ALIH BAHASA FILM JAMES BOND 007:
KAJIAN LINGUISTIK TERJEMAHAN
INGGRIS-INDONESIA
AGUS DARMA YOGA PRATAMA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
ii
ALIH BAHASA FILM JAMES BOND 007:
KAJIAN LINGUISTIK TERJEMAHAN
INGGRIS-INDONESIA
AGUS DARMA YOGA PRATAMA NIM 1290171001
PROGRAM DOKTOR
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
iii
Disertasi untuk memperoleh Gelar Doktor
pada Program Doktor, Program Studi Linguistik
Program Pascasarjana Universitas Udayana
AGUS DARMA YOGA PRATAMA NIM 1290171001
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
iv Promotor,
Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A. NIP 195610241983031002
Kopromotor I, Kopromotor II,
Prof. Dr. Drs. I. B. Putra Yadnya, M.A. Dr. Made Sri Satyawati, SS., M.Hum.
NIP 195212251979031004 NIP 197103181994032001
Mengetahui,
Ketua Program Doktor (S3) Linguistik Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
v
Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
Nomor : 0145/ UN.14.4/ HK/ 2016
Ketua : Prof. Dr. Aron Meko Mbete
Anggota :
1. Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A. (Promotor)
2. Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A. (Kopromotor I)
3. Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum. (Kopromotor II)
4. Prof. Dr. Aron Meko Mbete
5. Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum.
6. Prof. Dr. I Nyoman Kardana, M.Hum.
7. Dr. Dra. Ida Ayu Made Puspani, M.Hum.
vi
Nama : Agus Darma Yoga Pratama
NIM : 1290171001
Jurusan/ Prodi : Linguistik
Fakultas/ Program : Program Doktor (S3) Pascasarjana Universitas Udayana
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Disertasi ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Maret 2016 Saya yang membuat pernyataan,
vii
dapat diselesaikan dengan tepat waktu di tengah berbagai kendala yang sempat
dihadapi. Disertasi ini berupa kajian linguistik terjemahan, yakni alih bahasa film
James Bond 007 yang berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Proses yang cukup panjang dan cukup melelahkan telah dilewati, berawal dari
pemilihan judul, penyusunan proposal, pengumpulan data, penelitian, proses
bimbingan berkali-kali, presentasi penelitian sampai pada tahap ujian, baik ujian
kualifikasi, ujian proposal, seminar hasil, ujian tertutup, dan ujian terbuka. Semuanya
bisa berjalan dengan baik berkat dukungan baik moril maupun materiil, serta
semangat dari keluarga, institusi serta beberapa pihak sehingga tulisan ini dapat
diselesaikan dengan baik walaupun masih ada beberapa kekurangan. Beberapa pihak
tersebut adalah sebagai berikut.
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD KEMD, selaku Rektor Universitas
Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Linguistik Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K), selaku
Ketua Program Pascasarjana Universitas Udayana, Asisten Direktur I Prof. Dr. Made
Budiarsa, M.A., Asisten Direktur II Prof. Made Sudiana Mahendra, PhD., atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa
viii
Kaprodi Magister Linguistik beserta Sekretaris, para Dosen dan staf di lingkungan
Program Studi Magister S2 Linguistik Universitas Warmadewa, yang sudah
memberikan dukungan, motivasi, dan juga kesempatan untuk menyelesaikan tulisan
ini. Dekan Fakultas Sastra Universitas Warmadewa yang sudah memberikan
motivasi, bimbingan, dan semangat dalam menyelesaikan tulisan ini.
Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A. sebagai Promotor beserta keluarga, yang dengan
tekun dan sabar mengarahkan serta memberikan bimbingan dalam penyusunan tulisan
ini. Prof. Dr. Drs. I. B. Putra Yadnya, M.A. sebagai Kopromotor I yang dengan penuh
pengertian dan kesabaran menyempurnakan tulisan ini. Dr. Made Sri Satyawati, SS.,
M.Hum sebagai Kopromotor II yang juga dengan sabar dan tekun disela-sela
kesibukannya untuk membimbing tulisan ini agar menjadi lebih baik lagi. Para
Penguji: Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum, Prof.
Dr. I Nyoman Kardana, M.Hum., dan Dr. Ida Ayu Made Puspani, M.Hum., Dr. A.A.
Putu Putra, M.Hum., yang telah mengkritisi dengan teliti dan sabar tulisan ini.
Almarhumah nenek penulis Ni Ngesil, yang sudah memberi dukungan penuh
selama studi dan proses penulisan. Almarhum Ayahanda penulis Dr. Drs. I Ketut
Yudha, M.Hum., yang selalu memberikan arahan, tuntunan, dukungan moral dan
finansial, ibunda penulis Ni Wayan Yanik, yang juga selalu dengan sabar
ix
Drs. Puspayoga (Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia) beserta Ibu
Bintang Puspayoga, yang telah dari awal memotivasi penulis, sejak awal studi hingga
menyelesaikan tulisan ini. Semua rekan-rekan mahasiswa Program Doktor Linguistik
Program Pascasarjana Universitas Udayana angkatan 2012, yang telah saling
memberi dukungan sampai menyelesaikan tulisan ini. Keluarga besar Duta Pariwisata
Kota Denpasar DPD. Teruna Teruni Denpasar, Paguyuban Duta Bahasa Provinsi
Bali, Keluarga Besar PT. Bali Ranadha Televisi (Bali TV), dan seluruh rekan-rekan
organisasi yang telah mendukung selama masa studi dan penelitian ini.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,
terutama di bidang linguistik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang
harus diperbaiki lagi. Oleh karena itu, kritik dan masukan sangat diharapkan untuk
menyempurnakan disertasi ini.
Denpasar, Maret 2016 Penulis
x
Penelitian ini menjelaskan penyampaian makna dari penggabungan empat komposisi semiotik, yaitu dialog, musik, teks alih bahasa, dan gambar yang mencakup makna secara verbal (tersurat) dan nonverbal (tersirat) dalam penerjemahan film. Analisis aspek legibilitas, aspek keterbacaan atau kehematan, pengeditan teks target, dan bahasa nonverbal menunjukkan kualitas dari penerjemahan film sekaligus dapat menjelaskan bagaimana penyampaian makna dari empat komposisi semiotik dalam sebuah film.
Dengan dukungan teori penerjemahan film (teori utama) dan teori lainnya, yaitu sintaksis serta semiotik melalui metode deskriptif kualitatif, penelitian ini merumuskan temuan (1) definisi teks alih bahasa adalah teks tertulis yang terletak di bawah layar, di atas, dan di kedua posisi tersebut sekaligus yang mengacu pada dialog para pemain dengan memerhatikan aspek linguistic seperti kesan visual dan kesan suara; (2) adanya jumlah karakter yang pendek (kurang dari 35) dan jumlah karakter yang panjang (lebih dari 40) dan durasi yang tidak berdasarkan jumlah karakter, tetapi bergantung pada konteks dari dialog aktor dan aktris tersebut; (3) kesesuaian teks alih bahasa dengan gambar dipengaruhi oleh kronologi atau urutan cerita pada film; (4) strategi penerjemahan peminjaman adalah startegi yang tepat digunakan untuk istilah atau terminologi yang tidak dapat diterjemahkan secara singkat pada bahasa sasaran, misalnya istilah ilmiah, teknologi, dan istilah poker; (5) penerjemahan bahasa tabu dilakukan pada fungsi penyampaian kekesalan atau kemarahan dengan penggunaan bahasa umpatan pada bahasa sasaran, sedangkan bahasa tabu untuk menekankan informasi tidak perlu diterjemahkan; (6) penyederhanaan aspek sintaksis dapat mendukung aspek kehematan dengan penghapusan (kata hubung, subjek, gapping, ekspresi atau seruan, dan repetisi) serta perubahan struktur (kalimat aktif ke pasif, kalimat negatif ke positif, perubahan kalimat kompleks, dan terjemahan sesuai modus kalimat); (7) kohesi dalam penerjemahan film dengan penggunaan referensi, subtitusi, elipsis, konjungsi, dan leksikal, sedangkan koherensi ditemukan adanya penggabungan makna audio-visual, yaitu teks alih bahasa dengan gambar untuk penyampaian makna secara implisit; dan (8) bahasa nonverbal yang berupa aspek gambar dari para aktor dan aktris dapat berfungsi untuk menambah makna dan juga untuk memperkuat makna pada teks alih bahasa; (9) Film James Bond adalah film iklan yang mempromosikan berbagai barang-barang mewah melalui ikon dengan menggunakan pencitraan seorang aktor yang ganteng, pintar, dan berkelas.
xi
This research explains about the transfer of meaning from the collaboration of four semiotic compositions: dialog, music, subtitle, and picture that compose the verbal and nonverbal meaning in a film. Legibility aspect, readability or simplicity aspect, target text editing, and nonverbal language show the quality of subtitling and also explain how the meaning transfer of the four semiotic composition in a film.
