• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah / Investor Dalam Transaksi Forex Margin Trading, Pada Perusahaan Pialang Berjangka. (Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah / Investor Dalam Transaksi Forex Margin Trading, Pada Perusahaan Pialang Berjangka. (Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures)"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH / INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA

(Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan)

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NIM : 060200064 MEI HARTINI ZEBUA

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH / INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA

(Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan)

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NIM : 060200064 MEI HARTINI ZEBUA

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH / INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA

( Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan ) SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH

MEI HARTINI ZEBUA NIM : 060200064

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Nip : 195603291986011001 Prof. Dr. Bismar Nasution. SH. MH.

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Bismar Nasution. SH. MH. Prof. Dr. Sunarmi SH.M.Hum Nip:195603291986011001 Nip:196302151989032002

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas Kasih Karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini dalam bentuk skripsi tepat pada waktunya. Karena tanpa pertolonganNya Penulis tidak dapat mengerjakan skripsi ini, tetapi oleh karena hikmat yang diberikan akhirnya Penulis pun dapat menyelesaikan semuanya dengan baik.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk melangkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah / Investor Dalam

Transaksi Forex Margin Trading, Pada Perusahaan Pialang Berjangka. (Studi : PT. Inter Pan Pasifik Futures)”. Dalam Penulisan ini Penulis menyadari bahwa hasil yang diperoleh masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, Penulis mengharapkan adanya sumbangsih berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepan dan terlebih-lebih kepada Penulis sendiri.

(5)

Adapun rasa hormat dan terimakasih Penulis hanturkan kepada beberapa pihak yang Penulis pikir sebagai pendukung selesainya skripsi ini, antaralain kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu. SH. M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Dr. Bismar Nasution. SH. M.Hum. Dalam hal ini selaku Ketua Departemen Jurusan Hukum Ekonomi dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I Penulis.

3. Prof. Dr. Sunarmi. SH. M.Hum. Dalam hal ini selaku Sekretaris Jurusan Departemen Hukum Ekonomi Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II Penulis.

4. Prof. Dr. Suhaidi. SH. M.Hum. Selaku Pembantu Dekan I pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Prof. Dr. Syafruddin Hasibuan. SH. M.Hum. Selaku Pembantu Dekan II pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. M. Husni. SH. MH. Selaku Pembantu Dekan III pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Keriahen Purba SH. Selaku Dosen Penasihat Akademik Penulis pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(6)

9. Kepada seluruh Dosen dan Pegawai Staf pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

10.Kepada Bapak Beni selaku pimpinan pada PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan. Terimakasih buat partisipasinya.

11.Tak lupa juga kepada karyawan/i pada PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan. 12.Terimakasih banyak juga kepada B’Henry Sianturi atas bantuannya....Thx Ya

Bro..!!

13.Buat bapak Pdt. Dr. Etiknius Harefa M.Th dan Ibu Adventina Dachi. Adek-adekku helen, mega, boby, liana, sibena. yang sudah mendukung dan sekaligus menjadi keluarga terhadap Penulis.

14.Buat GKB Blessing Community, teman-teman Youth Setia Budi (k’indah, k’jenty dkk,) Teman Prophetik (ada K’dewi Diana, k’lentie, k’no2n, k’ hotna, B’ timo, dkk), anak-anak Mandolin 27 Toon.

15.Makasih juga buat perhatian adek-adekku dari Pemuridan ”Le Petit Bonheur” ( ada Wija, Eva, Riani, dan Mega) thx ya buat doa2nya.

16.Terkhusus buat sahabatku Elsa yang sampai saat ini memberi dukungan dan doa terhadap Penulis, dan yang pastinya selalu menjadi motivator bagi penulis.thx ya..

(7)

Akhir kata Penulis ucapkan terimakasih atas semua partisipasi dari berbagai pihak lainnya, dan Penulis juga minta maaf apabila masih ada pihak yang mendukung Penulis tapi belum sempat dimuat namamya. Dan untuk itu semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2010 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...viii

ABSTRAKSI...ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Perumusan Masalah...10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan...10

D. Keaslian Penulisan...11

E. Tinjauan Pustaka...12

F. Metode Penelitian...14

G. Sistematika Penulisan...17

BAB II :PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DENGAN NASABAH / INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING A. Pengertian Perusahaan Pialang Berjangka...19

B. Ciri – ciri Dan Dasar Hukum Perusahaan Pialang Berjangka...20

(9)

D. Hak dan Kewajiban Antara Perusahaan Pialang

dengan Nasabah / Investor...31

1.Hak dan Kewajiban Perusahaan Pialang Berjangka...31

2.Hak dan Kewajiban Nasabah / Investor...44

E. Kegiatan Usaha Perusahaan Pialang………...…...47

F. Hubungan Perusahaan Pialang Dengan Nasabah / Investor...53

BAB III :LEGALITAS DAN PENGAWASAN DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DI INDONESIA A.Pengertan Forex Margin Trading B.Tujuan dan Manfaat Melakukan Transaksi Forex Margin Trading :...58

1.Bagi Perusahaan Pialang Berjangka...61

2.Bagi Nasabah / Investor...61

C. Mekanisme Perdagangan Dalam Transaksi Forex Margin Trading...65

D. Sistem Keamanan Dalam Transaksi Forex Margin Trading...79

E. Legalitas Dalam Transaksi Forex Margin Trading Pada Perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia...81

(10)

BAB IV:PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH/

INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN

TRADING PADA PT. INTER PAN PASIFIK FUTURES A. Perlindungan Hukum Bagi Nasabah / Investor ...91

1.Berdasarkan Ketentuan Administratif...91 2.Berdasarkan Jaminan Transaksi Perdagangan

Berjangka Pada Bursa Berjangka...97 B. Jenis - jenis Investasi Pada Perdagangan Berjangka...100 C. Jaminan Yang Diberikan Oleh Perusahaan Pialang

kepada Nasabah / Investornya Dalam Kaitannya Dengan

Hukum Perlindungan Konsumen...104 D. Mekanisme Penyelesaian Klaim...113

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...118 B. Saran ...122

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH /INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA

(STUDI : PT. INTER PAN PASIFIK FUTURES, MEDAN). Mei Hartini Zebua *)

Bismar Nasution **) Sunarmi ***)

ABSTRAK

Transaksi Forex Margin Trading pada perkembangannya dapat dilakukan melalui fasilitas layanan Internet dimana pun, baik di rumah sendiri (ataupun di perusahaan Pialang Berjangka yang ada di Indonesia misalnya pada PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan,) yang merupakan salah satu perusahaan Pialang Berjangka yang ada di Indonesia. Regulator yang mengawasi kegiatan para perusahaan Pialang Berjangka tersebut ada dibawah wewenang Bappebti, Bursa Berjangka Jakarta serta Kliring Berjangka Indonesia. Perjanjian dalam transaksi Forex Margin Trading ini dilandasi oleh Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Ketentuan tersebut tidak efektif, mengingat masih banyak perusahaan-perusahaan Pialang yang tidak memiliki izin, perusahaan-perusahaan ilegal yang memiliki itikad buruk dalam bisnisnya dengan maksud menipu nasabah. Ini disebabkan karena Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi belum secara sepenuhnya mampu mengatur sistem transaksi forex margin trading.

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam skripsi ini adalah : Bagaimana Perjanjian antara perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading, bagaimana Legalitas dan Pengawasan dalam transaksi Forex Margin Trading pada perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia, bagaimana perlindungan hukum terhadap Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading pada perusahaan PT. Inter Pan Pasifik Futures.

Sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research dan Field research. Library research yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka, sedangkan Field research dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan, dalam hal ini dilakukan di PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan.

Sehingga untuk melakukan Investasinya setiap orang menikmati keuntungan dari uang yang diinvestasikannya tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Nasabah/Investor itu sendiri. Dan itu terwujud ketika Nasabah/Investor mengetahui peraturan hukum apa yang dipakai perusahaan pialang dalam transaksi melalui Forex Margin Trading di Indonesia saat ini

Kata kunci : Nasabah/Investor, Transaksi Forex Margin Trading, Perusahaan Pialang Berjangka.

*) Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) Dosen Pembimbing I

(13)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH /INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN

PIALANG BERJANGKA

(STUDI : PT. INTER PAN PASIFIK FUTURES, MEDAN). Mei Hartini Zebua *)

Bismar Nasution **) Sunarmi ***)

ABSTRAK

Transaksi Forex Margin Trading pada perkembangannya dapat dilakukan melalui fasilitas layanan Internet dimana pun, baik di rumah sendiri (ataupun di perusahaan Pialang Berjangka yang ada di Indonesia misalnya pada PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan,) yang merupakan salah satu perusahaan Pialang Berjangka yang ada di Indonesia. Regulator yang mengawasi kegiatan para perusahaan Pialang Berjangka tersebut ada dibawah wewenang Bappebti, Bursa Berjangka Jakarta serta Kliring Berjangka Indonesia. Perjanjian dalam transaksi Forex Margin Trading ini dilandasi oleh Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Ketentuan tersebut tidak efektif, mengingat masih banyak perusahaan-perusahaan Pialang yang tidak memiliki izin, perusahaan-perusahaan ilegal yang memiliki itikad buruk dalam bisnisnya dengan maksud menipu nasabah. Ini disebabkan karena Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi belum secara sepenuhnya mampu mengatur sistem transaksi forex margin trading.

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam skripsi ini adalah : Bagaimana Perjanjian antara perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading, bagaimana Legalitas dan Pengawasan dalam transaksi Forex Margin Trading pada perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia, bagaimana perlindungan hukum terhadap Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading pada perusahaan PT. Inter Pan Pasifik Futures.

Sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research dan Field research. Library research yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka, sedangkan Field research dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan, dalam hal ini dilakukan di PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan.

Sehingga untuk melakukan Investasinya setiap orang menikmati keuntungan dari uang yang diinvestasikannya tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Nasabah/Investor itu sendiri. Dan itu terwujud ketika Nasabah/Investor mengetahui peraturan hukum apa yang dipakai perusahaan pialang dalam transaksi melalui Forex Margin Trading di Indonesia saat ini

Kata kunci : Nasabah/Investor, Transaksi Forex Margin Trading, Perusahaan Pialang Berjangka.

*) Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) Dosen Pembimbing I

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Sejak jaman dahulu, manusia telah melakukan perdagangan dengan manusia lain di sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan sistem barter. Seiring perkembang jaman dan peradaban sistem barter ini tidak digunakan lagi karena mempunyai banyak kelemahan sehingga ditemukanlah sistem pembayaran baru yaitu menggunakan uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran. Sistem pembayaran dengan menggunakan uang tak luput dari kelemahan juga dalam fungsinya untuk bertransaksi dengan negara lain yang memiliki jenis mata uang yang berbeda.1

1

Transakasi perdagangan Forex kembali muncul setelah berakhirnya Era Bretton Woods Accord pada tahun 1973. Berakhirnya Era Bretton Woods Accord

ditandai oleh suatu momentum yang memperlihatkan beralihnya mata uang sebagian besar negara di dunia mengambang bebas ( Free Floating). Pada Era Bretton Woods Accord penentuan sistem nilai tukar mata uang negara lebih banyak menganut sistem nilai tukar tetap (Fixed exchange rate). Meskipun perdagangan Forex kembali marak setelah Era Bretton Woods Accord, namun sebenarnya aktivitas perdagangan ini dimulai sejak zaman dahulu kala.

(15)

Transaksi perdagangan dunia pada era globalisasi ini berhubungan erat dengan perdagangan Forex. Setiap transaksi, sekecil apapun transaksi tersebut apabila melibatkan dua negara atau lebih, pasti melibatkan pertukaran atau perdagangan Forex. Transaksi perdagangan, seperti impor atau ekspor barang, jasa, dan bahan mentah, tidak dapat dipisahkan dari perdagangan Forex.2

Berbagai kegiatan investasi diseluruh dunia yang dilakukan dalam skala internasional, seperti foreign direct investment di pasar modal dan pasar uang yang dilakukan oleh investor Individu, Hedge Funds, dan Investment Bankers, selalu mengikutsertakan transaksi perdagangan Forex.3

Perdagangan Forex mengalami pertumbuhan pesat sejak mata uang negara di beri kebebasan untuk mengambang satu sama lain. Pada tahun 1977 volume perdagangan setiap harinya adalah US$5 miliar, dan volume transaksinya meningkat menjadi US$600 miliar pada tahun 1987 dan US$ 1 triliun pada bulan september 1992 (Luca, 1995, hal 3)4

mata uang ini merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis karena adanya permintaan, biasanya timbul dari masyarakat yang memiliki kepentingan untuk perdagangan internasional dan adanya penawaran yang kebanyakan timbul dari masyarakat domestik. Sejarah perdagangan Foreign Exchange di singkat dengan

Forex (Valuta Asing) ini, berawal dari Smith Sonian Agreement 1971 pada masa pemerintahan Nixon yang merupakan awal dari terbentuknya sistem perdagangan

Forex (Valuta Asing).

2

The Fei Ming, “Day Trading Valuta Asing”, ( Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2001) hal.1

3 Ibid. 4

(16)

Pasar Forex ( Valuta Asing) dapat di definisikan sebagai satu bentuk pasar keuangan dimana mata uang asing yang diperdagangkan atau di pertukarkan satu sama lain. Pelaku pasar yang terlibat aktif dalam pasar Forex (Valuta Asing) antara lain perusahaan yang bertindak sebagai perusahaan multinasional yang bertindak sebagai Exportir / Importir (MNC), Fund Managers, Foreign Exchange dealers, dari bank devisa dan bank sentral.5

Forex Margin Trading ( Perdagangan Valuta Asing) mulai berkembang pesat pada tahun 1973 sejak terjadinya perubahan mendasar pada sistem moneter internasional, yaitu ketika sebagian negara-negara di dunia mengubah sistem nilai tukarnya dari sistem nilai tukar tetap (fixed Rate) ke sistem nilai tukar yang lebih fleksibel dengan menerapakan sistem nilai tukar yang mengambang bebas (free floating rate).6

Transaksi Forex Margin Trading global berlangsung selama 24 jam terus- menerus, berputar dari suatu wilayah kewilayah yang lain. Kalau kita memakai waktu Indonesia sebagai ukurannya, maka pada jam empat pagi di awali dari pasar Australia, setelah itu tiga jam berikutnya diikuti oleh pasar Asia dimana pusatnya di Jepang, Hongkong dan Singapura, pada jam dua siang harinya pada pasar Eropa, mulai buka dengan kegiatan pusatnya di London, lalu di ikuti pasar

6

(17)

Amerika pada jam tujuh malam dan selanjutnya kembali lagi ke pasar Australia dan ke Asian pada keesokan harinya.

Tidak ada pasar industri manapun yang bisa menyaingi nilai perputaran Transaksi Forex Margin Trading per harinya. Nilai total Transaksi Forex Margin Trading dunia berdasarkan data Forex Survey 2001 yang dilakukan oleh bank For Internatinal Setllement (BIS) berkembang secara spektakuler.7

1. Aktivitas global perusahaan multinasional

Fakror-faktor yang melatarbelakangi perkembangan pesat perdagangan Transaksi Forex Margin Trading yaitu :

Meningkatnya aktivitas dan kompetisi diantara berbagai perusahaan multinasional, seperti General Electric, Philips, dan IMB, telah memicu terjadinya pencarian sumber-sumber dan peluang-peluang investasi baru diseluruh dunia. Aktivitas ini turut mendorong terjadinya perdagangan Forex Margin Trading antara negara.

2. Peningkatan kebutuhan transaksi dan bedging

Seiring dengan meluasnya jangkauan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan di manca negara, pertukaran Forex menjadi sama bagian penting dalam setiap aktivitas transaksi perusahaan. Banyak perusahaan menggunakan mata uang asing tidak hanya untuk keperluan transaksi, namun juga untuk keperluan lindung nilai (bedging) terhadap fluktuasi nilai tukar.

