• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. EVALUASI KINERJA FISKAL DAERAH SUMATERA UTARA

5.2. Pengeluaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara

Kinerja Pengeluaran Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara dapat

dilihat pada Tabel 18. Pada periode sebelum krisis (1990/1991 – 1997/1998)

adalah masa-masa pertumbuhan positif dengan rata 13.7% per tahun. Sedangkan

pada periode 1998/1999-2003 adalah masa pertumbuhan fluktuatif dengan rata-

Tabel 17. PAD, Pajak Daerah, Retribusi, Laba BUMD, dan PAD_Lain Pemerintah Provinsi SUMUT Tahun 1990/91-2002

Tahun

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Total (Ribu Rp) Pajak Daerah (Ribu Rp) (%) Retribusi (Ribu Rp) (%) Laba BUMD (Ribu Rp) (%) PAD- Lain (Ribu Rp) (%)

SEBELUM DESENTRALISASI FISKAL

1990/1991 64659592 57653154 89 4473520 7 1013753 2 1519165 2 1991/1992 65384258 55486408 85 6189913 9 2534606 4 1173331 2 1992/1993 70204556 60168158 86 7554952 11 1241685 2 1239761 2 1993/1994 84768176 71328285 84 8915059 11 1219063 1 3305769 4 1994/1995 124141384 106520149 86 10979158 9 1617412 1 5024665 4 1995/1996 156859078 129097404 82 13407492 9 2238666 1 12115516 8 1996/1997 171953970 148271782 86 17364368 10 3115814 2 3202006 2 1997/1998 212842681 163329965 77 19562179 9 4384112 2 25566425 12 1998/1999 122888667 103240610 84 4194848 3 5805810 5 9647399 8 1999/2000 187597434 164689595 88 7128126 4 4009200 2 11770513 6 2000 255078480 236257732 93 9792039 4 3826000 1 5202709 2 SESUDAH DESENTRALISASI FISKAL

2001 423075216 388017707 92 15448298 4 4627814 1 14981397 4 2002 614459381 584089881 95 7127396 1 5055190 1 18186914 3 2003 621017539 578198617 93 20169250 3 5830750 1 16818922 3

Pengeluaran tahun 1990/1991 sebesar Rp.313 milyar, naik menjadi Rp.584

milyar tahun 1995/1996, lalu naik lagi menjadi Rp.771 milyar tahun 1997/1998.

Pengeluaran tahun 1998/1999 turun menjadi Rp.342 milyar atau merosit –55.6%

disbanding tahun sebelumnya. Keadaan mulai membaik tahun 1999/2000 dengan

pengeluaran sebesar Rp.449 milyar. Pengeluaran baru mulai pulih pada tahun

2001 dimana menjadi Rp.916 milyar atau bertumbuh sebesar 119.8% dibanding

tahun 2000. Pertumbuhan terus berlajut hingga tahun 2003 sebesar 13.8%

dibanding tahun sebelumnya dengan nilai Rp.1162 milyar.

Pengeluaran Rutin mengalami masa-masa pertumbuhan positif pada

periode 1990/1991 – 1997/1998 dengan rata-rata pertumbuhan 13.4% per tahun.

Pada saat krisis ekonomi tahun 1998/1999 turun dengan pertumbuhan –65.1%

dibanding tahun sebelumnya. Walau keadaan membaik pasca krisis, kondisi

betul-betul pulih pada tahun 2001, dimana Pengeluaran Rutin (Rp.625 miltar)

sudah melampaui jumlah sebelum krisis (Rp.575 milyar). Walaupun demikian

rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Rutin sesudah krisis masih lebih tinggi (46.7%

per tahun) dibanding sebelum krisis yaitu 13.4% per tahun.

