menyatakan bahwa saham memiliki 5 karakteristik :

Berhak atas pendapatan perusahaan yang berupa dividen, berhak atas harta perusahaan ketika perusahaan penerbitnya dilikuidasi, berhak mengeluarkan suara, tanggung jawab terbatas dan hak memesan efek terlebih dahulu.

2.1.3.4 Definisi Harga Saham

Harga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar-belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan. Untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual ataupun membeli saham.

Menurut Sartono (2001:41) mendefinisikan harga saham sebagai berikut

“Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang

(32)

Harga dasar adalah harga yang berfungsi dalam perhitungan indeks harga saham. Harga ini akan berubah sesuai dengan aksi emiten yang dilakukan, seperti right issue, stock split, dan lain-lain. Untuk saham baru harga dasar adalah harga saham pada pasar perdana.

Menurut Jogiyanto (2000:88) bahwa harga pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah diketahui.Harga pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

Jika pasar bursa sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

2.1.3.5 Harga Saham dan Pembentuknya

Menurut Lorie et. al dalam Sutrisno et.al, (2000:128) harga saham adalah Harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan.Untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham tersebut dalam pengambilan keputusan untuk menjual ataupun membeli saham

(33)

Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan kinerja emiten.apabila kinerja emiten baik, maka harga sahamnya juga cenderung akan naik. Harga saham dan pergerakannya merupakan factor yang penting dalam investasi pasar modal. Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan.Semakin tinggi harga saham, maka perusahaan tersebut dinilai semakin tinggi pula.Begitu juga sebaliknya. Melalui penilaian saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan strategi investasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya.

Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah seringkali diartikan bahwa kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Namun bila harganya terlalu tinggi dapat mempengaruhi kemampuan investor untuk membeli saham sehingga saham menjadi kurang likuid dan membuat harga saham sulit untuk meningkat lagi. Untuk itulah banyak perusahaan melakukan split terhadap sahamnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli investor dan harga saham tersebut.

2.1.3.6Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga pasar saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor yang mempengaruhi harga saham diantaranya adalah informasi. Informasi yang mempengaruhi harga saham terdiri dari :

(34)

2. Infomasi yang berkaitan dengan teknis, yaitu perkembangan kurs, keadaan pasar dan kekuatan pasar.

3. Informasi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik yaitu tingkat inflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi perusahaan dan kondisi politik.

Menurut Arifin (2007 : 115) faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu :

a. Kondisi fundamental Emiten

Faktor Fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadapa kenaikan harga saham di pasaran. begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya dalam penurunan harga saham sehingga para investor dapat memperhatikan kinerja emiten sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

Saham-saham yang berpredikat blue chip, tentu salah satu tujuan para investor dikarenakan memiliki resiko yang sangat kecil. ini dikarenakan factor fundamental perusahaan sebagai emiten sangat baik.

b. Hukum Permintaan dan Penawaran

(35)

saham yang dimiliki sehingga akan sangat berpengaruh terhadap harga saham dan jumlah lembar saham yang sedang beredar. Dengan demikian semakin tinggi jumlah penawaran terhadap saham tersebut maka akan menaikan harga saham tersebut.

c. Tingkat Suku Bunga (SBI)

Faktor suku bunga ini penting untuk diperhatikan karena rata-rata semua orang termasuk investor saham, selalu mengharapkan hasil yang lebih besar dari saham yang dimilikinya. Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan.

Yang dimaksud dengan suku bunga disini yaitu suku bunga yang diberlakukan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral yang mengontrol dan mengawasi seluruh kegiatan perbankan. Namun suku bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor. Investasi produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya dibandingkan investasi dalam bentuk saham. Karenanya para investor akan ramai-ramai menjual sahamnya dan dananya kemudian akan ditempatkan di bank. penjualan saham yang serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham dipasaran secara signifikan.

d. Valuta Asing

(36)

Apabila suku bunga Dollar naik, para investor, terutama investor asing, mengharapkan hal yang sama. Mereka berbondong-bondong menjual saham yang mereka miliki untuk ditempatkan dalam perusahaan dalam bentuk Dollar. secara otomatis harga saham menjadi turun.

e. Dana Asing di Bursa

Dana asing di Bursa perlu diketahui karena memiliki pengaruh yang sangat besar. jika sebuah bura dikuasai oleh investor asing maka ada kecendrungan transaksi saham sedikit banyak tergantung pada investor asing tersebut. Investor local pun akan banyak menjadi pengikut investor asing.

