• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paragraf yang dikembangkan dengan pola pengembangan campuran. Berikut pola pengembangan paragraf pada tajuk rencana Surat Kabar Kompas edisi 1-10 September 2020 dengan pola pengembangan campuran:

(244a)Berbasis studi etnografi Clifford Geertz, I Nyoman Sama dalam skripsinya ”Abangan, Santri, dan Priyayi dalam Pergulatan Politik di Era Orde Baru” (Program Studi Antropologi, Universitas Udayana, 2017) menjelaskan, polarisasi dalam kultur dan struktur Jawa (abangan, santri, dan priayi) merupakan ancaman laten yang setiap saat memicu konflik.(244b)Rakyat yang apatis dan anomi (tanpa arah) ambyar begitu ada aktor yang memainkan isu. (244c)Dalam hal ini, elite dan pemerintah menjadi aktor kunci menggerakkan masyarakat. (244d)Saat kondisi pandemi hari-hari ini, peran pemerintah tak terasa. (244e)Ketika ada yang meniupkan isu konspirasi, agama, dan pelanggaran protokol kesehatan, pemerintah diam saja. (244f)Penanggulangan Covid-19 yang seharusnya berbasis kesehatan masyarakat malah berubah menjadi ajang perseteruan politik elite. (244g)Pekerjaan rumah untuk mengomunikasikan informasi secara benar, mudah, dan dapat dipahami masyarakat menjadi terabaikan. (244h)Seolah dengan dibentuknya Satgas Covid-19, bereslah tugas pemerintah. (244i)Otoritas kesehatan tak terdengar suaranya dan bahkan terjebak jalan pintas kalung eucalyptus. (244j)Tugas utama yang seharusnya dilakukan sejak awal: 3T (testing, tracing, treatment) tidak tercapai. (244k)Jadilah peningkatan yang kian memprihatinkan, hari-hari ini. (1/9/2020)

Paragraf (244) dikembangan dengan pola campuran. Kalimat utama dijelaskan dengan bantuan transisi, kalimat penjelas dan kalimat penegas. Kalimat (244a) merupakan transisi paragraf. Kalimat (244b) merupakan kalimat utama paragraf yang mengandung gagsan utama berupa permainan isu, (244c), (244d), (244e), (244f), (244g), (244h), (244i), dan (244j) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan gagasan pokok pada kalimat (244b). Sedangkan, kalimat (244k) merupakan kalimat penegas paragraf.

Data (245)

(245a)Rasio kasus positif yang tinggi, 25 persen, menandakan kurangnya jumlah dan cakupan tes. Menurut epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, tes ibarat jaring dan Covid-19 adalah ikannya. (245b)Kalau dengan jaring kecil saja banyak ikan tertangkap, berarti di kolam ada banyak ikan. (245c)Berarti kasus Covid-19 sangat tinggi (Kompas, 31/08/20). (1/9/2020)

Paragraf (245) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (245a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (245b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (245c) berupa kalimat penegas.

Data (246)

(246a)Bagaimana keluar dari situasi ini? Menyesali masa lalu jelas tidak cukup. (246b)Pemerintah harus bergerak mengatasi keterlambatan 3T, berkomunikasi dengan baik terutama menangkal hoaks, dan memberi sanksi para pelanggar aturan. (246c)Tanpa itu semua, kejutan demi kejutan akan terus berkelanjutan. (1/9/2020)

Paragraf (246) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (246a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (246b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (246c) berupa kalimat penegas.

Data (247)

(247a)Normalisasi ini terobosan besar UEA. (247b)Namun, apakah peran atau pengaruh UEA pada upaya perdamaian di Timur Tengah, khususnya penyelesaian sengketa Israel-Palestina, kita masih menunggu langkah diplomasi lanjutan. (247c)Yang jelas, Palestina kini merasa kian terpinggirkan. (1/9/2020)

Paragraf (247) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan transisi disusul kalimat utama dan penegas. Kalimat (247a) merupakan transisi berupa transisi kalimat karena paragraf sebelumnya menjelaskan tentang ledakan yang terjadi di Jalan Rashid bin Saeed. Selanjutnya, Kalimat (247b) merupakan kalimat utama

paragraf dan terakhir kalimat (247c) berupa kalimat penegas yang menegaskan posisi Palestina semakin terpojok.