Pengeluaran pembangunan mengalami kondisi serupa dengan pengeluaran

Rutin. Periode 1990/1991-1997/1998 adalah masa pertumbuhan positif dengan

rata-rata pertumbuhan 15.6% ter tahun. Sedangkan periode pasca krisis

pertumbuhannya positif atau negatif, namun dengan rata-rata pertumbuhan yang

Tabel 18. Perkembangan Pengeluaran Total, Rutin dan Pembangunan Pemda SUMUT Tahun 1990/91-2003

Tahun

Pengeluaran Total Pengeluaran Rutin Pengel.Pembangunan Nominal (Ribu Rp) Tumbuh (%) Nominal (Ribu Rp) Tumbuh (%) Nominal (Ribu Rp) Tumbuh (%) SEBELUM DESENTRALISASI FISKAL

1990/1991 313923761 - 240406858 - 73516903 - 1991/1992 336880196 7.3 255560646 6.3 81319550 10.6 1992/1993 383137767 13.7 298954190 17.0 84183577 3.5 1993/1994 458581800 19.7 365068865 22.1 93512935 11.1 1994/1995 515626870 12.4 422108688 15.6 93518182 0.0 1995/1996 584008535 13.3 456900335 8.2 127108200 35.9 1996/1997 660854180 13.2 491515690 7.6 169338490 33.2 1997/1998 771030141 16.7 575982265 17.2 195047876 15.2 1998/1999 342560028 -55.6 200766758 -65.1 141793270 -27.3 1999/2000 449051978 31.1 202232118 0.7 246819860 74.1 2000 416772647 -7.2 219568931 8.6 197203716 -20.1 SESUDAH DESENTRALISASI FISKAL

2001 916215529 119.8 628284859 186.1 287930670 46.0 2002 972236346 6.1 616383733 -1.9 355852613 23.6 2003 1034321804 6.4 716468630 16.2 317853174 -10.7 Sumber: Statistik Keuangan Daerah Sumut (2004)

Pengeluaran Total Pemerintah terdiri dari dua komponen yaitu

Pengeluaran Rutin dan Pembangunan. Pengeluaran Rutin adalah belanja pegawai

dan biaya operasional lainnya, sedangkan Pengeluaran Pembangunan adalah

belanja untuk modal kerja atau peningkatan kapasitas produksi dearah. Telah

dijelaskan sebelumnya, dimana rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Rutin pasca

krisis lebih tinggi (46.7% per tahun) lebih tinggi dibanding sebelum krisis

(13.5%) walau proporsinya terhadap Pengeluaran Total meningkat (Tabel 19).

Tabel 19. Perkembangan Rasio Pengeluaran Rutin dan Pembangunan Pemda Provinsi SUMUT Tahun 1990/91-2003

Tahun Pengeluaran Total (Ribu Rp)

Pengeluaran Rutin Peng. Pembangunan (Ribu Rp) (%) (Ribu Rp) (%)

SEBELUM DESENTRALISASI FISKAL

1990/1991 313923761 240406858 76.6 73516903 23.4 1991/1992 336880196 255560646 75.9 81319550 24.1 1992/1993 383137767 298954190 78.0 84183577 22.0 1993/1994 458581800 365068865 79.6 93512935 20.4 1994/1995 515626870 422108688 81.9 93518182 18.1 1995/1996 584008535 456900335 78.2 127108200 21.8 1996/1997 660854180 491515690 74.4 169338490 25.6 1997/1998 771030141 575982265 74.7 195047876 25.3 1998/1999 342560028 200766758 58.6 141793270 41.4 1999/2000 449051978 202232118 45.0 246819860 55.0 2000 416772647 219568931 52.7 197203716 47.3 SESUDAH DESENTRALISASI FISKAL

2001 916215529 628284859 68.6 287930670 31.4 2002 972236346 616383733 63.4 355852613 36.6 2003 1034321804 716468630 69.3 317853174 30.7

Sumber: Statistik Keuangan Daerah Sumut (2004)

Fenomena ini terjadi karena pada awal krisis ekonomi (1998) bersamaan

yang tentu saja diikuti dengan meningkatnya belanja pegawai serta meningkatnya

biaya tak terduga.

Pada tahun 1990/1991 Pengeluaran Rutin merupakan 76.6% dari

Pengeluaran Total, turun menjadi 74.4% tahun 1996/1997, kemudian turun lagi

menjadi 69.3% tahun 2003. Rata-rata proporsinya terhadap Pengeluaran total

pada periode sebelum krisis adalah 77.4% per tahun, sedangkan pasca krisis

adalah 59.8% per tahun. Keadaan sebaliknya dengan Pengeluaran Pembangunan.

Proporsinya terhadap Pengeluaran Total justru meningkat.

Pada tahun 1990/1991 proporsinya adalah 23.4% ,naik menjadi 25.6%

tahun 1996/1997, naik lagi menjadi 30.87% tahun 2003. Rata-rata proporsinya

sebelum krisis (1990/1991-1997/1998) adalah 22.5% per tahun dan 34.8% per

tahun sesudah krisis.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Pengeluaran Rutin terdiri dari

beberapa bagian yaitu (1) Belanja Pegawai, (2) Non Belanja Pegawai, (3)

Angsuran Hutang dan Cicilan (4) Bantuan keuangan dan (5) Belanja “Tak Jelas”.

Belanja Pegawai merupakan bagian terbesar, disussul oleh Non Belanja Pegawai,

Bantuan Keuangan , Belanja “Tak Jelas” dan Angsuran Hutang.

Belanja Pegawai tahun 1990/1991 sebesar Rp.194 milyar atau

80.9% dari Pengeluaran Rutin, naik menjadi Rp.347 milyar tahun 1995/1996 atau

76%, naik lagi mejadi Rp.432 milyar namun rasionya terhadap Pengeluaran Rutin

Tabel 20. Belanja Pegawai, Non Belanja Pegawai, Angsuran Hutang, Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Jelas Pemda Provinsi SUMUT Tahun 1990/91-2003

Tahun

Pengeluaran Rutin (Ribu Rp)

Belanja Pegawai Non Belanja Pegawai

Angsuran Hutang

Bantuan

Keuangan Belanja Tak Jelas

(Ribu Rp) (%) (Ribu Rp) (%) (Ribu Rp) (%) (Ribu Rp) (%) (Ribu Rp) (%)

SEBELUM DESENTRALISASI FISKAL

1990/1991 240406858 194218485 80.79 3716322 15.65 45667 0.02 4738916 1.97 3787468 1.58 1991/1992 255560646 207696410 81.27 41459270 16.22 44333 0.02 2051075 0.80 4309558 1.69 1992/1993 298954190 249453195 83.44 44745369 14.97 43000 0.01 545004 0.18 4167622 1.39 1993/1994 365068865 308173933 84.42 52260595 14.32 41667 0.01 405488 0.11 4187182 1.15 1994/1995 422108688 340239704 80.60 59554220 14.11 40333 0.01 17529711 4.15 4744720 1.12 1995/1996 456900335 347885196 76.14 78285890 17.13 2107908 0.46 21342311 4.67 7279030 1.59 1996/1997 491515690 368434138 74.96 88175257 17.94 37667 0.01 23585724 4.80 11282904 2.30 1997/1998 575982265 432995910 75.18 99133964 17.21 5907407 1.03 24468823 4.25 13476161 2.34 1998/1999 200766758 96226407 47.93 88770008 44.22 0.00 0.00 3925741 1.96 11844602 5.90 1999/2000 202232118 64086401 31.69 108683787 53.74 4281222 2.12 6145024 3.04 19035684 9.41 2000 219568931 62726370 28.57 134051487 61.05 1667798 0.76 4665368 2.12 16457908 7.50 SESUDAH DESENTRALISASI FISKAL

2001 628284859 267704478 42.61 204345504 32.52 27111116 4.32 99867000 15.90 29256761 4.66 2002 703430337 234556224 33.34 182805407 25.99 44872502 6.38 117832763 16.75 17375392 2.47 2003 517237896 275963687 53.35 206870122 40.00 13594591 2.63 0.00 0.00 20809496 4.02 Sumber : Statistik Keuangan Daerah Sumut (2004)

dimana Belanja pegawai hanya Rp.275 milyar atau 53.3% (Tabel 20).

Sebaliknya dengan Non Belanja Pegawai, secara absolut dan relatif

terhadap Pengeluaran Rutin meningkat selama periode penelitian. Pada tahun

1990/1991 Non Belanja Pegawai sebesar Rp.37 milyar atau 15.65%, naik menjadi

Rp.78 milyar atau 17.13% tahun 1995/1996, dan naik lagi menjadi Rp.206 milyar

atau 40% tahun 2003. Kecederungan seperti ini juga terjadi pada Angsuran

Hutang, Bantuan Keuangan dan Belanja “Tak Jelas”.

Seperti dijelaskan sebelumnya, Pengeluaran Pembangunan dapat dibagi

menjadi dua bidang yaitu bidang ekonomi dan sosial. Pembangunan Bidang

ekonomi cenderung meningkat secara absolut maupun relatif terhadap.

Pengeluaran Pembangunan. Pada tahun 1990/1991 Pengeluaran Pembangunan

dibidang ekonomi adalah Rp.45 milyar, atau 62.0% dari Pengeluaran

pembangunan, naik menjadi Rp.71 milyar tahun 1995/1996 atau menjadi 55.9

persen . Pada tahun 2000 naik lagi menjadi Rp.116 milyar atau 59.2 % dari

Pengeluaran Pembangunan. Pengeluaran Pembangunan dibidang ekonomi terus

meningkat hingga Rp.562 milyar tahun 2003 atau 87.3% dari Pengeluaran

Pembangunan (Tabel 21).

Sebaliknya dengan kinerja Pengeluaran Pembangunan dibidang sosial

yang cenderung fluktuatif secara absolut maupun relatif. Pada tahun 1990/1991

Pengeluaran pembangunan dibidang sosial adlah Rp.27 milyar atau 38% dari

Pengeluaran Pembangunan , naik menjadi Rp.56 milyar atau 44% tahun

1995/1996. Pada tahun 1997/1998 naik menjadi Rp.98 milyar atau 50.7%, lalu

Rp.61 milyar atau 17.3% tahun 2002. Dengan kata lain, rata-rata rasio

pembangunan bidang sosial terhadap pengeluaran pembangunan periode

1990/1991-1997/1998 adalah 44.2% per tahun, sedangkan pasca krisis adalah

turun menjadi 28.3% per tahun.

Tabel 21. Perkembangan Pengeluaran Pembangunan, Bidang Ekonomi dan Sosial Pemda Provinsi SUMUT Tahun 1990/91-2003

Tahun Pengeluaran Pembangunan Total (Ribu Rp) Bidang Ekonomi (Ribu Rp) (%) Bidang Sosial (Ribu Rp) (%)

SEBELUM DESENTRALISASI FISKAL

1990/1991 73516903 45592412 62.0 27924491 38.0 1991/1992 81319550 45406678 55.8 35912872 44.2 1992/1993 84183577 44733479 53.1 39450098 46.9 1993/1994 93512935 56036025 59.9 37476910 40.1 1994/1995 93518182 58526857 62.6 34991325 37.4 1995/1996 127108200 71002123 55.9 56106077 44.1 1996/1997 169338490 80532636 47.6 88805854 52.4 1997/1998 195047876 96104645 49.3 98943231 50.7 1998/1999 141793270 87297105 61.6 54496165 38.4 1999/2000 246819860 180382806 73.1 66437054 26.9 2000 197203716 116777659 59.2 80426057 40.8

SESUDAH DESENTRALISASI FISKAL

2001 287930670 168139709 58.4 119790961 41.6 2002 355852613 294376636 82.7 61475977 17.3 2003 644795953 562938002 87.3 81857951 12.7

Sumber : Statistik Keuangan Daerah Sumut (2004).