• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Peran Masyarakat

4. Pengembangan Tahun 2026 –

a. Pengembangan Kawasan Pendukung Permukiman

 Pemeliharaan jaringan lokal dan sarana pendukung lain. b. Pengembangan Kawasan perkotaan Praya

 Pemeliharaan jaringan air minum dan infrastruktur pendukung

 Peningkatan layanan produk air siap minum

 Peningkatan layanan air bersih untuk sektor perdagangan dan jasa c. Pengembangan Kawasan Minapolitan

 Pemeliharaan jaringan air minum dan infrastruktur pendukung

 Peningkatan layanan air bersih untuk sektor perdagangan dan jasa d. Pengembangan zona pemanfataan ruang cagar alam TNGR

 Kegiatan Konservasi sumber air yang dilakukan oleh masyarakat yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan PDAM

Prioritas kegiatan untuk pengembangan organisasi dan managemen PDAM dan pengembangan SPAMDes diberikan pada table berikut ini:

Tabel 5.8 Roadmap Pengembangan Organisasi dan Managemen PDAM Prioritas

Penanganan

Lingkup Aspek Key Performance Indicator Aktivitas Kisaran Inisiasi 2013 - 2015 Internal Kultur perusahaan a. Inventarisir permasalahan dan potensi korporasi b. Strategic planning

korporasi

c. Pembuatan code of corporate governance (do & dont mechanism, kode etik, kebijakan dan SOP)

a. 2013 - 2014 b. 2013 – 2015 c. 2013 - 2014 Kinerja pegawai Eksternal Pelayanan Produksi Pemasaran Kehumasan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-47 Indicator

2016 - 2020 Internal Kultur perusahaan a. Implementasi reward & punishment

b. Program keteladanan “learning by example”

c. Benchmarking 1.0 ( Studi banding dengan institusi lain) d. Sertifikasi keahlian a. 2016 b. 2016 c. 2016 – 2020 d. 2016 – 2020 Kinerja pegawai a. Asuransi kesehatan untuk

pegawai dan keluarga b. Program family day

c. Beasiswa puta-putri pegawai

a. 2016 b. 2016 –

2018 c. 2017 –

2020 Ekternal Pelayanan a. Peningkatan pelayanan

berbasis IT

b. Pengurangan angka pencurian air dengan pendekatan

teknologi terbaru

a. 2015 – 2018 b. 2015 -

2020 Produksi a. Optimalisasi sumber eksisting

b. Sinergi dengan organisasi SPAMDES

a. 2015 – 2017 b. 2015 -

2020 Pemasaran a. Inovasi metode pemasaran

dengan skema insentif dan paket

b. Skema pemasaran

menggunakan media massa dan media sosial

a. 2015 – 2012 b. 2015- 2020 Ekternal Kehumasan a. Integrasi sistem sosialisasi

untuk mengurangi angka pencurian air dengan melalui media above the line, dan media below the line serta sosialisasi jemput bola melalui simpul komunikasi akar rumput b. Katalis dalam pemberian

punishment antara pihak yang berwajid dan masyarakat yang melakukan tindakan melawan hukum.

c. Pemberian reward kepada pelanggan atau pihak yang berjasa dalam penguatan dan pengembangan layanan a. 2015 – 2020 b. 2015 - 2020 c. 2015 – 2020

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-48 Indicator

2021 - 2025 Internal Kultur perusahaan a. Program karyawan teladan b. Sertifikasi korporasi melalui ISO a. 2020 b. 2020 – 2025 kinerja pegawai a. Program benchmarking

2.0 (mengirimkan pegawai untuk magang ke intitusi lain)

b. Penerapan employee achievement sistem 1.0 berisi tentang

pencapaian kerja terkait tupoksi utama dan hal yang mendukung pencapaian excelent corporate culture (memebuang sampah pada tempatnya, peduli terhadap lingkungan kerja merokok pada tempatnya

a. 2020 – 2025

b. 2020 – 2025

Eksternal Pelayanan a. Real time online costumer service 1.0 yang dapat

menginformasikan rencana gangguan (maintenance),

gangguan yang sedang terjadi beserta estimasi lama waktu yang dibutuhkan

a. 2020 – 2025

Produksi a. Ekpansi pengelolaan sumber air alternatif b. Diversifikasi produk 1.0 (

kreasi produk turunan dari inti bisnis utama penyedia air baku ) misal air minum dalam

kemasan

c. Konservasi pada sub- catchment area a. 2020- 2025 b. 2020- 2025 c. 2020- 2025 Pemasaran a. Program pelanggan

proritas.

b. Pemberlakuan sistem reward bagi pelanggan berbasis poin

a. 2020- 2025 b. 2020- 2025 Kehumasan a. Call center 24 jam

b. Online costumer service 24 jam

a. 2020- 2025 b. 2020- 2025

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-49 Indicator

2026 - 2033 Internal Kultur perusahaan a. Program 100% bebas korupsi, 100 % berintegritas, 100% peduli pelanggan, 100% peduli lingkungan

a. 2025 - 2033

kinerja pegawai a. Penerapan employee achievement system 2.0 yang juga

mensyaratkan keterlibatan aktif pegawai perusahaan di lingkungan tempat tinggal dalam rangka menjadi agent perubahan di bidang lingkungan

a. 2025 - 2033

Eksternal Pelayanan a. Real time online costumer service 2.0 yang berisi tentang notifikasi berbagai informasi berbasis nomer handphone, email dan akun media sosial.

Produksi a. Ekpansi pengelolaan sumber air alternatif

b. Diversifikasi produk 2.0 ( kreasi produk turunan dari inti bisnis utama penyedia air baku ) semisal adalah air siap minum

c. Konservasi pada sub-catchment area dan catchment area bekerja sama dengan dinas kehutanan Pemasaran a. Benchmarking produk AMDK

dalam seluruh program

pemerintahan kabupaten Lombok tengah.

b. Pemanfaatan media below dan above the line baik yang dimiliki oleh PDAM Lombok dengan mencantumkan paket promo dan media massa

Kehumasan a. Integrated communication sistem antara Call center 24 jam, Online costumer service 24 jam, website resmi tengah, Media sosial PDAM Lombok tengah

b. Mendorong pencapaian 30 % lahan serapan air hujan di setiap rumah, instansi atau unit usaha yang dimiliki oleh pelanggan.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA | 5-50 1 Penjualan air baku Organisasi SPAMDES/ BUMDES  Masyarakat Desa setempat 2013 - 2015  Replikasi dan duplikasi organisasi SPAMDES di wilayah yang tidak tercover oleh layanan PDAM untuk mengejar target capaian MDG‟s tahun 2015 2  Penjualan air baku  Bisnis turunan dari air baku Organisasi SPAMDES/ BUMDES  Masyarakat Desa setempat  Masyarakat Desa tetangga 2016 - 2020  Pengklasifikasian organisasi PAMDES sesuai dengan kapasitas dan rencana pengembangan yang sudah dimiliki  Pembentukan koperasi organisasi SPAMDES guna menangani pengembangan bisnis turunan 3  Penjualan air baku  Bisnis turunan dari air baku  Desa wisata budaya dan lingkungan Desa/ BUMDES  Masyarakat Desa setempat  Masyarakat Desa tetangga  PDAM  Wisatawan domestik 2021-2025  Pengembangan kemitraan bersama PDAM melalui sharing pemanfaatan sumber eksisting di desa – desa yang memiliki kapasitas sumber 4  Penjualan air baku  Bisnis turunan dari air baku  Desa wisata budaya dan lingkungan  Desa/ BUMDES  Kerjasam a dengan swasta (ASITA, dll)  Masyarakat Desa setempat  Masyarakat Desa tetangga  PDAM  Wisatawan domestik  Wisatawan Luar negeri 2026-2033  Sharing kepemilikan antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, PDAM lombok tengah dan Koperasi organisasi SPAMDES

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA| 5-51

2 Pengembangan kawasan industri menengah dan besar Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, Pujut

dan Janapria

Pengembangan Kawasan Permukiman

1 Menyediakan lahan yang sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan permukiman Seluruh Kecamatan

2 Pengembangan fasilitas pendukung permukiman Seluruh Kecamatan

Pengembangan Kawasan Strategis

1 Pembangunan kawasan wisata dan prasarana pendukungnya Kawasan Kuta dan sekitarnya, Kawasan Selong Belanak dan sekitarnya, Kawasan Sade dan sekitarnya

2 Pengembangan Kawasan Perkotaan Praya Kota Praya

3 Pembangunan Kawasan Agropolitan Aik Meneng Kecamatan Batukliang Utara, Kopang dan Janapria

4 Pengembanban kawasan Minapolitan dan Kawasan Gerupuk dan Awang

Perwujudan Pusat Kegiatan

1 Pengembangan pusat kegiatan perkotaan melalui : Kota Praya

a. Pengembangan Pusat Pemerintahan

b. Pemantapan funsi RSU Daerah Kabupaten

2 Pengembangan jaringan angkutan dan terminal Seluruh Kecamatan

3 Pengembanan Sarana dan prasarana tranportasi laut Kecamatan Pujut, Prabar, Prabarda, dan Pratim

Perlindungan Cagar Alam

1 Mengembangkan zona pemanfaatan ruang untuk ilmu pengetahuan, rekreasi, pariwisata dan pendidikan Taman Nasional Gunung Rinjani

Pertaninan dan Perikanan Darat

1 Pengembangan budidaya perikanan darat Kecamatan Batukliang, Pringgarata, Jonggat, sebagian kecil di Kopang, Praya dan Praya Barat

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH | 5- 52 Misalnya: Pengurasan pipa, Pemakaian fire hydrant, pemakaian fasilitas keindahan kota, Pengguna sosial yang tidak terbayar.