Data (248)

(248a)Pesan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu singkat, tetapi penuh makna, dan perlu kita semua camkan untuk menjawab tantangan kerja ke depan dalam menghadapi dan mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah genap enam bulan mendera bangsa ini. (248b) Faktor kecepatan serta peran semua pihak, baik individu maupun kolektif, sungguh vital. (248c)Tanpa itu, kita tidak akan bisa mengakhiri pandemi ini. (2/9/2020)

Paragraf (248) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (248a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (248b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (248c) berupa kalimat penegas.

Data (249)

(249a)Sementara itu, China yang berpenduduk terbesar di dunia, 1,43 miliar jiwa, kini sudah mampu mengendalikan Covid-19. (249b)Total kasus Covid berhenti di angka 85.058.(249c) Sejak Mei 2020, tidak ditemukan kasus baru. (249d)Kasus aktif yang masih ditangani tinggal 244 kasus. (249e)Dari apa yang terjadi pada empat negara dengan penduduk terbesar di dunia ini, paling tidak kita bisa melihat, pandemi Covid-19, meski penularan sangat cepat dan dampaknya luar biasa, sesungguhnya dapat dikendalikan dengan tata kelola yang tepat. (2/9/2020)

Paragraf (249) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (249a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (249b), (249c), dan (249d) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (249e) berupa kalimat penegas.

Data (250)

(250a)Sejumlah negara, sebut saja Korea Selatan dan Vietnam, terus membangun solidaritas bangsanya mengatasi pandemi. (250b)Semua aktivitas ekonomi, politik, budaya, pendidikan, dan sosial, seharusnya diarahkan untuk memerangi pandemi Covid-19. (250c)Terlebih, faktor perubahan perilaku warga merupakan variabel penting dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. (2/9/2020)

Paragraf (250) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (250a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (250b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (250c) berupa kalimat penegas.

Data (251)

(251a)Terlepas dari itu semua, optimisme warga perlu terus dibangun, dengan tanpa meremehkan risiko kegawatan. (251b)John Hudson dalam bukunya How to Survive a Pandemic: Life Lessons for Coping with Covid-19 menegaskan pentingnya meningkatkan kemampuan semua orang untuk menolerasi kesulitan dan meningkatkan ketekunan untuk melakukan adaptasi. (251c)Menurut dia, ini adalah keahlian terpenting untuk bertahan hidup dan mengembangkan hidup di era pandemi. (2/9/2020)

Paragraf (251) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan transisi disusul kalimat utama dan penegas. Kalimat (251a) merupakan transisi berupa transisi kalimat karena kalimat ini akan menghantarkan ke dalam pembahasan. Selanjutnya, Kalimat (251b) merupakan kalimat utama paragraf dan terakhir kalimat (251c) berupa kalimat penegas.

(252a)Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman menyayangkan para prajuritnya yang termakan hoaks. (252b)Menurut dia, para prajurit tidak memeriksa kebenaran informasi terkait Prada MI. (252c)Menurut Dudung, para prajurit seharusnya berkoordinasi dengan pimpinan guna mengetahui kebenaran informasi. (252d)Sebenarnya, MI telah menyampaikan kepada pimpinannya bahwa ia mengalami kecelakaan tunggal. (3/9/2020)

Paragraf (252) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (252a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (252b) dan (252c) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (252d) berupa kalimat penegas.

