• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X Simpulan dan Saran 496 10.1 Simpulan

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

2.3 Landasan Teor

2.3.5 Pengeditan teks target alih bahasa

Dalam teori teks alih bahasa terdapat teori pengeditan teks target sebelum sebuah terjemahan digunakan pada sebuah film dan disebarluaskan ke pasaran. Pengeditan teks alih bahasa ini penting dilakukan sebagai sebuah tahapan evaluasi terhadap hasil terjemahan teks alih bahasa pada sebuah film. Karamitroglou (1997)

45

menegaskan bahwa ada beberapa target teks pengeditan film yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut.

2.3.5.1 Pemenggalan teks alih bahasa

Pada kasus pemenggalan teks alih bahasa dari satu baris menjadi dua baris, penerjemah lebih baik membagi satu baris panjang teks alih bahasa menjadi dua baris. Hal ini disebabkan oleh mata dan otak dari pemirsa membuat teks alih bahasa dua baris lebih gampang untuk mempercepat proses pembacaan. Penempatan dan pemenggalan kata atau kalimat yang baik perlu untuk dilakukan agar penonton tidak merasa terganggu atau kesulitan dalam mencari artinya. Pemenggalan ini biasanya juga dilakukan pada tataran frasa dan klausa. Teks alih bahasa yang panjang harus dipenggal dan ditata dengan tujuan untuk mempermudah membaca bagi penonton. Dalam hal ini, Perego (2008) membagi pemenggalan teks alih bahasa menjadi empat, yaitu pemenggalan frasa nominal, frasa preposisional, frasa verbal, dan kalimat. 1) Frasa Nominal

Penentuan determiner dan modifier sangatlah penting karena pemenggalan teks alih bahasa dilakukan pada posisi setelah determiner dan sebelum modifier,

seperti contoh (1-4) di bawah ini. Contoh 1:

Exactly how do you mean? –There’s a great future there. Think about it.

Contoh 2:

You only talked about your married sister. And your other married sister.

46

Contoh 3:

So we were always stuck watching some crap made-for-TV movie about a kid with leukaemia.

Contoh 4:

Like hell! 25 years in construction work. I’ve always had a paycheque

Pada contoh lainnya ditemukan frasa nominal pada sebuah kalimat yang memiliki determiner (of yours) mengikuti inti (head) yaitu (this job). Perhatikan contoh (5) di bawah ini.

Contoh 5:

Hey. I want this job of yours, Tommy

Sesungguhnya, mungkin menguntungkan seorang penerjemah film yang peka terhadap perbedaan tingkat leksikosemantik dan sintaksis untuk menghindari dampak atau akibat dari ketidakberaturan suatu pola, seperti pada contoh (6) dan (7) di bawah ini.

Contoh 6:

Ho visto il film di Fellini martedi Scorso. Non e uno dei suoi migliori I saw the Fellini film last

47

Contoh 7:

Non posso mettere un essere vivente nellacqua bollente

I can’t put a living thing in hot water!

Jika berbicara masalah bentuk idiomatik, yang memiliki pola atau cara yang berbeda dari pemenggalan kata per kata. Pemenggalan bentuk idiomatik di sini, seperti contoh (8) di bawah ini memaksa penonton untuk menafsirkan konstituennya secara literal.

Contoh 8:

Perche sapevo che avresti dato i numeri e non saremmo partiti! Because I knew you would have gone mad and we wouldn’t have let.

2) Frasa Preposisional

Secara teknis dikatakan bahwa pemenggalan frasa preposisional tidak menjadi suatu masalah karena, baik preposisi sederhana maupun preposisi kompleks, memiliki bentuk yang cukup pendek untuk dipenggal tanpa mengganggu kaidah- kaidah yang mengatur jumlah maksimal karakter per baris.

48

Contoh 9:

There was a letter from (23) Dickie in with my perfume (26) There was a letter (18)

from Dickie in with my perfume (30) There was a letter from Dickie (30) in with my perfume (18)

Contoh 10:

… nel portabatterie della (25) barca di Myamoto?-Certo. (26)

…in the battery well of the boat of Myamoto?-sure - … nel portabatterie (19)

della barca di Myamoto?-Certo. (32) - … nel portabatterie della barca (31) di Myamoto?-Certo. (20)

Hal yang sangat mungkin terjadi ketika tidak ada pilihan dan tidak mungkin untuk menggunakan pemenggalan baris yang tepat dengan materi linguistik yang sama seperti, dalam contoh di bawah ini. Di sini, distribusi karakter tidak seimbang sehingga dibuat untuk pengaturan frasa yang berbeda.