With the support of subtitling theory (main theory) and other theories such as syntax and semiotic through descriptive qualitative method, this research formulates the finding (1) new definition of subtitle is a text that is located at the bottom of the screen, on the top of the screen, and both positions that referring to the dialog of the actors and actress which put attention to linguistic aspects such as sound effects and visual effects; (2) the existence of short amount of characters (less than 35) and long amount of characters (more than 40) and the duration that is not based on the amount of characters but depends on the context of the actor‘s and the actress‘ dialogs; (3) the suitability of the subtitle text with the image is affected by the chronology or the list of the stories in a movie; (4) borrowing subtitling strategy is a strategy that is precisely used for terms that cant be simply translated to the targeted language, such as scientific terms, technology term, and poker terms; (5) subtitling taboo language is done on the function of anger and vexation delivery with the usage of swear words in the targeted language, while taboo language is to emphasize on information that does not need translating; (6) simplifying syntax aspect can support frugality aspect with the deletion (conjunctions, subject, gapping, expression, and repetition) and the changing of structure (active into passive sentences, negative to positive sentences, the changing of complex sentence, and translation corresponding to the modus of the sentence; (7) cohesion in movie translation with the usage of reference, substitution, ellipsis, conjunction, and lexical while coherence found the existence of the audio-visual meaning merger, which are: subtitle text with images to express meaning implicitly; (8) nonverbal language which are image aspects of the actors and actresses can function to add meaning and also to strengthen the meaning of subtitle text; (9) James Bond is a commercial movie that promotes several luxury items through icon by using the image of a handsome spy, classy and smart.
xii
I. Pendahuluan
Dalam penerjemahan film (subtitling), makna mencakup kajian yang luas dan
tidak hanya mengacu pada hal-hal yang tersurat, tetapi juga yang tersirat. Makna
yang tersurat dapat dikaji langsung dengan bahasa verbal, yaitu dialog yang
merupakan ujaran dari para aktor dan aktris film serta dalam bentuk teks alih bahasa
(subtitle) yang muncul pada bawah layar. Makna yang tersirat dapat dikaji melalui
bentuk bahasa nonverbal yang terdapat pada gambar dan juga musik.
Sehubungan dengan itu, Delabasita (1989) menyatakan bahwa dunia
audiovisual merupakan kombinasi dari musik (audio) dan gambar (visual),
menyangkut komunikasi verbal dan nonverbal yang membentuk empat aspek
semiotik, seperti (1) akustik-verbal yaitu: dialog, monolog, lagu-lagu, dan pengisi
suara; (2) akustik-nonverbal yaitu: musik, efek suara, dan bentuk suara lainnya; (3)
visual-nonverbal yaitu: lambang, foto atau gambar, dan gerak tubuh; (4) visual-verbal
yaitu: penyisipan kata, tulisan pada sebuah media promosi, surat-surat, dan pesan
pada layar komputer, topik utama surat kabar. Hal tersebut juga didukung oleh Baker
(1998;245) yang menyatakan bahwa film adalah komposisi semiotik dari empat
xiii
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa keempat aspek semiotik
tersebut memiliki peranan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam
penerjemahan sebuah film. Keempat aspek semiotik tersebut memiliki peranan dalam
penyampaian makna sehingga mempengaruhi kualitas sebuah film dan kualitas
sebuah film salah satunya dipengaruhi oleh kualitas terjemahan teks alih bahasa.
Ivarsson and Caroll (2008) menyatakan bahwa kualitas sebuah terjemahan film
bergantung pada dua aspek, yaitu aspek legibilitas dan aspek keterbacaan atau
kehematan. Aspek legibilitas mencakup kaidah-kaidah teknis teks alih bahasa yang
meliputi: posisi, jumlah baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna dan latar, durasi
untuk kemunculan tiap baris serta dua barisnya, jeda antara satu dengan yang lainnya,
serta kesesuaian teks dengan gambar. Aspek keterbacaan atau kehematan mencakup
penggunaan tanda baca serta strategi yang digunakan dalam menerjemahkan. Selain
dua aspek di atas yang harus dipahami dan diterapkan oleh penerjemah, menurut
Karamitroglou (1997) terdapat kaidah-kaidah yang harus diterapkan pada saat
pengeditan teks target alih bahasa untuk menyempurnakan aspek legibilitas dan aspek
keterbacaan atau kehematan tersebut. Pengeditan teks alih bahasa target tersebut
meliputi: pemenggalan teks alih bahasa, segmentasi panjang baris, penyederhanaan
aspek sintaksis, penghapusan informasi, kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa,
xiv
penerjemah memperhatikan aspek semiotik lainnya, yaitu bahasa nonverbal yang
memiliki makna tersirat dalam film. Bahasa nonverbal tersebut adalah bahasa tubuh
dari para aktor dan aktris pada gambar sebuah film, yang meliputi: ekspresi wajah,
gerakan tangan, dan juga gerakan tubuh. Analisis bahasa tubuh tersebut
menggunakan teori semiotik pada tubuh dari Winfried (2006), yang didukung juga
dengan bantuan kamus bahasa nonverbal (Givens;2002). Dalam melihat hubungan
antara bahasa nonverbal dan konteks makna film James Bond digunakan teori
semiotik dari Peirce (1878) tentang ikon, indeks, dan simbol. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa bahasa nonverbal menunjukkan korelasinya terhadap makna dari
teks alih bahasa film; mendukung makna, menambahkan makna, memperkuat makna,
atau justru bertentangan dengan makna. Musik dan efek suara dalam film digunakan
sebagai media tambahan untuk membuat penonton terpengaruh situasi dan kondisi
yang dibuat oleh seorang sutradara sebuah film, penonton merasakan amarah, sedih,
takut atau cemas.
Film James Bond dipilih menjadi data penelitian karena dalam film James
Bond terdapat variasi tampilan teks alih bahasa yang didukung dengan aspek
semiotik yang menarik untuk dianalisis. Film James Bond 007 ini merupakan film
yang memiliki seri terpanjang dalam sejarah, yaitu dari tahun 1962 dan memiliki
xv
(1971), Roger Moore dalam film Live and Let Die (1973), Roger Moore dalam film A
View to a Kill (1985), Timothy Dalton dalam film The Living Daylights (1987),
Timothy Dalton dalam film Licence to Kill (1989), Pierce Brosnan dalam film
Golden Eye (1995), Pierce Brosnan dalam film Die Another Day (2002), Daniel Craig
dalam film Casino Royale (2006), Quantum of Solace (2008), dan Skyfall (2012).
Dari sekian film James Bond tersebut, hanya diambil tiga film sebagai data penelitian
yaitu tiga film James Bond yang dibintangi oleh Daniel Craig; Casino Royale (2006),
Quantum of Solace (2008), dan Skyfall (2012). Film James Bond menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa sumbernya dan menggunakan beberapa pilihan bahasa
lainnya sebagai terjemahannya, seperti bahasa Indonesia, bahasa Potugis, bahasa
Spanyol, bahasa Korea, bahasa Mandarin, bahasa Thailand, bahasa Malaysia, bahasa
Kanton, dan bahasa Vietnam. Dari sekian pilihan terjemahan teks alih bahasa
tersebut, yang dijadikan data penelitian adalah teks alih bahasa Inggris sebagai bahasa
sumber dan teks alih bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada empat masalah pokok yang dibahas
dan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Keempat masalah tersebut adalah:
1) Bagaimanakah aspek legibilitas teks alih bahasa Inggris-Indonesia film James
xvi James Bond 007?
4) Bagaimanakah penyampaian makna bahasa nonverbal dalam film James Bond
007?
Tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengembangkan
penelitian-penelitian penerjemahan film sebelumnya karena penelitian-penelitian ini menggunakan teori
penerjemahan film yang didukung dengan teori linguistik lainnya, seperti sintaksis
dan semiotik. Kedua, untuk menemukan standar yang tepat dalam menerjemahkan
film, baik dari aspek legibilitas maupun dari aspek keterbacaan atau kehematan
sebuah film. Ketiga, untuk mengetahui pengeditan teks alih bahasa film, hal ini
penting dilakukan sebagai proses evaluasi terjemahan teks alih bahasa film.
