• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Layanan Air Siap Minum

D. Peran Masyarakat

2. Pengembangan Layanan Air Siap Minum

Layanan siap minum sangat potensial untuk dikembangkan, terutama untuk melayani sektor pemerintahan, sekolah, rumah sakit dan perusahaan swasta. Pengelolaan air minum dapat langsung dikelola oleh PDAM atau anak perusahaan/koperasi yang bernaung dibawah PDAM.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-41 Dinas PU ESDM, PDAM, dan dari Universitas Mataram. Berdasarkan hasil survey seperti yang disajikan pada Tabel 7.4, dapat diketahui bahwa aspek Teknis menempati urutan teratas untuk bidang yang perlu dikembangkan tekait dengan penyediaan air minum diikuti kemudian dengan Aspek Sosial dan Aspek Lingkungan yang memiliki skala prioritas yang sama.

Aspek Teknis masih menjadi aspek yang dirasa perlu diutamakan dalam pengembangan penyediaan air minum di Kabupaten Lombok Tengah, dimana kegiatan Perbaikan Jaringan menempati urutan teratas untuk dilaksanakan. Diikuti dengan Penambahan Jaringan Air Baru, dan Pengembangan Produk Air Minum di posisi ketiga. Layanan Tempat Wisata dan Pesisir menempati posisi yang sama dalam penentuan prioritas yaitu di posisi terbawah. Prioritas pengembangan yang kedua adalah yang terkait dengan Aspek Sosial dan Aspek Lingkungan. Kegiatan Kemitraan Pemerintah dan Masyarakat menepati posisi teratas sebagai prioritas Aspek Sosial untuk dikembangkan. Hal ini mengingat banyaknya gangguan pada jaringan distribusi berupa sambungan ilegal oleh masyarakat. Posisi kedua yaitu kegiatan Pengembangan SDM berupa pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun administrasi pengelolaan perusahaan. Posisi ketiga adalah kegiatan pemberdayaan PAMDes yang diikuti di posisi terbawah oleh pemberian Insentif pada daerah- daerah dimana sumber air PDAM berada.

Sedangkan kegiatan yang diprioritaskan pada urutan pertama Aspek Lingkungan adalah Perbaikan Kualitas Air dan Peningkatan Sumber Air yang memiliki skala prioritas yang sama diikuti oleh pencarian Sumber Alternatif di urutan terakhir.

Tabel 5.4 Skala Prioritas Pengembangan Penyediaan Sumber Air Kab. Lombok Tengah

No. Aspek Prioritas Nilai Kegiatan Nilai

Prioritas 1 Teknis 0.50 1a Perbaikan Jaringan 0.32

1b Penambangan Jaringan Baru 0.22 1c Produk Air Siap Minum 0.19 1d Layanan tempat wisata dan

niaga

0.13 1d Layanan Pesisir 0.13

2 Sosial 0.25 2a Kemitraan Pemerintah dan Masyarakat 0.34 2b Pengembangan SDM (Pelatihan) 0.27 2c Pemberdayaan (PAMDes) 0.23 2d Insentif Sumber 0.13

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-42 3 Lingkungan 0.25 3a Perbaikan Kualitas Air 0.4

3a Peningkatan Sumber Air 0.4 3b Sumber Alternatif 0.2 Sumber: Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, 2014

5.2.3 Tahapan Rencana Pengembangan SPAM

Penentuan prioritas pengembangan dilakukan berdasarkan kebutuhan. Beberapa kebutuhan digolongkan menjadi kebutuhan mendesak, sedang, tidak mendesak. Dalam hal ini kebutuhan mendesak adalah kebutuhan yang harus dilayani paling lambat hingga 5 tahun yang akan datang, dan sudah dilakukan mulai tahun depan. Kebutuhan sedang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditargetkan terpenuhi selama 10 -15 tahun yang akan. Kebutuhan tidak mendesak merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dapat dipenuhi selama 15 – 30 tahun. Prioritas layanan secara lebih dalam ditentukan oleh beberapa aspek antara lain, ketersediaan keuangan, kemudahan implementasi, sosial dan keuntungan finansial.

