PENGENDALIAN BARANG MILIK DAERAH b. Indikator Keberhasilan
C. Kegiatan pengendalian
2) Pengawasan atas Pengelolaan Barang Milik Daerah
a) Pelaksanaan Pengawasan atas Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengguna barang melakukan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan barang milik daerah yang berada dibawah penguasaannya;
Pelaksanaan pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan untuk kantor/satuan kerja dilaksanakan oleh Pengguna Barang.
Supaya pelaksanaan dapat berjala dengan baik, maka setiap pimpinan organisasi harus memahami prinsip-prinsip dasar pengawasan. Menurut Drs. A.Y. Suryanajaya, S.H., M.H. dalam modul Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian BMN, terdiri dari :
a. Berorientasi pada Perbaikan
Pengawasan secara filosofis tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, namun dimaksudkan untuk mencari kondisi permasalahan, penyebab dan akibatnya, sehingga
56
dapat segera dilakukan tindakan korektif atau langkah perbaikannya, sesuai dengan tujuan pengawasan.
b. Penemuan Fakta-fakta pada setiap permasalahan
Pengawasan harus menemuan data yang konkret. Untuk itu pengawasan harus mendasarkan pada tolok ukur atau kriteria yang relevan untuk menbandingkan suatu kegiatan.
c. Bersifat Preventif
Pendekatan kegiatan pengawasan dilakukan secara preventif atau mengutamakan pencegahan atas pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.
d. Pengawasan adalah Sarana bukan Tujuan
Pengawasan dalam administrasi dan manajemen adalah sebagai sarana bukan merupakan tujuan. Pengawasan adalah sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Pendekatan pada masa sekarang (aktual)
Bobot perhatian pengawasan adalah pada kegiatan yang sedang dilaksanakan sehingga dapat dicegah terjadi penyalahgunaan yang dapat menggagalkan tujuan yang telah ditetapkan.
f. Efisiensi Pelaksanaan kegiatan pengawasan
Pengawasan harus dilakukan secara efisien, baik dari segi waktu maupun biaya. Jangan sampai adanya pengawasan malah menyebabkan adanya keterlambatan-keterlambatan dan ketidak efisienan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.
g. Tindak lanjut hasil pengawasan
Setiap ada temuan dari aparat pengawasan, maka secepatnya untuk ditangani.
h. Bersifat Pembinaan
Pengawasan merupakan sarana yang efektif untuk membimbing para pelaksanaa kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai yang direncanakan.
57
Dalam pelaksanaanya sesuai dengan pengendalian internal pemerintah, bahwa pengawasan meliputi pengawasan/pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan.
Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas.
Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas Sistem Pengendalian Intern yang dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah dengan menggunakan daftar uji pengendalian intern.
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan.
b) Teknik-teknik pengawasan
Pada dasarnya pengawasan sebagai bagian dari pengendalian secara integral. Secara garis besar teknik-teknik pengawasan meliputi :
1) Pemeriksaan (Audit)
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analitis dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (UU No. 15 tahun 2004)
58
Jenis pemeriksaan sendiri menurut UU No. 15 tahun 2004 tersebut meliputi : 1. Pemeriksaan Kinerja, 2. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan dan 3. Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu
2) Inspeksi
Inspeksi merupakan salah satu teknik pengawasan dengan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan di tempat (on the spot) yang dalam hal tertentu apabila diperlukan dapat memberikan petunjuk atau melakukan tindakan korektif, agar kegiatan atau pekerjaan dapat berjalan dan menghasilkan kinerja sesuai dengan yang diarapkan.
3) Supervisi
Supervisi merupakan bentuk pengawasan yang paling efektif karena melakukan pengawasan secara langsung dan sangat dekat dengan pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan. Untuk itu supervisi harus dilakukan secara terus menerus dan bertanggungjawab, agar pelaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
4) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah pengawasan tidak langsung atas antara lain melalui pengembangan sistem informasi dan pelaporan serta review dan evaluasi terhadap laporan atau informasi yang diterima.
5) Verifikasi
Berdasarkan kamus Besar Bahasa Indonesi pengertian verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan, perhitungan keuangan dsb. Namun demikian, verifikasi itu sebagai teknik pengawasan yang lebih bersifat pengujian (to examine) atas kebenaran material atau keabsahan suatu dokumen, laporan, perhitungan dan pencatatan transaksi keuangan atau yang sejenisnya.
