• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN DAN JAMINAN HUKUM PEKERJA OUTSOURCING DI CV MULIA DHARMA

B. Pengaturan Hak Tenaga Kerja Outsourcing di CV Mulia Dharma

1. Hubungan Kerja Antara CV. Mulia Dharma Dengan Tenaga Kerja/Buruh

62

Mencermati uraian di atas maka unsur hubungan kerja terdiri atas para pihak sebagai subjek (pengusaha dan pekerja/buruh), perjanjian kerja, dan adanya pekerjaan, upah, dan perintah. Dengan demikian, landasan hubungan kerja adalah karena adanya perjanjian kerja, baik tertulis maupun tidak tertulis (lisan)

. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 15 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dinyatakan bahwa hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah.

63

Hubungan kerja antara CV. Mulia Dharma dengan tenaga kerja/buruh yang dipekerjakannya tidak dilakukan dalam bentuk perjanjian kerja tertulis

.

61

Wawancara dengan Bapak Sumarno, Wakil Direktur CV. Mulia Dharma

62

Soepomo dalam Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 (Edisi Revisi), PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hal 43

63

Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain (Outsourcing) Dalam Undang – Undang (Study di CV Mulia Dharma), 2008.

USU Repository © 2009

sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003, namun hanya dalam bentuk surat pernyataan yang dianggap sebagai suatu bentuk perjanjian kerja tertulis64

1. Nama dari si tenaga kerja/buruh;

, dimana didalam surat pernyataan ini dicantumkan:

2. Tempat dan tanggal lahir dari si tenaga kerja/buruh; 3. Alamat tempat tinggal si tenaga kerja/buruh;

4. Agama dari si tenaga kerja/buruh;

5. Kesediaan dari si tenaga kerja/buruh untuk mentaati dan mematuhi semua peraturan yang dibuat perusahaan;

6. Tanggal pembuatan surat pernyataan serta tanda tangan dari si tenaga kerja/buruh.

Dalam surat pernyataan ini juga dicantumkan peraturan-peraturan berupa perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan selama bekerja yang harus ditaati oleh si tenaga kerja/buruh. Perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan tersebut adalah:

1. Berkelakuan tidak jujur;

2. Mengambil atau mencuri barang-barang milik perusahaan maupun milik sesama pekerja;

3. Membuat kekacauan ditempat kerja;

4. Menolak atau tidak melaksanakan tugas yang diperintahkan kepala seksi atau pengawas/mandor;

64

Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain (Outsourcing) Dalam Undang – Undang (Study di CV Mulia Dharma), 2008.

USU Repository © 2009

5. Melalaikan kewajiban sehingga menimbulkan kerugian bagi

perusahaan;

6. Tidur pada saat jam kerja;

7. Membocorkan rahasia perusahaan;

8. Memalsukan dokumen-dokumen perusahaan.

Surat pernyataan yang dianggap sebagai suatu bentuk perjanjian kerja tertulis ini tidak memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan juga bertentangan dengan Pasal 54 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dimana dalam Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangnya memuat:

1. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

2. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh 3. Jabatan atau jenis pekerjaan;

4. Tempat pekerjaan;

5. Besarnya upah dan cara pembayarannya;

6. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh;

Oleh karena itu berdasarkan Pasal 1 angka 14 dan 15 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, surat pernyataan yang menjadi dasar diterimanya tenaga kerja/buruh untuk bekerja di CV. Mulia Dharma

Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain (Outsourcing) Dalam Undang – Undang (Study di CV Mulia Dharma), 2008.

USU Repository © 2009

tidaklah dapat dianggap sebagai suatu perjanjian kerja tertulis yang sah dan dapat juga dianggap bahwa diantara CV. Mulia Dharma dengan tenaga kerja/buruh tidak memiliki landasan hubungan kerja yang jelas, walaupun pihak perusahaan dalam hal ini CV. Mulia Dharma dan tenaga kerja/buruh menganggap bahwa surat pernyataan tersebut adalah sebagai suatu bentuk perjanjian kerja tertulis yang menjadi landasan suatu hubungan kerja yang sah.

