• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaturan General Manager Dalam Hukum Perusahaan Di

Dalam dokumen HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (Halaman 70-0)

BAB III KEDUDUKAN GENERAL MANAGER DALAM MEWAKILI

B. Pengaturan General Manager Dalam Hukum Perusahaan Di

PT, sehingga tidak dikenal organ perusahaan yang namanya general manager. Namun dalam susunan stuktur organisasi perseroan sering ditemui general manager. Bahkan suatu perseroan juga tidak jarang diwakilkan oleh seorang general manager baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Dalam anggaran dasar dan/ atau dalam buku pedoman direksi suatu perseroan biasanya diuraikan bahwa salah satu tugas direksi adalah menetapkan struktur

92http://www.pelindo1.co.id/wps/portal/Home/Profile/Wilayah-Kerja/ diakses pada tanggal 7 Mei 2017.

organisasi perseroan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usahanya.

Direksi akan memperhatikan kebutuhan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan ketika akan membentuk struktur organisasi perseroan yang akan dibawahinya.

Dasar keberadaan general manager pada PT. Pelindo I (Persero) adalah Surat Keputusan Direksi PT. Pelindo I (Persero) tentang Organisasi dan Tata Kerja baik pada kantor pusat maupun cabang pelabuhan. Surat keputusan tersebut akan selalu disesuaikan berdasarkan perkembangan lingkungan internal maupun eksternal perusahaan serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lingkungan PT.

Pelindo I (Persero).

General manager berada di bawah Direktur sehingga bertanggung jawab kepada direktur. Tugas, fungsi, tanggung jawab, serta wewenang yang dimiliki seorang general manager akan dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi baik dalam Pengangkatan, Organisasi Dan Tata Kerja, dan pendelegasian kewenangan untuk hal tertentu.

Sebelum tahun 2013 general manager hanya ada pada cabang pelabuhan kelas utama PT. Pelindo I (Persero), sedangkan pimpinan cabang selain kelas utama adalah seorang menejer. Namun sejak tahun 2013, seluruh cabang pelabuhan yang ada di lingkungan PT. Pelindo I (Persero) dipimpin oleh seorang general manager.

Perubahan nama dan kelas jabatan ini adalah berdasarkan perubahan nomenklatur yang dilakukan Direksi PT. Pelindo I (Persero). Perubahan ini dituangkan dalam

Surat Keputusan Direksi PT. Pelindo I (Persero) tentang Nama dan Kelas Jabatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan.93

Selanjutnya pengaturan tentang general manager selaku kepala cabang pelabuhan diatur dalam beberapa surat keputusan direksi. Misalnya General Manager Cabang Pelabuhan Belawan, dasar pengaturannya antara lain:

1. Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:

PR.02/3/4/PI-15.TU tentang Organisasi Dan Tata Keja Pada Kantor Pusat PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero);

2. Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:

KP.32/1/14/PI-15.TU tentang Profil Jabatan Pada Jabatan Satu Tingkat Dan Dua Tingkat Di Bawah Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);

3. Surat Keputusan Direksi PT. Pelindo I (Persero) Nomor: UM.50/10/12/PI-15.TU tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);

4. Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) nomor:

UM.50/10/13/PI-15.TU tentang Penunjukan Pejabat Yang Berwenang Di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero);

5. Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor: PR.02/2/15/PI-15.TU tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan Belawan.

93Hasil wawancara dengan Irwansyah, selaku Divisi Perencanaan dan Pengembangan SDM Pelindo I (Persero), 13 Maret 2017

C. Kedudukan General Manager Dalam Struktur Organisasi Perseroan

Ada banyak pendapat para ahli mengenai pengertian dari struktur organisasi perusahaan, antara lain:

1. Menurut Moekijat, suatu organisasi adalah hubungan struktural antara bermacam-macam faktor atau fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.94

2. Menurut Sutarto, organisasi adalah sistem saling pengaruh antara orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.95

3. Menurut Gitosudarmo, organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah.96

Dari pengertian organisasi diatas dapat dilihat unsur dan ciri suatu organisasi perusahaan yaitu:

1. Terdapat sekelompok yang bekerja sama;

2. Adanya pengaturan hubungan atau pembagian kerja antar orang-orang;

3. Adanya tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Adanya organisasi perusahaan dalam sebuah perusahaan berbentuk PT merupakan suatu keharusan.97 Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi,

bagian-94Moekijat, Kamus Manajemen, Cetakan Keempat, ( Bandung: Mandar Maju, 1990), hal. 357

95Sutarto, Op. Cit., hal. 40

96Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hal. 1

97Tuti Rastuti, Seluk Beluk Perusahaan & Hukum Perusahaan, Cet. Kesatu, (Bandung:

Refika Aditama, 2015), hal 177

bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran status kerja. Pengorganisasian adalah proses merancang struktur formal antara anggota organisasi agar tujuan perusahaan dicapai secara efisien.

PT menjalankan kegiatan usahanya dikelola oleh organisasi perusahaan.

Direksi sebagai pengurus, komisaris sebagai pengawas, dan RUPS sebagai penentu kebijakan. Organ perusahaan dimaksud merupakan lembaga tersendiri yang terdiri atas orang-orang yang menjalankan perusahaan dan terpisah kedudukannya sebagai pemegang saham. Jadi, di dalam PT ada 3 organ utama perusahaan, sedangkan organ volunternya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang penyebutan namanya secara beragam. Misalnya, di bawah direktur ada manajer, kepala bagian, kepala divisi, dan sebagainya.98

Semakin berkembang suatu perusahaan maka persoalan yang dihadapi akan semakin kompleks dan manajemen tidak akan mampu menangani dan mengawasi kegiatan perusahaan secara langsung. Keberadaan struktur organisasi perusahaan akan sangat membantu dalam melakukan koordinasi dan mengambil keputusan untuk tujuan perusahaan secara umum dan mempermudah pimpinan untuk mengontrol dan mengendalikan perusahaan.

98Ibid.

PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah mempunyai struktur organisasi yang telah beberapa kali berubah berdasarkan keputusan direksi perseroan.

Perombakan pada stuktur organisasi biasanya berkaitan dengan penyesuaian dan pemantapan maksud dan tujuan perseroan. Dalam organisasi ini wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan dibawahnya dalam bidang tertentu serta pimpinan dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan satuan pelaksana yang ada sepanjang itu menyangkut bidang kerjanya. Namun adakalanya suatu tindakan direksi tidak dapat dilimpahkan kepada satuan dibawahnya

Direksi berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelabuhan Indonesia I, nomor 26, tanggal 31 Juli 2009, oleh notaris di Medan, Junita Ritonga SH, Pasal 11 ayat (2) huruf b angka 15, berkewajiban menyiapkan sususan organisasi perseroan lengkap dengan perincian tugasnya.

Adapun organisasi dan tata kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah:

1. Organisasi perusahaan terdiri dari:

a. Kantor pusat;

g. Kerjasama usaha perusahaan dengan pihak lain;

h. Kerjasama operasi perusahaan dengan pihak lain.

2. Organisasi dan tata kerja perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan ini merupakan satu kesatuan yang integral yang mencakup unsur-unsur:

a. Struktur organisasi;

b. Tata kerja.

3. Khusus untuk organisasi anak perusahaan, organisasi perusahaan patungan, organisasi kerjasama usaha dan organisasi kerjasama operasi dengan pihak lain,

sebagaimana dimaksud pada huruf a Pasal ini akan diatur dalam keputusan direksi tersendiri sesaui dengan perkembangannya.

4. Struktur organisasi kantor pusat sebagaimana terdapat dalam lampiran I keputusan ini.99

Gambar 1.1 sumber: PT. Pelindo I (Persero), Medan

Pelatihan penjenjangan pegawai struktural merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pegawai perusahaan untuk diangkat dalam jabatan struktural disamping syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perusahaan yang berlaku.