Sementara itu, manfaat penelitian ini adalah: pertama, dapat digunakan sebagai
referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama di bidang penerjemahan film yang
menggunakan kombinasi teori, linguistik mikro (sintaksis dan semiotik) dan makro
(terjemahan). Kedua, dapat memperkaya teori-teori penerjemahan film sebelumnya
terfokus pada ilmu terjemahan. Ketiga, dapat menyediakan kebutuhan data bagi
peneliti lainnya yang ingin melanjutkan analisis terjemahan film laga. Data penelitian
xvii
II. Kajian Pustaka, Konsep, Kerangka Teori, dan Model Penelitian
Paramarta (2010) dalam penelitiannya yang berjudul ―Penerjemahan Istilah
Budaya Spesifik dalam Subtitling Film Memoirs of a Geisha (MOG)” membahas penggunaan istilah-istilah budaya Jepang dalam terjemahan film dari bahasa Inggris
ke bahasa Indonesia. Penelitiannya tergolong penelitian deskriptif kualitatif yang
mengkaji beberapa aspek, yaitu istilah-istilah budaya spesifik dalam film MOG,
strategi penerjemahan, dan juga tingkat akurasinya. Ditemukan lima belas istilah
budaya spesifik dalam film MOG, yaitu geisha, okea, kimono, danna, maiko, sake,
sumo, hataki-comi, ekubo, sakura tree, tatsumura silk, misuage, hanamachi, onesan,
dan okasan. Strategi penerjemahan yang digunakan adalah: 1) menerjemahkan
dengan menggunakan kata pinjaman, 2) kata pinjaman dengan penjelasan, 3)
substitusi budaya, dan 4) ilustrasi. Akurasi terjemahan lima belas istilah budaya
tersebut secara umum adalah tinggi, hal itu ditunjukkan dengan keberhasilan
penyampaian makna bahasa sumber ke dalam bahasa target dengan memanfaatkan
film sebagai komposisi semiotik, yaitu perpaduan antara dialog (Verbal Auditory
Channel (VAC)), musik (Nonverbal Auditory Channel (NAC)), subtitling (Verbal
xviii
Terjemahan‖ mengidentifikasi teknik, metode, ideology, dan kualitas terjemahan film
Beckham Unwrapped. Jenis penelitian ini juga tergolong penelitian kualitatif
deskriptif dengan menggunakan sumber data yang berupa dokumen (teks alih bahasa
film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya) dan juga informan (responden).
Sumber data yang berupa dokumen adalah satuan lingual, kata, frasa, klausa, dan
kalimat dalam bentuk narasi yang mengandung teknik penerjemahan dalam teks alih
bahasa film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan metode etnografi yang diusulkan oleh Spradley. Hasil
analisis 178 data, ditemukan 12 macam teknik penerjemahan dengan frekuensi
penggunaan total sebanyak 621 kali. Teknik-teknik tersebut antara lain: (1)
transposisi sebanyak 136 kali (21,90%), (2) reduksi sebanyak 104 kali (17,04%), (3)
peminjaman alamiah sebanyak 72 kali (11,59%), (4) amplifikasi sebanyak 71 kali
(11,43%), (5) peminjaman murni sebanyak 59 kali (9,50%), (6) kalke sebanyak 56
kali (9,02%), (7) padanan lazim sebanyak 46 kali (7,41%), (8) penerjemahan harfiah
sebanyak 37 kali (5,96%), (9) modulasi sebanyak 14 kali (2,25%), (10) generalisasi
sebanyak 13 kali (2,09%), (11) partikularisasi sebanyak 7 kali (1,13%), dan (12)
kreasi diskursif sebanyak 6 kali (0,97%). Metode dan ideologi yang diterapkan adalah
metode penerjemahan komunikatif dengan ideologi domestikasi. Tingkat keakuratan
dari 178 data, terdapat 106 data atau 59,55% yang diterjemahkan secara akurat, 70
xix
subtitle film Beckham Unwrapped tergolong tinggi dan dari 178 data, 175 data atau
97,19% memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan 5 data atau 2,81% memiliki
tingkat keterbacaan yang sedang. Berdasarkan ketiga aspek penentu kualitas
terjemahan didapatkan hasil bahwa tingkat keakuratan, keberterimaan, dan
keterbacaan teks alih bahasa film Beckham Unwrapped tinggi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kualitas terjemahan teks alih bahasa film Beckham Unwrapped
adalah akurat, berterima, dan mudah dipahami. Secara keseluruhan terjemahan teks
alih bahasa film Beckham Unwrapped memiliki kualitas yang baik.
Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa masih banyak peneliti yang
terfokus pada teori terjemahan umum untuk menganalisis sebuah kasus penerjemahan
film. Pembahasannya masih mengenai strategi penerjemahan dan persentase
kemunculannya, tanpa adanya analisis aspek semiotik lainnya, seperti musik dan
gambar. Sesungguhnya, teori terjemahan film sudah berkembang pesat dan sangat
bermanfaat jika diterapkan dalam praktiknya. Penelitian penerjemahan film James
Bond adalah penelitian yang membahas lebih mendalam terjemahan dengan teori
makrolinguistik (teori penerjemahan) dan mikrolinguistik (teori sintaksis dan
semiotik). Dari metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
sebelumnya, masih terlihat penggunaan teknik simak dan catat yang sudah
xx
menggunakan software ini dalam metode penelitiannya (cf.Agus;2015).
Ada beberapa pemahaman yang dikemukakan terkait dengan konsep-konsep
yang digunakan dalam penelitian ini. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut.
1) Alih bahasa (Subtitling)
Diaz Cintas (2009) mendefinisikan alih bahasa (subtitling) sebagai sebuah
penerjemahan film yang berupa teks tertulis yang terletak di bawah layar televisi
yang mengacu pada pergantian dialog dari para pemain dengan memperhatikan aspek
linguistik, seperti kesan visual dan kesan suara. Definisi alih bahasa tersebut sangat
sesuai dengan penelitian ―Alih Bahasa Film James Bond 007: Kajian Linguistik
Terjemahan Inggris-Indonesia‖ karena mencakup analisis visual (gambar) dan juga
suara (dialog) yang mengacu pada teks alih bahasa.
2) Teks alih bahasa (Subtitle)
Sesuai dengan penjelasan di atas yang terangkum dalam definisi alih bahasa
(subtitling) dari Diaz Cintas (2009), yaitu teks tertulis yang terletak di bawah layar
televisi yang mengacu pada pergantian dialog dari para pemain dengan
memperhatikan aspek linguitik, seperti kesan visual dan kesan suara, maka dapat
disimpulkan bahwa teks alih bahasa (subtitle) dalam penelitian ini adalah teks tertulis
yang terletak di bawah layar televisi. Teks tersebut menggunakan bahasa Inggris
xxi 3) Kajian linguistik
Kajian linguistik dalam terjemahan adalah kajian yang menganalisis
penerjemahan makna dari teori mikrolinguistik (sintaksis dan semiotik) dan
makrolinguistik (terjemahan). Empat teori linguistik tersebut memiliki
masing-masing fokus penelitian, yaitu alih bahasa (penerjemahan film), struktur kalimat dan
perubahannya (sintaksis), dan bahasa tubuh (semiotik). Terjemahan adalah kajian
makrolinguistik yang terfokus pada penerjemahan film (subtitling), yaitu terjemahan
teks alih bahasa film James Bond dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Beberapa
aspek yang ditekankan adalah aspek legibilitas, aspek keterbacaan atau kehematan,
serta pengeditan teks alih bahasa target. Sintaksis adalah cabang linguistik yang
menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat (Verhaar;2010). Kajian sintaksis
dalam penelitian ini adalah kajian mikrolinguistik yang membedah data penelitian
teks alih bahasa berupa perubahan struktur kalimat setelah diterjemahkan,
penyederhanaan aspek sintaksis, dan pemenggalan teks alih bahasa. Kajian semiotik
adalah kajian mikrolinguistik yang memiliki keterkaitan dengan tubuh manusia yang
mengandung sebuah makna yang dapat dianalisis. Lebih lanjut, Winfried (2006)
menjelaskan bahwa gerak tubuh yang berupa kontak mata, ekspresi wajah, gerakan
tangan, dan lainnya memiliki makna tertentu yang dapat dianalisis dengan semiotik.
xxii
Teori penerjemahan film yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori alih
bahasa film dari Ivarsson dan Carol (2008) yang membagi dua aspek penting dalam
penerjemahan film, yaitu aspek legibilitas dan aspek keterbacaan atau kehematan.
Aspek legibilitas berupa kaidah-kaidah teks alih bahasa yang harus digunakan dan
dipahami yang berupa: posisi, jumlah baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna dan
latar, durasi maksimum per kata, durasi tiap baris dan dua barisnya, durasi
kemunculan, durasi menghilangnya, serta kesesuaian teks alih bahasa dengan gambar.