59
c) Mekanisme Pelaporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Barang Milik Daerah
Apabila pengawasan telah dilakukan maka, harus disusun laporan hasil pengawasan untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
Penjelasan dibawah ini merupakan mekanisme pelaporan setelah pengawasan dilakukan. Pendekatan mendasarkan pada hasil pengawasan BPK.
Laporan Hasil Pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah daerah (termasuk didalamnya pengawasan atas BMD) disampaikan kepada gubernur/ bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya. (Pasal 17 Ayat 3 UU No 15 Tahun 2004 dan Pasal 7 UU No 15 Tahun 2006 ).
Apabila dilakukan pemeriksaan kinerja maka Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kinerja dan dan LHP dengan tujuan tertentu disampaikan pula lepada gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. (Pasal 17 Ayat 6 UU No 15 Tahun 2004).
d) Tindak Lanjut Hasil pengawasan/audit atas Pengelolaan Barang Milik Daerah
Apabila terdapat temuan dari pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan baik oleh internal auditor maupun ekternal auditor, maka harus ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang telah ditetapkan.
Instansi Pemerintah sudah memiliki mekanisme untuk meyakinkan ditindaklanjutinya temuan audit atau reviu lainnya dengan segera. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan Instansi Pemerintah segera mereviu dan mengevaluasi temuan audit, hasil penilaian, dan reviu
60
lainnya yang menunjukkan adanya kelemahan dan yang mengidentifikasi perlunya perbaikan.
b. Pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan tindakan yang memadai untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi. c. Tindakan korektif untuk menyelesaikan masalah yang
menarik perhatian pimpinan Instansi Pemerintah dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditetapkan.
d. Dalam hal terdapat ketidaksepakatan dengan temuan atau rekomendasi, pimpinan Instansi Pemerintah menyatakan bahwa temuan atau rekomendasi tersebut tidak tepat atau tidak perlu ditindaklanjuti.
e. Pimpinan Instansi Pemerintah mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan auditor (seperti BPK, aparat pengawasan intern pemerintah, dan auditor eksternal lainnya) dan pereviu jika diyakini akan membantu dalam proses penyelesaian audit.
2. Pimpinan Instansi Pemerintah tanggap terhadap temuan dan rekomendasi audit dan reviu lainnya guna memperkuat pengendalian intern. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan Instansi Pemerintah yang berwenang mengevaluasi temuan dan rekomendasi dan memutuskan tindakan yang layak untuk memperbaiki atau meningkatkan pengendalian.
b. Tindakan pengendalian intern yang diperlukan, diikuti untuk memastikan penerapannya.
Instansi Pemerintah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit dan reviu lainnya dengan tepat. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Masalah yang berkaitan dengan transaksi atau kejadian tertentu dikoreksi dengan segera.
61
b. Penyebab yang diungkapkan dalam temuan atau rekomendasi diteliti oleh pimpinan Instansi Pemerintah. c. Tindakan diambil untuk memperbaiki kondisi atau
mengatasi penyebab terjadinya temuan.
d. Pimpinan Instansi Pemerintah dan auditor memantau temuan audit dan reviu serta rekomendasinya untuk meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan.
e. Pimpinan Instansi Pemerintah secara berkala mendapat laporan status penyelesaian audit dan reviu sehingga pimpinan dapat meyakinkan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian setiap rekomendasi.
Secara umum tindak lanjut atas temuan pengawasan dapat berupa :
a. tindakan administratif sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
b. tindakan tuntutan perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi;
c. tindakan tuntutan/gugatan perdata; d. tindakan pengaduan perbuatan pidana;
e. tindakan penyempurnaan kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan.
d. Latihan
Kerjakan soal berikut ini secara singkat dan jelas!
1) Jelaskan teknik-teknik pengawasan yang saudara ketahui ! 2) Jelaskan secara singkat tindakan yang merupakan tindak lanjut
dari hasil pemeriksaan !
3) Sebutkan dan uraikan secara singkat serta berikan contoh 3 jenis pemeriksaan menurut UU No. 15 tahun 2004 !