Pada PT. Pelindo I, pengaturan tentang penjenjangan struktural ada pada Pasal 6 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:

PR.02/3/4/PI-99Hasil Wawancara dengan Basuki Widodo selaku Senior Menejer Hukum PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), Berdasarkan Pasal 5 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor: PR.02/3/4/PI-15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pada Kantor Pusat PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero), 05 April 2017

15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Keja Pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), yaitu:

a. Penjenjangan struktural pada kantor pusat, terdiri dari:

1. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama;

2. Direktur sebagai kepala Direktorat;

3. Kepala SPI, Kepala Biro, Corporate Secretary, Senior Menejer dan Setingkat;

4. Pengawas Bidang, Menejer Administrasi dan Monitoring;

5. Asissten Senior Menejer, Ketua Tim Audit dan Setingkat.

b. Penjenjangan struktural pada Cabang Pelabuhan/ Unit Usaha terdiri dari:

1. General Manager/ Kepala Rumah Sakit/ Kepala Unit;

2. Menejer/ Wakil Kepala;

3. Asisten Menejer/ Kepala Seksi.

c. Penjenjangan struktural pada masing-masing Cabang Pelabuhan/ Unit Usaha pelabuhan disesuaikan dengan klasifikasi masing-masing Cabang Pelabuhan/

Unit Usaha.100

Tugas Direksi PT. Pelindo I (Persero) secara normatif yang Pasal 8 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor: PR.02/3/4/PI-15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah:

a. Direksi mempunyai tugas:

1. Mempimpin, mengurus, mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas perusahaan;

2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;

3. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, baik yang berhubungan dengan maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a angka 1 dan angka 2 Pasal ini;

4. Melakasanakan kebijakan umum yang telah digariskan oleh RUPS;

5. Merumuskan kebijakan perusahaan sesuai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh RUPS;

6. Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan perusahaan lengkap dengan anggaran keuangan;

100Hasil Wawancara dengan Basuki Widodo selaku Senior Menejer Hukum PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), Medan, 05 April 2017

7. Meymapikan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkanoleh RUPS.

b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada huruf a Pasal ini, Direksi mempunyai fungsi:

1. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan;

2. Pengembangan organisasi dan manajemen perusahaan;

3. Pengelolaan kegiatan-kegiatan perusahaan secara terpadu;

4. Pengendalian perusahaan.

c. Tugas Direksi Utama adalah sebagai berikut:

1. Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab kepada RUPS tentang kebijakan umum untuk menjalankan tugas pokok perusahaan dan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS;

2. Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan;

3. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur.

d. Tugas Direktur lainnya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan bahan-bahan masukan, pertimbangan dan saran-saran untuk menetapkan kebijakan Direksi;

2. Bertindak atas nama Direksi untuk masing-masing Direktorat;

3. Disamping tugasnya sebagai anggota Direksi, masing-masing Direktur bertugas memimpin seluruh kegiatan tatalaksana Direktorat yang dipimpinnya;

4. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing Direktur wajib bertindak sesuai dengan kebijakan Direksi;

5. Masing-masing Direktur dapat bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Direksi setelah diberi pelimpahan wewenang berdasarkan surat kuasa Direktur Utama.

e. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas, Direktur Utama dibantu oleh Satuan Pengawasan Intern, Corporaty Secretary, Biro Logistik, Strategic Management Office (SMO), Biro Manajemen Risiko, Project Management Office (PSO) Change Management;

f. Tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi diatur dalam pearturan yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.

Bidang hukum mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja, menyelenggarakan serta mengendalikan kegiatan hukum perusahaan yang meliputi pendampingan dan bantuan hukum, penelaahan peraturan perusahaan,

pengurusan perizinan, legal drafting, serta sosialisasi peraturan perusahaan/perundangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana diuraikan di atas, Bidang Hukum mempunyai fungsi:

1. Pemberian pendampingan dan bantuan hukum di dalam pengelolaan perusahaan;

2. Penelaahan peraturan/produk hukum perusahaan;

3. Pengurusan perizinan, sertifikasi dan atau penguatan alas hak lainnya;

4. Legal drafting perjanjian, nota kesepahaman (MoU), surat kuasa khusus;

5. Pembuatan pendapat hukum (legal opinion), pembuatan Internal Legal Due Diligence, penotarialan keputusan RUPS dan tindakan perseroan lainnya;

6. Penyimpanan dokumen hukum dan sosialisasi peraturan perusahaan/ perundangan yang berlaku;

7. Pelaksanaan program kerja dan menyelenggarakan penerapan sistem informasi manajemen di lingkunga kerja.101

Bidang hukum membawahi Sub Bidang yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Bantuan dan penelaahan hukum;

Sub bidang bantuan dan penelaahan hukum mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan program kerja pendampingan hukum, penelaahan peraturan/produk hukum perusahaan, pengurusan perizinan, sertifikasi, dan atau penguatan alas hak lainnya.

