• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Data dan Analisis

5.2.2. Pengembangan Konsep 1. Konsep Ruang

Konsep ruang ini ditujukan untuk membagi tapak berdasarkan penjabaran fungsi-fungsi yang dimiliki Kebun Anggrek. Pembagian ruang berdasarkan tujuan pengembangan tapak yaitu menjadikan tapak sebagai obyek wisata yang produktif, edukatif dan rekreatif, serta tetap menjaga keberlanjutan sumber daya yang dimiliki maka terbentuklah ruang produksi, ruang wisata, dan ruang penyangga. Ruang wisata terbagi menjadi ruang pendukung wisata dan wisata utama.

Pada ruang wisata utama dikembangkan kembali sub-sub ruang dimana setiap sub ruang tersebut akan menghadirkan taman anggrek dalam tema yang berbeda-beda. Sub-sub ruang tersebut antara lain sub ruang hutan anggrek, taman anggrek dalam paranet, taman anggrek gaya eropa, taman anggrek gaya jepang, dan taman anggrek gantung. Ruang hutan anggrek menampilkan suasana hutan yang merupakan habitat alami anggrek. Taman anggrek dalam paranet menampilkan suasana habitat buatan untuk anggrek. Taman anggrek gaya eropa menghadirkan taman anggrek dengan gaya khas taman eropa dengan menampilkan sclupture seperti yang banyak ditemui pada taman-taman eropa pada umumnya. Taman anggrek gaya jepang menghadirkan taman kering dengan elemen batuan banyak ditampilkan pada ruang ini. Taman anggrek gantung

memiliki kemiripan dengan hutan anggrek, hanya saja anggrek yang digantung di ruang ini adalah anggrek yang diletakkan dalam pot kemudian digantung. Konsep ruang secara spasial dapat dilihat pada Gambar 31.

Gambar 31 Konsep ruang

Ruang produksi adalah ruang yang sudah ada pada tapak yang akan

dipertahankan untuk aktivitas budidaya dan produksi anggrek. Pada ruang ini terdapat dua buah rumah kaca. Rumah kaca berukuran 24,2 m x 9,85 m tetap dipertahankan untuk kegiatan produksi dimana aktivitasnya di dalamnya tertutup untuk pengunjung sedangkan rumah kaca yang berukuran 36,7 m x 9,85 m terbuka untuk pengunjung sebagai salah satu daya tarik wisata dalam Kebun Anggrek.

Ruang wisata adalah ruang yang digunakan untuk melakukan aktivitas

wisata yang sifatnya edukatif dan rekreatif. Ruang ini terdiri dari ruang wisata utama dan pendukung wisata. Ruang wisata utama adalah ruang yang menampilkan anggrek sebagai obyek wisata dalam bentuk rumah kaca, taman anggrek, dan hutan anggrek. Taman anggrek ditampilkan dengan tema yang berbeda yakni taman anggrek dalam paranet, taman anggrek gaya eropa, taman anggrek gaya jepang, dan taman anggrek gantung. Dengan adanya tema yang

1

2a

2b

3

1

2a

2b

3

1. 1. RUANG PRODUKSI 2. 2. RUANG WISATA

2a. PENDUKUNG WISATA (Penerimaan dan Pelayanan) 2b. WISATA UTAMA

Hutan Anggrek

Taman Anggrek Paranet Taman Anggrek Gaya Eropa Taman Anggrek Gaya Jepang Taman Anggrek Gantung 3. 3. RUANG PENYANGGA

2a

2a

2b

1

3

berbeda pada masing-masing taman anggrek diharapkan aktivitas wisata pengunjung yang datang tidak berpusat pada satu ruang.

Ruang pendukung wisata terdiri dari ruang penerimaan dan pelayanan wisata. Ruang penerimaan merupakan ruang yang pertama kali didatangi oleh pengunjung. Sebagi welcome area ruang ini berfungsi memberikan identitas atau ciri khusus sehingga menarik minat pengunjung. Ruang pelayanan wisata merupakan ruang yang akan menyediakan berbagai fasilitas penunjang wisata seperti tempat informasi, ruang workshop, dan ruang display anggrek. Ruang pelayanan wisata mencakup pula tempat makan, musholla, dan toilet.

Ruang penyangga adalah ruang untuk menjaga sumber daya lahan dari erosi

tanah sekaligus melindungi tapak dari gangguan luar. Ruang ini merupakan area yang memiliki kemiringan >15%.