3. Perkembangan sistem informasi dan teknologi komputer pada awal perkembangannya, perdagangan Forex lebih banyak ditransaksikan melalui

7The Fei Ming,

(18)

media, seperti telepon dan mesin telex. Namun, kedua media tersebut mempunyai beberapa kelemahan, seperti kecepatan yang rendah dan seiringnya terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi. Seiring dengan kemajuan sistem informasi dan teknologi dewasa ini, khususnya dalam pengembangan sistem komputer, digunakanlah sisitem on-line komputer dan penyedia jasa informasi (finansial service), seperti Reuters dan Bloomberg. Sistem ini berguna untuk menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam transaksi perdagangan Forex Margin Trading dalam waktu yang singkat dan untuk melakukan Transaksi Forex Margin Trading. Perkembangan peranti keras (Hard ware) memungkinkan suatu Financial Service, seperti Reuters, menyimpan dan menyebarkan berbagai informasi, berita, dan quote nilai tukar dari berbagai bank, keseluruh dunia. Perkembangan peranti lunak (Software), seperti Meta Stock dan Reuters Technical Analisis terhadap berbagai bentuk grafik.8

4. Legenda sukses para Investor dunia

Legenda dari investor-investor besar yang telah sukses meraih jutaan bahkan ratusan juta dolar AS dalam transaksi Forex Margin Trading, seperti George Soros dan Victor Niederhoffer, turut memotivasi para investor dan

Trader melakukan transaksi dalam Transaksi Forex Margin Trading. George Soros, melalui perusahaan investasinya Quantum Fund, berhasil mengumpulkan keuntungan hingga ratusan juta dolar AS dan menjadi salah satu investor yang paling disegani di pasar Forex dunia. Motif untuk

8

(19)

memperoleh laba dalam jumlah besar inilah yang banyak memacu berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam transaksi Forex Margin Trading sehingga pada akhirnya turut meningkatkan volume transaksi Forex Margin Trading.9

Sebagai seorang investor, sebaiknya kita harus tahu mekanisme dari investasi kita seperti apa investasi yang kita lakukan, dikhawatirkan kita menjadi makanan empuk Forex Scammer.10

Di dalam transaksi perdagangan, selalu ada penjual dan pembeli. Demikian juga dalam pasar Forex Margin Trading. Namun disini bedanya, pembeli dan penjual tidak pernah melakukan pertemuan fisik secara langsung dan tidak pernah terjadi serahterima secara fisik juga. Semuanya dilakukan dalam bentuk perjanjian dan diperantarai oleh lembaga arbitrase yang biasa disebut sebagai Pialang atau Broker.11

Tugas Broker adalah menjadi semacam pengumpul transaksi yang dilakukan secara retail oleh investor-investor dibawahnya untuk kemudian diteruskan kepada market atau bursa. Bursa disini adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam bertransaksi, bahasa lainnya adalah market / pasar.12

Perbedaan bursa dengan pasar konvensional adalah pada bursa biasanya tidak terjadi transaksi jual beli secara retail perorangan tetapi biasanya di akumulasikan dan baru kemudian di eksekusi. Jadi bursa merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli partai besar. Para pelakunya kebanyakan

hari Kamis, tanggal 17 Desember 2009.

(20)

adalah bank-bank besar, pialang-pialang atau lembaga keuangan lainnya Pada bursa semua transaksi tersebut pertemukan dengan satu lot pembelian dan penjualan.

Forex Margin Trading tergolong dalam bursa berjangka. Yaitu investasi derivatif (turunan) dari produk investasi saham dan kawan-kawannya. Pada mulanya produk derivatif ini diawali oleh perdagangan index dan komoditi. Lalu kemudian bertambah anggota baru yaitu perdagangan valuta asing yang bernama

Forex. Karena sudah bukan lagi tergolong investasi sekuritas, maka Forex Trading pun memiliki regulasinya sendiri di Indonesia, regulator yang mengawasi kegiatan para pialang ada dibawah wewenang Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi), BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) serta KBI (Kliring Berjangka Indonesia).13

Satu hal yang harus selalu diperhatikan, jangan pernah kita membuka account Forex di pialang yang tidak diregulasikan dibawah lembaga pemerintahan dimana pun. Izin PT saja tidak cukup untuk mendirikan sebuah perusahaan pialang. Jadi jangan mudah tergiur dengan bagusnya platform dan regulasi yang seolah-olah menguntungkan nasabah tetapi ketika ditanyakan izin perusahaan mereka hanya berkilah bahwa izin sedang diurus atau bahkan mengatakan mereka memiliki izin pendirian perusahaan.

Dalam perkembangannya, bisnis Forex Margin Trading merupakan bisnis internasional bersifat lintas negara.

14

13

Ibid,.

14

(21)

Adapun yang menjadi definisi Investasi itu sendiri ialah sebagai berikut : Investasi adalah suatu kegiatan yang menunda konsumsi / penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.15

Berdasarkan konsep investasi yang berlaku, kegiatan investasi tentunya memerlukan pengorbanan waktu, dana, pikiran. Tentunya dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan yang lebih baik dalam konsep investasi, harapan dimasa depan itu yang disebut dengan Return.

Jadi Investasi sebenarnya mengandung harapan pada waktu yang akan datang.

Dianata Eka Putra, ”Berburu uang dipasar modal”,( Jakarta :Penerbit Effhar & Dahara Prize, 2002), hal 1

Dalam melakukan Investasi setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda, tetapi pada dasarnya tujuan investasi adalah untuk menikmati keuntungan dari uang yang diinvestasikan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Investor itu sendiri. Tentunya tiap orang ingin hidupnya sejahtera dikemudian hari, dan untuk itu mereka merelakan untuk menahan keinginannya pada saat ini untuk diinvestasikan dengan tujuan mendapatkan kesejahteraan.

Menurut Eduardus Tandelilin, beberapa alasan orang melakukan investasi, antara lain adalah :

Pertama, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa depan. Tentunya alasan ini merupakan tujuan setiap orang, yaitu bagaimana mendapatkan kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Salah satunya adalah dengan cara melakukan investasi.

(22)

Ketiga, dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.17

Oleh karena perkembangan yang terjadi pada saat ini, dimana kepercayaan masyarakat kepada Perusahaan Pialang masih sangat rendah dalam melakukan investasi, yang terbukti dari banyak orang yang berminat berinvestasi dibidang ini kemudian menjadi lahan subur timbulnya berbagai jenis penipuan dengan menyamar sebagai pialang-pialang forex.18

Menyikapi hal tersebut di atas, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengupas tentang persoalan perlindungan hukum terhadap Nasabah / Investor yang melakukan investasi dalam Transaksi Forex Margin Trading Pada Perusahaan Pialang Berjangka, kedalam bentuk Penulisan Skripsi yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH / INVESTOR DALAM TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING PADA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA, Studi Pada PT. Inter Pan Pasifik Futures, Medan ”.

17

Ibid,. hal 2

(23)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, selanjutnya dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Perjanjian Antara Perusahaan Pialang Berjangka Dengan Nasabah / Investor Dalam Transaksi Forex Margin Trading ?

2. Bagaimana Legalitas dan Pengawasan dalam Transaksi Forex Margin Trading Pada Perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia ?

3. Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah / Investor dalam Transaksi Forex Margin Trading pada Perusahaan PT. Inter Pan Pasifik Futures ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan dalam skripsi ini dapat di uraikan sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui Bagaimana Perjanjian dalam transaksi antara Perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah / Investor

(24)

3.Untuk mengetahui aspek Perlindungan Hukum bagi Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading pada Perusahaan PT. Inter Pan Pasifik Futures, agar kita ketahui kepastian hukumnya.

