• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III :LEGALITAS DAN PENGAWASAN DALAM TRANSAKS

F. Pengawasan Dalam Transaksi Forex Margin Trading

Pertanyaan terpenting bagi investor sebelum melakukan investasi pada

forex adalah bagaimana legalitas forex tersebut kemana harus melapor jika terjadi kesalahan perdagangan yang menyebabkan kerugian bagi investor yang bersangkutan ?

Perdagangan forex masuk dalam perdagangan berjangka di bawah pengawasan departemen Perdagangan dan diatur dalam UU No.32 tahun 1997 ini dilakukan karena sifat bisnis yang kompleks, berisiko tinggi, dan melibatkan bayak pihak didalamnya. Dengan adanya, kepastian hukum maka masyarakat dapat terlindungi dari praktik perdagangan yang merugikan.124

Ada dua lapis pengaturan dalam perdagangan Berjangka. Lapis pertama dilakukan oleh Bursa Berjangka – dalam hal ini Bursa Berjangka Jakarta / BBJ – dan Lembaga Kliring Berjangka - dalam hal ini Kliring Berjangka Indonesia 1. Pengaturan Perdagangan Berjangka

124

(KBI). Melalui self Regulation. Lapis kedua di lakukan oleh badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), yang mewakili pemerintah (Departemen Perdagangan). Ketiga lembaga itu mengatur dan mengawasi perdagangan berjangka di indonesia agar tercipta pasar berjangka yang adil dan jujur.125

Pialang berjangka wajib memperlakukan margin milik nasabah – termasuk tambahan dana hasil transaksi nasabah yang bersangkutan – sebagai dana milik nasabah. Dana milik nasabah ini wajib disimpan dalam rekening yang terpisah dari rekening pialang berjangka di bank yang disetujui oleh Bappebti. Dana

Adapun Pengaturan Dalam Perdagangan Forex Margin Trading, adalah : Karena termasuk dalam perdagangan Berjangka maka perdagangan Forex diatur dalam UU No.32 tahun 1997, khususnya Bab VII. Undang-undang ini mencakup ketentuan mengenai hal-hal yang sifat umum, kelembagaan, perizinan, mekanisme perdagangan, pembukuan/pelaporan, dan penerapan hukum.

Bab VII, UU No.32 tahun 1997 itu mengatur pelaksanaan perdagangan berjangka yang antara lain membahas pedoman berperilaku pialang berjangka, yaitu perusahaan yang di beri hak melaksanakan order – jual dan beli – nasabah/ investor.

Pasal 51 dari UU perdagangan Berjangka ini menjelaskan bahwa pialang berjangka sebelum melaksanakan transaksi kontrak berjangka untuk nasabah, berkewajiban menarik margin dari nasabah untuk jaminan transaksi tersebut dimana margin tersebut dapat berupa uang / atau surat berharga tertentu.

125

simpanan itu hanya dapat di tarik dari rekening terpisah untuk pembayaran komisi dan biaya lain sehubungan dengan transaksi kontrak berjangka dan / atau untuk keperluan lain atas perintah tertulis dari nasabah yang bersangkutan.126

Untuk memperjelas dan mempertegas UU tersebut pada tanggal 28 November 2002 BBJ mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 037/ DIRBBJ/11/02 yang mengatur mengenai perdagangan forex dengan sistem margin. Isi SK tersebut pada intinya adalah,untuk setiap perdagangan forex dengan sistem margin,baik Dengan jaminan pasal 51 UU No. 32 tahun 1997 ini, investor tidak perlu khawatir dana yang disetornya keperusahaan pialang akan disalah gunakan. Meski demikian berarti investor boleh memilih sembarang pialang, harus dicermati juga kapabilitas dan kredibilitasnya.

Dalam perdagangan forex ada dua sistem,yaitu sistem fisik dan sistem margin. Dalam contoh perdagangan yang menggunakan sistem margin, kita bisa mengetahui dengan setoran modal yang relatif kecil, investor dapatmelakukan transaksi dengan kontrak yang besarnya beberapa kali lipat dari nilai dana yang di investasikan.

