• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGATURAN KLAUSUL AKTA SEWA MENYEWA

B. Pengaturan Klausul Akta Sewa Menyewa

Perjanjian sewa menyewa merupakan salah satu perjanjian bernama yaitu perjanjian yang tercantum dan diatur dalam KUHPerdata yang terdiri dari perjanjian jual beli, perjanjian tukar menukar, perjanjian sewa menyewa, perjanjian untuk melakukan pekerjaan, perjanjian persekutuan, perjanjian perkumpulan, perjanjian penitipan barang, perjanjian pinjam pakai,dan perjanjian pinjam meminjam.

Seperti halnya perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa merupakan perjanjian yang memperoleh pengaturan yang terperinci dari dalam KUHperdata, Apabila perjanjian jual beli memerlukan pengaturan yang terperinci karena berkaitan dengan peralihan kepemilikan sehingga terdapat banyak permasalaahan hukum yang mungkin timbul, perjanjian sewa menyewa berkaitan dengan beralihnya penggunaan manfaat selama jangka waktu tertentu sehingga akan menimbulkan permasalahan hukum yang berkaitan dengan benda yang di perjanjikan selama perjanjian berjalan dan saat berakhirnya perjanjian.

Didalam perjanjian dikenal azas kebebasan berkontrak, dimana para pihak menurut kehendak bebasnya masing-masing dapat membuat perjanjian dan setiap

orang bebas mengikatkan diri dengan siapapun yang ia kehendaki. Pihak-pihak juga dapat bebas menentukan cakupan isi serta persyaratan dari suatu perjanjian dengan ketentuan bahwa perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bersifat memaksa, baik ketertiban umum ataupun kesusilaan.

Syarat Perjanjian sewa menyewa yang dibuat di hadapan Notaris adalah sebagai berikut :

1. Ada pihak yang menyewakan 2. Ada pihak penyewa

3. Ada obyek yang di sewakan 4. Ada jangka waktu persewaan 5. Ada sangsi bagi yang wanprestasi

6. Domisili yang di pilih oleh para pihak apabila terjadi sengketa atau perkara.72

7.

1. Klausul Akta sewa menyewa rumah dimana asli sertifikat tidak diperlihatkan kepada Notaris.

Contoh akta sewa menyewa rumah dimana sertifikat tidak di perlihatkan kepada Notaris.

-- Penghadap pihak pertama menerangkan dengan ini telah menyewakan--- kepada pihak kedua, dan penghadap pihak kedua menerangkan pula---dengan ini telah menerima persewaan dari pihak pertama, atas :---

-- sebuah bangunan rumah tempat tinggal permanen berikut--- turutannya, dilengkapi dengan saluran-saluran air leiding, listrik----dan sebuah pesawat telephon serta hak-hak atas langganannya, ---berikut sebuah AC (Air Conditioner) dan sebuah Water Heater,---- terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan ---Medan

Sunggal, Kelurahan Sunggal, setempat dikenal sebagai ---Komplek Bumi Seroja Permai Blok B nomor 21, yang didirikan ---diatas sebidang tanah Hak Milik yaitu sebidang tanah yang---dimaksudkan pada seritifikat (Tanda Bukti Hak) HAK MILIK--- Nomor : 769, yang menurut pendaftaran terakhir pada Kantor ---Pertanahan Kotamadya Medan tertanggal 16(enam belas)---

72

September 1996 (seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) Nomor : 9075/1996 terdaftar atas nama pihak pertama (JUSNA) -seluas 166 m2 (seratus enam puluh enam meter persegi), asli ---sertifikat mana tidak diperlihatkan kepada saya, Notaris.---73 Dari bunyi salah satu klausul akta sewa menyewa tersebut diatas dimana objek sewa nya adalah sebuah rumah. Apabila asli sertifikat tidak di perlihatkan kepada notaris maka sebaiknya notaris tidak membuat akta perjanjian sewa menyewa tersebut karena apabila terjadi sengketa sehingga merugikan pihak penyewa maka notaris harus bertanggung jawabterhadap akta yang dibuatnya. Oleh karena itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan sebaiknya notaris meminta asli sertifikat kepada pemilik rumah untuk diperlihatkan kepada notaris agar memberi jaminan kepada si penyewa.