Jika semakin besar dana asing yang ditanamkan, hal itu akan menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif, yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negative yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya, jika investasi asing berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan social politik maupun keamanannya. Jadi, besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham.

f. Indeks harga Saham gabungan (IHSG)

(37)

dipergunakan sebagai tolak ukur kondisi perekonomian dan investasi sebuah Negara. Untuk di Negara Indonesia khususnya, perhitungan tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan.

g. News dan Rumors

Semua berita yang beredar dimasyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, social, politik, keamanan, hingga berita seputar rencana reshuffle cabinet, semuanya disebut news dan rumors.

2.1.4 Keterkaitan antar Variabel

2.1.4.1 Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) dengan Harga Saham

Menurut Mukhtarudin Desmoon (2007:72) Semakin tinggi DER menunjukan tingginya ketergantungan permodalan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk deviden). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor pada perusahaan tertentu, karena pasti investor lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban hutang.

2.1.4.2 Hubungan Tingkat Suku Bungan dengan Harga Saham

(38)

“Tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif terhadap harga saham.

Tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito.”

2.1.4.3 Hubungan Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bunga dengan Harga

Saham

Menurut Sunariyah (2006 :49) bahwa perusahaan yang mempunyai Debt to Equty Ratio (DER) yang tinggi akan mendapatkan dampak yang sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan.

2.1.5 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Novi Indriana (2008)

(39)

ROA juga mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Saat ROA meningkat berarti bank tersebut baik dalam pengelolaan aktiva, modal, dan pendapatan operasional sehingga dapat meningkatkan laba dari bank tersebut, hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya di bank tersebut. Namun untuk BOPO semakin rendah itu berarti semakin baik bank tersebut dalam meminimumkan biaya operasional sehingga dapat meningkatkan pendapatan operasional bank tersebut maupun sebaliknya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Angrawit Kusumawardani (2009)

Bahwa analisis rasio-rasio EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang dibutuhkan oleh investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang bersangkutan. Beberapa tahun terakhir, dalam menilai kinerja keuangan perusahaan khususnya pusat pertanggung jawaban investasi telah berkembang suatu pendekatan baru yaitu Economic Value Added (EVA).

(40)

tapi juga secara eksplisit mempertimbangkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh EPS pada harga saham, Untuk mengetahui pengaruh PER pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh ROE pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh FL pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh DER pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh CR pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh ROA pada harga saham, untuk mengetahui pengaruh Harga saham terhadap kinerja untuk mengetahui pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA pada harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardian Agung Witjaksono (2010)

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap IHSG. Ini memperkuat dari tinjauan pustaka mengenai tingkat suku bunga SBI yang telah diuraikan di bab II. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari Ben S Bernanke dan Kenneth N. Kuttner (2003) yang mengemukakan bahwa tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap indeks di pasar modal Amerika Serikat.

(41)

mendukung hasil dari penelitian Lutz Kilian dan Cheolbeom Park (2007), yang menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak akibat peningkatan perekonomian ekonomi akan berpengaruh positif terhadap indeks pasar modal.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Prihantini (2009)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi akan mengakibatkan penurunan harga saham, karena menyebabkan kenaikan harga barang secara umum. Kondisi ini mempengaruhi biaya produksi dan harga jual barang akan menjadi semakin tinggi. Harga jual yang tinggi akan menyebabkan menurunnya daya beli, hal ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan dan akhirnya berpengaruh terhadap harga saham yang mengalami penurunan.

Kemudian menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel nilai tukar sebesar -0,00004 dengan nilai signifikansi sebesar 0,031, dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham dapat diterima.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Puspita Sari (2009)

(42)
(43)
[image:43.612.106.545.152.632.2]

Tabel 2.1

Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian

Peneliti dan Judul Persamaan Perbedaan

Pengaruh DER, BOPO, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Bank Devisa.

(Novi Indriana 2008)

Meneliti variabel DER dan variabel Harga Saham

Penelitian ini tidak membahas tentang tingkat suku bunga.

Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE,FL, DER, CR, ROA pada Harga Saham dan dampaknya terhadap Knerja Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI Periode 2005-2009.

(Angrawit Kusumawardani 2009)

Variabel yang digunakan DER dan Harga Saham

Penelitian ini hanya membahas DER dan Harga Saham saja namun tidak embahas tentang Tingkat Suku Bunga.

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones Terhadap IHSG. (Ardian Agung Witjaksono 2010)

Variabel yang diteliti tentang Tingkat Suku Bunga SBI.

Penelitian ini menggunakan Tingkat Suku Bunga SBI namun tidak membahas tentang Debt to Equity Ratio dan Harga Saham.

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR terhadap Return Saham.

(Ratna Prihantini 2009)

Variabel yang digunakan yaitu DER

Dalam penelitian ini tidak dibahas mengenai Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham hanya DER saja. Analisis Pengaruh CAR,

NPL, PDN, NIM, BOPO dan Suku Bunga SBI Terhadap ROA.

(Diana Puspita Sari 2009)

Variabel yang diteliti sama menggunakan Suku Bunga SBI

(44)

2.2 Kerangka Pemikiran

Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Kashmir (2002:24) menjelaskan bahwa aktivitas perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang biasa dikenal dalam dunia perbankan dengan istilah funding. Menghimpun dana yang dimaksud adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat dapat menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Beberapa jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat seperti giro, tabungan, serifikat deposito, dan deposito berjangka.

Dari pengertian diatas, kita dapat melihat bahwa pada dasarnya bank memiliki dua kegiatan pokok yaitu :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (sebagai sarana mobilisasi dana)

2. menyalurkan dana yang diperoleh darri masyarakat tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukannya (Aktivitas kredit).

Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya

menunjukkan “solvabilitas” suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang “solvable

(45)

Sejalan dengan uraian tersebut maka, Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan struktur pemodalan suatu perusahaan yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan.

Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:121-122) bahwa :

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal sendiri.

Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya utang. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Semakin besar Debt To Equity Ratio (DER) menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin besar Debt To Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para investor cenderung menghindari perusahaan yang memiliki nilai Debt To Equity Ratio (DER) yang tinggi.

(46)

1. Perubahan suku bunga mempengaruhi kondisi perusahaan secara umum dan profitabilitas perusahaan yakni deviden dan harga saham biasa.

2. Perubahan suku bunga mempengaruhi hubungan antara perolehan dari obligasi dan perolehan deviden dari saham-saham dan oleh karena itu terdapat daya tarik yang relatif antara saham dan obligasi

3. Perubahan suku bunga mempengaruhi psikologi para investor sehubungan dengan investasi kekayaan sehingga mempengaruhi harga saham.

Apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka hal tersebut akan membuat para investor akan menarik dananya dan menginvestasikannya ke tempat yang mempunyai resiko relatif kecil misalnya ke deposito. Sedangkan bila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka dana yang ditanamkan tersebut akan ditarik dan para investor akan menginvestasikan dananya tersebut ke aspek yang lebih menguntungkan lainya seperti ke pasar modal dengan membeli saham.

Menurut Ratih (2006:45) bahwa:

Pergerakan tingkat suku bunga SBI sangat berpengaruh terhadap efek pendapatan tetap. Kenaikan tingkat bunga SBI diharapkan dapat memberikan alternatif investasi karena orang lebih suka membeli SBI yang memberikan bunga tinggi. Di Indonesia tingkat suku bunga Bank sentral di proyeksikan pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.

(47)

Harga saham sulit diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat suku bunga, inflasi, kondisi ekonomi nasional, kondisi politik, keamanan, kebijakan pemerintah, dan lain-lainnya.

Industri perbankan umumnya mendapatkan dana masyarakat melalui deposit, tabungan dan giro yang disetorkan oleh para nasabah. namun ada pula pembiayaan perbankan dihasilkan dari pinjaman komersial, obligasi dan penyetaan saham di pasar modal. seorang investor menginginkan nilai saham yang dimilikinya terus naik dan mendapatkan keuntungan yang besar.

Menurut Jogiyanto (2000:88) bahwa:

Menurut Jogiyanto (2000:88) bahwa harga pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah diketahui.Harga pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

Jika pasar bursa sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

Menurut Martono dan harjito (2004:235) menyatakan bahwa:

(48)

Sedangkan menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) :

“Saham adalah Sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu

perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.”

