• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Pengembangan Instrumen

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2017: 119). Penilaian instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang.

Tabel 3. 1

Skor Penilaian Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2017: 108)

Selanjutnya untuk bentuk kisi-kisi dalam kuesioner penelitian ini, penulis menyusun beberapa indikator yang disesuaikan berdasarkan variabel-variabel penelitian yang terdapat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3. 2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Teori

1. Kepuasan Pelanggan (X1) 1. Keluhan (Prihantoro, 2012: 37-39) 2. Saran 3. Survei 4. Analisis kehilangan pelanggan 2. Pemberdayaan Karyawan (X2) 1. Meaning (Widayanti, 2016: 7024) 2. Competence 3. Self-determination 4. Impact

No Variabel Indikator Teori 3. Manajemen Berdasarkan Fakta (X3) 1. Priotasi (Prihantoro, 2012: 76) 2. Variasi 4. Perbaikan Berkesinambungan (X4) 1. Komunikasi (Lamato, 2017: 430) 2. Memperbaiki masalah yang nyata 3. Memandang ke hulu 4. Mendokumentasikan kemajuan dan masalah 5.

Kinerja

Operasional (Y)

1. Tepat Mutu (Kualitas)

(Kasmir, 2016: 208) 2. Tepat jumlah (Kuantitas)

3. Tepat waktu yang direncanakan 4. Penekanan biaya

2. Pengembangan Instrumen Angket (Kuesioner) a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas item merupakan uji instrument data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan dan pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan kuesioner dengan tujuan mengungkap sesuatu. (Priyatno, 2014: 51)

Pada penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan Analyst Correlate Bivariate untuk mencari correlation coefficient dari Product Moment Pearson dengan SPSS 22. Kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel untuk α = 0.05 dengan derajat kebebasan (df = N – 2) diperoleh (N = 18, maka df = 18 – 2 = 16) jadi, df = 16 sehingga didapat rtabel sebesar 0,497. Menurut Prayitno (2014: 55), Jika nilai positif dan rhitung > rtabel maka item dapat dinyatakan valid, jika rhitung < rtabel maka item tidak valid.

Kuesioner peneliti sebarkan kepada 18 orang karyawan Lapau Cokelat Malibou Anai Resort Kabupaten Padang Pariaman. Pada hari Senin 10 Februari 2020. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Kusioner ini digunakan untuk melihat seberapa pentingnya kepuasan pelanggan terhadap kinerja operasional. Untuk pernyataan kuesioner, maka skornya dapat dilihat pada tabel 3.3.

Berdasarkan hasil validitas uji coba kuesioner kepuasan pelanggan yang dilakukan menggunakan teknik Product Moment Pearson ini diperoleh hasil yaitu 10 item pernyataan pada kuesioner. Berikut hasil validitas kuesioner kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 3

Hasil Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Pernyataan rhitung rtabel Kategori

P1 0,585 0,497 Valid P2 0,704 0,497 Valid P3 0,795 0,497 Valid P4 0,871 0,497 Valid P5 0,779 0,497 Valid P6 0,636 0,497 Valid P7 0,886 0,497 Valid P8 0,795 0,497 Valid P9 0,636 0,497 Valid P10 0,449 0,497 Tidak Valid

Sumber: Data uji coba instrumen kuesioner (diolah) menggunakan SPSS 22

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan pelanggan untuk ke 10 item pernyataan menyatakan pernyataan P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, dan P9 dinyatakan valid karena rhitung > rtabel, sedangkan pernyataan P10 dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel (0,449 < 0,497). Menurut Priyatno (2014: 55), jika ada item yang tidak valid maka harus diperbaiki atau dibuang. Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk membuang yang tidak valid.

2) Uji Validitas Variabel Pemberdayaan Karyawan

Kusioner ini digunakan untuk melihat seberapa pentingnya pemberdayaan karyawan terhadap kinerja operasional. Untuk pernyataan kuesioner, maka skornya dapat dilihat pada tabel 3.4. Berdasarkan hasil validitas uji coba kuesioner pemberdayaan karyawan yang dilakukan menggunakan metode Product Moment Pearson ini diperoleh hasil yaitu 10 item pernyataan pada kuesioner. Berikut hasil validasi kuesioner pemberdayaan karyawan dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3. 4

Hasil Validitas Variabel Pemberdayaan Karyawan

Pernyataan rhitung rtabel Kategori

P11 0,624 0,497 Valid P12 0,886 0,497 Valid P13 0,864 0,497 Valid P14 0,911 0,497 Valid P15 0,911 0,497 Valid P16 0,817 0,497 Valid P17 0,859 0,497 Valid P18 0,831 0,497 Valid P19 0,792 0,497 Valid P20 0,599 0,497 Valid

Sumber: Data uji coba instrumen kuesioner (diolah) menggunakan SPSS 22

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pemberdayaan karyawan untuk ke 10 item pernyataan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel.

3) Uji Validitas Variabel Manajemen Berdasarkan Fakta

Berdasarkan hasil validitas uji coba kuesioner manajemen berdasarkan fakta yang dilakukan menggunakan metode Product Moment Pearson ini diperoleh hasil yaitu 10 item pernyataan pada kuesioner. Berikut hasil validasi kuesioner manajemen berdasarkan fakta dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini:

Tabel 3. 5

Hasil Validitas Variabel Manajemen Berdasarkan Fakta Pernyataan rhitung rtabel Kategori

P21 0,928 0,497 Valid P22 0,928 0,497 Valid P23 0,837 0,497 Valid P24 0,850 0,497 Valid P25 0,906 0,497 Valid P26 0,928 0,497 Valid P27 0,928 0,497 Valid P28 0,837 0,497 Valid P29 0,850 0,497 Valid P30 0,906 0,497 Valid

Sumber: Data uji coba instrumen kuesioner (diolah) menggunakan SPSS 22

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel manajemen berdasarkan fakta untuk ke 10 item pernyataan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel.

