• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORITIK

C. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengelolaan saran dan prasarana pendidikan merupakan sumber daya manusia yang mengoptimalkan pemanfataan berbagai jenis sarana dan prasana untuk kepentingan pendidikan disuatu sekolah tertentu. Keberadaan sangat penting dalam suatu sitem organisasi sekolah.21 Disebabkan memang jika sarana dan prasarana tidak dikelola dengan baik, penurunan mutu dari sarana dan prasarana tersebut dapat terjadi dengan cepat. Selain itu, jumlahnya pun akan cepat berkurang karena keteledoran, kesemrautan, atau bahkan karena pencurian.

Disekolah yang cukup kompleks biasanya mengangkat pejabat khusus dibawah kepala sekolah yang bertugas menangani masalah sarana dan prasarana.Pejabat sekolah ini adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang

19

Peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang

standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. H.36

20

Peratura menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang

standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. H.42

21

Barnawi&M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 171

Sarana dan Prasarana.Ia bertanggung jawab terhadap perencanaan, kebutuhan, inventarisasi, pemeliharaan, dan pendayagunaan hingga kelaporan. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan semata-mata untuk kemajuan sekolah yang bersangkutan.

Menurut Suharmisi Arikunto, pengelolaan merupakan terjemahan

dari kata “Management”, istilah Inggris tersebut lalu diIndonesiakan

menjadi “Manajemen” atau “Menejemen”. Arti lain dari pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar.22

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentu dengan mengarahkantenaga orang lain; proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.23

Salah satu aspek yang seyogianya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan, seperti : Gedung, ruangan belajar/kelas, alat-alat/media pendidikan, meja, kursi dan sebainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman, kebun/taman sekolah, jalan menuju kesekolah.24

Menurut Winarno yang dikutip oleh Suharmisi Arikunto, pengelolaan adalah subtantif dari mengelola sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan

22

Suharmisi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1996), hal.7-8

23

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-1, hal. 411

24

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, (PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2009), hal. 124

penilaian.25

2. Standar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Lampiran peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor 19 Tahun 2007 tanggal 23 Mei 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah, bidang pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada standar sarana dan prasarana dalam hal:

a. Merencanakan, memenuhi dan mendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan.

b. Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan.

c. Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah/madrasah.

d. Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhartikan kesehatan dan keamanan lingkungan.26

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan sangat penting adanya standar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ini, agar dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan mempunyai patokan atau tujuan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.Agar dalam pengelolaan sarana dan prasarana ini dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah disepakati.

3. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan Prasarana pendidikan, khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah seyogyanya menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program pendidikan yang berlaku, sehingga dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses

25

Suharmisi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1996), hal.8

26

pendidikan.

Agar program pendidikan bisa tercapai dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:

a. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu bahwa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai bilamana akan di dayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses belajar mengajar.

b. Prinsip efisiensi, yaitu bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah hars dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Dan pemakaiannya pun harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.

c. Prinsip Administratif, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh yang berwenang.

d. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab. Apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah. e. Prinsip Kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak.27

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan, pengendalian, dan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini menjukan bahwa perlu adanya suatu proses dan

27

Ibrahim Bafadal, Manajemen Pendidikan, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003) cet. 1, hal. 87

keahlian dalam pengelolaannya.

Dokumen terkait