Selain beberapa aspek penentu prioritas, terdapat aspek lain yang menentukan prioritas, yaitu aspek pengembangan kawasan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah 2011 – 2031. Dimana rentang waktu tersebut tidak terlalu jauh dengan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Lombok Tengah 2014 – 2033.

Rencana pengembangan SPAM Kabupaten Lombok Tengah dibagi dalambeberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Tahap Mendesak: 2014 – 2015

2. Tahap I (Jangka Pendek): 2016 – 2020 3. Tahap II (Jangka Menengah): 2021 – 2025 4. Tahap III (Jangka Panjang): 2026 – 2033

Kondisi masing-masing tingkat pelayanan SPAM digunakan sebagai dasar dalam penentuan proyeksi tingkat pelayanan setiap tahapan pengembangan SPAM. Lebih lanjuttingkat pelayanan SPAM dapat dilihat pada Tabel 7.5. Tingkat pelayanan eksisting PDAM Kabupaten Lombok Tengahdi tahun 2012 sebesar 23%, dengan SPAMDes <1% sehingga sisanya dari non perpipaan dan lain-lain sekitar 76%. Tingkat pelayanan jaringan perpipaan dinaikkan seiringdengan rencana pengembangan SPAM; tahun 2015 sebesar 50%, tahun 2020 sebesar 60%, tahun 2025 sebesar 70%, dan akhir tahun perencanaan 2033 sebesar 85%. Kebutuhan air minum dihitung berdasarkan jumlah penduduk wilayah pelayanandan rencana tingkat pelayanan, sehingga dicapai target pelayanan dan pemenuhankebutuhan air minum. Sedangkan penyediaan/suplai air minum didasarkan pemenuhankebutuhan setiap tahapan pengembangan, dalam hal ini direncanakan tahun 2015 telahtercapai keseimbangan suplai dan kebutuhan air minum. Mulai tahun 2030 telah terjadisurplus penyediaan/suplai air minum.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-43 dan 60% penduduk perdesaan terlayani air minum pada tahun 2015. Untuk mengejar target MDG‟s tersebut, maka total cakupan pelayanan jaringan air minum baik PDAM dan SPAMDes pada tahun 2015 ditetapkan 70% (cakupan pelayanan jaringan eksisting 2012 PDAM sebesar 23% dan SPAMDes kurang dari 1%).

2. Cakupan pelayananPDAM dan SPAMDestersebut setiap tahun meningkat, tahun 2020 sebesar 75 %,2025 sebesar 80 % sampai dengan akhir periodE perencanaan 2033 sebesar 90%.

3. Sasaran dan prioritas pengembangan pelayanan ditujukan pada daerah berkepadatan tinggi dan rawan air minum, kawasan strategis dan daerah pengembangan sesuai dengan arahan pengembangan kota/wilayah.

4. Cakupan pelayanan di luar daerah perkotaan dan daerah yang memiliki potensi sumber air diarahkan untuk dipenuhi melalui pengembangan SPAMDes yang dapat menjangkau masyarakat sekitar sumber air dengan jaringan perpipaan.

Tabel 5.5 Rencana Tahapan Pelayanan SPAM Kabupaten Lombok Tengah

No Uraian Tahap Mendesak Tahap I Tahap II Tahap III 2015 2020 2025 2033 1 Total Kebutuhan Air (Lt/det) 1.206 1.374 1.446 1.570 2 Tingkat Pelayanan SPAM (%) 70 75 80 90 3 Kebutuhan Pelayanan (Lt/det) 844 1.031 1.157 1.413 4 Suplai Pelayanan air minum (Lt/det)

a. PDAM 253 464 694 1130 30% 45% 60% 80% b. SPAMDes 42 103 174 304 5% 10% 15% 25% c. Non Perpipaan/Lain-lain 422 361 231 122 50% 35% 20% 10% 5 Total Pelayanan (Lt/det) 718 927 1099 1556 85% 90% 95% 115% Sumber: Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, 2014