[image:48.612.108.566.307.675.2]

Dari keterangan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Pengaruh DER dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham

Variabel X1 Debt to equity Ratio

(DER)  Jumlah Utang  Jumlah Modal

Sendiri

(Lukman Dendawijaya 2009:121-122)

Teori Penghubung

(Sunariyah 2006 :49)

Variabel X2 Tingkat Suku Bunga

 Tingkat Bunga (SBI)

(Ratih 2006:45)

Variabel Y Harga saham

(49)

2.3Hipotesis

Dengan bertambah baiknya tingkat hutang (DER) yang dimiliki oleh bank dan penurunan suku bunga yang di keluarkan oleh kebijakan Bank Indonesia maka akan semakin baik pula kemampuan bank dalam menghasilkan laba atau keuntungan. kondisi tersebut diharapkan akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada sektor perbankan. semakin banyak investor yang menanamkan modalnya disektor perbankan, berarti kinerja saham perbankan mengalami peningkatan.

Hipotesis adalah anggapan sementara yang harus diuji kebenarannya. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

“Bahwa Debt to Equity Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk dan Tingkat suku Bunga (SBI) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk baik secara simultan maupun

(50)

39

3.1. Objek Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu perlu ditentukan objek penelitian. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik untuk penelitian dalam rangka menyusun suatu laporan.

Sedangkan Menurut Husein Umar (2005:303) mengatakan bahwa “Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga

dimana dan kapan penelitian dilakukan.”

Adapun objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu analisis tingkat kesehatan bank dan tingkat suku bunga dan harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh debt to equity ratio dan tingkat suku bunga terhadap harga saham pada bank tersebut dalam kurun waktu 2004-2010.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian dan merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian serta merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

Pengertian metode penelitan menurut Sugiyono (2007:4) adalah sebagai berikut :

(51)

Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif (kualitatif) dan penelitian verifikatif (kuantitatif)yang dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian Deskriptif menurut Umi Narimawati (2007:61) adalah

“Menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan

berupa narasi, grafik maupun gambar.”

Sedangkan pendekatan Kualitatif menurut Sugiyono (2008: 14) adalah sebagai berikut:

Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (1) mengenai Debt to Equity Ratio, (2) mengetahui Tingkat Suku Bungadan (3) mengetahui Harga Saham.

Adapun Penelitian Verifikatif menurut Umi Narimawati (2007:61) adalah

“Pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.

Sedangkan pendekatan kuantitatif menurut Sujoko Efferin (2004:34)

adalah:

(52)

Metode penelitian verifikatif dengan pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bunga secara parsial dan simultan terhadap Harga Saham.

Dari penjelasan metode-metode diatas kesimpulannya adalah metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, metode tersebut bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, perlu dibuat desain penelitian yang bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat. Selain itu dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan yang diharapkan penulis.

Desain penelitian menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:249) adalah sebagai berikut “Desain penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang

digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.”

(53)

Dari pengertian - pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan proses keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan cara pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Oleh sebab itu, membuat desain penelitian sangat penting agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

[image:53.595.146.480.335.480.2]

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa desain penelitian merupakan suatu cara bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian secara baik dan sistematis. Adapun desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan judul dan fenomena 2. Identifikasi masalah

3. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif

X1

Debt to Equity Ratio

Y Harga Saham X2

(54)

4. Melakukan pengumpulan data, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah Dokumentasi (Filing)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Sebelum melakukan penelitian lebih jauh lagi, penulis harus melakukan perumusan operasional variable yang akan diteliti nantinya. Dalam penelitian ini ada tiga variable yang akan diteliti yaitu X1 merupakan variable bebas pertama dan X2 merupakan variable bebas kedua dalm hal ini keduanya memiliki pengaruh terhadap Y yang merupakan variable terikat. variable X1 disini adalah Debt to Equity Ratio yang diukur dengan perbandingan antara jumlah utang dengan modal sendiri dan variable X2 yaitu Tingkat suku bunga yang didapatkan dari data tahunan Bank Indonesia yaitu tingkat bunga (SBI). Sedangkan variable Y disini yaitu Harga saham (Closing Price).

(55)
[image:55.595.71.556.210.690.2]

Tabel 3.1

Opersionalisasi Variabel Penelitian

Variable konsep variable Indikator ukuran Skala

(DER) X1

Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari modal bank sendiri.

(Lukman Dendawijaya, 2009:121)

 Total hutang

 Modal Sendiri rumus:

% Rasio

Tingkat Suku Bunga

X2

Pergerakan tingkat suku bunga SBI sangat berpengaruh terhadap efek pendapatan tetap. Kenaikan tingkat bunga SBI diharapkan dapat memberikan alternatif investasi karena orang lebih suka membeli SBI yang memberikan bunga tinggi. Di Indonesia tingkat suku bunga Bank sentral di proyeksikan pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.