2. Klausul Akta Perjanjian Sewa menyewa dimana pihak pertama Mengasuransikan bangunan

---Pasal 11--- -- Pihak Pertama diwajibkan Mengasuransikan Khusus mengenai kebakaran dengan ketentuan bahwa preminya dipikul dan dibayar oleh pihak pertama, serta polis asuransinya yang berkenaan disimpan oleh pihak pertama selaku pemilik rumah.---

--Setelah diperiksa oleh pihak yang berwajib ternyata kebakaran disebabkan oleh karena kelalaian /kesalahan pihak kedua, maka segala kerugian/kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran itu adalah menjadi tanggung jawab pihak kedua sendiri.- -- Akan tetapi apabila kebakaran terjadi karena forje majeur, maka kerugian ditanggung oleh pihak pertama, jika bangunan itu masih ditempati, maka harus diperbaiki dan biaya perbaikan ditanggung oleh pihak pertama, dan apabila bangunan tersebut tidak dapat ditempati lagi maka pihak kedua harus mencari bangunan lain dan menerima ganti rugi dari sisa waktu sewa menyewa tersebut dari pihak pertama.74

73

Lihat pada lampiran 1

74

Menelaah Pasal 11 dalam perjanjian sewa menyewa rumah yang dibuat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun. dimana pihak pertama mengasuransikan tanah dan bangunan.

Perjanjian ini mengatur tentang kewajiban yang menyewakan untuk mengasuransikan bangunan yang disewakan, mengatur tentang force majeure, dimana bila terjadi kebakaran ataupun bahaya lainnya yang disebabkan diluar kesalahan manusia maka perjanjian dan uang sewa yang masih belum dijalani akan tetap menjadi milik yang menyewakan. Namun bila api yang menyebabkan kebakaran tersebut dari pihak tetangga, penyewa dan yang menyewakan dapat mengakhiri perjanjian sewa menyewa ini dan uang sewa yang belum dibayarkan, termasuk uang jaminan akan dikembalikan oleh yang menyewakan kepada penyewa. Dan bila terjadi kerusakan bangunan yang disebabkan oleh penyewa maka penyewa berkewajiban untuk memperbaiki bangunan tersebut seperti sedia kala.

Dari Pasal yang tercantum dalam perjanjian sewa menyewa rumah dengan akta Notaris, dapat kita lihat bahwa perjanjian tersebut terdiri dalam beberapa bagian, yaitu :

a. Jangka waktu sewa dan cara perpanjangan jangka waktu sewa menyewa b. Harga sewa dan cara pembayaran

c. Tujuan penggunaan rumah

d. Sebab-sebab yang tidak akan mengakhiri sewa menyewa tersebut e. Hak dan kewajiban penyewa dan yang menyewakan

g. Force majeure

h. Sanksi

i. Penyelesaian perselisihan

3. Klausul Perjanjian Sewa menyewa, dimana objeknya menjadi jaminan di Bank

--- Pasal 4--- -- Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tentang apa yang disewakannya tersebut betul adalah hak dan miliknya sendiri, yang mana pada saat ini menjadi jaminan sesuatu hutang pada suatu PT. Bank…….., dan untuk sewa menyewa ini telah mendapat persetujuan dari pihak Bank…….dalam jangka waktu 2 (dua) tahun lamanya, berdasarkan surat keterangan nomor….yang dikeluarkan oleh pihak Bank….surat persetujuan mana dijahitkan dalam akta ini.

-- Bahwa selama sewa menyewa ini berlangsung, Pihak Kedua tidak akan mendapat tuntutan dan/atau gangguan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas apa yang disewakan tersebut, karenanya Pihak Kedua dengan ini dibebaskan oleh Pihak Pertama mengenai hal-hal tersebut.

