GENERAL MANAGER
6. Unit Pelaksana Konstruksi
4.2.3. Pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil hipotesis penelitian variabel pendidikan dan pelatihan menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I. Pendidikan dan pelatihan sebagai program yang mempunyai peranan penting dalam memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan profesional individu untuk dipersiapkan dalam mengenal dan mengembangkan metode berfikir secara sistematik dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan di kemudian hari.
Hasil penelitian yang dilakukan pada pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I, mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, bahwa pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan, materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan selalu up to date sehingga bermanfaat bagi pekerjaan, metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan penalaran pegawai serta metode pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan sasaran pencapaian Standar Operasional Perusahaan (SOP).
Menurut Simamora (2004) pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian terdahulu oleh Simanungkalit (2009), melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Teknis Serta Motivasi Terhadap Kinerja Alumni Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Regional I di Medan”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai Alumni Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Regional I di Medan. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier. Hasil analisis menunjukkan bahwa Diklat Teknis dan motivasi, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja alumni Balai Diklat Industri Regional I Medan dan hasil uji t (secara parsial) terlihat bahwa setiap variabel bebas yang digunakan berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya.
Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I sebagai proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar pegawai semakin trampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar, terlihat dari jawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan responden, materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan up to date sehingga bermanfaat bagi pekerjaan, metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan
penalaran pegawai, metode pendidikan dan pelatihan telah sesuai dengan sasaran pencapaian Standar Operasional Perusahaan (SOP), instruktur mampu menyampaikan materi sehingga saya termotivasi untuk belajar, keahlian instruktur menambah keterampilan pegawai dalam memecahkan masalah pekerjaan, pendidikan dan pelatihan terjadwal dengan baik sehingga tidak membosankan, waktu penyampaian materi yang diberikan sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan fasilitas pendidikan dan pelatihan memberikan kemudahan kepada pegawai selama mengikuti proses pendidikan dan pelatihan, fasilitas pendukung selama mengikuti pendidikan berfungsi dengan baik.
Bagi responden yang cenderung tidak setuju terhadap pendidikan dan pelatihan sesuai dengan permasalahan yang ada dilatar belakang tentang permintaan pendidikan dan pelatihan yang belum terpenuhi selama periode 2010 sampai dengan sekarang 2012 terhadap Diklat elektrikal karena materi diklat belum sesuai dan instruktur tidak ada serta alasan lain seperti responden menganggap pendidikan dan pelatihan yang diikuti belum tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pegawai, materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan belum up to date sehingga kurang memberikan manfaat bagi pegawai, metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan belum sesuai dengan kemampuan penalaran pegawai selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, metode pendidikan dan pelatihan kurang difokuskan sesuai dengan sasaran pencapaian Standar Operasional Perusahaan (SOP), instruktur belum mampu menyampaikan materi secara sistematis sehingga pegawai tidak termotivasi untuk belajar, belum terlihat keahlian instruktur dalam menambah keterampilan pegawai sehingga pegawai tidak dapat memecahkan masalah pekerjaan, waktu pendidikan dan
pelatihan belum terjadwal dengan baik sehingga pegawai merasa bosan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, selama mengikuti pendidikan dan pelatihan penyampaian materi tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan karena penyampaian materi yang sangat singkat sehingga penjelasannya mengenai materi pendidikan dan pelatihan tidak terselesaikan dan menganggap fasilitas pendidikan dan pelatihan belum memberikan kemudahan selama mengikuti proses pendidikan dan pelatihan, pegawai kurang menguasai dalam menggunakan fasilitas pendidikan dan pelatihan sehingga pegawai kurang trampil menggunakan fasilitas tersebut dan selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, fasilitas pendukung belum berfungsi dengan baik karena fasilitas pendukung tidak terawat dengan baik sehingga banyak yang tidak bisa digunakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak atau simultan variabel disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I, artinya pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan selama ini memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kinerja pegawai dan diterapkannya disiplin kerja bagi pegawai dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai.
2. Secara parsial bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I.
3. Secara parsial bahwa variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan serta dominan terhadap kinerja pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I.
4. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan yang diteliti mampu menjelaskan variabel kinerja pegawai sebesar 71,1 % dan sisanya sebesar 28,9 % dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
5.2. Saran
1. Disarankan bagi perusahaan menerapkan disiplin kerja seperti datang tepat waktu dengan mengisi daftar absen dan perusahaan melakukan pengawasan terhadap hasil absensi setiap bulannya, agar pegawai yang terlambat diberikan teguran dan sanksi tegas tanpa memandang status jabatan. Sedangkan yang pegawai yang datang tepat waktu diberikan nilai tambah melalui penilaian kinerja pegawai supaya termotivasi untuk melakukan disiplin kerja.
2. Disarankan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I memenuhi permintaan diklat elektrikal dengan membuat panitia khusus untuk difokuskan dalam menentukan materi pendidikan dan pelatihan yang akan diikuti dan mencari intruktur yang berpengalaman untuk mengajarkan materi diklat, agar pegawai tidak terkendala dalam membidangi pekerjaan dan mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi pembangkitan, gardu induk dan transmisi dengan baik sesuai dengan tujuan utama organisasi dan perlu adanya peningkatan pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran bagi pegawai serta diharapkan agar pegawai yang membidangi pendidikan dan pelatihan dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kualitasnya agar pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat lebih maksimal dalam meningkatkan kinerja pegawai.
3. Disarankan kepada perusahaan dalam meningkatkan kinerja pegawai, pihak manajemen perlu menegakkan disiplin kerja dengan memberikan ketegasan dan sanksi agar pegawai patuh dan taat terhadap peraturan serta
menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan pegawai.
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain seperti motivasi dan pengawasan kerja yang diduga besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.