(Ratyh 2006:45)

Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia

(SBI)

Per Desember / akhir tahun

% Rasio

Harga Saham

X3

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah diketahui. Harga pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

(Jogiyanto 2008:125)

(56)

3.2.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.3.1Jenis Data

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari literatur-literatur dan laporan-laporan yang berhubungan dengan obyek penelitian.Menurut Burhan Bungin menjelaskan bahwa :

“Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder”.

Dari pengertian diatas disebutkan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari objek lapangan yang diteliti, berarti data tersebut adalah sumber kedua di lapangan.

3.2.3.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

pengumpulan data dilakukan dengan menelaah buku-buku ilmiah untuk memeperoleh gambaran serta informasi teoritis yang berkaitan dengan masalah penelitian, seperti petunjuk menganalisa laporan keuangan dalam akuntansi maupunpenerapan perbankkan.

2. Studi Lapangan (Field Research)

pengumpulan data dilakukan dengan penelitian langsung ke tempat yang diteliti dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. dokumentasi

(57)

dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang mendukung masalah dalam pembuatan penelitian ini.

b. observasi (observation)

observasi ini dilakukan secara nonpartisipan yaitu penelitian yang dilakukan secara tidak langsung ke perusahaan tetapi melalui penelitian dari website PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Bandung untuk mendapatkan data laporan keuangan perusahaan guna memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan dan data lain yang dibutuhkan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.2.4 Teknik Penentuan Data

3.2.4.1 Populasi

populasi menurut sugiyono(2004:72) adalah sebagai berikut:

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

(58)

3.2.4.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Rancangan dalam mengambil sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling design) yaitu tidak semua populasi mempunyai kesempatan untuk dijadikan sampling. teknik yang dilakukan adalah purposive sampling (penilaian).

Menurut jonathan sarwono (2006:125) bahwa :

“purposive sampling (penilaian) adalah teknik yang dilakukan dengan

memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan dari informasi yang tersedia sesuai dengan penelitian yang berjalan sehingga perwakilannya terhadap populasi

dapat dipertanggungjawabkan.”

(59)

3.2.5. Rancangan Analisis Dan Hipotesis

3.2.5.1. Rancangan Analisis

1. Analisis Deskriptif/Kualitatif

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakteristik data sampel. dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 (satu) dan 2 (dua), yaitu bagaimana perkembangan Debt to Equity Ratio dan bagaimana Tingkat Suku Bunga pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, yaitu dengan cara membandingkan tahun dasar dengan tahun sekarang, kemudian diuraikan ke dalam grafik,tabel atau diagram.

2. Analisis Verifikatif/Kuantitatif

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2006:149) “Analisis regresi digunakan untuk

melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan atau diturunkun nilainya.”

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Menurut Usman (2003:241) bahwa ;

Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau

lebih dengan sebuah variabel terikat (Y).”

(60)

Y = a + b1X1 + b2X2

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Untuk mencari nilai “a“ dan “b“ maka digunakan rumus persamaan

sebagai berikut :

Sebelum rumus-rumus diatas digunakan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

b1 = ( ΣX2² ) ( ΣX1Y ) - ( ΣX1X2 ) ( ΣX1Y ) ( ΣX1² ) ( ΣX2² ) - (ΣX1X2) ²

(61)

7.

8.

2. Analisis Korelasi (Pearson)

Seberapa besar pengaruh antara variabel X1 dan X2 dan variabel Y dalam

penelitian ini, dibuktikan dengan menggunakan analisis Korelasi (Pearson). Karena dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian skala pengukuran rasio. Analisis korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif atau negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤ R ≥ 1 apabila :

R = 1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1 pengaruh sangat kuat dan positif)

R = -1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1 pengaruh sangat kuat dan negatif)

(62)
[image:62.595.162.469.134.378.2]

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2004:183)

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara X1 terhadap Y dan X2

terhadap Y adalah sebagai berikut:

a. Menghitung koefisien korelasi antara Debt to Equity Ratio (X1) terhadap

Harga Saham (Y)

b. Menghitung koefisien korelasi antara Tingkat Suku Bunga (X2) terhadap

(63)

c. Menghitung koefisien korelasi antara Debt to Equity Ratio (X1) terhadap

Tingkat Suku Bunga (X2)