2. Perikatan dan legal drafting.

Sub bidang perikatan dan legal drafting mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan program kerja legal drafting perjanjian, nota kesepahaman (MoU), surat kuasa khusus, pembuatan Internal Legal Due Diligence, penotarialan

101Hasil Wawancara dengan Basuki Widodo, Berdasarkan Pasal 113-114 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor: PR.02/3/4/PI-15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Keja Pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), 05 April 2017

keputusan RUPS dan tindakan perseroan lainnya, sosialisasi peraturan perusahaan/perundangan yang berlaku.

Project Management Office (PMO) penyelesaian permasalahan hukum mempunyai tugas melakukan penyelesaian permasalahan pertanahan yang sedang dihadapi perusahaan dan permasalahan lainnya yang berpotensi menimbulkan permasalahan hukum baik tingkat litigasi maupun non litigasi yang diberikan oleh Direksi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, PMO penyelesaian permasalahan hukum mempunyai fungsi:

1. Mengkoordinir pelaksanaan rapat yang berkaitan dengan penyelesaian pertanahan yang sedang dihadapi perusahaan dan permasalahan lainnya yang berpotensi menimbulkan permasalahan hukum baik di tingkat litigasi maupun non litigasi yang diberikan oleh Direksi;

2. Melakukan koordinasi dengan kuasa hukum yang ditunjuk oleh perusahaan;

3. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan kuasa hukum perusahaan terhadap penyelesaian permasalahan pertanahan yang sedang ditangani perusahaan;

4. Melakukan koordinasi dengan tim ahlidan instansi lainnya terkait upaya-upaya hukum yang dilakukanoleh perusahaan;

5. Menyelesaikan permasalahan gugatan pertanahan yang sedang dihadapi perusahaan dengan melakukan upaya hukum baik dalam aspek pidana, perdata, maupun tata usaha negara.

6. Mengikuti semua proses permasalahan hukum yang sedang ditangani perusahaan di semua tingkat peradilan, kejaksaan RI atau atau kepolisian RI;

7. Melakukan dan atau menyelesaikan gugatan perdata, pidana maupun tata usaha negara termasuk menyiapkan laporan pidana kepada kepolisian RI apabila ditemukan indikasi tindak pidana;

8. Melakukan hal-hal lain yang terkait dengan penyelesaian permasalahan pertanahan yang sedang dihadapi perusahaan dan permasalahan lainnya yang berpotensi menimbulkan permasalahan hukum baik tingkat litigasi maupun non litigasi yang diberikan oleh Direksi;

9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala kepada Direksi dan untuk hal-hal yang bersifat penting dan mendesak agar dilaporkan kepada Direksi sesegera mungkin.

PT. Pelindo I (Persero) Cabang Belawan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari:

1. Struktur organisasi cabang pelabuhan belawan terdiri dari:

a. General Manager;

b. Deputi General Manager;

c. Divisi Bisnis Kapal;

d. Divisi Bisnis Terminal;

e. Divisi Usaha Bongkat Muat;

f. Divisi Pelayanan Pelanggan;

g. Divisi Keuangan;

h. Divisi Teknik;

i. Divisi Teknologi Informasi;

j. Divisi Sumber Daya Manusia Dan Umum;

k. Divisi Sistem Manajemen;

l. Divisi Logistis;

m. Kawasan Pangkalan Susu/Brandam.

2. Divisi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, masing-masing dipimpin oleh menejer.

3. Divisi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c sampai huruf j sendiri terdiri dari dinas yang dipimpin oleh asissten menejer.