Aspek ini lebih terfokus pada aspek teknis dalam penerjemahan film, yang dikaji
dengan menggunakan teori Karamitroglou (1997) yang merinci secara lengkap
kaidah-kaidah tersebut. Aspek keterbacaan atau kehematan meliputi: strategi
penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan makna dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran dengan teori Tomaszkiewicz (1993), serta pemakaian tanda baca yang
digunakan dalam film dengan teori Karamitroglou (1997). Selain itu, pengeditan teks
target dari film tersebut juga dianalisis yang mencakup: pemenggalan teks alih
bahasa, segmentasi panjang baris, penyederhanaan aspek sintaksis, penghapusan
informasi, kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa, penggunaan akronim,
penggunaan apostrof atau tanda penyingkat, penggunaan angka, penggunaan simbol,
penggunaan bahasa tabu, penggunaan bahasa slang, dan penggunaan istilah atau
xxiii
xxiv
Film James Bond 007
Penerjemahan Film
Metode Kualitatif: Pendekatan Deskriptif
Alih Bahasa Film James Bond 007 Kajian Linguistik Terjemahan Inggris-Indonesia
Film James Bond 007
Pengumpulan Data
Wawancara & Kuesioner 1.Teks Alih Bahasa:
AVS.Video-Re-Marker 23
2.Visual: Program Capture 2.Visual: Program Capture
Identifikasi Data Klasifikasi Data Verifikasi Data
Teori Terjemahan Film: 1.Legibilitas:
Kaidah Teks Alih Bahasa 2.Keterbacaan atau Kehematan
Tanda Baca dan Strategi Penerjemahan 3.Pengeditan Teks Target
4. Analisis Bahasa Nonverbal & Semiotik
1.Teori Sintaksis:Jenis-Jenis Kalimat, Pemenggalan dan Perubahan Kalimat 2.Teori Semiotik: Bahasa Tubuh Ikon, Indeks, Simbol 3. Kamus Bahasa Nonverbal
Kamus Oxford (1998, 2010) Pokerzone.com
Analisis Data
xxv
Dalam penelitian deskriptif-kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri sehingga peneliti sebagai instrumen harus benar-benar menguasai
wawasan bidang ilmu yang diteliti dan memang sudah siap untuk memasuki objek
penelitian tersebut. Penelitian difokuskan pada data deskriptif yang berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kata-kata tertulis
atau lisan tersebut berupa teks alih bahasa film James Bond yang menggunakan
bahasa Inggris (sumber) dan bahasa Indonesia (target).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi,
dokumentasi, dan survei. Metode observasi merupakan metode yang paling penting
dalam penelitian deskriptif-kualitatif. Observasi adalah pengamatan film secara
detail, yaitu menonton berulang-ulang, dengan harapan untuk dapat mengerti alur
cerita ketiga film tersebut, dan untuk melihat keempat aspek semiotik film James
Bond, seperti dialog, teks alih bahasa, musik, dan juga gambar. Teknik yang
digunakan adalah observasi partisipatif, yaitu pengamatan melalui hasil kerja
pancaindra. Metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dari tiga buah film James
Bond. Setelah mengamati secara detail semua aspek pendukung film tersebut, maka
peneliti selanjutnya mengumpulkan data dengan mengumpulkan foto beberapa
adegan yang dianggap menjadi bagian penting dari penelitian. Secara teknis DVD
AVS.Video-Re-xxvi
bahasa sumber (bahasa Inggris) dan bahasa sasaran (bahasa Indonesia) serta durasi
waktunya dapat diperoleh. Metode survei dilakukan dengan tujuan untuk mencari
data dan informasi yang diperlukan, baik berupa pendapat maupun perilaku, atau
yang lain. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menyebarkan
kuesioner dan juga melakukan wawancara. Teknik kuesioner dilakukan dengan
menyebarkan beberapa pertanyaan tertulis kepada para penonton film James Bond
untuk mendapatkan tanggapan, saran, dan komentar khususnya mengenai teks alih
bahasa film tersebut dan aspek-aspek lain pendukungnya. Teknik wawancara juga
dipilih untuk melengkapi keperluan data sebagai pendukung dari analisis data
penelitian. Responden atau informan yang dipilih adalah orang yang pernah
menonton ketiga film James Bond dan memiliki kemampuan, baik secara lisan
maupun tertulis pada kedua bahasa tersebut, fasih bahasa Inggris dan juga bahasa
Indonesia.
Tahapan teknik analisis data penelitian dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
tahapan pengelompokan, tahapan deskripsi, dan tahapan analisis data penelitian.
Tahapan pengelompokan, yaitu semua teks alih bahasa dari tiga film (Casino Royale
2006, Quantum of Solace 2008 dan Sky Fall 2012) tersebut ditampilkan dalam bentuk
xxvii
sebuah penelitian. Tahapan ini adalah tahapan yang menganalisis data penelitian
dengan menggunakan teori-teori pendukung yang digunakan untuk memecahkan
sebuah masalah atau mencari solusi.
IV. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini meliputi empat kajian, yaitu analisis aspek
legibilitas, analisis aspek keterbacaan atau kehematan, analisis pengeditan teks target,
dan analisis bahasa nonverbal.
Pada aspek legibilitasnya dalam film James Bond 007 ditemukan tiga posisi
teks alih bahasa, yaitu posisi di bawah, posisi di atas, dan di kedua posisi tersebut
sekaligus. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penggunaan bahasa asing
selain bahasa sumber dan sumber suara atau pesan tersebut, misalnya televisi dan
laptop. Jumlah baris teks alih bahasa sudah sesuai dengan kaidah, yaitu satu baris dan
dua baris, namun jumlah karakternya bervariasi dari yang pendek (kurang dari 35
karakter) sampai yang panjang (lebih dari 40 karakter). Hal ini merupakan sebuah
kondisi yang harus dipahami oleh para penerjemah agar teks alih bahasa yang terlalu
panjang tidak menutupi aspek gambar dalam film tersebut dan mengganggu
pandangan penonton. Tipe huruf yang digunakan sudah sederhana dan jelas untuk
xxviii
ditemukan adanya konteks dialog yang mempengaruhi durasi atau waktu tersebut.
Kesesuaian gambar dengan teks alih bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
sinkronisasi teks alih bahasa dengan gambar yang tetap dan sinkronisasi teks alih
bahasa dengan gambar yang berubah untuk memberi gambaran tentang kronologi
kejadian berikutnya. Semua kaidah teknis tersebut penting untuk dipahami dan juga
diterapkan untuk mendapatkan kualitas teks alih bahasa film yang baik.
Aspek keterbacaan atau kehematan meliputi: strategi penerjemahan serta
penggunaan tanda baca. Dalam penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa strategi
penerjemahan yang digunakan dalam film James Bond adalah strategi peminjaman,
literal atau harfiah, dan modulasi. Beberapa teks alih bahasa masih ada yang
menggunakan strategi penerjemahan literal atau harfiah yang menyebabkan teks alih
bahasa target menjadi kurang berterima. Hal ini penting untuk diperhatikan karena
banyak makna yang tidak tersampaikan dengan baik kepada penonton. Selain itu,
penggunaan strategi penerjemahan peminjaman adalah startegi yang tepat digunakan
untuk menerjemahkan istilah atau terminologi yang tidak bisa diterjemahkan dengan
padanan yang pendek, misalnya pada istilah atau terminologi ilmiah dan permainan
poker. Penggunaan tanda baca pada teks alih bahasa sudah sesuai dengan kaidah yang
ditentukan, namun ada beberapa yang tidak menaati kaidah-kaidah, misalnya untuk
xxix
Dalam pengeditan teks alih bahasa pada film James Bond ditemukan empat
jenis pemenggalan teks alih bahasa, yaitu pemenggalan frasa nominal, pemenggalan
frasa verbal, pemenggalan frasa preposisional, dan pemenggalan kalimat.
Pemenggalan tersebut berbeda antara bahasa sumber (Inggris) dan bahasa target
(Indonesia). Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur pada kedua bahasa tersebut.
Pemenggalan teks alih bahasa tersebut terkait dengan segmentasi panjangnya baris
teks alih bahasa film yang dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu segmentasi baris
sintaksis tertinggi, segmentasi baris sintaksis terendah, dan pemenggalan segmentasi
baris pada sintaksis yang sama. Untuk kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa,
penggunaan akronim, apostrof, angka, dan simbol sudah disesuaikan dengan
kaidahnya masing-masing. Penyederhanaan aspek sintaksis untuk menunjang aspek
kehematan dapat dilakukan dengan: penghapusan (kata hubung, subjek dan predikat
atau gapping, ekspresi atau seruan, dan repetisi) dan perubahan struktur (kalimat aktif
ke pasif, kalimat negatif menjadi positif, perubahan kalimat kompleks, dan
terjemahan modus kalimat). Penggunaan bahasa tabu dan penggunaan bahasa slang
ditemukan dua jenis, yaitu untuk menekankan informasi dan untuk mengekspresikan
kemarahan. Bahasa tabu dan bahasa slang yang berfungsi untuk mengekspresikan
kemarahan diterjemahkan dalam data penelitian, sedangkan yang menekankan
xxx
penggabungan makna secara implisit antara aspek gambar dan aspek teks alih bahasa.
Analisis bahasa nonverbal ditemukan bahwa terdapat empat jenis aspek
semiotik dalam penyampaian makna pada film James Bond, yaitu: (1) akustik-verbal
yang berupa dialog, (2) akustik-nonverbal yang berupa musik dan efek suara, (3)
nonverbal yang berupa foto atau gambar serta gerak tubuh, dan (4)
visual-verbal yang berupa penyisipan kata, tulisan pada sebuah layar komputer dan televisi.