Manfaat penulisan yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1.Secara Teoritis

Dapat mengetahui peraturan hukum apa yang dipakai perusahaan pialang untuk tercapainya perlindungan hukum bagi Nasabah / Investor dalam transaksi melalui Forex Margin Trading di Indonesia saat ini.

2.Secara Praktis

Dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dasar perlindungan hukum dalam transaksi Forex Margin Trading pada perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

(25)

Bila ternyata suatu saat nanti tedapat judul dan permasalahan yang sama dengan skripsi ini dibuat, maka akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

E. Tinjauan Pustaka

Perlindungan berasal dari kata lindung artinya pertolongan, tempat bernaung atau pertolongan.19

Hukum artinya suatu disiplin ilmu pengetahuan, kaidah, tata hukum, keputusan pejabat, petugas, proses, pemerintah, perilaku yang ajeg, jaringan nilai, atau bahkan suatu seni.20

Nasabah yang dimaksud dalam skripsi ini adalah Nasabah / Investor atapun Trader juga dapat diartikan sebagai Pihak yang melakukan transaksi kontrak berjangka melalui rekening yang dikelola oleh Pialang berjangka.21

Transaksi didefinisikan sebagai aktivitas atau kontrak dalam rangka memberikan dan atau mendapat pinjaman, memperoleh, melepaskan, atau menggunakan aktiva, jasa, efek suatu perusahaan, perusahaan terkendali atau mengadakan kontrak sehubungan dengan aktivitas tersebut.22

Forex adalah kependekan dari Foreign exchange yang berarti mata uang asing yang juga sering disebut sebagai Valuta asing23

Selain itu Forex Exchange (Forex) atau Valuta asing (Valas) dapat juga diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan

19

Yulius S,. dkk, Kamus baru Bahasa Indonesia, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1984), hal.134

20

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. Penelitian hukum normatif :suatu tinjauan singkat, Cet. 4, (Jakarta : Rajawali Press, 1995), hal 1

21

UU no 32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi, Bab I, Pasal 1,poit 17

22

Dikutip dari

23

(26)

untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral.24

Perdagangan Forex adalah perdagangan berjangka (future), di mana pembayaran terjadi hari ini dan penyerahan barang terjadi dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan.25

Leverage, dalam menggunakan sistem Leverage kita perlu menyiapkan dana jaminan sebesar leverage yang digunakan. Dana jaminan inilah yang disebut dengan Margin.26

Forex Margin Trading Berdasarkan pengertian dasar dari Forex maka

Forex Margin Trading dapat diartikan sebagai perdagangan mata uang asing atau valuta asing. Ketika seseorang menukarkan uang yang dimilikinya kedalam bentuk mata uang negara lain, sebetulnya orang tersebut dapat dikatakan sedang melakukan perdagangan mata uang.27

Perusahaan Pialang yang selanjutnya disebut dengan Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan / atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut.28

Jadi, secara keseluruhan judul skripsi ini didefinisikan sebagai suatu hak Nasabah / Investor Perusahaan Pialang Berjangka dalam melakukan transaksi

24

Hamdy Hadi, ” Valas untuk manajer”, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, Anggota IKAPI, 2001), hal. 15

(27)

Forex Margin Trading yang harus dilindungi keamanannya oleh pihak Perusahaan Pialang Berjangka dan oleh pemerintah.

F. Metode Penelitian

Untuk melengkapi Penulisan Skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penulisan yang digunakan antara lain :

1. Jenis Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini digunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif. Penelitian normatif adalah penelitian dengan mengolah dan mengumpulkan data-data sekunder, sedangkan bersifat deskriptif maksudnya penelitian kadang kala dilakukan dengan melakukan suatu survei kelapangan untuk mendapatkan informasi yang dapat mendukung teori yang telah ada.

2. Sumber Data

a. Data Sekunder.29

Data sekunder meliputi :

Bahan Hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari : a). Norma / kaedah dasar yaitu pembukaan Undang-undang dasar 1945 b). Peraturan Dasar

(1) Batang Tubuh UUD 1945 (2) Ketetapan MPR

29

(28)

c). Peraturan Perundang-undangan (1) UU dan peraturan yang setaraf

(2) peraturan pemerintah dan peraturan yang setaraf (3) Keputusan Presiden dan peraturan yang setaraf

d). Bahan Hukun yang tidak dikodifikasikan, seperti hukum adat. e). Yurisprudensi.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer , seperti : RUU, hasil penelitian atau pendapat pakar hukum.

c. Bahan hukum tertier, yaitu badan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti : Kamus (hukum), ensiklopedia

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang disebut dengan data sekunder berupa:

Perundang-undangan, karya ilmiah para ahli, sejumlah buku-buku, artikel – artikel, baik dari surat kabar, majalah maupun media elektronik yang semuanya itu dimaksudkan untuk memperoleh data-data atau bahan-bahan yang bersifat teoritis yang dipergunakan sebagai dasar penelitian.

(29)

PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan. Untuk mengumpulkan data-data ini, penulis menggunakan sistem wawancara (interview) dan memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Wawancara (interview) adalah situasi peran antara pribadi bertatap muka (face to face), untuk seseorang yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada seorang responden.30

4. Analisis Data

Sistem primer dan data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan dengan membaca, menafsirkan, dan membandingkan, sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini, sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan penelitian yang dirumuskan.

G. Sistematika Penulisan

Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka diperlukan suatu sistematika penulisan yang teratur yang penulis bagi dalam bab per bab, dimana masing-masing bab ini saling berkaitan antara satu sama lain.

30

(30)

Adapun yang menjadi sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari V (lima) Bab, dimana terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan yang isinya antara lain memuat Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II : Dalam bab ini akan diulas mengenai Perjanjian antara Perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading yang terdiri dari Pengertian Perusahaan Pialang, Ciri-ciri dan Dasar Hukum Perusahaan Pialang, Kegiatan Usaha Perusahaan Pialang, Hubungan Perusahaan Pialang dengan Nasabah / Investor, Hak dan Kewajiban antara Perusahaan Pialang dengan Nasabah / Investor, serta Perjanjian antara Perusahaan Pialang dengan Nasabah / Investor.

BAB III: Dalam bab ini akan dibahas tentang tinjauan umum mengenai transaksi

(31)

di Indonesia, dan Pengawasan Dalam Transaksi Forex Margin Trading

Pada Perusahaan Pialang Berjangka di Indonesia.

BAB IV: Bab ini akan mengulas mengenai perlindungan hukum terhadap Nasabah / Investor dalam transaksi Forex Margin Trading pada PT. Inter Pan Pasifik Futures Medan yang terdiri dari :Perlindungan Hukum Bagi Nasabah / Investor yakni :Berdasarkan Ketentuan Administratif dan Berdasarkan Jaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Pada Bursa Berjangka, Jenis - jenis Investasi Pada Perdagangan Berjangka, Jaminan Yang Diberikan Oleh Perusahaan Pialang kepada Nasabah / Investornya Dalam Kaitannya Dengan Hukum Perlindungan Konsumen, Mekanisme Penyelesaian Klaim. BAB V : Penutupan yang berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai

(32)

BAB II

PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DENGAN NASABAH/INVESTOR DALAM

TRANSAKSI FOREX MARGIN TRADING

A. Pengertian Perusahaan Pialang

Perusahaan Pialang atau juga disebut Broker Aggota Bursa (AB), adalah pihak yang membantu investor untuk melakukan pembelian atau penjualan efek di bursa.31

Harga dan besarnya volume juga ditentukan oleh Investor. Jadi perusahaan pialang tidak bisa menetapkan harga atau jumlah yang akan dibeli / jual sekehendak hatinya. Namun ada juga perusahaan pialang yang melakukan pembelian atau penjualan atas nama perusahaan pialang itu sendiri.

Yang dikerjakan Perusahaan Pialang ialah membeli dan menjual (menawarkan) efek di lantai bursa atas perintah atau permintaan (order) investor. Dengan demikian, Perusahaan Pialang hanya akan melakukan pembelian atau penjualan jika sudah mnendapat perintah dari Investor.

