• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.5 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia

Menurut hasil wawancara dari berbagai informen yang ada di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia, Limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi tidak dikelola sendiri oleh PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia, kewenangan PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia hanya dalam pengelolaan limbah B3 sesuai izin yang diperoleh, yaitu penyimpanan sementara limbah B3 yang sudah mempunyai izin No.660.3/069/LB3_V/PPKL/BPLH/2004, tanggal 23 mei 2014. Tentang izin tempat penampungan sementara limbah berbahaya dan beracun dari BPLHD Kabupaten. Bekasi.

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi ditangani secara khusus oleh bagian Envorenment section yang salah satu fungsinya adalah mengelola limbah dari semua unit produksi untuk dikelola sesuai dengan jenis dan karakteristiknya. Kegiatan pengelolaan limbah B3 oleh pihak HSE meliputi kegiatan pengemasan, pengumpulan limbah dari setiap departemen ke TPS,

45

pengangkutan limbah B3 ke pihak pengumpul atau penyimpan atau pemanfaat limbah B3 yang berizin, rekapitulasi data limbah B3, reporting data kepada instansi yang bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil pengamatan, pengelolaan limbah PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia, meliputi:

1. Pengemasan Limbah dan Pemasangan simbol label

Sebelum disimpan di tempat penyimpanan sementara limbah B3 terlebih dahulu dikemas dengan kemasan yang sesuai dengan karakteristik limbah B3 yaitu: a. Limbah berupa thiner, sun bond dan tinta bekas produksi, limbah tersebut

disimpan dalam jerigen plastik. Dengan kapasitas untuk tiap jerigen 20 liter serta dipasang simbol dan label yang sesuai dengan karakteristik. Setelah penuh dikirim ke tempat penyimpanan sementara dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2 Jerigen Tempat Penyimpanan Limbah B3 Sumber: Hasil Observasi Peneliti

b. Limbah padat produk NG seperti, karet dan plastik tersebut disimpan di tempat Box NG dengan kapasitas 1 hari kemudian dibuang ketempat penampungan sementara. Berikut dibawah ini gambar tempat penyimpanan limbah padat produk NG.

Gambar 4.3 Tempat Penyimpanan Sementara Produk NG di Bagian Produksi. Sumber: Hasil Observasi Penulis

c. Limbah sisa pendukung produksi di bagian produksi dibagi menjadi dua box yaitu box untuk limbah anorganik dan limbah bahan berbahaya dan beracun, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.4 Box Tempat Penyimpanan Limbah Anorganik dan Limbah B3 yang ada di bagian Produksi

47

2. Penyimpanan Limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia

Tata cara penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia sebagai berikut:

a. Bekas Thinner, Sun bond, tinta ink, dhapne, dan make up ink ditampung di jerigen dengan kapasitas 20 liter kemudian ditempatkan di tempat penyimpanan sementara di area khusus tempat penyimpanan limbah B3. Setiap jenis limbah ditempatkan di atas pallet yang terpisah dan diberi label dan simbol untuk mencegah tercampur dengan limbah jenis lain.

b. Pelumas bekas yang telah ditampung di drum metal kemudian diletakkan di atas di TPS. Setiap jenis bahan ditempatkan di atas pallet yang terpisah dan diberi label dan simbol untuk mencegah bercampurnya dengan bahan lain. Limbah-limbah yang dihasilkan oleh PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia telah dikelola dengan baik dengan cara memisahkan sesuai jenis-jenis limbah, yang kemudian disimpan sementara selama 1 shift di box-box limbah yang telah diberi identitas sesuai limbah yang dihasilkan dan kemudian limbah yang ada di dalam box-box di buang atau disimpan di tempat penyimpanan sementara yang ada di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia. Berikut di bawah ini adalah lay out box-box tempat limbah yang ada di area produksi. Dapat dilihat pada gambar 4.5

3. Bangunan penyimpan limbah di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia Bangunan penyimpanan limbah di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia disebut dengan TPS yang terletak di dekat lokasi Warehouse. Adapun dari pengamatan bangunan penyimpanan limbah di TPS dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Bangunan Penyimpanan Limbah Sementara Sumber: Hasil Obeservasi Penulis

a. Bangunan Penyimpanan Limbah B3

Bangunan penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia memiliki rancangan bangunan terbuka dengan dinding hanya di bagian samping-samping. Untuk membedakan jenis-jenis dan karakteristik limbah dibuatkan sekat dengan pagar kawat. Dengan kapasitas ruang penyimpanan dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan. Bangunan dilengkapi dengan atap yang dapat melindungi dari hujan baik secara langsung maupun tidak langsung. Bangunan dibuat tanpa plafon dan mempunyai sistem ventilasi udara yang memadai untuk mencegah akumulasi gas-gas di dalam ruang penyimpanan.

50

Bangunan memiliki sistem penerangan alami dari sinar matahari, karena kegiatan pengumpulan limbah B3 hanya dilakukan pada siang hari. Sistem penerangan secara alami yang memadai digunakan untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin. Diberi penandaan simbol sebagai keterangan bahwa tempat tersebut sebagai tempat pembuangan limbah sementara di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia.

Lantai bangunan penyimpanan kedap air, tidak bergelombang, kuat, dan retak. Latai bagian dalam, dibuat memadai ke arah bak penampungan dengan kemiringan maksimal 1%. Pada bagian luar bangunan, kemiringan lantai dibuat sehingga air hujan dapat mengalir kearah menjauhi bangunan penyimpanan.

Dari hasil pengamatan persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia maka persyaratan bangunan telah sesuai dengan Kep. Ka Bapedal No. 01 tahun 1995 tentang tata cara dan persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah B3 serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 109 tahun 2003 tetntang izin penyimpanan Sementara Limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia.

b. Sarana Pendukung

Dari hasil wawancara dengan pihak departemen HSE dan Produksi sarana pendukung bangunan tempat penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia, antara lain alat pemadam kebaran (APAR dari jenis dry powder); pagar pengaman sebagai pemisah antara penyimpanan limbah B3 dengan kegiatan operational di lokasi tersebut; fasilitas yang

digunakan seperti trolly yang dirangcang untuk memudahkan pemindahan limbah B3 dari unit penghasil ke TPS; lantai untuk kegiatan bongkar muat kuat dan kedap air serta dilengkapi dengan saluran pembuangan (selokan). Berikut dibawah ini gambar 4.7 sarana pendukung yang ada di TPS.

Gambar 4.6 Sarana Pendukung (APAR) yang ada di Gedung TPS Limbah Sumber: Hasil Obeservasi Penulis

Persyaratan sarana pendukung bangunan penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia telah sesuai dengan Kep. Ka Bapedal No. 01 tahun 1995 tentang tata cara persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah B3.

4. Rekapitulasi Data

Rekapitulasi data terhadap dokumen-dokumen pengelolaan limbah B3 di departemen environment meliputi sebagai berikut:

a. Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah B3. b. Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3.

c. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3.

52

Jadi pelaksanan rekapitulasi data limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia telah sesuai dengan PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.

5. Reporting Data Limbah B3 PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia.

Reporting dilakukan oleh departemen environmen sebagai departemen yang berwenang dalam kegiatan pengelolaan limbah B3. Pelaporan yang dilakukan meliputi pelaporan kepihak internal perusahaan dan juga kepada pihak eksternal perusahaan. Pelaporan ke pihak internal perusahaan yaitu kepada instansi yang berwenang, dalam hal ini pelaporan kepada Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, BPLH Bandung dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Dokumen terkait