MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA
4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN KATA-KATA
DI PAUD SANGGAR ANAK BANGSA
LAB FIP UNIMED
T. A. 2012/2013
SKRIPSI
Oleh
DINA AZWINA RAMADHAN NIM 109113013
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi yang diajukan oleh :
DINA AZWINA RAMADHAN 109113013
Program Studi S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi
Medan, Agustus 2013 Dosen Pembimbing
Kamtini, S. Pd, M. Pd NIP. 197012011997022001
Disetujui Oleh Ketua PRODI PAUD
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh :
DINA AZWINA RAMADHAN 109113013
Program Studi S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Telah dipertahankan dalam ujian skripsi pada tanggal 14 Agustus 2013 dan Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Medan, 14 Agustus 2013 Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
vi
1.2. Identifikasi Masalah ……….. 6
1.3. Batasan Masalah ………. 6
1.4. Rumusan Masalah ……….. 6
1.5. Tujuan Penelitian……… 7
1.6. Manfaat Penelitian ………. 7
2.1.3. Ruang Lingkup Perkembangan Bahasa Anak …………. 10
2.1.4. Aspek Perkembangan Bahasa ………... 11
vii
3.3. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ……….. 20
3.4. Desain Penelitian………. 21
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II………. 33
4.2. Pembahasan Deskripsi Hasil Penelitian………... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 43
5.1. Kesimpulan……….... 43
5.2. Saran……….. 43
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Perkembangan Bahasa Anak
Usia 4-5 Tahun ...………... 26 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian……… 28 Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Kemampuan Bahasa Anak
Selama Siklus I ...……… 31 Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Kemampuan Bahasa Anak Selama
Siklus II...………... 37 Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Kemampuan Bahasa Anak
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Desain Penelitian………. 21 Gambar 4.1. Diagram Batang Perolehan Skor Perkembangan
Bahasa Anak Siklus I……….. 32 Gambar 4.2.Diagram Batang Perolehan Skor Perkembangan
Bahasa Anak Siklus II………. 38 Gambar 4.3.Diagram Batang Perkembangan Bahasa Anak
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Kegiatan Mingguan
Lampiran 2 Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan 1 Lampiran 3 Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan 2 Lampiran 4 Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan 1 Lampiran 5 Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan 2
Lampiran 6 Tabulasi Data kemampuan Bahasa Anak Siklus I Pertemuan 1 Lampiran 7 Tabulasi Data kemampuan Bahasa Anak Siklus I Pertemuan 2 Lampiran 8 Lembar Tes Performance Bermain Kata-kata Anak Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 9 Lembar Tes Performance Bermain Kata-kata Anak Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 10 Lembar Obsrvasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 12 Tabulasi Data kemampuan Bahasa Anak Siklus II Pertemuan 1 Lampiran 13 Tabulasi Data kemampuan Bahasa Anak Siklus II Pertemuan 2 Lampiran 14 Lembar Tes Performance Bermain Kata-kata Anak Siklus II Pertemuan 1
Lampiran 15 Lembar Tes Performance Bermain Kata-kata Anak Siklus II Pertemuan 2
xi
Lampiran 17 Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 Lampiran 18 Lembar nama anak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam hidupnya. Pribadi unik yang dimaksud adalah anak selalu memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan keinginannya dan selalu memiliki cara tersendiri untuk memperoleh apa yang ingin dimilikinya. Keunikan yang ada pada diri anak usia dini selalu menjadi daya tarik untuk diamati dan dipelajari pada berbagai aspek perkembangannya. Aspek-aspek yang perlu dikembangkan pada masa usia dini antara lain berupa perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa dan perkembangan sosial emosional anak. Aspek-aspek perkembangan ini dapat dikembangkan sejak dini melalui pendidikan anak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang ditujukan untuk anak usia dini, mulai dari usia 0-6 tahun. Hal ini diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14, dinyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan hal tersebut dapat dimaknai bahwa PAUD merupakan salah satu wadah yang dibina pemerintah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dari rangsangan dan pembinaan yang diberikan pada setiap aspek-aspek
perkembangan pada anak, seperti kognitif, sosial emosional, motorik, bahasa dan nilai agama dan moral sebagai bekal kehidupan di masa yang akan datang.
Aspek-aspek perkembangan yang dikembangkan di PAUD adalah kognitif, sosial emosional, motorik, bahasa dan nilai agama dan moral. Pengembangan tiap aspek tersebut haruslah sesuai dengan tingkatan usia anak. Salah satu aspek perkembangan yang sangat perlu dikembangkan di PAUD adalah aspek perkembangan bahasa, dimana bahasa sebagai alat komunikasi antara seseorang dengan yang lainnya. Pada masa sekarang ini penggunaan bahasa Indonesia yang benar sudah mulai diabaikan, masyarakat pada umumnya menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hal ini disebabkan oleh adanya bahasa-bahasa serapan dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Bahasa serapan tersebut digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika berbicara dengan anak-anak
Hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Ibu yaitu bahasa Indonesia yang benar. Penggunaan bahasa Indonesia yang mulai memudar secara langsung atau tidak langsung akan berdampak dengan pendidikan.
