• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAWASAN

Dalam dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 (Halaman 107-112)

A. INTERNAL

Pengawasan merupakan bagian terpenting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapakan dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Berdasarkan pasal 53 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, menyebutkan bahwa Ketua Pengadilan Tinggi Agama di daerah hukumnya melakukan pengawasan terhadap jalannya Peradilan di tingkat Pengadilan Agama dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.

Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen untuk menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana dan aturan yang berlaku, memang tidak bisa dipungkiri, bahwa dalam pelaksanaan setiap tugas akan banyak mengalami kendala, karena itulah dalam setiap kegiatan perlu adanya aspek pengawasan, pengendalian dan evaluasi terus menerus, adanya evaluasi yang bersinambungan akan memberi perbaikan bagi pelaksanaan tugas dimasa mendatang.

Ditinjau dari segi macamnya, maka pengawasan internal terdiri dari pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendali yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang diberikan tugas dan fungsi secara khusus untuk

105

melaksanakan pengawasan dilingkungan Mahkamah Agung.Atasan langsung adalah pejabat atasan yang karena struktur organisasinya membawahi dan wajib mengawasi pegawai bawahannya.Sedangkan bawahan adalah mereka yang bertanggung jawab serta wajib melapor kepada atasan tentang pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

Dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak wewenang dan tanggung jawab pengawasan melekat adalah :

a. Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama b. Seluruh Pejabat Kepaniteraaan

c. Seluruh pejabat struktural dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak.

Sehubungan dengan hal tersebut Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah membentuk tim Pengawas Penegakan Disiplin Kerja Hakim dan Pegawai pada Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak Nomor : W14-A/280/PS.01/I/2019 tanggal 31 Januari 2019.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pengawas Penegakan Disiplin Kerja Hakim yaitu:

1. Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin Hakim Pada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya.

2. Memberikan rekomendasi kepada Ketua atau Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak selaku Pejabat Penanggung Jawab Absensi mengenai jenis solusi yang akan diberikan terhadap pelanggaran atas Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pengawas Penegakan Disiplin Kerja Pegawai yaitu :

1. Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 069/KMA/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009.

106

2. Memberikan rekomendasi kepada Ketua atau Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak selaku Pejabat Penanggung Jawab Absensi mengenai jenis solusi yang akan diberikan terhadap pelanggaran atas keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 069/KMA/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009.

Penanganan pengaduan yang dilakukan oleh Pengadilan Tingkat Pertama maupun Tingkat Banding diharapkan dapat bersinergi dengan penanganan pengaduan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung.

Sekarang ini anggota masyarakat dapat melaporkan pengaduan pada tingkat pertama, Pengadilan Tingkat Banding atau Badan Pengawasan Mahkamah Agung melalui meja pengaduan atau melalui Aplikasi Pengawasan Mahkamah Agung ( SIWAS) yang berada di Pengadilan yang bersangkutan.

Dalam rangka mewujudkan kewibawaan dan martabat peradilan dan upaya pencegahan pelanggaran serta mempercepat pemberantasan koropsi, kolosi dan nepotiisme dan juga untuk meningkatkan pelayanan peradilan pada masyarakat pencari keadilan Mahkamah Agung telah menetapkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing sytem) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya.

Untuk lebih efektif dan efisiennya pengawasan internal di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, maka Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah membuat surat Keputusan Nomor W14-A/204.a/PS.01/I/2019 tanggal 17 Januari 2019 tentang Pernunjukan Hakim Tinggi Pembina dan Pengawas Daerah serta asisten Pengadilan Agama se Kalimantan Barat tanggal 17 Januari 2019

Selama tahun 2019 Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah melaksanakan Pengawasan reguler yang mencakup 11 Objek pemeriksaan yang meliputi seluruh Pengadilan Agama dalam lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, yaitu : 1. Pengadilan Agama Pontianak Klas I A;

2. Pengadilan Agama Mempawah Klas I B; 3. Pengadilan Agama Sambas Klas I B;

107

4. Pengadilan Agama Sanggau Klas II; 5. Pengadilan Agama Sintang Klas II; 6. Pengadilan Agama Putussibau Klas II; 7. Pengadilan Agama Ketapang Klas II; 8. Pengadilan Agama Bengkayang Klas II. 9. Pengadilan Agama Sungai Raya Klas II. 10. Pengadilan Agama Singkawang Klas II. 11. Pengadilan Agama Nanga Pinoh Klas II.

Pembinaan dan Pengawasan tersebut dilaksanakan pada bulan Maret 2019 oleh Hakim Tinggi Pembinaan dan Pengawasan Daerah (HATIBINWASDA) dengan dibantu oleh asistensi dari unsur Panitera Pengganti dan pejabat kepaniteraan serta kesekretariatan.

Disamping pengawasan regular Pengadilan Tinggi Agama Pontianak pada tahun 2019 juga telah melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan internal di Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, yang dilaksanakan oleh Hakim Tinggi Pembinaan dan Pengawas Bidang (HATIBINWASBID).

Dalam rangka memberdayakan Hakim Tinggi Pengawas Bidang dan Hakim Tinggi Pengawas Daerah, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak telah mengeluarkan surat keputusan Nomor W14-A/204.b/PS.01/I/2019 tanggal 17 Januari 2019 tentang Penunjukan Hakim Tinggi Pembina dan Pengawas Bidang pada Pengadilan Tinggi Agama Pontianak.

Untuk melaksanakan surat keputusan tersebut, Hakim Tinggi Pengawas Daerah dengan dibantu oleh asisten telah aktif melaksanakan pengawasan secara online melalui SIPP Mahkamah Agung R.I terhadap Pengadilan Agama yang menjadi tanggung jawabnya.

Mewajibkan setiap atasan mengawasi bawahannya masing-masing (Pengawasan Melekat) dan mengawasi aparat Pengadilan Agama melalui CCTV Pengadilan Agama yang terhubung secara online dengan Hakim Tinggi Pengawas Daerah masing-masing Pengadilan Agama serta mengoptimalkan implementasi aplikasi SIWAS (sistem pengawasan) Mahkamah Agung.

108

Pembinaan dan Pengawasan langsung telah dilaksanakan secara rutin baik oleh Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak.

Sedangkan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan tidak langsung selain dilaksanakan melalui Website Portal Pengawasan juga dilaksanakan melalui laporan, Perkara Banding dan sarana lainya.

B. EVALUASI

Salah satu tantangan yang dihadapi ke depan dalam pengawasan internal khususnya Pengadilan Tinggi Agama Pontianak adalah kapasitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai khususnya tenaga auditor, oleh karena itu diharapkan ke depan Mahkamah Agung dalam rekrutmen pegawai perlu direkrut tenaga-tenaga auditor yang memiliki latar belakang pendidikan akutansi atau bidang lain yang relevan dengan pertanggung jawaban keuangan Negara.

Apabila tenaga Auditor tersebut belum dapat direalisasikan, maka perlu kiranya diadakan pelatihan kusus bagi Hakim Tinggi pengawas yang terkait bidang pengawasan kususnya yang berhubungan dengan bidang kesekretariatan/ keuangan negara .

Dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung, terutama pada area Peningkatan Manajemen Pengawasan, maka Pengadilan Tinggi Agama Pontianak sebagai kawal depan (Voorpost) Mahkamah Agung, untuk tahun 2019 telah mengambil langkah strategis pada peningkatan kinerja hakim dan aparat peradilan melalui Sistem Pengawasan berbasis Tehnologi Informasi.

Dengan bertambahnya 3 (tiga) Satuan Kerja baru yaitu Pengadilan Agama Sungai Raya, Pengadilan Agama Singkawang dan Pengadilan Agama Nanga Pinoh serta untuk lebih mengintensifkan pengawasan, khususnya pengawasan internal, maka perlu adanya penambahan anggaran pengawasan.

109

Dalam dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 (Halaman 107-112)

Dokumen terkait