62
e. Rangkuman
1) Pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengelolaan BMD. Pengawasan sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari setiap pimpinan sesuai dengan tingkatannya. Dengan pengawasan dapt diketahui apakah Tugas Pokok dan fungsi suatu unit organisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan harapan yang telah ditentukan.
2) Berdasarkan PP 17 tahun 2007, menyatakan bahwa lingkup dari pengawasan BMD meliputi pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah, dalam rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan meliputi : 1) Berorientasi pada Perbaikan; 2) Penemuan Fakta-fakta pada setiap permasalahan; 3) Bersifat Preventif; 4) Pengawasan adalah Sarana bukan Tujuan; 5) Pendekatan pada masa sekarang (aktual); 6) Efisiensi Pelaksanaan kegiatan pengawasan; 7) Tindak lanjut hasil pengawasan; 8) Bersifat Pembinaan
4) Sedangkan teknik-teknik dala melakukan pengawasan meliputi : a) Pemeriksaan (Audit) b) Inspeksi c) Supervisi d) Pemantauan (Monitoring) e) Verifikasi Tes Formatif 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat ! (waktu: 15 menit)
1) Ditinjau dari segi siapa yang melakukan pengawasan terdapt beberapa subjek pengawasan yaitu :
a) Pengawasan masyarakat, pemerintah dan swasta
b) Pengawasan DPR, pengawasa Itjen, BPK dan BPKP, Pengawasan Atasan langsung, pengawasan masyarakat
63
c) Pengawasan Tuhan, pengawasan masyarakat, pengawasan pemerintah
d) Pengawasan melekat, pengawasan teknis
2) Audit Kinerja dalam melakukan pemeriksaan menguji atas 3 kriteria yaitu :
a) Tercapainya tujuan secara benar dan akuntable b) Efektivitas, transparan, ekonomis
c) Efisien, efektivitas dan ekonomis
d) Tidak ada KKN, Efektif dan bersaing
3) Krakteristik pengawasan berupa berorientasi pada perbaikan maksudnya adalah :
a) Pegawasan bukan untuk mencari kesalahan, namun mencari jalan keluar/perbaikan atas kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.
b) Melakukan perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan walaupun sudah sesuai yang diharapkan
c) Setiap pemeriksaan terus dilakukan perbaikan dengan mengganti siapa pejabat/petugas yang melakukan pemeriksaan
d) Perbaikan terus menerus dilakukan dalam melaksanakan pemeriksaan
4) Aparat pengawasan yang dapat melakukan pemeriksaan atas BMD adalah :
a) Badan Pemeriksa Keuangan
b) Inspektorat Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota c) BPKP
d) Semua jawaban benar
5) Pemeriksaan Keuangan maksudnya adalah :
a) Pemeriksaan yang bertujuan untuk mengukur capaian kinerja individu
64
b) Pemeriksaan atas BMD
c) Pemeriksaan yang bertujuan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait
d) Pemeriksaan yang mengukur tindakan kelas 6) Berikut bentuk-bentuk teknik pengawasan, kecuali :
a) Pemeriksaan
b) Koreksi
c) Evaluasi d) Monitoring
7) Secara umum tindak lanjut pengawasan adalah : a) Tindakan tuntutan perbendaharaan
b) Tuntutan perdata c) Tindakan administratif
d) Tindakan kurungan
8) Teknis pengawasan yang paling efektif adalah : a) Pengawasan inventarisasi
b) Pengawasan Supervisi
c) Pengawasan Audit d) Pengawasan Investigasi
9) Yang menjadi sasaran dalam pengawasan pengelolaan BMD adalah :
a) Penggunaan dan penghapusan BMD
b) Pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan dan
pemindahtanganan BMD
c) Perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengawasan dan pemindahtanganan
d) Pengadaan, pemanfaatan dan penghapusan
10) Pemeriksaan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang kesesuaian informasi
65
kuantitatif yang disajikan manajemen dengan prinsip akuntansi yang berlaku adalah pemeriksaan :
a) Pemeriksaan Akuntansi b) Pemeriksaan Manajemen c) Pemeriksaan kinerja
d) Pemeriksaan Keuangan
11) Pengawasan tidak langsung antara lain melalui pengembangan sistem informasi dan pelaporan serta melakukan review dan evaluasi terhadap laporan informasi yang diterima, adalah :