4. Kawasan pangkalan susu/brandan dipimpin leh menejer kawasan.

5. Bagan struktur organisasi cabang pelabuhan belawan adalah sebagaimana pada lampiran putusan ini.102

102Hasil wawancara dengan Trisna Wardani, selaku Divisi Perencanaan dan Pengembangan SDM PT. Pelabuhan Indoensia I (Persero), 13 April 2017

Gambar. 1.2 sumber: PT. Pelindo I (Persero) Cabang Belawan

D. Tugas Dan Tanggung Jawab General Manager

Cabang Belawan merupakan cabang pelabuhan di lingkungan perusahaan yang dipimpin oleh General Manager yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi. General Manager Cabang Pelabuhan Belawan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan, melaksanakan pengusahaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan serta usaha dan pelayanan jasa lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal, bongkar muat barang dan arus penumpang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi.103

103 Pasal 2 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:

PR.02/2/15/PI-15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Kerja PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero) Cabang Pelabuhan Belawan.

General Manager Cabang Belawan menjalankan fungsi Cabang Pelabuhan Belawan. Untuk melaksanakan tugasnya, General Manager Pelabuhan Belawan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengusahaan jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dermaga, gudang, lapangan, penumpukan, usaha bongkar muat, terminal peti kemas, pengusahaan tanah, perairan, bangunan, air, listrik, alat bongkar muat serta usaha lainnya;

2. Pelaksanaan pelayanan bagi kapal, barang, penumpang, dan pelayanan lainnya;

3. Pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan dan pemasaran;

4. Pelaksanaan pengendalian dan pemeliharaan fasilitas, peralatan dan instalasi pelabuhan, serta pelaksanaan program pembangunan sesuai rencana induk pelabuhan;

5. Pengelolaan administrasi keuangan pada cabang pelabuhan;

6. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan kesejahteraan, hubungan ketenagakerjaan, urusan tata usaha dan rumah tangga serta hukum dan hubungan masyarakat;

7. Pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan teknologi informasi, serta pengolahan dan penyiapan data dan informasi;

8. Pelaksanaan perencanaan dan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen risiko, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem manajemen lingkungan (SML) International Ship Port Security Code (ISPS Code), pengamanan aset pelabuhan serta pengendalian dan pelaporan Key Performance Indicator (KPI) Cabang pelabuhan;

9. Pelaksanaan perencanaan pengadaan barang dan jasa pada cabang pelabuhan.104 General manager mendapatkan tugas dan kedudukan dari direksi berdasarkan prinsip kepercayaan. Prinsip ini mengharuskan seorang general manager untuk bekerja berdasarkan tugasnya dengan itikad baik dan kesungguhan hati serta penuh tanggung jawab. Tanggung Jawab general manager bersumber dari perwujudan ketergantungan direksi pada general manager sebagai kepala cabang pelabuhan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk tugas dan pendelegasian kewenangan direksi kepada general manager untuk mengelola cabang pelabuhan atas dasar kepercayaan. Adapun

104 Pasal 3 Surat Keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor:

PR.02/2/15/PI-15.TU Tentang Organisasi Dan Tata Kerja PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero) Cabang Pelabuhan Belawan.

yang menjadi tanggung jawab seorang general manager cabang pelabuhan pada PT.

Pelindo I (Persero) adalah:

1. Terlaksananya kegiatan operasional kapal, bongkar/muat, dan kelancaran arus penumpang;

2. Tersedianya dan terlaksananya rencana pengembangan bisnis pelabuhan yang dapat mendukung pencapaian target perusahaan;

3. Tercapainya target RKAP sesuai dengan yang telah disepakati;

4. Terciptanya tata kelola sistem manajemen informasi yang profesional;

5. Terjalinnya hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders;

6. Terciptanya tata kelola anggaran sesuai dengan kaidah GCG;

7. Terlaksananya pembinaan pegawai.

Selanjutnya tugas sekaligus kewajiban seorang general manager untuk mengurus cabang pelabuhan dli lingkungan PT. Pelindo I (Persero) adalah:

1. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan program kerja pengusahaan jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dermaga, gudang, lapangan penumpukan, usaha bongkar muat serta usaha lainnya guna memastikan tercapainya target perusahaan.

2. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi kapal, barang, penumpang, dan pelayanan lainnya.

3. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan dan pemasaran.

4. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas, peralatan, dan instalasi pelabuhan, serta pelaksanaan program pembangunan serta rencana induk pelabuhan.

5. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan pada cabang pelabuhan.

6. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian dan kesejahteraan, hubungan ketenagakerjaan, urusan tata usaha, dan rumah tangga serta hukum dan hubungan masyarakat.

7. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan teknologi informasi, serta pengelolaan dan penyiapan data dan informasi.

8. Mengarahkan, merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen risiko, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem manajemen lingkungan (SML), International Ship Port Security Code (ISPS

Code), pengamanan aset pelabuhan serta pengendalian pelaporan Key Performance Indicators (KPI) cabang pelabuhan.

9. Mengelola fasilitas yang ada di lingkungan kerja Cabang Pelabuhan Belawan guna terlaksananya program kerja yang telah ditetapkan.

10. Mengarahkan dan mengendalikan pengadaan barang dan jasa agar sesuai dengan kebutuhan cabang.

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang terkait dengan fungsi utamanya.

Ketika seorang general manager sudah diberi tugas dan tanggung, kepadanya juga haruslah diberi kewenangan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Adapun yang menjadi kewenangan general manager cabang pelabuhan di lingkungan PT. Pelindo I (Persero) adalah:

1. Menjabarkan kebijakan dan strategi perusahaan ke dalam program kerja di unit kerjanya.

2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengarahkan, dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja di unit kerjanya.

3. Mewakili manajemen dalam melakukan koordoinasi dengan seluruh stakeholders.

4. Menetapkan kebijakan tarif.

5. Merekomendasikan rencana pengembangan bisnis pelabuhan kepada direksi.

6. Merekomendasikan rencana pembangunan dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan kepada direksi.

7. Mengarahkan pengembangan pasar dan peningkatan layanan pada pelanggan.

8. Merencanakan pengembangan strategi pengembangan manajemen hubungan (CRM).

9. Mengendalikan penggunaan anggaran dan biaya.

10. Melakukan perikatan perjanjian sesuai dengan batas kewenangan yang telah diatur.

11. Melakukan pembinaan SDM.

E. Prosedur General Manager Dapat Mewakili Perseroan Baik Di Dalam Maupun Di Luar Pengadilan

General Manager dalam melaksanakan pekerjaannya dapat berhubungan dengan internal perusahaan yaitu direksi, bidang/unit kerja/ cabang terkait dengan fungsi dan tugasnya. Sedangkan untuk hubungan eksternal persuhaan antara lain

terhadap: instansi atau perusahaan lain, konsultan/tenaga ahli yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan fungsi dan tugas-tugasnya.105

Jabatan general manager diangkat berdasarkan surat keputusan direksi dengan penunjukan. Sehingga general manager sangat berbeda dengan direksi. Kedudukan general manager untuk mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan haruslah berdasarkan surat kuasa khusus dari direksi.106Meskipun di dalam surat keputusan pengangkatan general manager ditentukan bahwa general maanger dapat mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, ini adalah kuasa umum. Karena berdasarkan Pasal 1 ayat (5) junto Pasal 98 ayat (1) UUPT, hanya direksilah yang berhak mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan serta dapat memberi kuasa kepada karyawan termasuk general manager dengan surat

Jabatan general manager diangkat berdasarkan surat keputusan direksi dengan penunjukan. Sehingga general manager sangat berbeda dengan direksi. Kedudukan general manager untuk mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan haruslah berdasarkan surat kuasa khusus dari direksi.106Meskipun di dalam surat keputusan pengangkatan general manager ditentukan bahwa general maanger dapat mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, ini adalah kuasa umum. Karena berdasarkan Pasal 1 ayat (5) junto Pasal 98 ayat (1) UUPT, hanya direksilah yang berhak mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan serta dapat memberi kuasa kepada karyawan termasuk general manager dengan surat

Dalam dokumen HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (Halaman 70-0)