Data (253)

(253a)Ada dua masalah dalam peristiwa ini. (253b)Pertama, ketiadaan upaya mengecek kebenaran atau akurasi informasi, oleh para prajurit. (253c)Kedua, perilaku anarkistis sejumlah tentara, yang sebenarnya juga punya tanggung jawab moril untuk memastikan keselamatan warga. (253d)Apalagi, warga yang menjadi korban kekerasan, sama sekali tidak bersalah. (3/9/2020)

Paragraf (253) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul transisi dan penegas. Kalimat (253a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (253b) dan (253c) merupakan transisi berupa transisi kata, yaitu pertama dan kedua dan terakhir kalimat (253d) berupa kalimat penegas.

Data (254)

(254a)Terkait usaha pengecekan fakta, ini problem masyarakat secara luas. (254b)Sudah banyak kasus-kasus kekerasan, perundungan, dan perusakan yang berasal dari peredaran berita hoaks. (254c)Terkait hal ini, muncul masukan agar TNI membangun mekanisme cek fakta internal.(254d) Pernyataan Pangdam Jaya yang menyayangkan prajuritnya termakan hoaks, bisa menjadi awal mula pembenahan internal TNI. (3/9/2020)

Paragraf (254) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali kalimat utama dan dikembangkan dengan kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (254a) sebagai kalimat utama menjelaskan soal fakta yang menjadi problem masyarakat luas. Kalimat (254b) dan (254c) menjelaskan tentang masalah yang sudah meluas dan muncul masukan terhadap TNI. Lalu, kalimat (254d) menegaskan bahwa harus ada pembenahan internal TNI.

Data (255)

(255a)Ke depannya, institusi negara, terlebih yang dibekali pendidikan dan pelatihan terkait bela negara dan keamanan seperti TNI dan Polri, harus bisa mencegah kejadian serupa terulang lagi. (255b)TNI juga Polri, dan aparatur sipil negara (ASN) lainnya, dibiayai dari pajak yang dipungut dari rakyat. (255c)Sepatutnya mereka bekerja, berkarya, dan mengabdi, kepada negara dan masyarakat. (255d)Bukan justru merusak, membakar fasilitas negara, dan menganiaya warga tak bersalah. (3/9/2020)

Paragraf (255) dikembangan dengan pola campuran. Kalimat utama dijelaskan dengan bantuan transisi, kalimat penjelas dan kalimat penegas. Kalimat (255a) merupakan transisi paragraf. Kalimat (255b) merupakan kalimat utama paragraf karena mengandung gagasan utama. Kalimat (255c) merupakan kalimat penjelas karena menjelaskan maksud kalimat utama. Terakhir, kalimat (255d) adalah kalimat penegas yang menegaskan gagasan yang terdapat di dalam kalimat sebelumnya.

Data (256)

(256a)Oleh karena itu, kerja sama di bidang kesehatan menjadi hal utama di era pandemi. (256b)Indonesia dan China berupaya mewujudkannya lewat kerja sama uji coba vaksin dari perusahaan China. (256c)Masih terbuka luas area kerja sama

yang dapat ditingkatkan oleh Indonesia dan China di era pandemi yang tak jelas kapan akan berakhir. (256d)Dengan pengalaman di era kolonialisme dulu, kerja sama ini tentu dipahami harus saling menguntungkan, tak boleh merugikan salah satu pihak. (3/9/2020)

Paragraf (256) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (256a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (256b) dan (256c) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (256d) berupa kalimat penegas.

Data (257)

(257a)”Bukan tak simpati pada korban Covid-19. (257b)Ayah membentak anak karena penghasilan menurun. (257c)Ini memberi trauma pada anak,” kata Dr Michael Levitt dari Stanford University, peraih Hadiah Nobel Kimia tahun 2013. (257d)Australia memilih pembatasan ketat dan fokus pada layanan kesehatan. (257e)Keketatan ekstra menyebabkan konsumsi rumah tangga anjlok 12,1 persen pada kuartal II-2020. (4/9/2020)

Paragraf (257) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan transisi disusul kalimat utama dan penegas. Kalimat (257a), (257b), dan (257c) merupakan transisi berupa transisi kalimat karena kalimat ini akan menghantarkan ke dalam pembahasan. Selanjutnya, kalimat (257f) merupakan kalimat utama paragraf dan terakhir kalimat (257e) berupa kalimat penegas.