2. Hak Tenaga Kerja/Buruh di CV. Mulia Dharma

Oleh karena hubungan kerja antara CV. Mulia Dharma dengan tenaga kerja/buruh hanya dilakukan dalam bentuk surat pernyataan65

Namun tenaga kerja/buruh di CV. Mulia Dharma tetap mendapatkan upah dan hak-haknya sebagai tenaga kerja/buruh. Hak-hak tersebut tidak diatur secara tertulis dan terperinci sebagaimana disebutkan sebelumnya, namun pihak perusahaan mengusahakan agar para pekerja/buruh mendapatkan haknya agar paling tidak sesuai dengan ketentuan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia . Hak tersebut adalah:

dan tidak dilakukan dalam bentuk perjanjian kerja tertulis sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan surat pernyataan tersebut juga tidak memenuhi ketentuan sebagai sebuah perjanjian kerja yang memuat syarat- syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak sebagaimana disyaratkan Pasal 1 angka 14 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan Pasal 54 ayat (1) Undang- Undang No. 13 Tahun 2003, mengakibatkan tidak ada ketentuan tertulis dan terperinci mengenai besaran upah dan hak-hak apa saja yang diterima oleh tenaga kerja/buruh di CV. Mulia Dharma.

65

Walaupun surat pernyataan tersebut dianggap sebagai suatu bentuk perjanjian kerja tertulis

Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain (Outsourcing) Dalam Undang – Undang (Study di CV Mulia Dharma), 2008.

USU Repository © 2009

1. Mendapatkan upah sesuai dengan Upah Minimum

Kabupaten/Kota (UMK) sebesar Rp. 900.000,00, upah ini sudah termasuk uang makan dan uang transportasi;

2. Mendapatkan upah lembur apabila bekerja lebih dari jam kerja (7 (tujuh) jam) dengan perhitungan Rp. 900.000 (upah) dibagi 173 jam (jam kerja dalam 1 bulan), dikalikan dengan jam lembur;

3. Bagi ketua kelompok mendapatkan uang tunjangan sebesar Rp. 75.000,00 setiap bulan;

4. Mendapatkan uang kerajinan apabila selalu hadir sebesar Rp. 100.000,00 untuk operator dan sebesar Rp. 75.000,00 untuk pekerja umum, apabila tidak hadir tanpa alasan yang jelas uang kerajinan dipotong dengan perhitungan uang kerajinan dibagi 28 (hari kerja dalam sebulan) dikalikan dengan lamanya tidak hadir;

Para tenaga kerja/buruh menerima upah dari CV. Mulia Dharma, bukan dari PT. Jaya Beton Indonesia. Status tenaga kerja/buruh adalah karyawan tidak tetap dari CV. Mulia Dharma bukan karyawan PT. Jaya Beton Indonesia walaupun tenaga kerja/buruh melakukan pekerjaan di lokasi pabrik PT. Jaya Beton Indonesia dan melakukan pekerjaan pembuatan tiang pancang beton yang pada dasarnya adalah produk utama dari PT. Jaya Beton Indonesia. Tenaga kerja/buruh menerima upah tanpa potongan, namun apabila tenaga kerja/buruh tidak masuk kerja pada waktu yang telah ditentukan atau terlambat masuk kerja, per hari keterlambatan akan dikenakan potongan Rp. 1000,00 dari upah.

Lazarus D. Brahmana : Perlindungan Dan Jaminan Hukum Penyerahan Sebagian Pekerjaan Pada Pihak Lain (Outsourcing) Dalam Undang – Undang (Study di CV Mulia Dharma), 2008.

USU Repository © 2009

Selain hak-hak yang telah disebut diatas, tenaga kerja/buruh juga mendapatkan perlindungan asuransi dari perusahaan asuransi dalam hal ini PT. Bumida Putra 1967, sehingga apabila tenaga kerja/buruh mengalami kecelakaan kerja, perusahaan dalam hal ini CV. Mulia Dharma akan mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi lah yang menanggung biaya perobatannya. CV. Mulia Dharma juga menjalin kerjasama dengan klinik kesehatan, yaitu Klinik Mulia di Kecamatan Medan Marelan dalam hal apabila tenaga kerja/buruh menderita sakit ringan.

C. Hubungan Hukum Antara Karyawan Outsourcing CV. Mulia Dharma