32

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Perusahaan Pialang yang selanjutnya disebut dengan Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan

31

Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2004), hal.6

(33)

menarik sejumlah uang dan / atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut.33

B. Ciri-ciri Dan Dasar Hukum Perusahaan Pialang

Semua operasi yang berhubungan dengan industri berjangka dan pegawainya secara ketat diatur dan dilisensi oleh Bappebti, lembaga pemerintah yang berada di bawah Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Badan ini sama dengan Bapepam yang mengawai pasar modal. Bappebti dapat berbagi kekuasaannya dengan asosiasi berjangka. Fungsi utama asosiasi berjangka adalah untuk memastikan melalui self-regulation standar perilaku yang tinggi dan profesionalisme serta tanggungjawab keuangan atas nama individu dan organisasi yang menjadi anggotanya seperti : pialang, IB, CTA, pool operator, AP, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan tanggungjawab keuangan, asosiasi melakukan audit berkala dari catatan keuangan dan lainnya dari anggotanya, memonitori praktek penjualan, dan menyediakan mekanisme arbitrase bagi sengketa yang berhubungan dengan transaksi berjangka antar anggota asosiasi dengan publik yang berinvestasi.34

Setiap orang yang mengirimkan dananya untuk berinvestasi di perusahaan pialang harus tahu status perusahaan yang akan di lakukan untuk investasi / bisnis. Apakah perusahaan tersebut memiliki legitimasi dan terdaftar sebagai pialang dan memiliki lisensi Bappebti. Untuk mencek apakah perusahaan pialang dan individu

33

UU no 32 tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi, . Op. Cit,. 34

(34)

yang bekerja perusahaan tersebut dapat dipercaya, maka dapat langsung menanyakan ke Bappebti, Bursa, dan Asosiasi.35

Kita dapat mengecek keabsahan perusahaan futures yang kita inginkan dalam website tersebut.

Perusahaan PT. Inter Pan Pasifik Futures misalnya, dalam hal ini terdaftar dan juga penasihat memiliki lisensi dari Bappebti, serta anggota Bursa dan Lembaga Kliring.

Seperti yang kita lihat bahwa untuk menanamkan investasi, seorang Nasabah / Investor harus memilih perusahaan yang baik untuk di jadikan lahan investasi. Seperti di Jakarta misalnya hampir disetiap gedung di segitiga emas terdapat minimal satu perusahaan futures. Perusahaan tersebut ada yang resmi dan ada yang tidak resmi. Perusahaan yang resmi akan selalu tercatat dalam pengawasan Bappebti. Untuk itu harus berhati-hati jika mendapatkan penawaran untuk melakukan forex trading dari perusahaan futures namun perusahaan tersebut tidak terdaftar di Bappebti.

Cara untuk melakukan pengecekan apakah sebuah perusahaan futures merupakan anggota Bappebti atau bukan adalah dengan mengunjungi website nya ataupun di alamat Graha Mandiri, Jalan Imam Bonjol No. 61, 4 th Fl Indonesia. 10310

36

1. Siapa pemegang saham utama perusahaan pialang tersebut

Adapun hal-hal yang perlu ditanyakan, guna menjamin bahwa perusahaan pialang yang kita pilih benar-benar bertanggungjawab, dan menjadi tempat yang aman untuk melakukan kegiatan investasi yakni sebagai berikut :

35

Ibid. hal. 185

36

(35)

2. Berapa lama perusahaan pialang tersebut telah beroperasi

3. Berapa banyak tenaga profesional yang telah memiliki ijin dari Bapepam 4. Berapa besar komisi yang dibebankan kepada nasabah/Investor

5. Apakah perusahaan pialang itu memiliki bagian riset? Mintalah contoh laporan risetnya.

6. Bagaimanakah format laporan bulanan kepada Investor? mintalah contohnya. 7. Berapa besar asuransi yang ditutup oleh perusahaan pialang tersebut untuk

melindungi rekening investor, jika terjadi kebangkrutan

8. Apakah perusahaan pialang itu anggota KPEI (Kliring Penjamin Efek Indonesia)

9. Apakah perusahaan Pialang itu anggota bursa? Kalau tidak, pada perusahaan pialang manakah ordernya diteruskan

10.Apakah perusahaan pialang tersebut menyimpan saham Investor / Nasabah dalam bentuk rekening di KSEI (Kastodian Sentral Efek Indonesia)

11.Dapatlah ditunjukan kepada Anda, contoh order yang sudah dikonfirmasi yang menjamin order telah dilaksanakan sesuai prioritas harga dan waktu.37 Selain itu dapat juga kita ketahui bahwa tidak semua perusahaan pialang sama karena yang komisinya ( Commision fee) murah ada juga yang mahal, ada yang pelayanannya lengkap, tetapi ada juga pelayanannya tidak lengkap (misalnya tidak menyediakan analisis dan penasihat investasi). Perusahaan yang memberikan pelayanan yang lengkap biasanya komisinya mahal.38

37

Sawidji Widoatmodjo,. Op. Cit,. hal 7

38

(36)

Selain hal diatas, sangat disarankan untuk setiap investor menjalankan investasinya pada pialang yang memiliki izin resmi dari pemerintah. Daftar

Pialang-pialang Berjangka yang memiliki azin resmi dari pemerintah dapat dilihat

pada http://www.bappebti.go.id/data/perusahaanpialang.asp39

Fungsi utama BBJ adalah menyediakan fasilitas bagi anggota untuk bertemu dan bertransaksi Kontrak Berjangka. Harga ditentukan melalui metode elektronis,

melalui interaksi antara permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan.

Berikut detail tentang BBJ Ciri-ciri pialang illegal adalah : a. Tidak terdaftar di BBJ.

b. Tidak terdaftar di Bappebti. c. Tidak terdaftar di KBI.

d. Tidak mempunyai Ijin transaksi luar negeri

1). Bursa Berjangka di Jakarta;

40

39

Dikutip dari http;//www.legalitas-forex-trading-pialang-di-indonesia.html,. Diakses hari Kamis, tanggal 19 Desember 2009.

40 Ibid,.

:

a). Didirikan pada tanggal 21 November 2000

b). Menyediakan fasilitas bagi anggota untuk bertemu dan bertransaksi

(37)

c). Menyediakan fasilitas bagi anggota untuk bertemu dan bertransaksi Kontrak Berjangka atau pasar tempat pertemuan antara penjual dan

pembeli semua jenis perdagangan index, komoditi dan forex.

d). Situs resmi : http://www.bbj-jfx.com

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang

Perdagangan Berjangka Komoditi merupakan salah satu unit eselon I berada di bawah naungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan berikut detail dengan

Babeppti :

a) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang perdagangan Berjangka Komoditi, Berjangka serta pasar fisik dan jasa.

b) Situs resmi :

c) Perusahaan terdaftar di

d) Unit eselon I berada di bawah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

e) Bertugas melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan perdagangan.41

Secara praktis Bappebti berfungsi sebagai pengawas keamanan bertransaksi dalam semua perdagangan berjangka di Indonesia, termasuk di dalamnya Forex Trading. Secara aktif Bappebti mengeluarkan berbagai regulasi

41

Dikutip dariDiakses hari

(38)

dan peraturan dengan tujuan menjaga keamanan investor dalam bertransaksi di

bidang perdagangan komoditi berjangka.

PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) adalah suatu perusahaan negara (BUMN) yang telah mendapat izin usaha dari Bappebti untuk melakukan

penyelesaian dan penjaminan transaksi perdagangan berjangka di bursa berjangka.