Perdagangan forex sistem margin ini memakai harga spot, dimana para peserta pasar memiliki keleluasaan untuk mengambil posisi tertentu, apakah membeli atau menjual suatu mata uang tertentu dan melikuidasi posisinya (menjual) pada batas jatuh tempo tertentu. Namun, sekalipun memakai harga spot, akan tetapi karena jenis investasi ini memungut margin nasabah, maka perdagangan forex dengan sistem margin masuk dalam wilayah UU No. 32 tahun 1997.

126

yang melalui bursa ataupun yang bersifat OTC (Over The counter)-tidak melalui bursa harus didaftarkan di BBJ, dan semua margin harus masuk ke KBI dalam rekeneng terpisah (segregatet account).

Jadi, bila ada produk perdagagan forex dengan sistem margin yang margin-nya tidak masuk ke KBI dalam rekening terpisah, merupakan produk yang ilegal dan perusahaan pialangnya menjadi perusahaan pialang yang ilegal pula. Dari sini lah investor harus berhati-hati untuk melakukan investasi forex sebagai langkah awal, harus dipastikan bahwa produk yang diinvestasi benar-benar produk legal, yaitu ada jaminan dari KBI dan diawasi oleh Bappebti.127

Untuk mencapai tujuannya sebagai Badan Pengawas, Bappebti diberi kewenangan yang cukup luas. Pada dasarnya kewenangan itu diarahkan untuk menjamin terwujudnya integritas pasar, integritas keuangan, dan perlindungan bagi investor nasabah. Salah satu kewenangannya adalah melakukan pemeriksaan perijinan dan memerintahkan pemeriksaan serta penyidikan terhadap pihak yang diduga

Badan Pengawas Dalam Transaksi Forex Margin Trading itu adalah :

Salah satu kelebihan dalam berinvestasi dalam perdagangan berjangka khususnya forex dengan badan pengawas dari pemerintah. Didalam UU No 32 tahun 1997 pemerintah indonesia menetapkan bahwa Badan Pengawas perdagangan berjangka merupakan unit kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri perdagangan, yang bernama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

127

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka.128

Di Indonesia, badan usaha pertama yang menjadi penyelenggara kegiatan perdagangan berjangka adalah BBJ atau Jakarta Futures Exchange (JFEX).

Sedangkan peran dari Bursa Berjangka itu adalah suatu organisasi berdasarkan keanggotaan, dan berfungsi menyediakan fasilitas bagi terselengggaranya serta terawasinya kegiatan perdagangan knotra berjangka, agar sesuai dengan undang- undang dan peraturan-peraturan perdagangan yberjangka yang berlaku.

Bursa berjangka harus berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dengan pemegang saham para perusahaan pialang berjangka. Pemegang saham ini minimum terdiri dari sebelas badan usaha yang tidak berafiliasi satu dengan yang lainnya. Meskipun berbadan hukum PT, bursa berjangka berbeda dengan PT pada umumnya, karna membawa misi khusus, yaitu mengelola perdagangan berjangka yang mengutamakan pelayanan terbaik dan memberikan kemudahan kepada anggotanya dalam melakukan transaksi.

129

Lembaga kliring berfungsi menyelesaikan dan menjamin kinerja semua transaksi yang dilakukan dibursa berjangka dan telah didaftarkan. Lembaga kliring akan bertindak sebagai penjual terhadap investor yang memiliki posisi beli

Adapun Lembaga kliring berjangka atau biasa disebut lembaga kliring adalah lembaga pelengkap dari bursa berjangka yang harus ada dalam sistem perdagangan berjangka. Berdasarkan UU No 32/1997 , lembaga kliring terpisah dari bursa berjangka dan merupakan institusi tersendiri.

128

Ibid,. hal.53

129 Ibid,.

yang masih terbuka belum dilikuidasi. Sebaliknya, juga sebagai pembeli terhadap investor yang memiliki posisi jual yang terbuka. Lembaga kliring juga sebagai penjamin atas dana nasabah khusunya bila terjadi kepailitan pada pialang berjangka, dimana investor menyetor dananya sebagai modal.

