BAB I PENDAHULUAN
B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pemberian Opin
Going Concern.
Pengertian Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya menurut Edy Suwito dan Arleen Herawaty (2005)
53
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu : “perusahaan
besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan
kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada
total asset perusahaan”.
Menurut Edy Suwito dan Arleen Herawaty (2005) yang mengambil
pendapat Moses menemukan bukti bahwa : “Perusahaan-perusahaan yang
lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan-perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan
masyarakat umum/general public)”.
Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut.
Ha4: Ukuran Perusahaan berpengaruh Terhadap Pemberian Opini Audit
Going Concern.
5. Pengaruh earning per share, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern.
Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa mendatang. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
54 kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan rasio pertumbuhan penjualan.
Pada dasarnya menurut Edy Suwito dan Arleen Herawaty (2005)
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu : “perusahaan
besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan
kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada
total asset perusahaan”.
Pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah karena berkaitan erat dengan reputasi auditor. Penghakiman terhadap akuntan publik sering dilakukan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah dengan melihat kondisi bangkrut tidaknya perusahaan yang diaudit. Nasib akuntan publik sepertinya dipertaruhkan pada kelangsungan usaha perusahaan kliennya (Marisi, 2006). Ini menunjukkan bahwa reputasi auditor dipertaruhkan saat memberikan opini audit. Meskipun demikian, opini going concern harus diungkapkan dengan harapan dapat segera mempercepat upaya penyelamatan perusahaan yang bermasalah (Mirna dan Indira, 2007).
Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut.
Ha5: earning per share, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan
perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemberian
55 C. Penelitian Sebelumnya Tabel 2.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu NO. NAMA PENELITI JUDUL PENELTIAN VARIABEL INDEPENDEN RINGKASAN PENELITIAN 1 Noverio ( 2011) Analisis pengaruh kualitas auditor, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap
opini audit going
concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Kualitas auditor, likuiditas, profitabilitas, solvabilitas
Kualitas auditor dan Solvabilitas
berpengaruh positif terhadap penerimaan
opini audit going
concern, Likuiditas dan Profitabilitas
berpenagruh negatif terhadap penerimaan
opini audit going
concern
2 Parasetya
(2011)
Pengaruh
penerimaan opini
audit going concern
(GCO), profitabilitas dan risiko keuangan
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
Price earning ratio (PER), Earnings per share (EPS), Return on investment (ROI), Quick Ratio (QR), Debt to Total Equity Ratio, Opini Going Concern
PER dan EPS berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI sedangkan
penerimaan opini going
concern (GCO ), return on investment (ROI), quick ratio (QR), Debt to total equity ratio (DER) tidak
berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI
3 Widyantari
(2011)
Opini Audit Going
Concern Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi : Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Likuiditas, Leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, opini audit tahun sebelumnya, dan auditor client tenure.
Leverage dan opini audit pada tahun sebelumnya
berpengaruh positif
pada opini audit going
concern sedangkan variabel profitabilitas, arus kas, dan ukuran perusahaan
berpengaruh negatif
pada opini audit going
concern dan variabel likuiditas, pertumbuhan
56 perusahaan, kualitas
audit, audit lag, dan
auditor client tenure tidak berpengaruh
pada opini audit going
concern 4 Ningtias N (2011) Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Financial
conditions, firm size, prior audit opinions, auditor tenure client, opinion shopping, audit quality
Ukuran perusahaan, auditor tenure client, opinion shopping, dan audit quality tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
sedangkan kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern 5 Sari Widodo (2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini Going Concern (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2009) Reputasi auditor, auditor client tenure, disclosure, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya
Reputasi auditor, disclosure, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
penerimaan opini going
concern sedangkan auditor client tenure dan opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh terhadap
penerimaan opini going
concern
6 Untara
(2010)
Pengaruh Debt
Default, pergantian auditor dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini
audit going concern
Debt default, auditor switching, company size
Debt Default tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini
auditor going conern,
pergantian auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini
auditor going conern
7 Yogi P
(2010)
Analisis faktor- faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam pemberian opini
Opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan
(penjualan dan laba),
Opini audit tahun
sebelumnya, quick
ratio, current ratio, total debt to equity ratio tidak berpengaruh
57
audit going concern quick ratio, current
ratio, return on investment, total debt to equity ratio, return on equity, total asset turn over, dan kualitas audit
signifikan terhadap
penerimaan opini going
concern sedangkan pertumbuhan penjualan,
pertumbuhan laba,
ROI, ROE, Total asset
turn over, Kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini going
concern. 8 Susanto (2009) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan publik sektor manufaktur
Company’s financial
condition, current ratio, quick ratio, cash flow from operations, return on assets, debt to equity, long term debt to tal assets, debt to total assets, audit quality, prior audit opinion, debt default, and opinion shopping
Kondisi keuangan perusahaan yang buruk, return on assets yang rendah, debt to total assets tinggi, opini audit pada tahun sebelumnya
mendukung auditor
untuk opini going
concern dan current ratio, quick ratio,cash flow from operations, debt to equity, long term debt to total assets, kualitas audit, debt default, opinion shopping tidak
mempengaruhi auditor
untuk opini going
concern
9 Tamba
(2009)
Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Opini Audit Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Debt default, kualitas audit, opini audit
Debt default dan opini audit memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern
sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan going concern 10 Solikah (2007) Pengaruh kondisi keuangan perusahaan, Konidisi Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Kondisi keuangan , opini audit tahun sebelumnya
58 pertumbuhan
perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap
opini going concern
perusahaan,dan opini audit pada tahun sebelumnya
berpengaruh signifikan
terhadap opini going
concern, pertumbuhan perusahaan tidak berpenagruh signifikan
terhadap opini going
concern
11 Suryanawa
(2010)
Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern dan Pergantian Manajemen Pada Auditor Switching Going concern opinion dan management change
Opini audit going concern tidak berpengaruh pada auditor switching karena pergantian akuntan dari KAP Big Four ke KAP Non Big Four mendapat respon negatif dari pelaku pasar dan Pergantian manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching karena KAP Big Four mempunyai
independensi yang tinggi.
Sumber : Diolah dari berbagai referensi
D. Kerangka Berfikir
Dari uraian di atas merupakan salah satu cara agar penelitian yang dilakukan bisa dimengerti dan mudah di pahami. Dengan memberikan pedoman langkah yang diambil dalam penulisan ini adalah dengan memberikan kerangka dalam penulisan tesis yang dikenal dengan kerangka pemikiran. Dalam model penelitian ini yang bersifat asosiatif atau hubungan yang menggunakan pendekatan analisis statistik regresi untuk mengetahui pengaruh dari tiga variabel independen terhadap satu variable dependen, dapat
59 digambarkan dalam bentuk bagan kerangka pemikiran seperti berikut. Adapun kerangka pemikiran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir
Earning Per Share (X1) Kondisi keuangan perusahaan (X2) Pertumbuhan perusahaan (X3) Latar Belakang Teori Pendukung
Signalling Theory dan Agency Theory
Ukuran Perusahaan (X4)
Opini Audit Going Concern (Y)
Metode Analisis
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN