• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Komponen Fisik Berupa Penyediaan Sarana

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

H. Pengembangan Komponen Fisik Berupa Penyediaan Sarana

Dalam pengembangan pendidikan agama Islam dibutuhkan sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan agar terjadi lebih baek dalam swatu pengajaran,maka harus terpenuhi sarana dan fasilitas tersebut,sarana prasarana di antaranya adalah:

1. Masjid sebagai pusat kegiatan

2. Perumahan Kyai, Ustadz, yaitu tempat tinggal yang disediakan untuk Kyai dan Ustadz.

3. Asrama, pondok, yaitu tenpat tinggal santri yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat, tenpat belajar, dansebagainya.

4. Perpustakaan dan kantor, yaitu tempat buku dan kitab yang bisa dibaca oleh santri, sedangkan kantor adalah yang berhubungan dengan administrasi.

5. Gedung pendidikan formal, yaitu gedung yang ditempati belajar oleh para santri pada lembaga pendidikan formal.

Kyai sebagai pemimpin pondok pesantren dalam mengembankan sarana dan prasana untuk mengembangkan pendidikan Islam, perlu memperhatikan beberapa faktor:

1. Situasi dan kondisi pondokSituasi dan kondisi pondok perlu mendapatkan perhatian, karena tidak semua pondok dapat menyelenggarakan semua komponen kegiatan.

2. Pemilihan komponen kegiatan yang akan diselenggarakan Ada kemungkian disuatu pondok pesantren dapat dilaksanakan semua jenis komponen, dan ada hanya beberapa jenis komponen saja

3. Tenaga pengajar dan pelatih Setiap pondok yang hendak menyelenggarakan suatu jenis komponen kegiatan, harus terlebih dahulu disiapakan tenaga pengajar dan petugas pelaksana ko mponen kegiatan pendidikan.Sebab dengan tidak adanya tenaga pengajar yang cukup akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap penyelenggaraan komponen kegiatan

4. Alat dan perlengkapan Alat dan perlengkapan harus sesuai dengan jenis komponen kegiatan yang diciptakan

5. Perumusan program dan pernerapan komponen kegiatan di pondok Pesantren Perumusan dan penetapan program dari suatu komponen kegiatan, tidak terlepas dari tujuan, bahan pengajaran dan bahan latihan. Oleh karena itu dalam merumuskan dan menerapakan program dari suatu komponen kegiatan pendidikan benar-benar isi dari pada program yang satu dengan program yang lain secara hirarkhi sehingga dapat menyampaikan santri pada tujuan.

Di sisi lain, usaha pengembangan sarana dan prasana untuk pengembangan pendidikan Islam yang ada dipondok pesantren yaitu dengan mengembangkan hubungan pesantren dengan masyarakatat dan pemerintah. Oleh karena itu pengembangannya harus berdasar koorditanif partisipatif, yaitu gotong royong antar semua, yaitu masyarakatat, pondok pesantren, pemerintah setempat, termasuk orang-orang yang ada hubungannya dengan kegiatan pengembangan pendirian pondok pesantren, serta bantuan dari pemerintah pusat.

I. Strategi Yang Digunakan Kyai Dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam Pondok Pesantren.

Atas dasar pemikiran maka tidak ada pilihan lain, upaya pengembangan pendidikan agama Islam, strategi mengajar harus diarahkan kepada keaktifan optimal belajar siswa. Dalam istilah lain, harus mengembangkan strategi pembelajaran aktif yang sekarang terkenal dengan istilah strategi belajar aktif (active learning strategy). Adapun setrategi yang di terapkan adalah:

1. Pengembangan Pendidikan Agama Islam

Yang dimaksud dengan pengembangan pendidikan agama Islam adalah suatu usaha-usaha yang dilakukan oleh lembaga pendidiksn agama Islam untuk mengembangkan pendidikan agama Islam dalam segala bidang. Adapun usaha-usaha yang perlu dilakukan adalah:

2. Meningkatkan Kerjasama/Hubungan Antar Pondok Pesantren dan Masyarakatat.

Hendayat Soetopo dan Westy Soemanto, mengatakan bahwa hubungan pondok pesantren dan masyarakatat adalah suatu proses

kominikasi dengan maksud meningkatkan pengertian warga masyarakatat tentang keutuhan dan praktek serta mendorong minat dan kerjasama warnya dalam usaha memperbaiki sekola h.102Dari pengertian diatas, dapat difahami bahwa hubungan masyarakatat dengan pondok pesantren sangat diperlukan. Karena pondok pesantren merupakan sumber- sumber pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakatat. Dan masyarakatat akan dapat merasakan kemajuan ilmu pengetahuan yang dihasilakan oleh pondok pesantren, sehingga masyarakatat dapat meningkatkan kehidupannya. Hubungan timbal balik antara tingkat partisipasi masyarakatat dengan kualitas proses penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren menuntut adanya jalinan hubungan yang harmonis antara masyarakatat dan pondok pesantren akan membantu pendidikan dipondok pesantren. Karena hubungan tersebut dapat memunculkan kerjasama yang baik, dan masyarakatat akan lebih tahu tanggung jawabanya terhadap pendidikan di pondok pesantren, sehingga masyarakatat akan selalu membantu mengembangkan pendidikan agama Islam sebagai perwujudan rasa tanggung jawabnya. Adapun tujuan daripada hubungan pondok pesantren dengan masyarakatat adalah:

a. Untuk mengembangakan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak b. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dasn mutu kehidupan masyarakatat c. Untuk mengembangkan pengertian, antuasme, dan partisipasi

masyarakatat dalam membantu pendidikan. 3. Perbaikan Alat Pendidikan Agama Islam

Bentuk mengembangkan mutu dalam mengembangkan pendidikan agama Islam, pengelola dan pengembangan terhadap alat pendidikan agama Islam sangatla h perlu, alat pendidikan tersebutmeliputi 3 aspek, yaitu

a. Aspek pengadaan b. Aspek pemeliharaan c. Aspek pendayagunaan

d. Pengadaan alat pendidikan agama Islam

102

Hendayat dan Westy, Sekolah.Administrasi Pendidikan,( Usaha Nasional, 1982), hal. 235

Untuk mengupayakan aspek pengadaan alat pendidikan agama Islam hendaknya diperhatikan segi relevansinya, efektifitas dan evesiensi agar bisa memenuhi kebutuhan masa kini dan mendatang,hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan jalan:

a. Memperbaiki fasilitas yang ada, membangun serta memperluas fasilitas pendidikan agama Islam, misalnya membangun gedung, laboratorium, dan lain sebagainya

b. Melengkapi fasilitas perlengkapan pengajaran, misalny ameja, kursi, buku- buku, dan lain sebagainya. Sehingga murid atau guru dapat belajar dengan tenag dan nyaman.

c. Menciptakan suasana belajar yang menyenagkan dan berwibawa dengan jalan mengadakan tata tertib, pengawasan kedisiplinan, pemberian hukunman dan pelajaran atas apa yang telah dilakukan. Untuk mengembangkan faktor tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh karenana itu pandai-pandai memanfaatkan sumber dana secara efektif dan efisien.Pemeliharaan Alat Pendidikan Agama Islam Pemeliharaan alat pendidikan agama Islam sangatlah diperlukan sebab dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap alat-alat pendidikan agama Islam akan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenagkan dan tidak merasa jenuh dalam belajar. Untuk menunjang keberhasilan pemeliharaan alat pendid ikan agama Islam diperlukan pengawasan dan pengkoordinasian dengan melibatkan guru, siswa, karyawan dan tidak menuntut kemungkinan pengurus lembaga pendidikan masyarakatat. Apabila komponen-komponen tersebut benar-benar sadar bertanggung jawab untuk memelihara alat pendidikan yang ada, maka alat pendidikan itu akan dimanfaatkan dengan baik dan bertahan lama. Sehingga pencapaian pengembangan pendidikan agama Islam benar-benar sesuaia dengan tujuaan pendidikan agama Islam. Pendayagunaan Alat Pendidikan Agama Islam Pengadaan yang memadai, pemeliharaan yang intensif, tanpa diikuti dengan pendayagunaan yang efektif dan efesien, maka untuk mencapai hasil tujua belajar mengajar tidak akan mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu apabila alat pendidikan ingin berdaya guna

diperlukan adanya pengawasan, pengkoordinasi oleh para pemakai agar nantiny mereka itu merasa memiliki dan tanggung jawab terhadap alat-alat pendidikan yang ada.Dengan penggunaan alat pendidikan yang efektif dan efesien maka akan menghasilkan daya guna yang positif dan optimal. Disinalah perlu adanya arahan dan tanggung jawap terhadappenggunaan alat pendidikan. Mendayagunakan ini bukan berarti penuhnya buku-buku diperpustakaan, lengkapnya alat peraga dan sebagainya, tetapi baaimana memanfaatkan buku-buku tersebut dalam pengembangan, bagaimana guru tersebut harus menggunakan alat peraga agar tetap sesuai sengan materi dan begitu seterusnya.

Dokumen terkait