Data (258)

(258a)Tentu saja, siapa pun paham, penanganan genosida tak bisa dilepaskan dari problematik politik. (258b)Ada tarik-menarik kepentingan di dalamnya, tidak melulu urusan kemanusiaan. (258c)Meskipun demikian, tetaplah kemanusiaan menjadi motivasi utama penanganan kasus genosida. (5/9/2020)

Paragraf (258) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (258a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (258b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (258c) berupa kalimat penegas.

Data (259)

(259a)Gambaran manusia yang bisa menjadi ancaman sekaligus penyelamat bagi sesamanya itu tampak nyata saat dunia menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. (259b)Mengutip data dari Worldometers.info, Minggu (6/9/2020), tercatat lebih dari 27,11 juta warga dunia dinyatakan positif terinfeksi virus korona baru. (259c)Mereka berasal dari 215 negara atau kawasan dengan 884.529 orang meninggal dan lebih dari 19,23 juta pasien dinyatakan sembuh. (259d)Warga dunia kini berlomba-lomba menemukan vaksin atau obat untuk mengatasi pandemi itu. (7/9/2020)

Paragraf (259) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan transisi disusul kalimat utama dan penegas. Kalimat (259a) merupakan transisi berupa transisi kalimat karena kalimat ini akan menghantarkan ke dalam pembahasan. Selanjutnya, Kalimat (259b) merupakan kalimat utama paragraf yang bersifat umum. Kalimat (259c) merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan lebih rinci soal warga dunia positif covid. Terakhir, kalimat (259d) berupa kalimat penegas.

Data (260)

(260a)Dalam perlombaan menemukan vaksin atau obat itu memang terasa nuansa persaingan antarnegara. (260b)Dan, manusialah yang menjadi pelaku persaingan itu. (260c)Kesan yang kuat selama ini adalah ada saja negara yang ingin menjadi yang pertama, yang utama, dan yang menguasai vaksin atau obat untuk melawan Covid-19. (260d)Negara lain harus tunduk kepadanya. (260e)Manusia lain harus bergantung kepadanya. (260f)Bahkan, sejak awal pandemi Covid-19, hal itu

sudah jadi wahana perseteruan antarpemimpin negara-negara, terutama menyangkut asal muasal virus itu. (7/9/2020)

Paragraf (260) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (260a) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (260b), (260c), (260d), dan (260e) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (260f) berupa kalimat penegas.

Data (261)

(261a)Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan

kata solidaritas sebagai ’sifat (perasaan) solider; sifat satu rasa (senasib dan sebagainya); perasaan setia kawan’. (261b)Virus korona semestinya membuat manusia di mana pun berada merasa senasib. (261c)Oleh karena itu, sewajarnya manusia sepenanggungan dan saling membantu. (261d)Tak perlu ada manusia atau negara yang menguasai vaksin Covid-19, apalagi menimbunnya. (261e)Perlu saling menolong, membangun solidaritas melawan pandemi. (7/9/2020)

Paragraf (261) dikembangkan dengan pola campuran. Kalimat utama terletak di antara kalimat penjelas. Kalimat (261b) sebagai kalimat utama yang bersifat umum diapit oleh kalimat (261a), (261c), (261d), dan (261e) sebagai kalimat penjelas.

Data (262)

(262a)Banyak peserta program ini lebih termotivasi oleh keinginan mendapatkan bantuan tunai pascapelatihan ketimbang meningkatkan kompetensi. (262b)Pelatihan bukan lagi fokus utama. (262c)Jenis pelatihan daring yang diberikan juga tak selalu sesuai tuntutan kebutuhan dunia usaha. (262d)Jika tetap dipaksakan berjalan saat ini, harus ada pembenahan, termasuk menghilangkan segala faktor yang menghambat diperolehnya manfaat segera oleh kelompok yang disasar. (8/9/2020)

Paragraf (262) dikembangkan dengan pola campuran. Kalimat (262b) merupakan kalimat utama paragraf yang bersifat umum. Kalimat (262a), (262c), dan

(262d) merupakan kalimat penjelas yang bersifat khusus. Kalimat penjelas terdapat di awal dan di akhir paragraf.