-- Apabila Pihak pertama tidak membayar kredit utang rumah tersebut yang masih dalam agunan Bank …….., sedangkan sewa menyewa belum berakhir jangka waktu nya sehingga rumah tersebut disita oleh Bank, maka pihak pertama bertanggung jawab atas hal tersebut diatas dan wajib mengembalikan sisa uang sewa yang telah diterima pihak pertama selama jangka waktu sewa menyewa yang belum berakhir.75

Menelaah Akta Notaris Nomor 17 yang dibuat di hadapan Notaris Reni Nurul Aini Manurung , antara Nyonya X ( Pihak yang menyewakan) dan Tuan Y Dimana Objek sewanya dijaminkan kepada Bank

Notaris harus mengetahui dengan jelas, apakah perjanjian sewa menyewa tersebut dilakukan sesudah dan sebelum objek sewanya tersebut dijadikan jaminan di bank, yaitu kalau perjanjian sewa menyewa dilakukan sebelum objek sewanya dijadikan jaminan di bank tidak jadi masalah dalam membuat perjanjian sewa menyewa tetapi terjadi masalah ketika membuat akta Pemberian Hak Tanggungan

75

harus ada klausul tambahan yang disetujui oleh penyewanya dan pihak bank mempunyai surat-surat yang harus ditandatangani oleh penyewa, salah satunya adalah akta pengosongan sedangkan kalau perjanjian sewa menyewa dilakukan sesudah objek sewanya dijadikan jaminan di Bank maka akan jadi masalah karena untuk melakukan sewa menyewa harus mendapat izin dari bank sebagai pemegang hak tanggungan. Hal ini disebabkan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek sewa tersebut harus mendapat izin dari Bank.

Objek sewanya yang dijadikan jaminan bank dieksekusi sedangkan sewanya belum berakhir. Dalam hal ini banyak sekali dialami para penyewa, dimana para penyewa tidak merasa terlindungi oleh hukum, sedangkan di dalam Pasal 1576 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyatakan dengan dijualnya barang yang disewa, suatu persewaan yang dibuat sebelumnya tidaklah mengakhiri perjanjian yang sebelumnya kecuali apabila telah diperjanjikan pada waktu penyewaan barang. Di dalam ayat (2) nya menjelaskan jika ada perjanjian tersebut, si penyewa tidak berhak menuntut suatu ganti rugi, apabila tidak ada suatu janji yang tegas, tetapi jika ada suatu janji seperti tersebut, ia tidak diwajibkan mengosongkan barang yang disewa, selama ganti rugi yang terutang belum dilunasi. Oleh karena itu penyewa pada saat datang ke Notaris dan dibacakan oleh notaris membuat klausul mengenai pengosongan dengan jelas, apabila pada saat sewa menyewanya belum berakhir tetapi objek sewanya eksekusi maka penyewa mendapatkan ganti rugi dari sewa yang belum dinikmati, kalau perlu dengan denda sehingga hak sewa tetap dilindungi. Sebagai pihak yang menyewakan harus dilindungi pihak yang menyewa karena

hak-hak penyewa harus diperhatikan. Begitu juga notaris yang membacakan perjanjian sewa menyewa tersebut harus bersikap tidak memihak sehingga memberitahukan kepada para pihak tersebut mengenai hak-hak yang akan dialami oleh penyewa apabila ada perjanjian yang jelas maka penyewa tidak langsung keluar dari tempat yang disewanya apabila objek sewa tersebut di eksekusi.

Menurut Ibu Dwi Rahayu Wijayanti, SH, Notaris Kota Medan, menyampaikan pendapatnya :

Bahwa hak penyewa tidak dapat dirugikan (Pasal 1576 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) dengan kata lain masa sewa tidak akan berakhir sampai dengan jatuh waktu berakhirnya sewa menyewa sesuai dengan yang diperjanjikan. Dalam hal yang demikian ada pengecualian sewa menyewa berakhir kalau di mufakati bersama/ganti rugi kepada si penyewa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.76

Menurut Ihdina Nida Marbun, SH, Notaris Kota Medan, bahwa ada 2 (dua) kemungkinan :

a. Apabila objek sewa menyewa yang sedang menjadi jaminan bank tersebut disewakan dengan izin dari pihak bank maka dengan sendirinya pada saat ditanda tanganinya perjanjian sewa menyewa dan klausul yang dimasukkan dalam akta tersebut yang mengatur bahwa apabila karena sebab apapun juga yang menjadi objek sewa menyewa tersebut disita oleh bank, maka perjanjian sewa menyewa batal demi hukum. Dalam hal ini si penyewa benar-benar mengetahui bahwa barang yang disewanya tersebut sedang dalam jaminan bank dan mengetahui pula resiko yang akan timbul di kemudian hari.