2. Kehilangan air yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (pamakaian air yang tidak tercatat). Misalnya: Kebocoran air pada jaringan distribusi, Pemakaian air konsumen yang tidak tercatat oleh meter karena rusak atau tidak teliti, Pencurian air, Pembuatan rekening yang salah, dan sebagainya.

Beberapa contoh kehilangan air yang dapat dipertanggungjawabkan tapi dianggap sebagai kehilangan air:

1. Pemakaian air untuk proses pengolahan/pengoperasian sistem penyediaan air bersih, misalnya membersihkan filter, membersihkan reservoir, membersihkan jaringan pipa distribusi dan sebagainya. Pemakaian air ini tidak diperhitungkan sebagai biaya produksi.

2. Pemakaian air yang tercatat tetapi tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan, misalnya kran air dibiarkan terbuka padahal air tersebut tidak dipergunakan.

3. Pemakaian air untuk kebutuhan sosial yang tidak ditagih.

Sedangkan contoh kehilangan air yang tidak dapat dipertanggungjawabkan adalah: Kebocoran air pada jaringan pipa distribusi, yaitu: Pemakaian air oleh konsumen/pelanggan yang pemakaiannya tidak tercatat. Kehilangan air fisik/teknis maksimal 15%, dengan komponen utama penyebab kehilangan atau kebocoran air adalah sebagai berikut:

1. Kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk 2. Kebocoran dan luapan pada tangki reservoir

3. Kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan

Kehilangan air secara fisik yaitu: kehilangan air yang secara nyata keluar dari sistem, sehingga tidak dapat dimanfaatkan kembali. Umumnya kehilangan air secara fisik ini terjadi pada kebocoran jaringan transmisi dan distribusi yang meliputi pipa retak, kebocoran pada sambungan, kebocoran pada katup, kebocoran pada meter air. Faktor penyebab kehilangan air secara fisik meliputi:

1. Adanya lubang atau celah pada sambungan pipa, hal ini dapat terjadi karena: a. Kualitas pipa yang terpasang tidak sesuai dengan standar.

b. Pemasangan pipa dan sambungan yang kurang baik. c. Terjadi korosi pada pipa.

d. Terjadi erosi pada daerah penanaman pipa. 2. Pipa pada jaringan distribusi pecah yang disebabkan oleh:

a. Adanya pergeseran tanah di sekitar pemasangan pipa. b. Kesalahan pada meter air.

c. Terjadinya tekanan balik (water hammer). d. Adanya getaran pada pipa.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH | 5- 53 ditunjukkan pada meter tersebut lebih kecil dari jumlah pemakaian air yang sebenarnya. Dari penelitian di lapangan, kehilangan air yang diakibatkan oleh pemasangan meter air yang kurang baik, mengakibatkan jumlah air yang ditunjukkan oleh meter air tersebut + 15 % lebih rendah dari pemakaian yang sebenarnya.

5.3 Arahan Strategi Sanitasi (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sector sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan); c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan „top down‟ dengan „bottom up‟. A. Kerangka Kerja Pembangunan Spasial

Visi dan misi sanitasi Kabupaten Lombok Tengah merupakan pengejawantahan dari dokumen- dokumen perencanaan yang sudah disusun dan dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan terukur, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi terukur bagi keberhasilan sebuah program/proyek dan kegiatan. Oleh karena demikian, dalam bidang pembangunan sanitasi, Kabupaten Lombok Tengah telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi pemikiran dari berbagai stakeholder terkait. Visi dan misi sanitasi Kabupaten Lombok Tengah sangat erat dengan kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten Lombok Tengah. Visi dan misi sanitasi ini nantinya akan dijadikan sebagai pedoman (penduan) dalam penyusunan program kegiatan terkait sanitasi (pengelolaan persampahan, drainase, air limbah dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Adapun visi dan misi sanitasi di Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:

Visi SSK Kabupaten Lombok Tengah : Mewujudkan Masyarakat Lombok Tengah Beriman, Sejahtera Dan Bermutu Dengan Dukungan Sanitasi Yang Sehat Tahun 2017

 Misi Air Limbah Domestik :

 Meningkatkan kesadaran, sarana prasarana, akses, partisipasi masyarakat dan peran pemerintah terkait air limbah domestik.

 Misi Persampahan :

 Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengolahan persampahan secara terpadu.

 Misi Drainase :

 Meningkatkan kualitas pengelolaan drainase melalui pemberdayaan masyarakat, penyusunan, dan implementasi regulasi serta peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH | 5- 54

Dokumen terkait