Berikut detail tentang KBI :

a) Didirikan pada tanggal 25 Agustus tahun 1984

b) Salah satu otoritas pada Industri Berjangka dan Derivatif di Indonesia yang saat ini dimiliki secara penh oleh Pemerintah Republik Indonesia.

c) Berfungsi untuk mendukung kegiatan perdagangan secara teratur, wajar, aman dan efisien.

d) Dari sisi investor, keberadaan KBI menjamin bahwa setiap dana yang diinvestasikan melalui pialang tidak disalah gunakan untuk kegiatan perusahaan pialang secara pribadi dengan menunjuk Bank Penyimpan untuk

Segregated Accountdari pialang untuk menampung dana Nasabah.

e) Situs resmi :

Daftar pialang terdaftar :

d42

Definisi Segregated Account : Rekening terpisah dari Perusahaan Pialang yang menampung dana nasabah sehingga jika Pialang mengalami insolvency, dana Nasabah dapat diamankan. Seperated bank account to hold customer funds so that

42

(39)

if a brokerage house becomes insolvent, the customers' funds will be readily

recognizable and will not be tied up in litigation period of times.43

Perjanjian antara perusahaan Pialang Berjangka dengan nasabah tidak diatur dalam KUH Perdata, tetapi dengan adanya asas kebebasan berkontrak dalam pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya, maka perjanjian antara perusahaan Berjangka dengan nasabah dapat saja terjadi.

C. Perjanjian antara Perusahaan Pialang Berjangka dengan nasabah

Segala transaksi dalam perdagangan Berjangka selalu diawali dengan perjanjian. Perjanjian tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kepastian kepada Nasabah / Investor.

44

Perjanjian antara perusahaan pialang berjangka dengan nasabah / investor dalam transaksi forex margin trading harus berlandaskan pada Pasal 1320 KUH Perdata mengenai syarat sahnya perjanjian bahwa :45

1. Sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya; Syarat sahnya perjanjian ada empat yaitu :

2. Kecakapan untuk membuat suatu pendapat; 3. Suatu hal tertentu;

4. Suatu sebab yang halal.

43

Dikutip dariDiakses hari

Kamis, tanggal 19 Desember 2009 44

http ://www.dudung.net/, diakses pada hari selasa, tanggal 27 Januari 2010

45

(40)

Syarat 1 dan 2 dinamakan syarat subyektif karena mengenai subyek yang melakukan perjanjian, sedangkan dua syarat terakhir dinamakan syarat obyektif karena mengenai obyek dari perjanjian tersebut. Apabila salah satu syarat subyektif tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan atas permintaan salah satu pihak. Sedangkan jika salah satu syarat obyektif tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut batal demi hukum, artinya dari semula tidak pernah dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada perikatan.46

Dari perjanjian sebagaimana disebut diatas, Perjanjian antara Perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah / Investor dalam transaksi forex margin trading adalah dibuat dalam formulir-formulir yang telah dibakukan secara rinci dan cermat. Dalam perjanjian transaksi tersebut, isinya direncanakan terlebih Dalam Pasal 1320 KUH Perdata sebenarnya tidak mempermasalahkan media yang digunakan dalam transaksi. Dengan kata lain Pasal 1320 KUH Perdata tidak mensyaratkan bentuk dan jenis media yang digunakan dalam bertransaksi. Oleh karena itu, dapat saja dilakukan secara langsung maupun secara elektronik. Demikian pula asal kebebasan berkontrak yang dianut KUH Perdata, para pihak dapat dengan bebas menentukan dan membuat suatu perjanjian dalam bertransaksi yang dilakukan dengan itikad baik. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata. Jadi apapun bentuk dan media dari kesepakatan tersebut, tetap berlaku dan mengikat para pihak karena perikatan tersebut merupakan Undang-undang bagi yang membuatnya.

46

(41)

dahulu oleh para pihak perusahaan pialang berjangka. Sehingga nasabah / investor tinggal menyetujuinya saja apabila nasabah bersedia menerima aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan serta yang ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh perusahaan pialang berjangka. Akibatnya perjanjian tersebut tidak memberikan kesempatan kepada nasabah untuk membicarakan lebih lanjut klausula yang diajukan oleh Pialang Berjangka. Syarat-syarat itu berlaku bagi siapapun juga yang mengikatkan diri dalam perjanjian itu atas dasar prinsip take it or leave it, tanpa ada negosiasi sebelumnya. Perjanjian yang demikian itu dinamakan perjanjian standar atau perjanjian baku.47

Dengan adanya Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen maka perjanjian dengan klausula baku telah dilarang. Larangan

Pengertian klausula baku terdapat dalam Pasal 1 angka 10 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. Yang dibakukan dalam perjanjian tersebut adalah klausul-klausulnya bukan formulir perjanjian. Pada saat ini, kedudukan nasabah sangat lemah sehingga ia menerima saja aturan dan syarat-syarat oleh pihak perusahaan pialang berjangka.

47

(42)

membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau perjanjian diatur dalam Pasal 18 ayat (1), berupa :48

a) Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha.

b) Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen.

c) Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang dan/atau jasa yang dibeli konsumen.

d) Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran. e) Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atau

pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen.

f) Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasa. g) Menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru,

tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya.

h) Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran.

48

(43)

Kemudian dalam ayat-ayatnya disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letaknya atau bentuknya sulit terlihat, atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang pengungkapannya sulit dimengerti. Lalu dalam ayat (3) dinyatakan bahwa setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dinyatakan batal demi hukum.

Hubungan kontraktual antara Pialang Berjangka dengan nasabah suatu bentuk kontrak campuran yang menampakkan ciri-ciri perjanjian pemberi kuasa (lastgeving), sebagaimana diatur dalam perjanjian dalam transaksi forex margin trading antara perusahaan pialang berjangka dengan nasabah / investor.

Suatu perjanjian akan berakhir sebagaimana diamanatkan Pasal 1381 KUH Perdata, yaitu :49

(1) karena pembayaran; Perikatan hapus :

(2) karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpan atau penitipan;

(3) karena pembaharuan utang;

(4) karena perjumpaan utang atau kompensasi; (5) karena pencampuran utang;

(6) karena pembebasan utang;

(7) krena musnahnya barang yang terutang; (8) karena kebatalan dan pembatalan;

(9) karena berlakunya suatu syarat pembatalan dan karena kadaluarsa.

49

(44)

D. Hak dan Kewajiban antara Perusahaan Pialang Berjangka dengan Nasabah/ Investor.

Suatu perikatan hukum yang dilahirkan oleh suatu perjanjian mempunyai hak dan kewajiban yang dipikul oleh masing-masing pihak. Lazimnya suatu perjanjian adalah timbal balik atau bilateral. Artinya, suatu pihak yang memperoleh hak-hak dari perjanjian itu, juga menerima kewajiban-kewajiban yang merupakan kebalikannya kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya itu.50

1) Hak Pialang berjangka melikuidasi posisi nasabah. 1. Hak dan Kewajiban Perusahaan Pialang Berjangka

a. Hak-hak perusahaan pialang :

Nasabah bertanggung jawab memantau /mengetahui posisi terbukanya secara terus menerus dan kewajibannya. Apabila dalam jangka waktu tertentu dana pada rekening nasabah kurang dari yang dipersyaratkan, Pialang Berjangka dapat menutup posisi terbuka Nasabah secara keseluruhan atau sebagian, membatasi transaksi, atau tindakan lain untuk melindungi dirinya dalam pemenuhan margin tersebut dengan

50

(45)

terlebih dahulu memberitahu Nasabah dan Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan tersebut.51

2) Pialang berjangka dapat membatasi posisi.

Nasabah mengakui hak pialang berjangka untuk membatasi posisi terbuka Kontrak Berjangka Nasabah tanpa pemberitahuan dan Nasabah tidak melakukan transaksi melebihi batas yang telah ditetapkan tersebut.52

3) Pemindahan Dana.

Pialang Berjangka dapat setiap saat mengalihkan dana dari satu rekening ke rekening lainnya sehubungan dengan kegiatan transaksi yang dilakukan Nasabah seperti margin, pembayaran utang, atau mengurangi defisit dalam rekening Nasabah, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada Nasabah. Transfer yang telah dilakukan harus segera diberitahukan secara tertulis kepada Nasabah.53

4. Pialang Berjangka berhak menarik margin (uang jaminan) atas setiap transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.54

51

Keputusan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Nomor : 09/BAPPEBTI/KP/2000, Pasal 3.