a) Verifikasi
b) Pemantauan
c) Audisi d) Supervisi
12) Prinsip dan karakteristik pengawasan meliputi hal-hal dibawah ini kecuali :
a) Berorientasi kepada masa lalu, sekarang dan masa mendatang
b) Bersifat pembinaan
c) Penemuan fakta atas setiap masalah
d) Memberikan solusi, bukan mencari kesalahan
13) Temuan yang dihasilkan dari proses pemeriksaan/pengawasan perlu segera ditindaklanjuti, terkait dengan hal tersebut pimpinan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Segera mereviu dan mengevaluasi temuan audit, hasil penilaian, dan reviu lainny yang menunjukkan adanya kelemahan dan yang mengidentifikasi perlunya perbaikan
b) Segera melaporkan ke pihak yang berwajib
c) Mempelajari dan meminta pertimbangan kepada berbagai macam pihak
66
14) Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah (termasuk didalamnya pengawasan atas BMD) disampaikan kepada :
a) DPRD, Masyarakat, Pemerintah Pusat
b) Kepala Daerah TK II dan Tk I serta Kementerian Dalam Negeri
c) Kepada Daerah TK I (Gubernur) atau TK.II (Bupati/Wali kota)
d) DPRD, Kepala Daerah dan Pemberi donor
15) Beberapa regulasi yang terkait dengan Pengawasan BMD adalah : a) UU No. 15 tahun 2004
b) Permendagri 17 tahun 2007 c) PP No. 60 tahun 2008
d) Semua jawaban benar f. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Guna menentukan seberapa Tingkat Pemahaman Anda, lakukanlah langkah berikut:
1) Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir dari modul/bahan ajar ini.
2) Hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui sampai sejauh mana Tingkat Pemahaman Anda.
Tingkat Pemahaman =Jumlah Jawaban yg benarJumlah Seluruh soal X 100%
3) Nyatakan predikat Tingkat Pemahaman materi berdasarkan hasil perhitungan (2) dengan pedoman sebagai berikut:
91% - 100% : Amat Baik 81% - 90% : Baik 71% - 80% : Cukup 61% - 70% : Kurang
4) Apabila tingkat pemahaman Anda belum mencapai minimal 81% (predikat baik), maka disarankan Anda mengulang materi ini.
67
PENUTUP
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa jenis/macam barang milik daerah yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat beragam dan terus berkembang. Hal ini senantiasa memberikan potensi timbulnya permasalahan dalam pengelolaan barang milik daerah terutama mengenai aspek pengelolaan barang milik daerah.
Upaya pembinaan atas pengelolaan barang milik daerah perlu terus ditingkatkan dengan berbagai macam pendekatan. Khususnya pembinaan bagi pengelola barang milik daerah, perlu dilengkapi dengan kemampuan pemahaman dan skill/ketrampilan yang mencukupi demi terselenggaranya barang milik daerah dengan sebaik-baiknya.
Demikian juga berkenaan dengan pengawasan atas pengelolaan BMD perlu mendapatkan perhatian yang serius. Khususya terhadap tahap-tahap rawan seperti pengadaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan. Keterlibatan semua pihak diperlukan agar pengawasan dapat berjalan dengan baik.
Pengendalian BMD sebagai bagian dari Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, harus dijalankan dengan baik. Setiap unsur dari pengelolan BMD, harus dikendalikan dengan melihat 5 aspek pengendalian iternal pemerintah (Lingkungan pegendalian, penilaian resiko, kegiatan pegendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan)
Selanjutnya apabila dalam pelaksanaan pengelolaan BMD terdapat penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara, maka harus dilakukan tuntutan ganti rugi. Berbagai hal yang berkenaan dengan TGR harus dipahami oleh semua pihak yang terkait dalam pengelolaan BMD.
Terlebih penting lagi sehubungan masih belum lengkapnya peraturan yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta TGR maka perlu disusun agar dalam pelaksanaanya semua pihak yang terkait dengan pengelolaan BMD dapat bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.