Selain itu, analisis juga dilakukan pada ikon, indeks, dan simbol dari James Bond.
Dalam analisis ikon ditemukan bahwa film James Bond adalah film iklan yang
menggunaan pencitraan seorang agen mata-mata yang tampan, pintar, dan berkelas
dalam mempromosikan beberapa barang-barang mahal, seperti: jam tangan, mobil,
minuman dan lainnya.
V. Temuan Penelitian
Temuan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu
pembaharuan dalam metode penelitian dan temuan dari hasil analisis data film James
Bond. Pembaharuan dalam metode penelitian yang dimaksud adalah mulai
digunakannya software AVS.Video-Re-Marker23. Pengumpulan data penelitian teks
alih bahasa dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan praktis dibandingkan dengan
xxxi
kehematan, temuan pada pengeditan teks target, dan temuan dalam bahasa nonverbal.
Pada aspek legibilitas ditemukan hal sebagai berikut. Pertama, posisi teks alih
bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bahasa yang digunakan saat berdialog,
pembicaraan dengan topik yang berbeda, dan sumber suara. Tiga faktor tersebut
selain memengaruhi posisi teks alih bahasa, juga mempengaruhi warna teks alih
bahasa tersebut. Berdasarkan variasi kemunculan posisi teks alih bahasa tersebut,
maka definisi teks alih bahasa (subtitle) perlu direkonstruksi dari definisi awal, yaitu
teks tertulis yang terletak di bawah layar televisi yang mengacu pada pergantian
dialog dari para pemain dengan memerhatikan aspek linguistik seperti kesan visual
dan kesan suara (Diaz Cintas:2009) menjadi definisi baru, yaitu teks tertulis yang
terletak di bawah layar, di atas layar, serta di kedua posisi tersebut secara sekaligus
yang mengacu pada dialog dari para pemain dengan memerhatikan aspek linguistik
seperti kesan visual dan kesan suara.
Kedua, jumlah karakter teks alih bahasa tidak sesuai dengan kaidah yang
berlaku, yaitu 35-38 atau 35-40 karena ditemukan jumlah karakter yang kurang dan
juga jumlah karakter yang melebihi angka tersebut. Jumlah karakter tersebut tidak
memengaruhi durasi atau waktu karena durasi atau waktu tersebut ditentukan oleh
xxxii
Pertama, tanda elipsis mengakhiri dan mengawali (…), yang muncul pada teks alih
bahasa tidak selalu pada teks yang panjang, sehingga harus dipisahkan menjadi
beberapa baris teks alih bahasa karena dalam data penelitian terdapat teks alih bahasa
yang pendek menggunakan elipsis tersebut. Tanda elipsis pada teks alih bahasa
pendek digunakan pada jeda karena dialog terpotong oleh mitra bicaranya dan pada
jeda karena aktor atau aktris masih ragu-ragu, malu-malu dan alasan lainnya untuk
melanjutkan dialognya. Kedua, strategi penerjemahan peminjaman adalah startegi
yang tepat untuk digunakan pada istilah atau terminologi yang tidak mungkin
diterjemahkan dengan padanan kata yang pendek, misalnya istilah atau terminologi
ilmiah dan permainan poker.
Pada pengeditan teks alih bahasa ditemukan hal sebagai berikut. Pertama,
segmentasi sintaksis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segmentasi sintaksis tertinggi,
segmentasi sintaksis terendah, dan segmentasi sintaksis yang sama. Kedua,
penyederhanaan aspek sintaksis dapat mendukung aspek kehematan dalam
penerjemahan film yang berupa: penghapusan (konjungsi, subjek dan predikat atau
gapping, ekspresi atau seruan, dan repetisi) dan perubahan struktur (kalimat aktif ke
pasif, kalimat negatif ke positif, kalimat kompleks ke kalimat kompleks yang lebih
xxxiii
fungsi gambar dalam penerjemahan film, yaitu untuk menambah makna dan untuk
memperkuat makna. Makna yang belum dapat tersampaikan melalui teks alih bahasa
dapat disampaikan melalui aspek gambar. Kedua, kohesi dalam penerjemahan film
dengan penggunaan: referensi, subtitusi, elipsis, konjungsi, dan leksikal, sedangkan
koherensi dalam bentuk perpaduan makna secara implisit antara aspek gambar dan
aspek teks alih bahasa.
Pada aspek bahasan ikon film James Bond ditemukan bahwa film ini
merupakan film iklan dari beberapa produk mobil, jam tangan, dan barang-barang
mewah lainnya dengan memanfaatkan tokoh James Bond.
VI. Simpulan dan Saran
Simpulan penelitian tentang alih bahasa film James Bond 007 dalam kajian
linguistik terjemahan Inggris-Indonesia menyangkut empat hal, yaitu simpulan aspek
legibilitas, simpulan aspek keterbacaan atau kehematan, simpulan pengeditan teks
target, dan simpulan analisis bahasa nonverbal film. Aspek legibilitas film James
Bond sudah disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti posisi, jumlah
baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna dan latar, durasi maksimum per kata, durasi
tiap baris dan dua barisnya, durasi kemunculan, durasi menghilangnya, serta
xxxiv
penerjemahan literal atau harfiah membuat beberapa teks alih bahasa kurang
berterima pada bahasa sasaran dan hendaknya strategi tersebut tidak digunakan dalam
penerjemahan film. Pengeditan teks alih bahasa yang terdiri atas: pemenggalan teks
alih bahasa, segmentasi panjang baris, penyederhanaan aspek sintaksis, penghapusan
informasi, kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa, penggunaan akronim,
penggunaan apostrof atau tanda penyingkat, penggunaan angka, penggunaan simbol,
penggunaan bahasa tabu, dan penggunaan bahasa slang sudah diterapkan dengan
baik. Untuk penggunaan bahasa nonverbal dari aktor dan aktris film James Bond
sangatlah bervariasi. Bahasa nonverbal tersebut tentunya dapat membantu dalam
penyampaian makna sesuai dengan konteks dan situasi alur cerita.
Saran untuk penerjemahan film (subtitling) James Bond secara keseluruhan
adalah agar penerjemah mampu memahami dan juga menerapkan kaidah teks alih
bahasa film yang selalu menekankan aspek kehematan. Penerjemah juga harus
memperhatikan perpaduan komposisi empat aspek semiotik (dialog, teks alih bahasa,
gambar, musik) dalam penyampaian makna sehingga menghasilkan teks alih bahasa
yang berkualitas dan berterima pada bahasa sasaran. Teks alih bahasa yang
xxxv
SAMPUL DALAM ... ii
PRASYARAT GELAR ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... v
PERNYATAAN KEASLIAN ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
RINGKASAN ... xii
DAFTAR ISI ... xxxv
DAFTAR TABEL………... xlii
DAFTAR BAGAN………. l
DAFTAR GAMBAR………. li
DAFTAR SINGKATAN……… lvii
DAFTAR LAMPIRAN……….. lviii
xxxvi
xxxvii
2.3.5.8 Penggunaan angka ... 59 2.3.5.9 Penggunaan simbol ... 59 2.3.5.10 Pengunaan bahasa tabu ... 60 2.3.5.11 Penggunaan bahasa slang ... 61 2.3.5.12 Penggunaan istilah atau terminologi poker ... 62 2.3.6 Kalimat dan Terjemahannya ... 62 2.3.6.1 Kata dan terjemahannya ... 62 2.3.6.2 Kalimat dan terjemahannya... 63 2.3.6.3 Jenis-jenis kalimat dan modusnya ... 64 2.3.6.4 Kohesi dan koherensi dalam penerjemahan film ... 64 2.3.7 Semiotika dalam Penerjemahan Film ... 65 2.4 Model Penelitian ... 68
BAB III METODE PENELITIAN ... 72 3.1 Rancangan Penelitian ... 72 3.2 Jenis Penelitian ... 74 3.3 Instrumen Penelitian... 75 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 75 3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 84 3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ... 88 3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ... 89
BAB IV ASPEK LEGIBILITAS……….……… 91 4.1 Posisi Teks Alih Bahasa ... 91
4.1.1 Posisi Teks Alih Bahasa di Bawah Layar………92
xxxviii
4.5 Warna dan Latar Teks Alih Bahasa ... 115 4.6 Durasi Teks Alih Bahasa ... 120 4.6.1 Durasi Maksimum Per Kata ... 120 4.6.2 Durasi Tiap Baris Serta Dua Barisnya ... 145 4.6.3 Waktu Kemunculan Teks Alih Bahasa ... 147 4.6.4 Waktu Menghilangnya Teks Alih Bahasa... 148 4.7 Kesesuaian Teks Alih Bahasa dengan Gambar ... 149 4.8 Temuan Penelitian ... 160
xxxix
BAB VI PENGEDITAN TEKS ALIH BAHASA ... 262 6.1 Pengeditan Teks Target ... 262 6.1.1 Kajian Linguistik ... 262 6.1.1.1 Pemenggalan teks alih bahasa ... 263 6.1.1.2 Segmentasi panjang baris ... 295 6.1.1.3 Penyederhanaan aspek sintaksis ... 304 6.1.1.4 Penghapusan informasi ... 309
6.1.2 Kajian Kaidah-kaidah………. 322
6.1.2.1 Kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa ... 322 6.1.2.2 Penggunaan akronim ... 323 6.1.2.3 Penggunaan apostrof atau tanda penyingkat ... 332 6.1.2.4 Penggunaan angka ... 338 6.1.2.5 Penggunaan simbol ... 346 6.2 Kajian Penggunaan Bahasa ... 348 6.2.1 Kajian Penggunaan Bahasa Tabu ... 348
6.2.2 Kajian Penggunaan Bahasa Slang……...……… 357
6.2.2.2 Bahasa Slang yang Informal……….359 6.2.2.3 Bahasa Informal………364
6.2.3 Kajian Penggunaan Istilah (Terminologi) Poker….……...……… 365
6.3 Temuan Penelitian……….. 381
BAB VII KALIMAT DAN TERJEMAHANNYA ... 383 7.1 Analisis Kata dan Terjemahannya ... 383
7.1.1 Kata Nomina……….383
7.1.2 Verba………386
xl
7.1.4 Abjectiva………..402
7.1.5 Adverbia………...405 7.1.6 Preposisi………....407 7.1.7 Konjungsi……….410 7.1.8 Interjeksi………..412
7.2 Analisis Kalimat dan Terjemahannya ... 413 7.3 Analisis Majas dalam Terjemahan ... 429 7.4 Analisis Kohesi dan Koherensi ... 432 7.5 Temuan Penelitian ... 445
xli
9.3 Kajian Simbol ... 493 9.4 Temuan Penelitian ... 495
BAB X Simpulan dan Saran ... 496 10.1 Simpulan ... 496 10.2 Saran ... 501
DAFTAR PUSTAKA.………..……. .503
xlii
Tabel 1. Teks Alih Bahasa Casino Royale……… 76
Tabel 2. Teks Alih Bahasa Quantum of Solace………. 77
Tabel 3. Teks Alih Bahasa Skyfall……… 77
Tabel 4. Jumlah Karakter 1-10 Casino Royale……….. 121
Tabel 5. Jumlah Karakter 1-10 Quantum of Solace……….. 122
Tabel 6. Jumlah Karakter 1-10 Skyfall……….. 126
Tabel 7. Durasi Teks Alih Bahasa Kurang dari 1 Detik ……….. 128 Tabel 8. Rata-Rata Durasi Teks Alih Bahasa Casino Royale………...… 129 Tabel 9. Rata-Rata Durasi Teks Alih Bahasa Quantum of Solace……… 130 Tabel 10. Rata-Rata Durasi Teks Alih Bahasa Skyfall………. 131 Tabel 11. Durasi Teks Alih Bahasa Lebih dari 2 Detik……… 132 Tabel 12. Durasi Teks Alih Bahasa dengan 2 Dialog……….. 135
Tabel 13. Jumlah Karakter 11-20 Casino Royale……….. 136
Tabel 14. Jumlah Karakter 11-20 Quantum of Solace……….. 137
Tabel 15. Jumlah Karakter 11-20 Skyfall……….. 138
Tabel 16. Jumlah Karakter 21-30 Casino Royale……….. 140
Tabel 17. Jumlah Karakter 21-30 Quantum of Solace……….. 140
Tabel 18. Jumlah Karakter 21-30 Skyfall……….. 141
Tabel 19. Jumlah Karakter 31-40 Casino Royale……….. 142
Tabel 20. Jumlah Karakter 31-40 Quantum of Solace………...…... 142
Tabel 21. Jumlah Karakter 31-40 Skyfall……….. 143
Tabel 22. Jumlah Karakter Lebih dari 40 Quantum of Solace……….. 144 Tabel 23. Jumlah Karakter Lebih dari 40 Skyfall………. 144
Tabel 24. Durasi Minimum Teks Alih Bahasa Pendek………. 146
Tabel 25. Durasi Maksimum Teks Alih Bahasa Pendek………...………… 146 Tabel 26. Durasi Minimum dan Maksimum Teks Alih Bahasa Panjang……….. 147 Tabel 27. Durasi Minimum dan Maksimum Dua Baris Teks Alih Bahasa …….. 147
Tabel 28. Elipsis Mengakhiri Casino Royale……...………. 164
Tabel 29. Elipsis Mengakhiri Quantum of Solace………. 166
Tabel 30. Elipsis Mengakhiri Skyfall……… 167
Tabel 31. Elipsis Mengawali Casino Royale………. 169
Tabel 32. Elipsis Mengawali Skyfall………. 170
Tabel 33. Elipsis Mengawali pada Teks Alih Bahasa Indonesia Skyfall……….. 172
Tabel 34. Tanda Titik Casino Royale …………..……… 174
Tabel 35. Tanda Titik Quantum of Solace……… 175
Tabel 36. Tanda Titik Skyfall……… 177
Tabel 37. Bentuk Sapaan Casino Royale…...………... 179
xliii
Tabel 43. Tanda Pisah Skyfall………...……… 182
Tabel 44. Garis Miring Casino Royale……….. 183
Tabel 45. Tanda Hubung Casino Royale………..……… 185
Tabel 46. Tanda Hubung Quantum of Solace………...……… 186
Tabel 47. Tanda Hubung Skyfall………..……… 187
Tabel 48. Tanda Hubung pada Ejaan Casino Royale……… 188
Tabel 49. Tanda Hubung pada Ejaan Quantum of Solace………. 189 Tabel 50. Tanda Hubung sebagai Hubungan Antar Bagian Casino Royale……. 189 Tabel 51. Tanda Hubung sebagai Hubungan Antar Bagian Quantum of Solace.. 190 Tabel 52. Tanda Hubung pada Kepemilikan Casino Royale……...………. 190 Tabel 53. Tanda Hubung pada Kepemilikan Quantum of Solace………. 191
Tabel 54. Tanda Hubung pada Kepemilikan Skyfall……… 191
Tabel 55. Tanda Hubung pada Nama Wilayah Casino Royale………. 191
Tabel 56. Tanda Tanya Casino Royale……….. 192
Tabel 57. Tanda Tanya Quantum of Solace……….. 194
Tabel 58. Tanda Tanya Skyfall………...…….. 195
Tabel 59. Tanda Seru Casino Royale………...……. 197
Tabel 60. Tanda Seru Quantum of solace………...….. 198
Tabel 61. Tanda Seru Skyfall………...…. 200
Tabel 62. Tanda Kurung dan Kurung Siku………... 202
Tabel 63. Tanda Kutip Tunggal Casino Royale……….... 203
Tabel 64. Tanda Kutip Dua Casino Royale………..… 204
Tabel 65. Tanda Kutip Dua pada Pesan Elektronik Quantum of Solace……….. 204 Tabel 66. Tanda Kutip Dua pada Pemikiran Quantum of Solace………. 205
Tabel 67. Tanda Kutip Dua Skyfall………..… 206
Tabel 68. Tanda Kutip Dua pada Istilah Skyfall………...… 207
Tabel 69. Tanda Koma Casino Royale………... 208
Tabel 70. Tanda Koma Quantum of Solace……….. 209
Tabel 71. Tanda Koma pada Kalimat Setara Casino Royale……… 210 Tabel 72. Tanda Koma pada Kalimat Setara Quantum of Solace………. 210
Tabel 73. Tanda Koma pada Kalimat Setara Skyfall……… 210
Tabel 74. Tanda Koma pada Anak Kalimat Casino Royale………. 211 Tabel 75. Tanda Koma pada Anak Kalimat Quantum of Solace……….. 212
Tabel 76. Tanda Koma pada Anak Kalimat Skyfall………. 213
xliv
Tabel 86. Huruf Cetak Miring Quantum of Solace………...……… 221 Tabel 87. Huruf Cetak Miring Quantum of Solace………...………… 222 Tabel 88. Huruf Cetak Miring Quantum of Solace………..……… 223 Tabel 89. Tanda Petik Dua dengan Huruf Miring Casino Royale……… 224 Tabel 90. Tanda Petik Dua dengan Huruf Miring Skyfall……… 225
Tabel 91. Terjemahan Literal 1………...…….. 230
Tabel 92. Terjemahan Literal 2………...….. 231
Tabel 93. Terjemahan Literal 3……….... 231
Tabel 94. Terjemahan Literal 4………. 232
Tabel 95. Terjemahan Literal 5………. 232
Tabel 96. Terjemahan Literal 6………. 233
Tabel 97. Terjemahan Literal 7………. 234
Tabel 98. Terjemahan Literal 8………. 235
Tabel 99. Terjemahan Literal 9………. 235
Tabel 100. Terjemahan Literal 10………. 236
Tabel 101. Terjemahan Literal 11………. 237
Tabel 102. Terjemahan Literal 12………. 238
Tabel 103. Terjemahan Literal 13………. 239
Tabel 104. Terjemahan Literal 14………. 240
Tabel 105. Terjemahan Literal 15………. 240
Tabel 106. Terjemahan Literal 16………. 241
Tabel 107. Terjemahan Literal 17………. 242
Tabel 108. Terjemahan Literal 18………. 242
Tabel 109. Terjemahan Literal 19………. 243
Tabel 110. Terjemahan Literal 20………. 244
Tabel 111. Terjemahan Literal 21………. 244
Tabel 112. Terjemahan Peminjaman Naturalisasi 1……….. 245 Tabel 113. Terjemahan Peminjaman Naturalisasi 2……….. 246 Tabel 114. Terjemahan Peminjaman Naturalisasi 3……….. 247 Tabel 115. Terjemahan Peminjaman Naturalisasi 4……….. 247 Tabel 116. Terjemahan Peminjaman Naturalisasi 5……….. 248
Tabel 117. Terjemahan Peminjaman Murni……….. 249
Tabel 118. Terjemahan Modulasi 1………... 252
Tabel 119. Terjemahan Modulasi 2……….. 253
Tabel 120. Terjemahan Modulasi 3……….. 253
Tabel 121. Penambahan Makna 1………. 256
Tabel 122. Pengurangan Makna 1………. 257
Tabel 123. Pengurangan Makna 2………. 257
xlv
Tabel 129. Pemenggalan Frasa Nominal Quantum of Solace Tipe 2……… 268 Tabel 130. Pemenggalan Frasa Nominal Skyfall Tipe 1……….. 270 Tabel 131. Pemenggalan Frasa Nominal Skyfall Tipe 2……….. 271 Tabel 132. Pemenggalan Frasa Preposisional Casino Royale Tipe 1…………... 273 Tabel 133. Pemenggalan Frasa Preposisional Casino Royale Tipe 2…………... 274 Tabel 134. Pemenggalan Frasa Preposisional Quantum of Solace Tipe 1……… 275 Tabel 135. Pemenggalan Frasa Preposisional Quantum of Solace Tipe 2……… 277 Tabel 136. Pemenggalan Frasa Preposisional Skyfall Tipe 1………... 278 Tabel 137. Pemenggalan Frasa Preposisional Skyfall Tipe 2………... 279 Tabel 138. Pemenggalan Frasa Verbal Casino Royale Tipe 1………. 281 Tabel 139. Pemenggalan Frasa Verbal Casino Royale Tipe 2………. 282 Tabel 140. Pemenggalan Frasa Verbal Quantum of Solace Tipe 1……….. 284 Tabel 141. Pemenggalan Frasa Verbal Quantum of Solace Tipe 2……….. 285 Tabel 142. Pemenggalan Frasa Verbal Skyfall Tipe 1………. 286 Tabel 143. Pemenggalan Frasa Verbal Skyfall Tipe 2………. 288 Tabel 144. Pemenggalan Kalimat Casino Royale Tipe 1……….. 289 Tabel 145. Pemenggalan Kalimat Casino Royale Tipe 2……….. 290 Tabel 146. Pemenggalan Kalimat Quantum of Solace Tipe 1……….. 291 Tabel 147. Pemenggalan Kalimat Quantum of Solace Tipe 2………... 291
Tabel 148. Pemenggalan Kalimat Skyfall Tipe 1……….. 293
Tabel 149. Pemenggalan Kalimat Skyfall Tipe 2……….. 293
Tabel 150. Segmentasi Sintaksis Casino Royale Tipe 1………... 295 Tabel 151. Segmentasi Sintaksis Casino Royale Tipe 2………... 297 Tabel 152. Segmentasi Sintaksis Casino Royale Tipe 3………... 298 Tabel 153. Segmentasi Sintaksis Quantum of Solace Tipe 1……… 298 Tabel 154. Segmentasi Sintaksis Quantum of Solace Tipe 2……… 299 Tabel 155. Segmentasi Sintaksis Quantum of Solace Tipe 3……… 300 Tabel 156. Segmentasi Sintaksis Skyfall Tipe 1……….. 301 Tabel 157. Segmentasi Sintaksis Skyfall Tipe 2………... 302 Tabel 158. Segmentasi Sintaksis Skyfall Tipe 3……….. 303
Tabel 159. Kalimat Aktif ke Pasif……..………... 304
Tabel 160. Kalimat Positif dari Negatif……… 305
Tabel 161. Gapping 1……… 307
Tabel 162. Gapping 2……… 308
Tabel 163. Kalimat Berita dari Permintaan Pragmatis Indikatif……….. 309
Tabel 164. Penghapusan Konjungsi 1…….………... 310
Tabel 165. Penghapusan Konjungsi 2……….………... 311
Tabel 166. Penghapusan Konjungsi 3………….….………... 311
xlvi
Tabel 172. Penghapusan Pengulangan 1………319
Tabel 173. Penghapusan Pengulangan 2………...………… 320
Tabel 174. Penghapusan Kata Tanya………...………. 321
Tabel 175. Akronim Casino Royale………..……... 323
Tabel 176. Akronim Quantum of Solace………..……… 323
Tabel 177. Akronim Skyfall……….. 324
Tabel 178. Daftar Akronim………...…… 325
Tabel 179. Daftar Singkatan……….. 325
Tabel 180. Penjelasan Akronim………...…. 326
Tabel 181. Penjelasan Singkatan………...…… 327
Tabel 182. Tanda Apostrof Casino Royale………...… 332
Tabel 183. Tanda Apostrof Quantum of Solace………... 334
Tabel 184. Tanda Apostrof Skyfall………335
Tabel 185. Tanda Apostrof untuk Kepemilikan……… 337
Tabel 186. Angka untuk Kuantitas Casino Royale………...… 338
Tabel 187. Angka untuk Quantum of Solace……… 343
Tabel 188. Angka untuk Lambang, Simbol, dan Nomor Casino Royale………. 344 Tabel 189. Angka untuk Lambang, Simbol, dan Nomor Quantum of Solace….. 346
Tabel 190. Simbol Casino Royale………... 347
Tabel 191. Simbol Skyfall………. 347
Tabel 192. Penggunaan Bahasa Tabu 1………….……… 349
Tabel 193. Penggunaan Bahasa Tabu 2………..….. 350
Tabel 194. Penggunaan Bahasa Tabu 3 ……… 351
Tabel 195. Penggunaan Bahasa Tabu 4………. 353
Tabel 196. Penggunaan Bahasa Tabu 5……… 354
Tabel 197. Penggunaan Bahasa Tabu 6………. 354
Tabel 198. Penggunaan Bahasa Tabu 7………. 355
Tabel 199. Penggunaan Bahasa Tabu 8………. 356
Tabel 200. Penggunaan Bahasa Slang 1……… 357
Tabel 201. Penggunaan Bahasa Slang 2……… 358
Tabel 202. Penggunaan Bahasa Slang 3……… 358
Tabel 203. Penggunaan Bahasa Slang 4……… 359
Tabel 204. Penggunaan Bahasa Slang 5……… 360
Tabel 205. Penggunaan Bahasa Slang 6……… 360
Tabel 206. Penggunaan Bahasa Slang 7……… 361
Tabel 207. Penggunaan Bahasa Slang 8……… 361
Tabel 208. Penggunaan Bahasa Slang 9……… 362
Tabel 209. Penggunaan Bahasa Slang 10……….. 362
xlvii
Tabel 215. Penggunaan Istilah Poker 3………..……….……….. 367
Tabel 216. Penggunaan Istilah Poker 4………..…….……….. 368
Tabel 217. Penggunaan Istilah Poker 5………...……….. 368
Tabel 218. Penggunaan Istilah Poker 6………. 369
Tabel 219. Penggunaan Istilah Poker 7………...……….. 370
Tabel 220. Penggunaan Istilah Poker 8………...………….. 370
xlviii
Tabel 269. Kalimat Kompleks ke Sederhana 1………. 419
Tabel 270. Kalimat Kompleks ke Sederhana 2………. 420
xlix
Tabel 301. Penambahan Makna dari Gambar 3……… 476
Tabel 302. Penguatan Makna dari Gambar 1……… 478
l
Bagan 1. Diagram Pohon Sintaksis..……….……… 52
Bagan 2. Diagram Pohon Sintaksis 2…..…………...……….………. 53
Bagan 3. Teori Bahasa Tabu………. 61
Bagan 4. Kalimat Kompleks ..………...…………..………. 420
Bagan 5. Kalimat dengan satu klausa independen……….…….…………. 420
Bagan 6. Kalimat Kompleks ..………...……… 421
Bagan 7. Kalimat K-S………..………… 421
Bagan 8 Kalimat Kompleks……….……….. 422