52 Ibid. 53

Ibid. 54

(46)

Sedangkan Kewajiban Perusahaan Pialang yaitu: Pasal 92

1) Pialang Berjangka wajib membuat, memelihara, dan menyimpan semua catatan keuangan secara benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum serta tersedia setiap saat untuk diperiksa, dan catatan transaksi termasuk semua kartu, memo atau rekaman yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Kontrak Berjangka, opsi, dan komoditi dipasar fisik.

2) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi semua pesanan yang telah ditransaksikan, kartu transaksi,kartu tanda tangan, buku catatan transaksi,jurnal, buku kas, cek yang dibatalkan, salinan informasi, salinan pernyataan jual beli, Dokumen Perjanjian Pemberian Amanat, Dokumen Pemberitahuan Resiko, dan catatan lainnya yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Opsi Komoditi di pasar fisik.

3) Untuk transaksi Opsi harus dicatat informasi mengenai waktu transaksi, transaksi Opsi jual atau beli, waktu jatuh tempo, jumlah transaksi, jenis Opsi, harga patokan, premi, komisi, dan biaya lainnya.55

Pasal 93

1) Pialang Berjangka menerima amanat wajib segera mencatat dalam kartu amanat, nama pihak yang memberi amanat, nomor rekening dan data amanat.

55

(47)

2) Kartu Amanat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib segera diberi tanda waktu terima amanat dengan menggunakan peralatan atau mesin pencatat waktu.56

Pasal 94

1) Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar dan semua transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri maupun di luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi.

2) Pialang Berjangka wajib menyampaikan konfirmasi tentang posisi keuangan Nasabah, mencakup berbagai biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dan jasanya kepada Nasabah setiap hari, selambatnya pukul 12.00 hari berikutnya. 3) Pialang Berjangka wajib membuat konfirmasi sekurang-kurangnya 1 (satu)

bulan sekali kepada Nasabah tentang posisi terbuka Kontrak Berjangka dan harga yang terjadi, laba atau rugi bersih yang belum nyata, semua Dana Nasabah, dan berbagai biaya yang dibebankan kepada Rekening Nasabah Tersebut.57

56

Peraturan pemerintah RI no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan perdagangan berjangka komoditi. Pasal 93

57

(48)

Pasal 95

1) Pialang Berjangka wajib membuat laporan keuangan termasuk perhitungan modal bersih disesuaikan setiap 3 (tiga) bulan dan setiap tahun sesuai dengan bentuk laporan yang ditetapkan oleh Bappebti.

2) Laporan Keuangan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib disampaikan kepada Bappebti dan Bursa Berjangka paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal periode pelaporan berakhir.

3) Laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus ditaati oleh Akuntan Publik dan diserahkan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah berakhirnya tahun laporan.58

Pasal 96

Pialang Berjangka wajib melaporkan kepada Bappebti keadaan sebagai berikut :

1) Perusahaan Pialang Berjangka akan memulai, menghentikan sementara, membuka kembali, atau memberhentikan secara tetap kegiatannya;

2) Perusahaan Pialang Berjangka yang bersangkutan atau salah satu komisaris, direksi, manajer, atau Wakil Pialang Berjangka sedang dalam proses perkara di pengadilan, dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang ekonomi atau keuangan atau dinyatakan pailit oleh pengadilan, atau melakukan pelanggaran di bidang perbankan atau sedang dalam proses penyelesaian hutangnya dengan pihak ketiga;

58

(49)

3) Terdapat pengurus perusahaan Pialang Berjangka yang melakukan kegiatan diluar kewenangannya;

4) Terdapat pengurusan perusahaan atau pegawai Pialang Berjangka yang dianggap tidak layak lagi melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, karena yang bersangkutan bersikap tidak jujur atau tidak adil;

5) Terdapat pengurus Pialang Berjangka yang melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi;

6) Terdapat perubahan kepemilikan saham perusahaan Pialang Berjangka yang melebihi 10% (sepuluh perseratus ) dari jumlah saham yang disetor;

7) Tidak memenuhi batas modal bersih disesuaikan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; atau

8) Volume transaksi perusahaan Pialang Berjangka untuk Nasabah telah mencapai jumlah wajib lapor posisi terbuka Kontrak Berjangka sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi

Apabila Pialang Berjangka mengetahui terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :

a) huruf a,b,c,d dan huruf e dilaporkan kepada Bappebti selambat-lambatnya 5 (lima) hari sejak diketahui atau dari tanggal permasalahan itu terjadi; b) huruf f dilaporkan kepada Bappebti paling lambat 15 (lima belas) hari ;

(50)

c) huruf g dan huruf h dilaporkan segera kepada Bappebti.59

Pasal 102

Pialang Berjangka wajib mempertahankan modal bersih disesuaikan sebagaimana ditetapkan oleh Bappebti.60

1) Pialang Berjangka wajib mengetahui dan memiliki data atau informasi mengenai Nasabahnya meliputi nama, kedudukan dan alamat, pekerjaan dan umur, kemampuan keuangannya, pengetahuan mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi, dan Informasi lainnya yang diperlukan.

Pasal 103

2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat rahasia, kecuali diperlukan dalam pemeriksaan dan penyidikan atau mendapat perseutujuan tertulis dari Nasabah.61

Pasal 104

1). Pialang Berjangka dilarang membuka rekening dan / atau menerima amanat nasabah untuk Perdagangan Berjangka Komoditi bagi pihak sebagai berikut : a). Tidak cakap melakukan perbuatan hukum;

59Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi,. Pasal 96.

60

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 102

61

(51)

b) Yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir;

c) Yang telah mencapai batas posisi tidak diperlukan melakukan penambahan transaksi atau membuka rekening pada Pialang Berjangka lainnya;

d) Pejabat atau pegawai Bappebti, Bursa Berjangka, atau Lembaga Kliring Berjangka;

e) Bendaharawan lembaga yang melayani kepentingan umum, kecuali yang bersangkutan mendapat kuasa dari lembaga tersebut;

f) Yang telah dinyatakan melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi oleh badan peradilan atau Bappebti; atau

g) Yang lalai memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 (tiga)hari tahun terakhir.

2). Pialang Berjangka wajib :

a) Menolak amanat baru dari nasabah yang telah membuka rekening Perdagangan Berjangkka Komoditi yang termasuk dalam ketegori sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (1), kecuali hanya untuk melikuidasi posisi terbukanya;

(52)

c). Memberitahukan kepada Bursa Berjangka mengenai penutupan rekening sebagaimana dimaksud huruf b agar segera dapat di informasikan kepada Anggota Bursa lainnya.62

1) Pialang Berjangka dilarang membuka atau memiliki rekening pada Pialang Berjangka lainnya.

Pasal 105

2) Pegawai Pialang Berjangka dan istri atau suami yang ingin ikut serta dalam Perdagangan Berjangka Komoditi hanya boleh membuka rekening atas nama masing-masing pada Pialang Berjangka yang bersangkutan.63

Pasal 106

Sebelum membuka rekening Nasabah untuk transaksi Kontrak Berjangka, Pialang Berjangka wajib :

a). Memberitahukan dan menjelaskan tentang keterangan perusahaan yang dimuat dalam Dokumen Keterangan Perusahaan, risiko yang dihadapi dalam Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko, dan Isi Perjanjian Pemberian Amanat yang isi dan bentuknya ditetapkan oleh Bappebti;

b). Memberikan informasi yang jelas dan tidak menyesatkan tentang prosedur Perdagangan Berjangka Komoditi;

Menjelaskan isi Kontrak Berjangka yang akan ditransaksikan oleh Nasabah;

62

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal104

63

(53)

c). Menerima dokumen sebagaimana dimaksud huruf a, yang telah ditandatangani dan diberi tanggal oleh Nasabah sebagi tanda bukti telah mengerti dan menyetujui isi dokumen dan prosuder transaksi Kontrak Berjangka ;

d). Segera memberitahukan kepada seluruh Nasabahnya, apabila ada perubahan dalam peraturan yang berlaku; dan

e). Meneliti semua informasi yang diberikan oleh Nasabah dalam permohonan pembukaan rekening untuk meyakinkan tidak adanya kesalahan atau kekurangan dalam pengisian.64

2) Apabila jumlah margin memerlukan penambahan, maka Pialang Berjangka wajib memberitahukan dan memintakan kepada Nasabah untuk menambah margin dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

Pasal 107

1). Pialang Berjangka dilarang menerima Amanat Nasabah, apabila belum menerima sejumlah margin yang cukup untuk melaksanakan transaksi Kontrak Berjangka tertentu, kecuali amanat untuk likuidasi.