5.2.2.2. Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi yang direncanakan pada tapak berfungsi sebagai penghubung antar ruang dan dalam masing-masing ruang. Sirkulasi yang dikembangkan terbagi atas sirkulasi produksi dan sirkulasi wisata.

Sirkulasi produksi merupakan jalur pengelolaan dan produksi anggrek baik

berupa lintasan sarana produksi pertanian maupun untuk pengangkutan hasil, serta sirkulasi di dalam rumah kaca. Sirkulasi untuk sarana produksi pertanian direncanakan menyatu dengan jalur pejalan kaki di Kebun Anggrek. Hal ini untuk efisiensi luasan Kebun Anggrek.

Sirkulasi wisata merupakan sirkulasi yang menghubungkan pengunjung dengan ruang-ruang wisata yang terbentuk. Pengembangan sirkulasi di dalam ruang wisata mengadopsi bentukan bunga anggrek yang diaplikasikan di tapak khususnya pada ruang wisata utama untuk memperkuat karakter anggrek pada tapak. Pengaplikasian bentukan bunga anggrek pada konsep sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32 Konsep sirkulasi

5.2.2.3. Konsep Vegetasi

Konsep vegetasi merupakan penjabaran vegetasi yang direncanakan digunakan pada tapak. Secara umum konsep vegetasi di tapak terbagi menjadi dua yaitu vegetasi utama dan pendukung. Vegetasi utama adalah anggrek yang menjadi obyek utama yang akan dikembangkan di tapak dimana dalam peletakannya mempertimbangkan habitasi dari masing-masing jenis anggrek yang digunakan yakni mulai dari anggrek yang ditanam di atas permukaan tanah (terestrial) sampai menempel di pohon (epifit).

Konsep vegetasi pada ruang wisata utama disesuaikan dengan tema pada masing-masing sub ruang yang terbentuk. Pada sub ruang hutan anggrek menampilkan anggrek epifit yang ditempel di pohon. Sub ruang taman anggrek dalam paranet menampilkan anggrek epifit dan saprofit yang membutuhkan naungan penuh. Sub ruang taman anggrek gaya eropa menampilkan anggrek epifit yang ditanam di media tanam yang diletakkan di atas tanah. Sub ruang taman anggrek gaya jepang menampilkan anggrek litofit. Batu-batuan berlumut akan banyak dihadirkan pada taman gaya jepang ini. Selain sebagai elemen utama taman gaya jepang, batuan berlumut ini berfungsi sebagai menempelnya anggrek litofit yang habitasinya adalah batuan berlumut. Vegetasi pendukung adalah vegetasi yang mendukung keberadaan anggrek, menjaga kelestarian tapak,

SIRKULASI PRODUKSI SIRKULASI WISATA

maupun penambah estetis di tapak. Gambar 33 menunjukkan konsep peletakkan vegetasi. Tabel 4 menunjukkan konsep vegetasi secara lebih terperinci.

Gambar 33 Konsep vegetasi

Tabel 4 Konsep vegetasi

Konsep

vegetasi Tujuan Golongan Habitasi Letak Utama Budidaya dan

ekonomi

Anggrek spesies Epifit Ruang produksi (rumah kaca) Obyek interpretasi Anggrek spesies dan hybrid Epifit menempel di batang pohon,epifit menempel pada media, saprofit (serasah)

Ruang wisata utama Estetis Anggrek spesies

dan hybrid

Tanah dan batuan (litofit)

Ruang pendukung wisata dan ruang produksi (sekitar rumah kaca) Pendukung Tempat

tumbuh anggrek epifit

Pohon peneduh Ruang wisata utama Estetis Tanaman hias

(semak dan perdu) Ruang wisata utama, ruang wisata pendukung, ruang produksi Penyangga Vegetasi eksisting yang dipertahankan karena dinilai memiliki nilai ekologis bagi tapak. Ruang penyangga

1

3

A B E

3

1. Anggrek untuk budidaya (epifit) 2. Anggrek untuk obyek interpretasi

A. Epifit menempel di pohon B. Epifit digantung di pot C. Epifit dan saprofit D. Epifit

E. Litofit

3. Anggrek pendukung keindahan ( terestrial dan litofit)

4. Vegetasi penyangga

3

4

2

E D A B C

1

5.2.2.4. Konsep Aktivitas Wisata

Konsep aktivitas adalah penjabaran dari aktivitas yang direncanakan berdasarkan ruang yang telah terbentuk dari konsep ruang. Konsep aktivitas terbagi menjadi dua yaitu aktivitas produksi dan aktivitas wisata. Aktivitas wisata terbagi menjadi dua yaitu aktivitas wisata yang bersifat edukatif dan rekreatif. Secara lebih jelas konsep aktivitas dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Konsep aktivitas wisata

Ruang Sifat Deskripsi Aktivitas Jenis Aktivitas Produksi Produktif Aktivitas menghasilkan anggrek Budidaya anggrek dari

pembibitan sampai pembungaan Wisata Utama Edukatif Aktivitas pembelajaran budidaya

anggrek

Melihat langsung proses budidaya anggrek Aktivitas pengenalan jenis

anggrek

Orchid walk, forest orchid walk

Rekreatif Menikmati keindahan bunga anggrek

Photo hunting,

duduk-duduk, sightseeing,

painting, pameran/

festival anggrek Praktik langsung budidaya untuk

terapi

Horticulture therapy

Pendukung Wisata

Aktivitas yang mendukung kegiatan wisata

Ticketing, belanja,

makan, workshop, interpretasi anggrek melalui media/ fasilitas khusus

Aktivitas wisata yang bersifat edukatif ditekankan pada kegiatan

pembelajaran mengenai budidaya pengenalan jenis-jeins anggrek. Kegiatan ini menggunakan teknik interpretasi dalam menjalankannya. Teknik interpretasi yang direncanakan terbagi menjadi dua yaitu interpretasi langsung (attended service) dan tidak langsung (unattended service).

Interpretasi langsung melibatkan langsung pengunjung dengan obyek interpretasi. Metode yang digunakan dalam teknik ini terdiri dari layanan personal (guided interpretation) dan pemanduan mandiri (self guided interpretation). Pada layanan personal, pengunjung disediakan pemandu atau interpreter. Interpreter akan memandu pengunjung secara langsung dalam berbagai aktivitas budidaya

anggrek mulai dari proses pembibitan sampai pembungaan serta menghasilkan karya seni dari anggrek berupa rangkaian bunga anggrek. Sedangkan pada pemanduan mandiri, pengunjung secara mandiri menggunakan media atau fasilitas khusus misal self guiding booklet untuk mengenal obyek interpretasi.

Interpretasi tidak langsung adalah kegiatan interpretasi yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu dalam memperkenalkan obyek interpretasi. Interpretasi disajikan dalam suatu program slide, video, film, rangkaian gambar-gambar dan sebagainya. Aktivitas ini dilaksanakan di ruang pelayanan wisata.

Aktivitas wisata yang bersifat rekreatif adalah aktivitas menikmati

keindahan koleksi anggrek. Kegiatannya dapat berupa photo hunting, belanja.

sightseeing, painting, dan duduk-duduk.

Aktivitas wisata yang direncanakan di Kebun Anggrek diperuntukkan untuk wisatawan lokal dan wisatawan nusantara tetapi tidak menutup kemungkinan dengan hadirnya wisatawan mancanegara. Secara umum aktivitas wisata di dalam Kebun Anggrek ditargetkan untuk semua golongan usia. Aktivitas wisata yang bersifat edukasi ditargetkan utamanya untuk segmen pengunjung usia pelajar yakni usia pelajar taman kanak-kanak sampai usia pelajar tingkat menegah atas.

5.2.2.5. Konsep Fasilitas Wisata

Konsep fasilitas adalah penjabaran dari fasilitas-fasilitas yang akan disediakan untuk menunjang aktivitas yang telah direncanakan. Konsep fasilitas dibagi menjadi dua, yaitu fasilitas produksi dan wisata. Fasilitas produksi eksisting yakni rumah kaca mengalami sedikit perubahan fungsi. Hal ini dikarenakan luasan sebesar 108,35 m² dari rumah kaca berukuran 36,7 m x 9,85 m akan dialihfungsikan menjadi ruang multimedia dan display anggrek. Sisa luasan dari rumah kaca akan tetap difungsikan untuk budidaya anggrek dimana kegiatan di dalamnya terbuka untuk pengunjung. Sedangkan rumah kaca berukuran 24,2 m x 9,85 m tetap dipertahankan untuk kegiatan produksi anggrek dan kegiatan di dalamnya tertutup bagi pengunjung. Konsep fasilitas dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Konsep fasilitas wisata

5.3. Sintesis

Dokumen terkait