b. Apabila objek sewa menyewa yang sedang menjadi jaminan bank tersebut disewakan tanpa adanya persetujuan dari bank maka perjanjian sewa menyewa tersebut berakhir, karena perjanjian sewa menyewa yang dibuat telah melanggar ketentuan dalam perjanjian jaminan, dimana dalam perjanjian jaminan biasanya selalu tercantum klausul bahwa benda yang sedang dijadikan jaminan tidak boleh disewakan tanpa izin dari pihak bank, karena tanggung jawab berakhirnya perjanjian sewa menyewa ini menjadi tanggung

76

Wawancara Dengan Dwi Rahayu Wijayanti,SH, Notaris/ PPAT Kota Medan, pada tsanggal 29 Juli 2010

jawab dari pihak yang menyewakan apabila yang menyewakan tidak memberitahukan objek sewa menyewa tersebut sedang dijaminkan.77

Menurut Ernawaty Lubis, SH, Notaris Kota Medan, Perlu diketahui jual beli tidak menghapus sewa menyewa sehingga apabila objek sewa menyewa dieksekusi maka sewa menyewa masih tetap berlangsung kecuali sewa menyewa sebelum pengikatan jaminan maka ada klausul tambahan yaitu, bersedia mengosongkan pada saat dieksekusi.78

Dalam akta perjanjian sewa menyewa terdapat satu syarat yang penting yaitu mengenai harga sewa. Didalam klausula tersebut tercantum harga sewa dari apa yang dipersewakan untuk jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati oleh para pihak. Terhadap harga sewa mengenai pembayarannya dapat dilakukan dengan pembayaran tunai yang disepakati oleh para pihak ataupun melalaui pembayaran cicilan. Adapun pembayaran cicilan itu dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan cek

”Cek adalah suatu cara pembayaran yang menginstruksikan suatu lembaga keuangan misalnya Bank, untuk membayar sejumlah nilai tertentu dengan mata uang tertentu dari rekening tertentu milik pemberi instruksi pada lembaga tersebut” 79Baik pihak pembayar maupun penerima pembayaran dapat berupa individu maupun badan hukum. Suatu cek adalah surat perintah yang tidak bersyarat untuk membayar sejumlah dana yang tercantum dalam cek. Mengenai syarat formal suatu cek diatur

77

Wawancara Dengan Ihdina Nida Marbun, SH, Notaris/PPAT, Pada Tanggal 28 Juli 2010

78

Wawancara dengan Ernawaty Lubis, SH, Notaris/PPAT, Pada Tanggal 28 Juli 2010

79

dalam Pasal 178 Kitab Undang-Undang Hukum dagang. Transaksi cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan ditolak dan dikembalikan dengan pesan bahwa nilai nominal yang tertera didalam cek tersebut tak mencukupi.

Jenis alasan penolakan cek adalah sebagai berikut : a. Saldo tidak cukup

b. Rekening telah ditutup (atas permintaan sendiri )

c. Persyaratan formal cek tidak dipenuhi yaitu tulisan dan nomor cek yang bersangkutan, nama tertarik, perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahkan dan membukukan dana atas beban rekening penarik, nama dan nomor rekening pemegang, nama bank penerima, jumlah dana yang dipindahkan baik angka maupun dalam huruf selengkap-lengkapnya,Tempat dan tanggal penarikan, Tanda tangan, nama jelas,dan atau dilengkapi dengan cap atau stempel dengan persyaratan pembukaan rekening.80

4. Klausul Perjanjian sewa menyewa rumah dengan cara pembayaran cek.

Disini penulis memberikan salah satu contoh Klausul Perjanjian sewa menyewa rumah dengan cara pembayaran cek , dibuat dihadapan Notaris Muhammad Indra, SH. 81

---Pasal 2 --- -- Uang sewa dari apa yang dipersewakan dengan akta ini untuk jangka waktu yang disebut dalam Pasal 1 diatas seluruhnya berjumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah), Jumlah uang mana menurut keterangan pihak pertama telah diterima dari pihak kedua dengan tunai sebelum penandatangan akta ini sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan untuk penerimaan mana akta ini berlaku juga sebagai sebagai tanda terimanya yang sah atau kwitansinya sedangkan sisanya sebesaar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) lagi dibayar dengan dua lembar cek yaitu :---