Tabel 5.6 Rencana Kapasitas Pelayanan SPAM Kabupaten Lombok Tengah Tiap Tahap

Kecamatan

Tahap mendesak Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang

2015 2020 2025 2033

Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan

(Lt/det) 70% (Lt/det) 75% (Lt/det) 80% (Lt/det) 90%

Praya Barat 80 20 85 35 90 54 99 94 Praya Barat Daya 71 17 74 31 77 46 83 78 Pujut 218 53 229 94 241 144 261 247 Praya Timur 71 17 73 30 74 45 77 73 Janapria 108 26 114 47 122 73 134 127

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-44

Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan Kebutuhan Pelayanan

(Lt/det) 70% (Lt/det) 75% (Lt/det) 80% (Lt/det) 90%

Kopang 113 28 117 48 121 73 128 121 Praya 235 57 249 103 265 159 292 276 Praya Tengah 69 17 71 29 74 44 79 75 Jonggat 125 31 132 54 139 83 151 142 Pringgarata 74 18 80 33 86 52 97 92 Batukliang 82 20 85 35 88 53 93 88 Batukliang Utara 61 15 65 27 69 41 76 72

Sumber: Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, 2014

5.2.4 Pengembangan Jaringan Teknis

Jaringan teknis perlu dikembangkan untuk mendukung pemerataan distribusi air bersih. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah 2011 – 2031 jaringan teknis air bersih wajib dilakukan antara lain untuk mendukung penyediaan fasilitas pendukung permukiman, pengembangan sarana transportasi laut, pengembangan sarana dan prasana kawasan wisata, pengembangan kawasan industri. Walaupun demikian pengembangan jaringan teknis perlu memperhitungkan kendala teknis seperti kondisi geografis. Target lokasi pengembangan jaringan teknis tersaji dalam Tabel 7.10.

Tabel 5.7 Lokasi Pengembangan Jaringan Teknis

No Kegiatan

Pengembangan

Lokasi Kendala

1 Penyediaan Fasilitas pendukung

Seluruh Kecamatan Kendala topografis di Kecamatan Pujut dan Praya Barat Daya 2 Pengembangan sarana

dan prasana kawasan wisata

Kecamatan Pujut dan Kecamatan Praya Barat Daya

Kendala topografi

3 Pengembangan sarana transportasi laut

Kecamatan Pujut dan Kecamatan Praya Barat Daya

Kendala topografi

4 Pengembangan kawasan industri

Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, Pujut dan Janapria

Kendala topografi di Kecamatan Pujut dan Praya Barat Daya Sumber: Bappeda Kabupaten Lombok Tengah, 2014

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-45

 Penambahan kapasitas pasokan air untuk pengembangan kawasan industri di 9 Kecamatan

b. Pengembangan Kawasan Wisata

 Pengembangan jaringan air minum dan infrastruktur pendukung dengan target kawasan Kuta dan Selong Belanak sebesar 20 liter per detik.

 Pengembangan jaringan air minum dikawasan Kuta dan Selong Belanak sekaligus melayani kebutuhan air di daerah pesisir.

c. Pengembangan Kawasan perkotaan Praya

Kawasan perkotaan Praya merupakan pusat kegiatan di Kabupaten Lombok Timur. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah :

 Pengembangan jaringan air minum dan infrastruktur pendukung dengan target 35% layanan masyarakat

 Optimalisasi sumber air untuk memperbesar pasokan air bersih.

 Penambahan pasokan air sebesar 50 liter per detik untuk mendukung pengembangan Perkotaan Praya sebagai pusat Jasa dan Perdagangan.

 Pengembangan sistem pengelolaan air siap minum untuk melayani sektor pemerintahan di Kota Praya.

d. Pengembangan Kawasan Minapolitan

 Penyambungan jaringan air minum dengan jaringan di kawasan Gerupuk dan Awang

e. Pengembangan zona pemanfataan ruang cagar alam TNGR

 Kegiatan Konservasi sumber air yang dilakukan oleh masyarakat yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan PDAM

Dokumen terkait