Data (263)

(263a)Kisah para penguasa kota di Italia mengantisipasi wabah terasa tidak asing sekarang. (263b)Di tengah pandemi Covid-19, negara-negara bersama pemerintah kota berupaya mencegah wabah meluas. (263c)Selain menutup perbatasan, mereka juga menerapkan karantina wilayah atau pembatasan pergerakan penduduk, seperti yang dilakukan otoritas Melbourne, Australia. (263d)Mereka bahkan memperlama masa karantina. (263e)Padahal, seperti diberitakan harian ini pada Senin (7/9/2020), angka penularan di Melbourne telah berkurang. (8/9/2020)

Paragraf (263) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan transisi disusul kalimat utama, kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (263a) merupakan transisi berupa transisi kalimat karena kalimat ini akan menghantarkan ke dalam pembahasan. Selanjutnya, Kalimat (263b) merupakan kalimat utama paragraf. Kalimat (263c) dan (263d) berupa kalimat penjelas. Kalimat (263e) merupakan kalimat penegas.

Data (264)

(264a)Fenomena kegairahan warga ini sepatutnya direspons pemerintah dengan kampanye pentingnya berolahraga bagi masyarakat luas. (264b)Kampanye olahraga bagi warga kebanyakan ini seakan terlupakan di tengah geliat olahraga prestasi. (264c)Padahal, jika publik sehat karena rutin berolahraga, mereka juga akan cenderung lebih produktif. (9/9/2020)

Paragraf (264) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (264a) merupakan

kalimat utama paragraf. Kalimat (264b) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (264c) berupa kalimat penegas.

Data (265)

(265a)Pernyataan PBB dan IOC terkait olahraga dan aktivitas fisik ini penting bagi kita di Indonesia, yang sekian lama bisa dikategorikan sebagai masyarakat yang ”cenderung malas bergerak”. (265b)Dalam rubrik ”Kesehatan” di Kompas edisi 14 Maret 2020, dokter Samsuridjal Djauzi menulis, ”Masyarakat enggan berjalan kaki. (265c)Jika memarkir kendaraan, selalu ingin paling dekat dengan tempat tujuan. (265d)Bekerja di kantor, meski hanya berlantai dua atau tiga, menggunakan lift. (265e)Kesempatan untuk berjalan kaki serta berolahraga diabaikan”. (9/9/2020)

Paragraf (265) dikembangan dengan pola campuran. Kalimat utama dijelaskan dengan bantuan transisi, kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Kalimat (265a) merupakan transisi paragraf. Kalimat (265b) merupakan kalimat utama paragraf karena terdapat gagasan utama berupa dokter Samsuridjal Djauzi menulis, ”Masyarakat enggan berjalan kaki”. Kalimat (265c) dan (265d) merupakan kalimat penjelas. Terakhir, kalimat (265e) merupakan kalimat penegas paragraf.

Data (266)

(266a)Bagi keluarga besar Kompas dan Kompas Gramedia, Jakob adalah sosok karismatik, tetapi tetap sederhana. (266b)Ia adalah seorang ayah, seorang guru, bagi para wartawan dan karyawan Kompas Gramedia. (266c)Karyawan dipandangnya sebagai aset bagi perusahaan. (266d)Namun, di tengah atribusi yang melekat padanya, Jakob dengan bangga selalu menyebut, ”Saya ini seorang wartawan.” (10/9/2020)

Paragraf (266) dikembangkan dengan pola campuran. Paragraf diawali dengan kalimat utama disusul kalimat penjelas dan penegas. Kalimat (266a) merupakan

kalimat utama paragraf. Kalimat (266b) dan (266c) merupakan kalimat penjelas dan terakhir kalimat (266e) berupa kalimat penegas.

Dokumen terkait