Untuk itu lembaga kliring wajib memiliki kemampuan keuangan yang kuat. Selanjutnya untuk menjamin terlaksananya kegiatan penjamin dan penyelesaian transaksi secara lancar dan baik, lembaga kliring diberi wewenang membuat peraturan tata tertib sendiri, termasuk pelaporan, pemantauan dan pemeriksaan terhadap anggotanya.

Lembaga kliring pertama di Indonesia yang sekarang menjalankan tugasnya sebagai pendamping BBJ adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).130

Jadi, jelasnya, jika kita ingin membeli atau menjual forex BBJ, kita tidak boleh langsung ke BBJ, melainkan harus meminta jasa pialang berjangka. Untuk perdagangan forex yang menganut sistem margin, pialang berjangka berhak menarik margin (uang jaminan) atas setiap transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pialang Berjangka merupakan unsur utama dan berada di garis terdepan dalam kegiatan perdagangan berjangka kegiatan perdagangn berjangka. Kegiatan utamanya adalah sebagai perantara bahasa sehari-harinya disebut makelar antara investor jual dan investor beli yang melakukan transaksi di perdagangan berjangka. Tindakan pialang berjangka ini untuk dan atas perintah / amanat dari pihak investor.

130

Pialang berjangka adalah satu-satunya badan usaha yang boleh menerima amanat (order) dari nasabah dan meneruskannya untuk ditransaksikan dibursa. Urusan nasabah dalam hubungannya dengan bursa dan lembaga kliring diwakili Pialang Berjangka ini. Oleh karena itu, syarat untuk menjadi pialang berjangka tidaklah mudah. Diperlukan kemampuan modal yang cukup dan keahlian yang memadai. Dan terpenting, memiliki integritas pribadi dan reputasi bisnis yang baik.131

Pialang berjangka harus berbadan hukum perseroan terbatas (PT), selain itu supaya legal, pialang berjangka harus menjadi anggota bursa dan mendapatkan izin usaha terlebih dahulu dari Bappebti sebelum beroperasi. Untuk melindungi investor, pialang berjangka diwajibkan memiliki pedoman perilaku sebagaimana yang tertulis di dalam pasal pasal 49 s/d 56 dari UU Nomor 32 / 1997.

131

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH /INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING

PADA PT. INTER PAN PASIFIK FUTURES A.Perlindungan Hukum bagi Nasabah / Investor

Perlindungan Hukum bagi nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading pada PT. Inter Pan Pasifik Futures ini adalah mutlak diperlukan sama halnya perlindungan yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana lainnya. Perlindungan hukum bagi nasabah ada yang berdasarkan ketentuan administratif dan Berdasarkan Jaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Pada Bursa Berjangka.

1. Berdasarkan Ketentuan Administratif.

Dalam ketentuan administratif ini ada dua metode perlindungan yang ada : a.perlindungan secara eksplisit.132

Yaitu perlindungan yang diperoleh melalui pembentukan lembaga yang menjamin simpanan nasabah / investor sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi yang didalamnya memuat mengenai Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang memiliki kewenangan yang cukup luas, yang mana dalam kewenangannya itu diarahkan untuk mencapai terwujudnya integritas pasar, integritas keuangan, dan perlindungan hukum bagi nasabah / investor.

132

Wawancara dengan Bapak Beni selaku Wakil Pialang pada PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan. Pada hari Jumat, tanggal 12 Februari 2010, Pukul 15.00 Wib. Di kantor PT. IPPF, Medan.

b.Perlindungan secara Implisit.

Yaitu perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan, pembinaan, pengaturan secara efektif, maksudnya agar dapat menghindari timbulnya perusahaan ilegal. Perlindungan semacam ini dapat diperoleh melalui : 1) peraturan perundang-undangan dibidang perdagangan berjangka 2) perlindungan yang dilakukan oleh Bappebti dalam melakukan

pemeriksaan, perizinan dan memerintahkan.