80

Ibid

81

1. sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dibayar dengan cek yang dikeluarkan oleh Bank Mestika dengan nomor rekening : AC.664368, penarikan pada tanggal 15 (lima belas) Juli 2006 (dua ribu enam).--- 2. sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dibayar dengan cek yang

dikeluarkan oleh Bank Mestika dengan nomor rekening : AC.664369, penarikan pada tanggal 30 (tiga puluh) Juli 2006 (dua ribu enam).--- -- Asli cek mana telah diperlihatkan kepada saya Notaris, sedangkan fotocopynya dilekatkan pada minuta akta ini.---Apabila cek-cek tersebut diatas tidak dapat diuangkan maka perjanjian ini hanya berlaku untuk jangka waktu 1 (satu ) tahun lamanya.

Menelaah isi Akta perjanjian sewa menyewa yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad Indra, SH pada Pasal 2 mengatur tentang harga sewa dan cara pembayaran dimana dalam pasal ini pembayaran harga sewa dilakukan dengan cara cicilan yaitu dengan menggunakan cek secara bertahap. Apabila salah satu cek tersebut tidak dapat diuangkan maka ketentuan yang terdapat dalam perjanjian sewa menyewa tetap berlaku dengan ketentuan perjanjian hanya berlaku sampai dengan harga sewa yang terakhir dibayarnya.

5. Klausul Perjanjian sewa menyewa diatas Tanah garapan yang terlantar yang mempunyaiizin sewa menyewa dari pihak perusahaan jasa kereta api.

Perjanjian sewa menyewa dapat juga dibuat diatas tanah garapan yang mempunyai izin sewa seperti izin sewa menyewa dari pihak Perusahaan Jasa Kereta Api. Disini penulis mengambil salah satu contoh klausula Perjanjian sewa menyewa diatas Tanah garapan yang terlantar yang mempunyai izin sewa menyewa dari pihak perusahaan jasa kereta api , dibuat dihadapan Haiva Elisa, SH, sebagai berikut :

--- Pasal 5---

-- Pihak pertama dengan ini menyatakan bahwa tanah tempat didirikannya--- bangunan rumah yang dipersewakan ini adalah milik dan kepunyaan Perusahaan Jasa Kereta Api, sehingga tanah tersebut sewaktu-waktu dapat diambil alih oleh perusahaan jasa kereta api, halmana diuraikan lebih jelas dalam perjanjian tersebut

diatas , mengenai perjanjian tersebut pihak kedua dengan ini menyatakan mengetahui dan menerima isi dari perjanjian itu.---

-- Apabila tanah tersebut diambil alih oleh Perusahaan jasa kereta api (PJKA) adalah menjadi tanggung jawab pihak pertama sendiri tanpa melibatkan pihak kedua

-- Sehubungan dengan surat perjanjian antara pihak pertama dengan Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) maka pihak kedua menyatakan dengan ini bersedia pindah dari rumah yang disewanya itu sewaktu-waktu apabila tanah tempat didirikannya rumah tersebut dialihkan oleh pihak Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA), dengan ketentuan segala urusan tersebut selesaikan oleh pihak pertama kepada pihak Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) kemudian pihak pertama mengembalikan sisa uang sewa yang telah dibayar oleh pihak kedua sedangkan mengenai bangunan tersebut pihak pertama menyatakan adalah hak dan kepunyaan pihak pertama sendiri dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain, dengan demikian maka mengenai pemilikan rumah itu dalam waktu yang telah ditentukan, pihak kedua tidak akan mendapat gangguan hukum dari siapapun. 82

Menelaah isi Akta perjanjian sewa menyewa yang dibuat dihadapan Notaris Haiva Elisa, SH pada Pasal 5 tentang kewajiban penyewa dan yang menyewakan, dalam klausul perjanjian sewa menyewa rumah, pihak kedua mengetahui bahwa objek perjanjian didirikan diatas tanah milik perusahaan umum kereta api, yang diperoleh pihak pertama berdasarkan surat perjanjian sewa menyewa antara pihak pertama dengan pihak perusahaan umum jasa kererta api. apabila pihak PJKA mengambil alih tanah tersebut maka pihak pertama yang bertanggung jawab tanpa melibatkan pihak kedua dan pihak kedua wajib mengosongkan bangunan itu sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (pihak yang menyewakan dan pihak penyewa).dan pihak pertama mengembalikan sisa uang sewa yang telah dibayar oleh pihak kedua.