Contoh 11:

I was having lunch with some guys from

NBC. So I said “Did you eat yet or what?” I was having lunch with some guys

from NBC. So I said “Did you eat yet or what?” I was having lunch with some guys from NBC.

49

3) Frasa Verbal

Untuk frasa verbal sangatlah disarankan untuk mempertahankan konsistensi dengan mempertahankan verba utama (main verbs) dan kata kerja bantu (auxiliaries).

Contoh (12) sampai (15) menunjukkan penggunaan kata kerja bantu atau modal. Hal ini juga terjadi ketika secara struktural dan secara semantis pada pola kata kerja (misalnya, struktur kausatif dan verba phraseological) seperti contoh (14 dan 15), meskipun pemenggalannya dapat menyebabkan gangguan bagi penonton ketika membaca.

Contoh 12:

Do you have a grudge against me? Do you feel a strong resentment? –No!

Contoh 13:

Glielo diro, ma forse dovrai accontentarti delle patatine.

I’ll tell him, but perhaps you’ll have to be satisfied with chips.

Contoh 14:

Mai un solo francobollo, ti fanno fare la fila per 3! Aspettate da molto? One stamp is never enough, they make

you queue for three! Have you been waiting for long?

Contoh 15:

E una bomba, e tu stavi per dirle che mi sposo!

She’s terrific, and you were

50

4) Kalimat

Kaidah untuk pemenggalan sebuah kalimat menunjukkan bahwa kalimat lebih mudah dibaca jika setiap klausa atau kalimat mengambil satu baris teks alih bahasa kilat. Namun, kita mampu mengidentifikasi segmentasi teks dengan koordinator dan subordinator. Keduanya sering dipisahkan dari klausa meskipun pada dasarnya memiliki hubungan yang dekat daripada root (akar klausa).

Contoh 16:

This is the key

and I’d like to resole these shoes

Contoh 17:

How can you make jam and pretend nothing happened?

Berdasarkan kedua contoh di atas, contoh (16) mungkin lebih baik dari contoh

(17) yang kata hubung kalimat ‗and‘ berfungsi sebagai sebuah nontarget stimulus. Posisi kata hubungnya yang membuat penonton mengetahui bahwa tidak ada bentuk kalimat baru yang ada setelah kata hubung tersebut, tetapi hanya pemenggalan pada baris berikutnya saja. Hal seperti ini bisa menghasilkan efek yang tidak diinginkan pada waktu membaca. Hal yang sama berlaku untuk semua koordinator dan subordinator. Selain itu, dapat ditemukan contoh yang tanda subordinasinya tidak sistematis dipenggal ke baris berikutnya sesuai yang diharapkan pada contoh (18 dan 19).

51

Contoh 18:

Oggi sono 14.600 giorni che tuur ed Emma stanno insieme,

Today it’s been 14.600 days that Tuur and Emma are together

Contoh 19:

And your third married sister. I felt that you just wanted to be a married sister.

Kecuali pada beberapa contoh, kata ganti relatif (relative pronoun) biasanya tidak dipisahkan dari klausa yang alami (secara sintaksis, semantis dan prosodik) sesuai dengan contoh (20) di bawah ini.

Contoh 20:

Saleem, dove il vestito

che ti ho preso per la scuola?

Saleem, where’s the dress

that I bought you for school?

Dengan adanya konstruksi if- dan konstruksi komparatif, kecenderungan telah diamati dalam kasus sebelumnya yang mengganggu integritas klausa yang berisi elemen if-, mengikuti klausa yang mengungkapkan apa yang akan terjadi jika hipotesis dinyatakan dalam kalimat if- terpenuhi, seperti contoh (21).

Contoh 21:

Quello che ci serve e un frigorifero. Se sei d’accordo ti saro per sempre amica. What we need is a fridge. If

52

2.3.5.2 Segmentasi panjang baris

Pemenggalan teks alih bahasa lebih baik dilakukan pada segmentasi sintaksis tertinggi. Hal ini berarti bahwa setiap teks alih bahasa idealnya adalah satu kalimat lengkap. Dalam kasus ketika sebuah kalimat tidak dapat dirangkum dalam satu baris teks alih bahasa dan harus dilanjutkan pada atas baris kedua atau bahkan sampai pada teks alih bahasa berikutnya, segmentasi pada setiap baris harus diatur bertepatan dengan simpul sintaksis tertinggi mungkin.

Pertama-tama harus dipikirkan adalah syntactic tree dengan mengambil teori dari Radford (1988) tentang sintaksis, misalnya kalimat He shook his head. Pertama- tama bagaimana menggabungkan konstituen-konstituen kategori sintaksisnya misalnya, kalimat He shook his head terdiri dari frasa nominal (FN) yang berupa pronominal He dan frasa verbal (FV) yang berupa penggabungan verba (V) shook

dan frasa nominal (FN) yang merupakan penggabungan antara determiner (D) his dan nomina (N) head. Berikut adalah gambar diagram pohon sintaksisnya.

K

FN FV Pro V FN D N He shook his head

53

Teori diagram pohon di atas dapat membantu dalam pemenggalan teks alih bahasa dengan penentuan segmentasi sintaksis tertinggi dari teks alih bahasa film. Tentunya segmentasi pada setiap baris harus diatur bertepatan dengan simpul sintaksis tertinggi mungkin, misalnya The destruction of the city was inevitable. (44 karakter). Dalam segmentasi panjangnya baris tersebut dijelaskan dan digambarkan sistem sintaksis dalam bentuk pola dalam sebuah bahasa, yaitu kalimat yang terdiri atas frasa nominal (FN), dan frasa verbal (FV) yang ditunjukkan sebagai berikut. S FN FV

Kalimat "The destruction of the city was inevitable." (44 karakter) dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2. Diagram Pohon Sintaksis 2

Dengan melihat segmentasi pada masing-masing node di atas, penerjemah dapat melakukan pemenggalan sesuai dengan segmentasi sintaksis tertinggi, misalnya segmentasi pada node kelima (N5) akan membuat dua baris.

―The destruction of the city was inevitable‖

54

sedangkan segmentasi pada node kedua (N2) akan membuat dua baris.

―The destruction of the city

was inevitable‖

Dari kedua segmentasi tersebut, segmentasi yang kedua yang dirasakan lebih mudah dibaca. Hal ini terjadi karena semakin tinggi segmentasi sintaksis, semakin besar pengelompokan semantik dan lebih lengkap potongan informasi yang disajikan ke otak. Ketika menyegmenkan sebuah kalimat, otak dipaksa untuk menghentikan sementara proses linguistik sampai mata beralih ke bagian informasi linguistik berikutnya.

Segmentasi dan panjangnya baris, yaitu baris atas dan baris bawah dari dua baris teks alih bahasa harus memiliki panjang yang proporsional karena mata penonton lebih terbiasa membaca teks dalam bentuk persegi panjang daripada format segitiga yang begitu tajam. Hal ini terjadi karena format teks konvensional tulisan umumnya adalah persegi panjang (dalam kolom atau halaman). Segmentasi teks alih bahasa harus bersinergi antara sintaksis dan geometri. Namun, jika diharuskan mengorbankan satu demi yang lain maka geometri harus dipilih untuk dikorbankan.

2.3.5.3 Penyederhanaan aspek sintaksis

Struktur sintaksis yang lebih sederhana cenderung lebih pendek dan lebih mudah dipahami daripada struktur sintaksis yang kompleks. Keseimbangan yang baik dicapai antara aspek semantis (mempertahankan muatan semantik yang asli), aspek

55

pragmatis (mempertahankan fungsi asli), dan gaya bahasa (mempertahankan fitur- fitur gaya bahasa yang asli). Kategori struktur sintaksis yang kompleks bisa diganti dengan yang disederhanakan sebagai berikut:

1) Aktif dari konstruksi pasif, misalnya It is believed by many people. (30 karakter) menjadi Many people believe. (20 karakter).

2) Positif dari ekspresi negatif, misalnya We went to a place we hadn’t been before. (41 karakter) menjadi We went to a new place. (23 karakter).

3) Frasa preposisional temporal dari klausa turunan temporal, misalnya I’ll study

when I finish watching this movie. (46 karakter) menjadi I’ll study after this

movie. (28 karakter).

4) Modifikasi nomina dari klausa relatif, misalnya What I’d like is a cup of coffee. (33 karakter) menjadi I’d like a cup of coffee. (25 karakter).

5) Gapping untuk penyisipan kata kerja ganda, misalnya John would like to work in Germany and Bill would like to work in France. (73 karakter) menjadi John would like to work in Germany and Bill in France. (54 karakter).

6) Kalimat pertanyaan langsung dari permintaan pragmatis indikatif, misalnya I would like to know if you are coming. (39 karakter) menjadi Are you coming? (15 karakter).

7) Kalimat imperatif langsung untuk permintaan pragmatis indikatif, misalnya I would like you to give me my keys back. (41 karakter) menjadi Give me my keys back. (21 karakter).

56

8) Pengelompokan frase koheren dari sintaksis, misalnya That man should arrive with long hair did not surprise me. (60 karakter) menjadi It did not surprise me that a man with long hair should arrive. (63 karakter).

2.3.5.4 Penghapusan informasi

Untuk memutuskan bagian informasi yang dihilangkan atau untuk dimasukkan harus bergantung pada kontribusi relatif dari potongan-potongan informasi secara keseluruhan. Penerjemah film tidak harus berusaha untuk mentransfer segala sesuatu, bahkan ketika terkendala masalah waktu. Penerjemah akan berusaha untuk menjaga keseimbangan yang baik antara mempertahankan teks asli secara maksimum (penting untuk pemahaman bagian linguistik dari film target) dan memungkinkan cukup waktu bagi mata untuk memproses sisa nonlinguistik dan elemen visual (penting untuk memahami bagian estetika film target). Kategori linguistik yang bisa dihilangkan adalah sebagai berikut.

Ekspresi (misalnya, you know, well, as I say dan sebagainya). Ekspresi ini paling sering tidak memiliki aspek semantik dan kehadirannya sebagian besar fungsional. Ekspresi dalam pidato biasanya digunakan untuk mempertahankan kelanjutan dari pidato yang diinginkan.

Adjektiva kumulatif atau adverbia (misalnya great big, super extra, teeny weeny, dan sebagainya). Bagian pertama dari kombinasi adjektiva atau adverbia ganda memiliki peran yang tegas dapat dimasukkan dalam setara satu kata (misalnya,

57

Ekspresi responsif (misalnya, yes, no, ok, please, thanks, thank you, sorry). Ekspresi tersebut telah ditemukan, digunakan, dan dipahami oleh mayoritas masyarakat, ketika jelas diucapkan sehingga dapat dihilangkan dari teks alih bahasa. Perlu diketahui bahwa ketika dalam dialog ekspresi responsif tidak jelas diucapkan atau ketika ekspresi tersebut disajikan dalam bahasa gaul atau sehari-hari (misalnya,

yup, nup, oke, tha dan sebagainya) dan ekspresi tersebut tidak dikenali atau dipahami maka harus dituliskan dalam teks alih bahasa.

Aspek linguistik yang asli yang dapat dengan mudah dikenali dan dipahami oleh penonton tidak hanya harus dipertahankan jika muncul, tetapi juga harus diterjemahkan kata demi kata. Aspek-aspek linguistik asli yang paling sering muncul adalah nomina (misalnya, nama geografi seperti "Los Angeles," "Afrika" dan sebagainya) atau aspek linguistik asli yang secara langsung dipinjam dari bahasa target atau bahasa sumber atau kebetulan memiliki kesamaan setelah keduanya meminjamnya dari bahasa ketiga (misalnya, matematika yang berasalnya dari

mathématiques dan mathimatika yang digunakan oleh orang Inggris, Perancis, dan Yunani).

2.3.5.5 Kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa

Setiap ucapan lisan idealnya sesuai dengan kalimat teks alih bahasa karena penonton mengharapkan representasi yang benar dan yang sesuai dengan teks asli. Salah satu cara untuk memastikan hal ini adalah dengan memperhatikan jumlah ucapan-ucapan lisan yang harus sesuai dengan jumlah kalimat teks alih bahasa.

58

Dengan kata lain, penonton berharap dapat melihat segera akhir kalimat teks alih bahasa setelah mereka menyadari bahwa aktor atau aktris selesai dengan ucapan dan sebelum yang baru dimulai.

Kaidah yang harus diperhatikan adalah tidak lebih dari dua kalimat yang diperbolehkan pada teks alih bahasa yang sama. Mengikuti prinsip segmentasi pada sintaksis tertinggi, kalimat harus menempati satu baris masing-masing, tidak peduli sesuai dengan ucapan-ucapan yang dihasilkan oleh aktor atau aktris yang sama (monolog) atau dengan aktor atau aktris yang berbeda (dialog). Jika sesuai dengan monolog maka harus terpusat, seperti teks alih bahasa normal. Jika sesuai dengan dialog maka harus ke kiri dan didahului dengan strip (teks ganda).

2.3.5.6 Penggunaan akronim

Penggunaan akronim dalam teks alih bahasa film harus diperhatikan baik- baik, ada akronim yang sudah dikenal oleh para penonton secara umum dan ada akronim yang hanya diketahui oleh kelompok atau golongan tertentu saja. Dalam kaidah, sangat disarankan ketika akronim tersebut merupakan akronim yang sudah dikenal dan dipahami oleh para penonton secara umum, seperti NATO dan USA tetapi usahakan jangan menggunakan singkatan, seperti PM (Prime Minister) atau D" (Detektif Constable).

59

2.3.5.7 Penggunaan tanda penyingkat (apostrof)

Penggunaan tanda penyingkat untuk singkatan pada teks alih bahasa memiliki kaidah-kaidah yang hampir sama seperti penggunaan akronim di atas. Penonton paham dan tidak menemukan kesulitan ketika harus mengamati penggunaan tanda penyingkat pada teks alih bahasa yang merupakan bentuk penggunaan tanda penyingkat yang sudah umum, seperti auxiliaries (kata kerja bantu): I’d like dan You

can’t tetapi sebaiknya menghindari penggunaan singkatan, seperti Mid'bro

(Middlesborough).

2.3.5.8 Penggunaan angka

Penggunaan angka pada teks alih bahasa yang harus diterapkan adalah bentuk konvensi seperti untuk menunjukkan angka lebih dari dua belas, misalnya He is only 25, dan ekspresi numerik dapat digunakan, seperti 1000s times. Hal ini juga menjadi pertimbangan yang penting untuk diperhatikan pada penggunaan angka pada teks alih bahasa film.

2.3.5.9 Penggunaan simbol

Penggunaan simbol seharusnya sesuai dengan penggunaan simbol-simbol yang umum digunakan oleh masyarakat secara luas dan jangan sekali-kali menggunakan bentuk simbol-simbol yang kurang umum atau kurang dipahami ke dalam teks alih bahasa film. Penggunaan bentuk simbol yang umum digunakan, misalnya persentase (%) dan menghindari simbol kurang umum, seperti dan (&) serta

60

penggunaan bentuk simbol untuk menyatakan sedang berada di (@) atau masing- masing (@).

2.3.5.10 Penggunaan bahasa tabu

Pada teks alih bahasa film tentunya mengandung ungkapan-ungkapan yang bervariasi, misalnya dari ungkapan langsung dan tidak langsung, ungkapan yang sopan ataupun tidak sopan, dan ungkapan yang dianggap tabu oleh masyarakat. Sesungguhnya kata tabu tidak disensor pada teks alih bahasa film, kecuali pengulangan yang berkali-kali sehingga harus dikurangi untuk aspek kehematan sebuah teks alih bahasa sebuah film. Pengelompokan bahasa tabu Inggris menggunakan kamus Oxford Dictionary of Slang (Ayto;1998) dan menggunakan teori pengelompokkan bahasa tabu Frazer (1995) dan Montagu (1967). Penjelasan mengenai analisis bahasa tabu dalam penelitian digunakan kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (2010). Berikut adalah pengelompokkan bahasa tabu yang diadopsi dari Frazer (1995) dan Montagu (1967).

61

1. Nama orang tua yang ditabukan 2. Nama kerabat yang ditabukan Nama/ kata-kata 3. Nama orang yang meninggal yang

tertentu yang ditabukan

ditabukan 4. Nama orang dan binatang yang

disakralkan yang ditabukan 5. Nama Tuhan yang ditabukan 6. Kata-kata tertentu yang ditabukan Bahasa Tabu

1. Makian 2. Hujatan Sumpah serapah 3. Kutukan yang ditabukan 4. Sumpahan

5. (Ke)carutan 6. Lontaran/ Seruan Bagan 3. Teori Bahasa Tabu

2.3.5.11 Penggunaan bahasa slang

Bahasa slang adalah ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yg sifatnya musiman, digunakan oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern dengan tujuan agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti (KBBI;2007). Penggunaan bahasa slang dalam sebuah film menjadi hal yang menarik untuk dianalisis, apalagi bahasa slang dalam film James Bond banyak ditemukan. Penggunaan British Slang (slang Inggris) tersebut dianalisis makna dan juga penggunaannya sesuai dengan konteks dalam teks alih bahasa film James Bond. Pengelompokan bahasa slang Inggris menggunakan kamus Oxford Dictionary of Slang (Ayto;1998) dan didukung dengan penjelasan dari kamus Oxford Advanced

62

2.3.5.12 Penggunaan istilah (terminologi) poker

Penggunaan istilah (terminologi) permainan poker dibahas dalam penelitian film James Bond ini karena pada salah satu data penelitian film James Bond Casino Royale terdapat banyak penggunaan istilah (terminologi) tersebut. Istilah (terminologi) tersebut banyak muncul karena film James Bond Casino Royale

mengambil tempat di sebuah arena judi poker. Analisis dan pembahasan istilah

(terminologi) poker tersebut menggunakan kamus poker

(http:/dictionary.pokerzone.com).

Dokumen terkait