3) Cara malakukan perdagangan yang tidak merugikan Nasabah / investor pada perusahaan pialang berjangka

4) Menyediakan informasi resiko kepada nasabah.133

Adapun pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari sebagaimana disebutkan diatas ialah :

a.mewujudkan kegiatan perdagangan berjangka yang teratur, wajar, efisien, dan efektif serta dalam suasana persaingan yang sehat;

b.melindungi kepentingan semua pihak dalam Perdagangan Berjangka; dan c.mewujudkan kegiatan Perdagangan Berjangka sebagai sarana pengelolaan

risiko harga dan pembentukan harga yang transparan.

Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud diatas, maka Bappebti berwenang :

a.membuat penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.

b.memberikan :

1) izin usaha kepada Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, penasihat Berjangka, dan pengelola sentra Dana Berjangka;

133

Wawancara dengan Bapak Beni selaku Wakil Pialang pada PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan. Pada hari Jumat, tanggal 12 Februari 2010, Pukul 15.00 Wib. Di kantor PT. IPPF, Medan.

2) izin kepada orang perseorangan untuk menjadi Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasihat Berjangka, dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka;

3) sertifikat pendaftaran kepada Pedagang Berjangka;

4) persetujuan kepada Pialang Berjangka dalam negeri untuk menyalurkan amanat Nasabah dalam negeri ke Bursa Berjangka luar negeri; dan

5) persetujuan kepada bank berdasarkan rekomendasi Bank Indonesia untuk menyimpan dana Nasabah, Dana Kopensasi, dan dana jaminan yang berkaitan dengan transaksi Kontrak Berjangka serta untuk pembentukan Sentra Dana Berjangka;

c. menetapakan daftar Bursa Berjangka luar negeri dan Kontrak Berjangkanya;

d. melakukan pemerikasaan terhadap Pihak yang memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau sertifikat pendaftaran;

e. menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bappebti, sebagaimana dimaksud halam huruf d; f. memerintahakan pemerikasaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak yang

diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya;

g. menyetujui peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, termasuk perubahannya;

h. memberikan persetujuan terhadap Kontrak Berjangka yang akan digunakan sebagai dasar jual beli Komoditi di Bursa Berjangka, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan;

i. menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk sementara waktu anggota dewan komisaris dan/atau direksi serta menunjuk manajemen sementara Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka sampai dengan terpilihnya anggota dewan komisaris dan/atau anggota direksi yang baru oleh Rapat Umum Pemegang Saham;

j. menetapkan persyaratan kauangan minimum dan kewajiban pelaporan bagi Pihak yang memiliki izin usaha berdasarkan ketentuan Undang- undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya;

k. menetapkan batas jumlah maksimum dan batas jumlah wajib lapor posisi terbuka Kontrak Berjangka yang dapat dimiliki atau dikuasai oleh setiap Pihak;

l. mengarahkan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu apabila diyakini akan terjadi keadaan yang mengakibatkan perkembangan harga di Bursa Berjangka menjadi tidak wajar dna/atau pelaksanaan Kontrak Berjangka menjadi terhambat;

m. mewajibkan setiap Pihak untuk menghentikan atau memperbaiki iklan atau kegiatan promosi yang menyesatkan berkaitan dengan Perdagangan Berjangka dan Pihak tersebut mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud;

n. menetapkan ketentuan tentang dan Nasabah yang berada pada Pialang Berjangka yang mengalami pailit;

o. memeriksa keberatan yang diajukan oleh suatu Pihak terhadap keputusan Bursa Berjangka atau Lembaga Kliring Berjangka serta memutuskan untuk menguatkan atau membatalkannya;

p. membentuk sarana penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan Perdagangan Berjangka;

q. mengumumkan hasil pemeriksaan, apabila dianggap perlu, untuk menjamin terlaksananya mekanisme pasar dan ketaatan semua Pihak terhadap ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya;

r. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran terhadap ketentuan Undang- undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya; dan

s. melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan ketentuan Undang- undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya.134

(2) Ketentuan dan besar biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Dalam Pasal 7 disebutkan bahwa :

(1) Bappebti mengenakan biaya kepada Pihak atas kegiatan pelayanannya dalam memberikan izin, persetujuan, dan kegiatan lain.