6. Klausul akta perjanjian sewa menyewa dimana objek perjanjian dalam Kredit Perumahan Rakyat (KPR)

82

--- Pasal 4.- --- -- Pihak pertama dengan ini menjamin dan menanggung pihak kedua, bahwa rumah yang dipersewakannya dengan akte ini adalah milik pihak pertama dan masih dalam agunan bank berdasarkan perjanjian kredit yang dilegalisasi oleh Notaris pihak Bank untuk dan atas nama pihak pertama dan seluruh pembayaran kredit tersebut akan diangsur oleh pihak pertama sampai dengan jangka waktu pelunasannya, hal mana diketahui dan disetujui oleh pihak kedua.---

-- Apabila pihak pertama lalai melaksanakan pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian kredit kepada pihak Bank, sehingga terjadi eksekusi maka pihak pertama bertanggung jawab atas hal tersebut dan wajib mengembalikan sisa uang sewa yang telah diterima pihak pertama. 83

Menelaah Akta perjanjian sewa menyewa rumah yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad Indra, SH berdasarkan Pasal 3 Perjanjian sewa menyewa rumah, dalam klausul perjanjian pihak kedua mengetahui bahwa objek perjanjian merupakan kepunyaan dan milik pihak pertama sesuai dengan kredit pemilikan rumah (KPR), dimana dalam hal pihak pertama tidak dapat menyelesaikan angsuran kredit pemilikan rumah sehingga perjanjian kepemilikan rumah tersebut batal, dan dieksekusi oleh pihak bank, sehingga pihak kedua harus mengosongkan rumah yang disewanya maka pihak pertama harus mengembalikan sisa uang yang telah diterima pihak pertama ( yang menyewakan ) kepada pihak kedua selama jangka waktu sewa menyewa yang belum berakhir.

7. Klausul Perjanjian sewa menyewa dimana Pihak Pertama Anak dibawah umur

Contoh Perjanjian sewa menyewa dimana Pihak Pertama Anak dibawah umur PERJANJIAN SEWA MENYEWA.

Nomor : 1 --Pada hari ini, tanggal.

83

--Berhadapan dengan saya, , Sarjana Hukum Notaris di Medan, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh saya, Notaris, dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akte ini :- ---

I. -- Nyonya Putri, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Medan, Jalan Bandung nomor 10, Kelurahan Pasar Baru, pemegang Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia, yang dikeluarkan oleh Camat Kecamatan Medan Kota, pada tanggal lima Juni duaribu satu (05-06-2001)nomor: 02.5005.540554.0001.

-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak :- -- a. untuk dirinya sendiri;- ---

b. selaku ibu yang menjalankan kekuasaan orang tua dan bertanggung jawab penuh dari -dan oleh karena itu untuk dan atas nama anak-anaknya yang masih dibawah umur bernama :- ---

1. Nona Zafira.- ---

2. Nona Risa.- ---

--keduanya pelajar dan keduanya bertempat tinggal bersama penghadap pada alamat yang telah disebutkan diatas.- ---

--- Pihak Pertama (yang menyewakan)---84

Menelaah akta Perjanjian sewa menyewa Nomor 1, Dimana sertifikat atas nama ibu dan kedua anaknya. Didalam komparisi disebutkan pihak pertama (yang menyewakan) adalah orang tua dan anaknya yang masih dibawah umur, oleh karena itu Ibu yang selaku orangtua dari anak tersebut bertindak sebagai dirinya sendiri dan sebagai wali ibu. Notaris harus mengetahui dengan jelas bahwa anak tersebut memang benar masih dibawah umur dilihat dari akte kelahiran.

8. Klausul Perjanjian sewa menyewa dimana Pihak Pertama berada di Luar Negeri.

Contoh Perjanjian sewa menyewa dimana Pihak Pertama berada di Luar Negeri

84

PERJANJIAN SEWA MENYEWA.

Nomor : --Pada hari ini, tanggal.

--Berhadapan dengan saya, , Sarjana Hukum Notaris di Medan, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh saya, Notaris, dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akte ini :- ---

Dokumen terkait