li
Gambar 2. James Bond Mencari Alat Tulis………..……….…3
Gambar 3. James Bond Mengajak Ms. Fields Masuk………….………..… 3
Gambar 4. James Bond dan Ms. Fields Bercinta……….……….. 3
Gambar 5. Ciuman……….66
Gambar 6. Bersalaman……….………. 66
Gambar 7. Siap Siaga………….………66
Gambar 8. Tampilan Gambar………..………..… 78
Gambar 9. Tampilan Gambar……...……….……… 78
Gambar 10. Tampilan Gambar……….…………. 78
Gambar 11. Cover Depan Film Casino Royale……….……… 80
Gambar 12. Cover Depan Film Quantum of Solace………..……… 82
Gambar 13. Cover Depan Film Skyfall……..………..……… 83
Gambar 14. Teks Alih Bahasa di Bawah Casino Royale………... 93 Gambar 15. Teks Alih Bahasa di Bawah Quantum of Solace……….. 94
Gambar 16. Teks Alih Bahasa di Bawah Skyfall……….. 94
Gambar 17. Dialog Bahasa Itali……….…………... 96
Gambar 18. Dialog Bahasa Itali ……….……...96
Gambar 19. Dialog Bahasa Itali ………....96
Gambar 20. Dialog Bahasa Itali ………....96
Gambar 21. Dialog Bahasa Itali ………....97
Gambar 22. Dialog Bahasa Itali ………....97
Gambar 23. Dialog Bahasa Itali ………98
Gambar 24. Dialog Bahasa Itali ………....98
Gambar 25. Dialog Bahasa Itali ………98
Gambar 26. Dialog Bahasa Itali ………98
Gambar 27. Dialog yang Berbeda……….…….100
Gambar 28. Dialog yang Berbeda ……….100
Gambar 29. Dialog yang Berbeda ……….100
Gambar 30. Dialog yang Berbeda ……….100
Gambar 31. Dialog yang Berbeda ……… 101
Gambar 32. Dialog yang Berbeda ………...………. 101
Gambar 33. Dialog yang Berbeda ………...………. 102
Gambar 34. Dialog yang Berbeda ………...………. 102
Gambar 35. Dialog selain Aktor dan Aktris…………..……… 104
Gambar 36. Dialog selain Aktor dan Aktris …….……….... 104 Gambar 37. Dialog selain Aktor dan Aktris ……….……….... 104 Gambar 38. Dialog selain Aktor dan Aktris ……….……….... 104
lii
Gambar 44. Teks Alih Bahasa Skyfall 1 Baris………...………..……...….. 107 Gambar 45. Teks Alih Bahasa Skyfall 1 Baris…………...…………..………... 107
Gambar 46. Karakter 1-10 Casino Royale……….... 109
Gambar 47. Karakter 1-10 Quantum of Solace………. 109
Gambar 48. Karakter 1-10 Skyfall……….... 109
Gambar 49. Karakter 11-20 Casino Royale……….. 109
Gambar 50. Karakter 11-20 Quantum of Solace………...… 109
Gambar 51. Karakter 11-20 Skyfall……….. 110
Gambar 52. Karakter 21-30 Casino Royale………... 110
Gambar 53. Karakter 21-30 Quantum of Solace………...… 110
Gambar 54. Karakter 21-30 Skyfall……….. 110
Gambar 55. Karakter 31-40 Casino Royale……….. 111
Gambar 56. Karakter 31-40 Quantum of Solace………...… 111
Gambar 57. Karakter 31-40 Skyfall……….. 111
Gambar 58. Karakter 43……… 112
Gambar 77. Teks Oranye Quantum Solace ……….………. 118
Gambar 78. Teks Oranye Quantum Solace ………...………. 118
Gambar 79. Teks Oranye Quantum Solace …...………..………. 118
Gambar 80. Teks Oranye Quantum Solace ………...…..………. 119
Gambar 81. Teks Oranye Quantum Solace ………….………. 119
liv
Gambar 130. Pesan pada Handphone………..……….. 226
Gambar 131. Montenegro………..………... 227
Gambar 132. Haiti……….……… 227
Gambar 140. Substitusi………. 437
Gambar 141. Substitusi………. 437
Gambar 142. Koheren…..………. 444
Gambar 152. Ekspresi Tertawa………...……….. 454
Gambar 153. Ekspresi Tertawa ………..……….. 454
Gambar 154. Ekspresi Sedih ………...………...……….. 456
Gambar 155. Ekspresi Sedih ………...………..…... 456
Gambar 156. Ekspresi Marah………….……….……….. 457
Gambar 157. Ekspresi Marah ……….……….. 457
Gambar 158. Ekspresi Takut………. 458
Gambar 159. Ekspresi Takut ………...………...……….. 458
Gambar 160. Gerakan Tangan………...…..……….. 460
Gambar 161. Gerakan Tangan ………..………….……….. 460
Gambar 162. Berbaring………...……….. 461
Gambar 163. Berpelukan………...……… 461
Gambar 164. Berita pada Komputer…..……… 462
Gambar 165. Berita pada Komputer ………. 462
Gambar 166. Tayangan pada Komputer………..………. 463
Gambar 167. Tayangan pada Komputer …………...……… 463
lv
Gambar 173. Tayangan pada Komputer ………...…… 466
Gambar 174. Tayangan pada Komputer ………..…. 466
Gambar 175. Tayangan pada Komputer ………... 466
Gambar 176. Tayangan pada Komputer ………... 467
Gambar 177. Tayangan pada Komputer ……….…….. 467
Gambar 178. Tayangan pada Komputer ………... 468
Gambar 179. Tayangan pada Komputer ……….…….. 468
Gambar 180. Tayangan pada Komputer ………... 469
Gambar 181. Tayangan pada Komputer ……….…….. 469
Gambar 182. Tayangan pada Komputer ………... 470
Gambar 183. Tayangan pada Komputer ……….….. 470
Gambar 184. Tayangan pada Komputer ……….….. 471
Gambar 185. Penambahan Makna..….……….. 473
Gambar 186. Penambahan Makna ….………... 473
Gambar 187. Penambahan Makna ……… 473
Gambar 188. Penambahan Makna ………..….. 473
Gambar 189. Penambahan Makna...……….. 473
Gambar 190. Penambahan Makna ..……….. 475
Gambar 191. Penambahan Makna …….………... 475
Gambar 192. Penambahan Makna ……..……….. 475
Gambar 193. Penambahan Makna ………..……….. 476
Gambar 194. Penambahan Makna ……….………... 476
Gambar 195. Penambahan Makna ………..……….. 477
Gambar 207. Aston Martin Abu-abu………. 485
Gambar 208. Senjata Api………...………..………. 488
Gambar 209. Pakaian……….... 491
Gambar 210. Minuman……….…….... 491
lvii
SIM : Surat Izin Mengemudi
CIA : Central Intelligence Agency
MI6 : Military Intelligence Section 6-The Secret Intelligence Service
ID : Identity Card
KTP : Kartu Tanda Pengenal
CNN : Cable News Network
GCMG : Grand Cross of St Michael and St George (Knight)
GPS : Global Positioning System
DGSE : Direction Generale De La Securitie Exterieure
DNA : Deoxyribose Nucleic Acid
lviii
Kuesioner……….. 509
Daftar Responden……….. 516
Data Film James Bond……….. 518
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Bahasa merupakan alat untuk menuangkan ide atau gagasan tentang fakta dan
realitas lewat simbol bunyi secara empiris dan dapat dikaji maknanya yang sifatnya
nonempiris (Alwasilah;2008). Simbol bunyi yang bersifat empiris tertuang dalam
bentuk bunyi yang dirangkaikan membentuk sebuah kata, kemudian membentuk
kalimat, sedangkan makna yang sifatnya nonempiris memberikan suatu pemahaman
bahwa kajian makna sangatlah luas, tidak hanya mengacu pada yang tersurat, tetapi
juga yang tersirat. Makna tersebut dapat diibaratkan seperti permainan catur, setiap
bagian memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri, begitu pula dengan sebuah
makna yang disesuaikan dengan penggunaan dan situasi.
Dalam penerjemahan film (subtitling), makna juga mencakup kajian yang luas
dan tidak hanya mengacu pada hal-hal yang tersurat, tetapi juga yang tersirat. Makna
yang tersurat dapat dikaji langsung dengan bahasa verbal, yaitu dialog yang
merupakan ujaran dari para aktor dan aktris film, serta dalam bentuk teks alih bahasa
(subtitle) yang muncul di bawah layar televisi. Makna yang tersirat dapat dikaji
melalui bentuk bahasa nonverbal yang terdapat pada gambar dan juga musik.
Delabasita (1989:199) menyatakan bahwa dunia audiovisual merupakan kombinasi