• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

1. Pengertian Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

Menurut Tatang Amirin, dkk. (2010: 77), pengelolaan sering diartikan sama dengan manajemen, yaitu suatu ilmu dan seni yang didalamnya terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Menurut George R. Terry dalam Didin Kurniadin dan Imam Machali, (2013:26) mengartikan manajemen sebagai:

“Manajemen adalah suatu proses khas terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya.” Suharto (2008: 2) juga menyampaikan bahwa, manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien. Sedangkan menurut Luther Gulick dalam Nanang Fattah (2004: 1), manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasaian, penggerakan, dan pengendalian guna memanfaatkan sumber daya agar mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Rohiat (2006: 26), manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan material bagi terselenggaranya

proses pendidikan di sekolah. Menurut Sobri (2009:61), manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pendayahgunaan, pemeliharaan, penginventarisasian dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan, perlengkapan, dan perabotan sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran.

Sedangkan Ibrahim Bafadal (2004:1) menyatakan bahwa, manajemen perlengkapan sekolah merupakan proses kerja sama pendayahgunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efesien. Menurut Suryosubroto (2004: 115), pengelolaan atau manajemen sarana dan prasarana sekolah meliputi penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, pencatatan/ pengurusan, dan pertanggungjawaban. Sedangkan Suharno (2008: 30) menyatakan bahwa, manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.

Dari beberapa definisi mengenai pengelolaan atau manajemen sarana prasarana sekolah dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu kegiatan pendayahgunaan peralatan pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.

2. Tujuan Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

Tujuan pengelolaan sara dan prasarana sekolah yaitu agar terciptanya fasilitas belajar yang siap pakai dan memadai, sehingga peserta didik dapat belajar dengan

optimal. Menurut A.L Hartani (2011: 138), tujuan pengelolaan sarana prasarana sekolah yaitu:

“sistem organisasi yang efektif serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan para tenaga terampil untuk meningkatkan pemanfaatan dan pendapatan dari properti tersebut dan bersamaan dengan itu pula menjamin serta melindungi properti dan peralatan dari kerusakan serta limbah dengan cara pemeliharaan yang baik dan benar.”

Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 5), tujuan perlengkapan sekolah adalah memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efesien. Secara rinci tujuannya adalah:

1) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati- hati dan seksama. Dengan kata lain, melalui manajemen perlengkapan pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efesien.

2) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efesien.

3) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen sarana dan prasarana adalah agar fasilitas sekolah yang dilakukan mulai dari perencanaan, pengadaan, pemakaian, dan pemeliharaan dapat digunakan secara efektif dan efesien sehingga sarana dan prasarana yang tersedia tetap memiliki kualitas yang baik.

3. Prinsip Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

Agar tujuan pengelolaan sarana prasarana sekolah dapat tercapai, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola perlengkapan pendidikan. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 5-6), prinsip- prinsip pengelolaan sarana pendidikan adalah:

1) Prinsip Pencapaian Tujuan

Dasar manajemen perlengkapan sekolah yaitu agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai. Dengan keadaan siap pakai maka manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil.

2) Prinsip Efesiensi

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati- hati, sehingga dapat memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dan dengan harga yang relatif murah.hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya pemborosan. Agar terhindar dari pemborosan maka sekolah hendaknya melengkapinya dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaan.

3) Prinsip Kejelasan dan Tanggung Jawab

Perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan dan perlengkapan pendidikan, dimana semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat perlu dideskripsikan dengan jelas.

4) Prinsip Kekohesifan

Manajemen perlengkapan pendidikan sekolah sebaiknya terealisasi dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Sehingga antara satu dengan yang lain harus selalu bekerja sama dengan baik.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, manajemen sarana prasarana sekolah akan berhasil terealisasi dengan baik apabila prinsip- prinsip pengelolaan perlengkapan sekolah dapat dilaksanakan yang meliputi: prinsip pencapaian tujuan, efesiensi, administrasi, kejelasan tanggung jawab, dan kekohesifan.

4. Fungsi Pengelolaan Saran Prasarana Sekolah

Kegiatan atau fungsi pengelolaan sarana prasarana pendidikan menurut Mujamil Qomar (2007: 171) mencakup perencanaan, pegadaan, pengawasan, penyimpanan, inventarisasi, penghapusan, dan penataan. Sedangkan menurut Tatang Amirin, dkk. (2010: 79), manajemen sarana prasarana sekolah meliputi kegiatan:

1) Pengadaan

Di dalam pengadaan terdapat proses perencanaan yang dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan skala prioritas yang disesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingan. Langkah- langkah dalam perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan antara lain: analisis kebutuhan, inventarisasi, mengadakan seleksi, pengadaan perhitungan tafsiran biaya, perencanaan pengadaan, serta menunjukan staf yang diserahi tugas untuk pengadaan.

2) Pendistribusian

Dalam pendistribusian terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu ketepatan barang yang disampaikan, ketepatan sasaran penyimpanan dan ketepan kondisi barang yang disalurkan.

3) Penggunaan dan pemanfaatan

Terdapat dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan yaitu prinsip efektivitas dan efesiensi. Prinsip efektivitas berati semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditunjukkan semata- mata dalam rangka pencapai tujuan pendidikan sekolah. Sedangkan prinsip efesiensi berati pemakaian semua perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati- hati. 4) Pemeliharaan

Dalam pemeliharaaan terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu melakukan pencegahan kerusakan, menyimpan agar terhindar dari kerusakan, membersihkan kotoran dari debu, memeriksa atau mengecek kondisi sarana dan prasarana secara rutin, mengganti komponen- komponen yang rusak, melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan.

5) Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan dan penyusunan daftar sarana prasarana secara sistematis berdasarkan ketentuan pedoman yang berlaku.

6) Penghapusan

Penghapusan merupakan kegiatan menghapus barang- barang dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Ibrahim Bafadal (2004: 7) menyatakan bahwa, proses manajemen perlengkapan sekolah meliputi kegiatan:

a) Pengadaan, yang berupa analisis kebutuhan, analisis anggaran, seleksi, keputusan, dan perolehan.

b) Pendistribusian, yang berupa pengalokasian dan pengiriman c) Penggunaan dan pemeliharaan.

d) Inventarisasi. e) Penghapusan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa agar pengelolaan sarana prasarana sekolah dapat dilakukan secara optimal, maka harus melakukan proses manajemen sarana prasarana sekolah yang meliputi: pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisas, dan penghapusan perlengkapan sekolah.

D. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan Program Sekolah