135

Setiap pegawai Bappebti dan/atau pihak lain yang ditugasi oleh Bappebti melakukan pemeriksaan atau penyidikan dilarang memanfaatkan setiap informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi atau mengungkapakan kepada pihak lain, kecuali pengungkapan informasi tersebut diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku

Dalam Pasal 8 disebutkan:

136

Apabila diperlukan, Bappebti dapat meminta pendapat dari ahli atau membentuk komite untuk memberikan pertimbangan dan/atau memberikan nasihat kepada Bappebti sehubungan dengan kegiatan dan pengembangan Perdagangan Berjangka

. Dalam Pasal 9 disebutkan :

137

134

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 5.

135

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 7.

136

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 8.

137

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 9.

.

Salah satu kelebihan dalam berinvestasi dalam perdagangan Berjangka khususnya forex dengan badan pengawas dari pemerintah. Didalam UU No 32 tahun 1997 pemerintah indonesia menetapkan bahwa Badan Pengawas perdagangan berjangka merupakan unit kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri perdagangan, yang bernama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Untuk mencapai tujuannya sebagai Badan Pengawas, Bappebti diberi kewenangan yang cukup luas. Pada dasarnya kewenangan itu diarahkan untuk menjamin terwujudnya integritas pasar, integritas keuangan, dan perlindungan bagi investor nasabah. Salah satu kewenangannya adalah melakukan pemeriksaan perijinan dan memerintahkan pemeriksaan serta penyidikan terhadap pihak yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka.

Selain dari Badan Pengawas diatas adapun peranan dari Bursa Berjangka, dimana Bursa berjangka adalah suatu organisasi berdasarkan keanggotaan, dan berfungsi menyediakan fasilitas bagi terselengggaranya serta terawasinya kegiatan perdagangan kontrak berjangka, agar sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan perdagangan berjangka yang berlaku.

Bursa berjangka harus berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dengan pemegang saham para perusahaan pialang berjangka. Pemegang saham ini minimum terdiri dari sebelas badan usaha yang tidak berafiliasi satu dengan yang lainnya. Meskipun berbadan hukum PT, bursa berjangka berbeda dengan PT pada umumnya, karna membawa misi khusus, yaitu mengelola perdagangan berjangka

yang mengutamakan pelayanan terbaik dan memberikan kemudahan kepada anggotanya dalam melakukan transaksi.

Di Indonesia, badan usaha pertama yang menjadi penyelenggara kegiatan perdagangan berjangka adalah BBJ atau Jakarta Futures Exchange (JFEX).

Lembaga kliring berjangka atau biasa disebut lembaga kliring adalah lembaga pelengkap dari bursa berjangka yang harus ada dalam sistem perdagangan berjangka. Berdasarkan UU No 32/1997 , lembaga kliring terpisah dari bursa berjangka dan merupakan institusi tersendiri.

Lembaga kliring berfungsi menyelesaikan dan menjamin kinerja semua transaksi yang dilakukan dibursa berjangka dan telah didaftarkan. Lembaga kliring akan bertindak sebagai penjual terhadap investor yang memiliki posisi beli yang masih terbuka belum dilikuidasi. Sebaliknya, juga sebagai pembeli terhadap investor yang memiliki posisi jual yang terbuka. Lembaga kliring juga sebagai penjamin atas dana nasabah khusunya bila terjadi kepailitan pada pialang berjangka, dimana investor menyetor dananya sebagai modal.

Untuk itu lembaga kliring wajib memiliki kemampuan keuangan yang kuat. Selanjutnya untuk menjamin terlaksananya kegiatan penjamin dan penyelesaian transaksi secara lancar dan baik, lembaga kliring diberi wewenang membuat peraturan tata tertib sendiri, termasuk pelaporan, pemantauan dan pemeriksaan terhadap anggotanya.