3) Apabila keadaan keuangan Nasabah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) tidak cukup untuk memenuhi kewajibannya dalam transaksi Kontrak Berjangka, Pialang Berjangka wajib menolak amanat Nasabah yang bersangkutan.65

64

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal106

65

(54)

Pasal 108

1). Setiap kali menerima Amanat Nasabah untuk melakukan transaksi atas beban rekening Nasabah yang bersangkutan, Pialang Berjangka wajib mencatat dalam kartu amanat sebagaimana ditetapkan oleh Bappebti.

2) Apabila Amanat Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan melalui telepon, maka perintah dan pembicaraan tersebut wajib direkam.

3) Apabila transaksi telah selesai dilaksanakan, Pialang Berjangka segera memberitahukan Nasabah yang bersangkutan selambat lambatnya 2 (dua) hari kerja berikutnya.

4) Pialang Berjangka wajib menyampaikan menyampaikan kepada Bappebti formula perhitungannya biaya transaksi atau jasa yang harus dibayar oleh Nasabah untuk referensi.66

Pasal 109

1) Pialang berjangka wajib menempatkan dan Nasabah pada rekening terpisah di Bank yang telah disetujui Bappebti dan membuat pembukuan sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku umum, sehingga mudah diketahui jumlah dana milik masing-masing Nasabah.

2) Apabila Nasabah tidak melaksanakan transaksi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, maka rekening Nasabah yang bersangkutan harus ditutup dan nomor rekening tersebut tidak boleh digunakan lagi.67

66

(55)

Pasal 110

Dalam menyalurkan amanat Nasabah, Pialang Berjangka dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut :

1). Menyembunyikan atau mengubah informasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi;

2). Menyarankan untuk membeli atau menjual jenis Kontrak Berjangka tertentu atau memberikan penilaian harga akan naik atau turun tanpa didasarkan perhitungan yang benar dengan maksud agar Nasabah melakukan transaksi; 3). Menerima amanat Nasabah dan menyelesaikan perjanjian pemeberian amanat

diluar kantor pusat dan kantor cabang resmi;

4). Membocorkan rahasia tentang amanat Nasabah atau rahasia bisnis lainnya yang diperoleh dalam pelaksanakan transaksi;

5). Menyalahgunakan dana Nasabahnya;

6). Memberikan jawaban yang tidak benar atas pertanyaan Nasabah sehingga merugikan kepentingan Nasabah;

7). Membuat, menyimpan, melaporkan dan mempublikasiakan secara melawan hukum tentang kegiataannya, atau membuat pernyataan tidak benar dalam rekening, buku laporan keuangan, dan dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

8). Lalai menyampaikan berbagai laporan yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

67

(56)

9). Memberi pinjaman atau meminjam uang dari Nasabah atau bertindak sebagai perantara bagi Nasabahnya untuk meminjamkan atau meminjam uang dari pihak lain;

10). Melakukan kesalahan pencatatan mengenai pelaksanaan transaksi;

11).Melakukan perubahan tidak sah yang dibubuhkan pada cap waktu pada pesanan Nasabah, Laporan transaksi, atau dokumen lainnya;

12).Melaksanakan transaksi melebihi jumlah batas maksimal yang telah ditetapkan;

13).Melaksanakan transaksi untuk Nasabahnya tanpa perintah Nasabah yang bersangkutan;

14).Tidak menyalurkan amanat Nasabah ke Bursa Berjangka sesuai dengan perintah Nasabah;

15).Menerima kuasa dari Nasabah untuk melakukan transaksi atas nama Nasabah yang bersangkutan, kecuali dalam keadaan tertentu yang ditetapkan oleh Bappebti; dan

16).Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan lainnya yang diatur dalam peraturan Perundang-undangan.68

68

(57)

2.Hak dan Kewajiban Nasabah / Investor

a. Hak-hak Nasabah / Investor anatara lain :

Managed account yaitu Kerjasama bisnis dalam transaksi perdagangan

Forex dengan sistim account trading Nasabah / Investor dengan arti lain bahwa semua profit yang dihasilkan di account trading nasabah adalah hak sepenuhnya milik investor. Dengan melakukan kerjasama Manage Account dengan Perusahaan Pialang, artinya Investor menyetujui syarat dan kondisi yang tertera dalam perjanjian kerjasama tersebut, Memberikan kuasa penuh kepada Perusahaan Pialang untuk mengelola dana investasi Nasabah dalam perdagangan

forex.69

1) Sepakat dan menyetujui untuk menyerahkan sepenuhnya Trader password

MT4 kepada pihak Perusahaan Pialang yang akan dirubah agar investor tidak melakukan trading sendiri diluar sistem yang diterapkan Perusahaan Pialang.70

2) Mengetahui dan memahami sesungguhnya bahwa dalam investasi Forex ini dapat memperoleh keuntungan 100% juga dapat mengakibatkan kerugian 100%.

(58)

3) Mengetahui, memahami dan mengerti sesungguhnya ketentuan Perusahaan Pialang adalah kerjasama investasi – profit share free dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:71

a) Yang dimaksud adalah kerjasama investasi antara investor dengan Perusahaan Pialang selaku pelaku pasar Forex mengelola dana Investor agar account trade Investor meraih keuntungan di pasar

forex market.

b) Besarnya pembagian hasil keuntungan (profit share free) adalah Sepenuhnya Hak klien. profit sepenuhnya milik Investor, Perusahaan Pialang tidak meminta bagian dari profit yang dihasilkan.

c) Segala kerugian yang terjadi dalam investasi perdagangan Forex

ini adalah menjadi tanggung jawab anda sepenuhnya sebagai investor dan anda tidak akan menuntut ataupun meminta ganti rugi atas kerugian tersebut kepada Perusahaan Pialang selaku pelaku

managed account anda.

4) Investor akan menerima laporan keuangan hasil transaksi Forex setiap bulannya (monthly report) sebagai bukti transaksi Forex yang dilakukan oleh

71

Gambar

Gambar I. Hubungan para pelaku perdagangan Berjangka.85
Gambar II : Mekanisme perdagangan forex:
Gambar III : Sistem Keamanan Dalam Transaksi Forex Margin Trading120

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pada praktiknya kegiatan yang dilakukan oleh pialang berjangka tidak sepenuhnya sesuai dengan peraturan di dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penggunaan dana jaminan dalam transaksi di Bursa Berjangka belum memberikan perlindungan yang optimal terhadap

Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan scriptless trading adalah terkait bagaimana pelaksanaan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading ) di Bursa Efek Indonesia,

adalah terkait bagaimana pelaksanaan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading ) di Bursa Efek Indonesia, bagaimana keabsahan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading

Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan scriptless trading adalah terkait bagaimana pelaksanaan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading ) di Bursa Efek Indonesia,

adalah terkait bagaimana pelaksanaan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading ) di Bursa Efek Indonesia, bagaimana keabsahan transaksi saham tanpa warkat ( scriptless trading

Transaksi jual beli emas dalam perdagangan berjangka diakses melalui internet ( online trading ). Maka dalam menjalan aktivitas jual belinya, investor/nasabah

1) Pialang Berjangka wajib membuat, memelihara, dan menyimpan semua catatan keuangan secara benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum serta tersedia