4) Uji Validitas Variabel Perbaikan Berkesinambungan

Berdasarkan hasil validitas uji coba kuesioner perbaikan berkesinambungan yang dilakukan menggunakan metode Product Moment Pearson ini diperoleh hasil yaitu 12 item pernyataan pada kuesioner. Berikut hasil validasi kuesioner perbaikan berkesinambungan dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:

Tabel 3. 6

Hasil Validitas Variabel Perbaikan Berkesinambungan

Pernyataan rhitung rtabel Kategori

P31 0,682 0,497 Valid P32 0,795 0,497 Valid P33 0,847 0,497 Valid P34 0,900 0,497 Valid P35 0,954 0,497 Valid P36 0,682 0,497 Valid P37 0,795 0,497 Valid P38 0,847 0,497 Valid P39 0,900 0,497 Valid P40 0,954 0,497 Valid P41 0,954 0,497 Valid P42 0,682 0,497 Valid

Sumber: Data uji coba instrumen kuesioner (diolah) menggunakan SPSS 22

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel perbaikan berkesinambungan untuk ke 12 item pernyataan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel.

5) Uji Validitas Variabel Kinerja Operasional

Berdasarkan hasil validitas uji coba kuesioner kinerja operasional yang dilakukan menggunakan metode Product Moment Pearson ini diperoleh hasil yaitu 8 item pernyataan pada kuesioner. Berikut hasil validasi kuesioner kinerja operasional dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3. 7

Hasil Validitas Variabel kinerja operasional

Pernyataan rhitung rtabel Kategori

P43 0,926 0,497 Valid P44 0,926 0,497 Valid P45 0,646 0,497 Valid P46 0,921 0,497 Valid P47 0,810 0,497 Valid P48 0,862 0,497 Valid P49 0,730 0,497 Valid P50 0,674 0,497 Valid P51 0,926 0,497 Valid P52 0,965 0,497 Valid P53 0,646 0,497 Valid P54 0,965 0,497 Valid P55 0,912 0,497 Valid P56 0,912 0,497 Valid P57 0,856 0,497 Valid P58 0,647 0,497 Valid P59 0,926 0,497 Valid P60 0,965 0,497 Valid P61 0,700 0,497 Valid P62 0,867 0,497 Valid

Sumber: Data uji coba instrumen kuesioner (diolah) menggunakan SPSS 22

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja operasional untuk ke 20 item pernyataan valid karena rhitung > rtabel.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas merupakan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabiltas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach yaitu (Asnawi dan Masyhuri, 2011: 170-171) : 1) Apabila hasil koefisien Alpha (α) > taraf signifikansi 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliable.

2) Apabila hasil koefisien Alpha (α) < taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.

Berikut hasil uji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti lakukan dengan menggunakan SPSS 22.

1) Kuesioner Kepuasan Pelanggan Tabel 3. 8

Hasil Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Pelanggan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,902 9

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil reliabilitas yang dilakukan terhadap kuesioner kepuasan pelanggan diperoleh nilai 0,902 telah menghasilkan Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner uji coba kepuasan pelanggan memiliki reliabilitas baik.

2) Kuesioner Pemberdayaan Karyawan Tabel 3. 9

Hasil Reliabilitas Kuesioner Pemberdayaan Karyawan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil reliabilitas yang dilakukan terhadap kuesioner pembedayaan karyawan diperoleh nilai 0,931 telah menghasilkan Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner uji coba pemberdayaan karyawan memiliki reliabilitas baik.

3) Kuesioner Manajemen Berdasarkan Fakta Tabel 3. 10

Hasil Reliabilitas Kuesioner Manajemen Berdasarkan Fakta Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,965 10

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil reliabilitas yang dilakukan terhadap kuesioner manajemen berdasarkan fakta diperoleh nilai 0,965 telah menghasilkan Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner uji coba manajemen berdasarkan fakta memiliki reliabilitas baik.

4) Kuesioner Perbaikan Berkesinambungan Tabel 3. 11

Hasil Reliabilitas Kuesioner Perbaikan Berkesinambungan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,959 12

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil reliabilitas yang dilakukan terhadap kuesioner perbaikan berkesinambungan diperoleh nilai 0,959 telah menghasilkan Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner uji coba perbaikan berkesinambungan memiliki reliabilitas baik.

5) Kuesioner Kinerja Operasional

Tabel 3. 12

Hasil Reliabilitas Kuesioner Kinerja Operasional Reliability Statistics

,977 20

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil reliabilitas yang dilakukan terhadap kuesioner kinerja operasional diperoleh nilai 0,977 telah menghasilkan Cronbach’s Alpha di atas 0,6. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner uji coba kinerja operasional memiliki reliabilitas baik.

Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner pernyataan item nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29, 30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,5 4,55,56,57,58,59,60,61 dan 62 dapat digunakan, untuk kuesioner pernyataan item nomor 10 dibuang karena tidak valid. Jadi, total item pernyataan dalam penelitian ini adalah 61 pernyataan.

Dokumen terkait