Lembaga kliring pertama di Indonesia yang sekarang menjalankan tugasnya sebagai pendamping BBJ adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

2.Berdasarkan Jaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Pada Bursa Berjangka. Banyaknya penipuan pada perusahaan pialang berjangka yang ilegal mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pialang dalam bertransaksi forex khususnya. Hal ini menunjukkan penerapan prinsip kehati-hatian kurang mampu untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat. Bahwa perusahaan pialang yang ilegal pun belum dapat memberikan jaminan. Predikat legalitas perusahaan pialang yang sudah memiliki kepastian hukum (legal) dapat berubah sewaktu-waktu secara mendadak baik karena faktor internal maupun faktor eksternal tanpa sepengetahuan nasabah. Karena jaminan perlindungan bagi nasabah / investor sangat diperlukan. Maksudnya adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi nasabah dikemudian hari bilamana perusahaan pialang berjangka mengalami pencabutan izin usahanya sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada Pasal 10 yang mengatakan bahwa :

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan138

Izin usaha untuk menyelenggarakan Bursa Berjangka hanya dapat diberikan oleh Bappebti kepada badab usaha berbentuk perseroan terbatas

.

Pasal 11

139

138

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi, Pasal 10.

139

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi, Pasal 11.

. Pasal 12

(1) Bursa Berjangka didirikan oleh sejumlah badan usaha yang satu dengan lainnya tidak berafiliasi.

(2) Pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan anggota pertama Bursa Berjangka.

(3) Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Berjangka adalah Anggota Bursa Berjangka yang bersangkutan.

(4) Pedagang Berjangka wajib memperoleh sertifikat pendaftaran dari Bappebti sebelum diperkenankan melakukan kegiatan perdagangan di Bursa Berjangka140

Penyaluran amanat Nasabah ke Bursa Berjangka luar negeri hanya dapat dilakukan ke Bursa Berjangka dan Kontrak Berjangka yang daftarnya ditetapkan oleh Bappebti

. Pasal 13

141

(3) Penerbitan Opsi hanya dilakukan oleh Pihak yang telah memperoleh persetujuan dari Bappebti

. Pasal 14

(1) Kegiatan transaksi Kontrak Berjangka hanya dapat dilakukan di Bursa Berjangka yang telah memperoleh izin usaha dari Bappebti dan berdasarkan ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya.

(2) Kontrak Berjangka hanya dapat ditransaksikan di Bursa Berjangka setelah ketentuan dan persyaratannya mendapat persetujuan dari Bappebti.

142

Bursa Berjangka dapat menyelenggarakan transaksi fisik komoditi yang jenisnya sebagaimana diatur dalam pasal 3

. Pasal 15

143

a. menyediakan fasilitas yang cukup untuk dapat terselenggaranya transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, dan efektif;

. Pasal 16

Bursa Berjangka betugas:

b. menyusun rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Berjangka sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan kepada Bappebti; dan

c. menyusun peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka144

140

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 12.

141

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 13.

142

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 14.

143

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasal 15.

Pasal 17

(1) Bursa Berjangka wajib:

a. memiliki modal yang cukup untuk menyelenggarakan kegiatan Bursa Berjangka dengan baik;

b. Menyiapkan catatan dan laporan secara rinci seluruh kegiatan Anggota Bursa Berjangka yang berkaitan dengan transakasi Kontrak Berjangka dan penguasaan Komoditi yang menjadi subjek Kontrak Berjangka tersebut;

c. Menjamin kerahasiaan informasi posisi keuangan serta kegiatan usaha Anggota Bursa Berjangka, kecuali informasi tersebut diberikan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya;

d. Membentuk Dana Kopensasi; e. Mempunyai satuan pemeriksa;

f. Mendokumentasikan dan menyimpan dengan baik semua data yang berkaitan dengan kegiatan Bursa Berjangka;

g. Menyebarluaskan informasi harga Kontrak Berjangka yang diperdagangkan;

h. Memantau kegiatan dan kondisi kauangan Anggota Bursa Berjangka serta mengambil tindakan pembekuan atau pemberhentian Anggota Bursa Berjangka yang tidak memenuhi persyaratan keuangan dan pelaporan, sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini dan/atau peraturan pelaksanaannya.

(2) Pimpinan satuan pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, wajib melaporkan secara langsung kepada direksi, dewan komisaris Bursa Berjangka, dan Bappebti tentang masalah materiil yang ditemukan, yang

Dokumen terkait