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

X1 = Debt to Equity Ratio

X2 = Tingkat Suku Bunga

Y = Harga Saham

Rumus di atas digunakan untuk mencari koefisien, dimana koefisien korelasi ini digunakan untuk mencari korelasi secara parsial dan simultan adalah sebagai berikut :

a. Korelasi secara parsial antara X1 Debt to Equity Ratio dan Y Harga Saham,

apabila X2 Tingkat Suku Bungadianggap konstan dengan perhitungan sebagai

berikut :

b. Koefisien korelasi secara parsial antara X2 Tingkat Suku Bunga dan Y Harga

Saham, apabila X1 Debt to Equity Ratio dianggap konstan dengan perhitungan

(64)

c. Korelasi secara simultan antara X1 Debt to Equity Ratio dan X2 Tingkat Suku

Bungaterhadap Y Harga Saham dengan perhitungan sebagai berikut :

3. Koefisien Determinasi

Menurut Mudrajad Kuncoro (2001:100) Koefsien pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol (0) dan satu (1). Nilai r2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Jika nilai yang mendekati satu bertati variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel “X1” dan “X2” terhadap variabel “Y”.

Adapun rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah:

Sumber: Andi Supangat 2006 Keterangan :

Kd = Nilai koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi (pearson )

100% = Pengali yang dinyatakan dalam persentase

(65)

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis

Menurut Arikunto(2003:62) bahwa :

Hipotesis adalah jawaban suatu teori sementara yang sebenarnya masih memerlukan pengujian. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian.

Rancangan pengujian hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah mengenai ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana nol (H0) merupakan hipotesis tentang adanya pengaruh, yang

pada umumnya dirumuskan untuk ditolak sedangkan hipotesis tandingan (H1)

merupakan hipotesis penelitian.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu pengaruh Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bungaterhadap Harga Saham.

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Uji F

(66)

H0 : β1 = β2 > 0, Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bunga

secara simultan berpengaruh negatif terhadap Harga Saham.

H1 : β1 ≠ β2 < 0, Debt to Equity Ratio dan Tingkat Suku Bunga

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Nilai F hitung dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana :

= b1 X1Y + b2 X2Y

= –

Nilai F dihitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat signifikasi (α) = 5% dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat penyebut = n – k- 1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Apabila Fhitung positif (+), maka :

Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak

Fhitung < Fttabel maka H0 diterima

Apabila Fhitung negatif (-), maka :

Fhitung > Ftabel maka H0 diterima

(67)

b. Uji t

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :

1. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham

Ho; β1 > 0 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap Harga Saham

H1; β1 < 0: Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif secara signifikan

terhadap Harga Saham.

2. Pengaruh Tingkat Suku Bungaterhadap Harga Saham

Ho; β2 > 0 : Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap Harga Saham

H1; β2 < 0 : Tingkat Suku Bunga berpengaruh negatif secara signifikan

terhadap Harga Saham.

Nilai t hitung dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

dan

Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :

Apabila thitung positif (+), maka :

thitung > ttabel maka H0 ditolak

(68)

Apabila thitung negatif (-), maka :

thitung > ttabel maka H0 diterima

thitung < ttabel maka H0 ditolak

Berikut ini gambar yang memperlihatan daerah penerimaan dan penolakan H0 :

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Daerah peneriman H0

Daerah penolakan H0

ttabel

(69)

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan
Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Music Therapy is the specialized use of music in the service of individuals with needs in mental health, physical health, habilitation, rehabilitation or special education..

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS tidak pernah melakukan pemeriksan IVA, walaupun sudah ada dukungan dari petugas kesehatan karena wanita usia

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN” di buku paket tematik kelas 6 tema 5 subtema 1, siswa mampu memahami posisi dan peranan Indonesia

(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 Nomor 1 seri C) dan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Peserta didik mengomunikasikan tentang hal-hal yang belum dipahami kepada guru.. Guru mengingatkan untuk

Dalam pasal 225 Kompilasi Hukum Islam (KHI) ditentukan, bahwa benda yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan perubahan atau penggunaan lain dari pada yang dimaksud dalam

Untuk mengecek berapa komisi yg anda dapatkan, baik dari kegiatan yg anda lakukan sendiri maupun dari hasil kegiatan yg dilakukan oleh team work (referral) anda, silahkan kembali ke