1). Mengucapkan kalimat dengan kata-kata yang diselingi dengan gumaman, seperti emh, amh, 2). Beberapa anak kurang memiliki kosakata yang cukup, mengulang-ulang kata yang sama terus menerus, 3). Beberapa anak belum mampu menerima bahasa dengan model pembelajaran teacher learning centre , namun anak dapat menerimanya dengan cara bermain. Adapun yang dilakukan guru ketika anak melakukan hal tersebut adalah 1). Guru mengikuti keinginan anak secara langsung tanpa bertanya apa keinginannya terlebih dahulu, seharusnya guru bertanya terlebih dahulu kepada anak apa yang diinginkan anak tersebut. 2). Guru memberikan pujian kepada anak hanya sesekali ketika anak melakukan hal yang benar, seharusnya guru membuat variasi dalam memberikan pujian seperti memberikan bintang, mengacungkan jari jempol kepada anak ketika anak sudah mampu mengungkapkan kata yang ia maksud. 3). Guru mengulang materi dengan model pembelajaran yang sama hingga anak memahaminya, seharusnya guru mengulang materi dengan model pembelajaran yang berbeda dan dicocok dengan materi belajar hingga ana memahaminya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran di PAUD tersebut masih membutuhkan perbaikan untuk menciptakan anak-anak usia dini yang pintar dalam belajar dan aktif dalam bermain.
mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat. Mengungkapkan bahasa untuk anak usia dini meliputi menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata. Keaksaaran dalam pengembangan bahasa anak usia dini yaitu menyebutkan simbol- simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda- benda yang ada disekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/ huruf awal yang sama. Oleh sebab itu, anak membutuhkan pendidikan sebagai sarana dan prasana lengkap bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya baik secara lisan maupun tulisan.
Bermain membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak prasekolah usia 4-6 tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik fisik intelektual, bahasa, sosial dan emosional mereka tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan yang muncul pada usia tertentu hendaknya menjadi perhatian guru dalam membuat perencanaan kegiatan bermain. Perbedaan-perbedaan yang ada pada anak patut pula dihargai guru, karena dengan perbedaan yang ada guru dapat lebih kreatif dalam memvariasikan kegiatan bermain bagai anak usia dini.
Salah satu contoh permainan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak adalah “Bermain Kata- kata”, dimana dengan sendirinya seorang anak akan tertarik untuk mengungkapkan kosakata yang dimilikinya melalui kegiatan bermain. Bermain kata-kata dapat mengembangkan kosakata anak karena anak akan memperoleh kosakata baru yang ia dengar baik dari guru, teman sebaya dan dari lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, anak akan menemukan kosakatanya sendiri.
anak. Eksplorasi yang dimaksud adalah anak akan menjawab pertanyaan dari guru sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Bermain Kata-Kata di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED T. A. 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
a. Kurangnya kosakata yang dimiliki oleh beberapa anak.
b. Pengucapan kata-kata masih terbalik-balik dan belum tepat dengan benda yang dituju.
c. Kegiatan bermain yang dilaksanakan guru kurang bervariasi.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu pada pengembangan bahasa pada anak usia 4-5 Tahun melalui bermain kata-kata di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED T. A. 2012/2013”.
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan bermain kata-kata dalam upaya mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 4-5 Tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED Tahun Ajaran 2012-2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu sumbangan ilmiah untuk meningkatkan pengembangan bahasa melalui permainan bermain kata-kata.
b. Manfaat Praktis
Manfaat bagi peneliti adalah untuk dijadikan sebagai bahan belajar untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Manfaat bagi anak adalah untuk meningkatkan pengembangan bahasa.
Manfaat bagi guru-guru PAUD yaitu agar dalam proses pembelajaran guru agar lebih menekankan kegiatan bermain dan belajar di sekolah, dan sebagai bahan untuk memotivasi anak dalam meningkatkan pengembangan bahasa anak melalui permainan bermain kata-kata.
Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan pengetahuan mengenai meningkatkan pengembangan bahasa melalui permainan bermain kata-kata pada anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan bermain kata-kata dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED , yaitu:
1. Metode bermain kata-kata dengan menggunakan kartu bergambar merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 4-5 Tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED.
2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah menggunakan metode bermain kata-kata dalam proses pembelajaran maka diketahui bahwa perkembangan kemampuan berbahasa anak yaitu 8 anak (57,14%) tergolong baik, 6 anak (42,86%) tergolong cukup. Dari data hasil observasi tersebut perlu dilakukan pembelajaran melalui metode bermain kata-kata dengan menggunakan kartu bergambar yang lebih baik pada siklus II.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal sebagai berikut, yaitu:
1. Bagi guru, sebaiknya dapat menggunakan metode bermain kata-kata untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun yang dapat dilengkapi dengan kartu bergambar, warna yang menarik, kata yang singkat dan mudah supaya anak tertarik dan senang untuk memainkannya. 2. Bagi sekolah, sebaiknya menyediakan media yang dibutuhkan untuk
kegiatan bermain kata-kata seperti kartu bergambar, ruangan yang nyaman, serta alat-alat yang mendukung yang digunakan untuk metode bermain kata-kata. Serta memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat membangun perbaikan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yarama Widya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowodjojo, Soenjono. 2000. ECHA Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: Grasindo
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Dhieni, Nurbiana. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Guntur, Henry T. Berbicara, Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Hari, Christiana S. 2012. Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan
Kanak-kanak Akhir. Prenada.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo. Montolalu, B.E.F. 2011. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Jakarta: Gajah Mada University Press.
Patmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS.
Rifa, Iva. 2012. Koleksi Games Edukatif Di Dalam Dan Di Luar Sekolah.Jakarta: Flashbooks.
Santrock, Jhon W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Tentang Sistem