• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PU BAPPEDA

E. Organisasi Penyelenggaraan Penyusunan RPIJ2M

6.5 PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLA BIDANG PERSAMPAHAN

Dalam rangka good governance melalui pilar-pilarnya yaitu transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat, maka dibentuk Lembaga Independen yang beranggotakan para stakeholders, yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Lembaga Independen ini bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Badan Kerjasama, yang lebih memperhatiakn kepentingan-kepentingan masyarakat dari ketiga Kota/kota tersebut.

1. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dapat berbentuk Lemabaga Teknis Daerah (Pola Unit Pelaksana Teknis Daerah / UPTD), sebagaimana yangh telah berjalan saat ini.

2. Sebagaimana pelaksanaan Undang-Undang R.I. No.1. Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara, yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,

3. Bergabung Dengan PDAM. 4. Membentuk Perusahaan Daerah

6.5.1 Proses Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Pola Keuangan Badan layanan Umum/BLUD

Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Instansi Pemerintah tersebut dapat dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah, yang memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang penyehatan lingkungan permukinan, berupa pengelolaan drainase, air limbah dan persampahan.

Pola keuangan instansi pemerintah badan layanan umum ini diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini pengertian meemajukan kesejahteraan umum ditafsirkan secara luas, dalam arti penyehatan lingkungan permukiman.

Lembaga Teknis bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman merupakan Instansi yang langsung memberikan layanan kepada masyarakat (organic view), proses penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan, dan harus memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.

Pengertian BLUD diatur dalam Pasal 1 angka 1 Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLUD bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Lembaga Teknis di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman di Indonesia, terdapat banyak satuan kegiatan yang berpotensi untuk dikelola secara lebih efisien dan efektif melalui pola Badan Layanan Umum. Ada yang mendapatkan imbalan dari masyarakat dalam proporsi yang signifikan terkait dengan pelayanan yang diberikan, dan ada pula yang bergantung sebagian besar pada dana APBN/APBD. Satuan kerja yang memperoleh pendapatan dari layanannya dalam porsi signifikan, dapat diberikan keleluasaan dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan. Peluang ini secara khusus disediakan bagi satuan kerja pemerintah yang melaksanakan tugas operasional pelayanan publik. Hal ini merupakan upaya peng-agenan aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh lembaga birokrasi murni, tetapi oleh instansi pemerintah dengan pengelolaan ala bisnis, sehingga pemberian layanan kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan demikian dapat dilakukan peningkatan pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Instansi pemerintah dapat memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dengan menerapkan praktik bisnis yang sehat. Dapat dilakukan pengamanan atas aset negara yang dikelola oleh instansi terkait.

Untuk dapat menyelenggarakan pola keuangan badan layanan umum, harus dipenuhi beberapa persyaratan administrasi, antara lain :

1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja, 2. Melaksanakan pola tata kelola yang baik,

3. Mempunyai Rencana Startegis Bisnis yang meyakinkan, 4. Senantiasa membuat Laporan Keuangan Pokok, 5. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimum, dan

6. Menyatakan bersedia untuk di audit oleh akuntan publik independen.

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh instansi pemerintah yang menyelenggaran pola keuangan Badan Layanan Umum, yaitu :

1. Bukan kekayaan negara/daerah yang dipisahkan,

2. Sebagai satuan kerja instansi pemerintah;

3. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi;

4. Berperan sebagai agen dari Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati);

5. Kedua belah pihak menandatangani kontrak kinerja,

6. Kepala daerah bertanggungjawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.

Pola keuangan instansi pemerintah badan layanan umum ini diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini pengertian memajukan kesejahteraan umum ditafsirkan secara luas, dalam arti penyehatan lingkungan permukiman. Lembaga Teknis di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman merupakan Instansi yang langsung memberikan layanan kepada masyarakat (organic view), proses penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan, dan harus memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.

Diagram 6.11

Proses Pembentukan Uptd Menjadi BLUD

Lembaga Teknis di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman di Indonesia, terdapat banyak satuan kegiatan yang berpotensi untuk dikelola secara lebih efisien dan efektif melalui pola Badan Layanan Umum. Ada yang mendapatkan imbalan dari masyarakat dalam proporsi yang signifikan terkait dengan pelayanan yang diberikan, dan ada pula yang bergantung sebagian besar pada dana APBN/APBD PROV/APBD KOTA/KAB. Satuan kerja yang memperoleh pendapatan dari layanannya dalam porsi signifikan, dapat diberikan keleluasaan dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan. Peluang ini secara khusus disediakan bagi satuan kerja pemerintah yang melaksanakan tugas operasional pelayanan publik. Hal ini merupakan upaya peng-agenan aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh lembaga birokrasi murni, tetapi oleh instansi pemerintah dengan pengelolaan ala bisnis, sehingga pemberian layanan kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.

Diagram 6.12

Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (BLUD)

Dengan demikian dapat dilakukan peningkatan pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Instansi pemerintah dapat memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dengan menerapkan praktik bisnis yang sehat. Dapat dilakukan pengamanan atas aset negara yang dikelola oleh instansi terkait.

BLUD menurut jenisnya terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. BLU yang kegiatannya menyediakan barang atau jasa meliputi rumah sakit, lembaga pendidikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain;

2. BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan meliputi otorita pengembangan wilayah dan kawasan ekonomi terpadu (Kapet); dan

3. BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus meliputi pengelola dana bergulir, dana UKM, penerusan pinjaman dan tabungan pegawai.

6.5.2 Pembentukan pengelolaan Persampahan dalam Bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

dibentuk pengelolaan dalam bentuk Perusahaan Daerah seperti yang ada di Kota Bandung dengan Perusahaan Daerah Kebersihannya.

6.5.3 Perbandingan Masing-Masing Lembaga Pengelola

Perbedaaan mendasar dari ketiga lembaga pengelola persampahan yang paling memungkinkan di Kabupaten Banjar antara kelembagaan UPTD, BLUD dan BUMD adalah sebagai berikut :

Tabel 6.9

Perbedaan Alternatif Lembaga Pengelola Persampahan Kabupaten Banjar

NO KETRANGAN JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG

UPTD BLUD BUMD

Dokumen terkait