• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

3. Pengembangan Nilai-nilai Kewirausahaan

Di atas sudah dijelaskan bahwa kewirausahaan merupakan sebuah proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan, problem dan peluang pasar. Dengan demikian ada beberapa nilai penting yang terdapat dalam kewirausahaan yaitu: (1) percaya diri, (2) berorientasi pada tugas dan hasil, (3) keberanian mengambil resiko, (4) kepemimpinan, (5) berorientasi ke masa depan, (6) keorisinalan(kreativitas dan inovasi).

a. Percaya diri

Modal utama seorang wirausahawan adalah kemauan yang kuat serta rasa percaya diri. Mereka mempunyai keyakinan dan kepercayaan bahwa dengan

6

Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 26.

tekad dan kemauan yang tinggi akan mampu mengatasi semua permasalahan dilapangan. Dalam menyelesaikan suatu persoalan biasanya mereka cenderung tidak mau menerima sesuatu dalam kondisi apa adanya atau dalam keadaan yang belum tuntas. Mereka sangat yakin bahwa segala sesuatu tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan secara tuntas sesuai dengan rencana dan dorongan nurani. Seringkali dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan dilapangan dilakukan dengan cara yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Mereka menemukan sesuatu cara yang dikembangkan dari kebuntuan jalan yang dihadapi. Mereka melakukan suatu inovasi, atau mendapatkan temuan yang unik guna memecahkan permasalahan yang dihadapi. Hal yang demikian telah sering kita dengar bahwa produk-produk baru ada kalanya telah tanpa sengaja ditemukan, melainkan buah dari dampak sebuah kegagalan.7 Keberhasilan dalam mencapai sesuatu hasil merupakan kepuasan batin yang tidak dapat dinilai dengan materi dan itulah yang dianggap kesuksesan dan memberikan motivasi untuk bekerja.

Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin muncul. Penelitian menunjukkan bahwa banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang percaya pada dirinya sendiri, yang mengakui adanya masalah di dalam peluncuran perusahaan baru, tapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut.8 Oleh karena itu orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya.

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,

7

Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 29.

8

Justin G. Longrenecker, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 10.

energik dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, dan semangat berprestasi.9 Orang ini tidak mengutamakan prestide dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia cendrung pada prestasi kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. c. Keberanian mengambil resiko

Kemauan dan kemampuan mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai dan berinisiatif. Menurut Angelita S.Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik(Yuyun Wirasasmita, 1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menanatang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, risiko yang tinggi kemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai risiko yang seimbang(moderat). Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Situasi risiko kecil dan situasi risiko tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin didapat pada masing-masing situasi tersebut. Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai(Geoffrey G Meredith,

9

1996: 37). Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku, dan sebagainya.10 Oleh karena itu semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

Sifat orang yang menunjukkan bahwa wirausaha selalu

memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan kegiatan mencapai tujuan usaha, biasanya akan melangkah bila kemungkinan gagal tidak terlalu besar. Dengan kemampuan mengambil risiko yang diperhitungkan wirausaha tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu, yang tidak ada jaminan keberhasilan.11 Segala tindakannya diperhitungkan dengan cermat, selalu membuat antisipasi atas kemungkinan adanya hanbatan yang dapat meninggalkan usahanya.

Dengan kata lain, wirausahawan yang sukses bukanlah pengambil risiko, tetapi lebih sebagai pengahapus risiko, membuang sebanyak mungkin halangan terhadap keberhasilan peluncuran perusahaan mereka.12 Salah satu cara terbaik untuk menghapus risiko adalah dengan menyusun perencanaan bisnis yang kokoh untuk usaha.

d. Kepemimpinan

Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin.

Ada pemimipin yang disenangi oleh bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercaya oleh bawahannya. Namun, adapula

10

Ibid., h. 40. 11

Yuyus Suryana, Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1, h.46.

12

Thomas W. Zimmer, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h. 7.

pemimpin yang tidak disenangi bawahan, atau ia tidak senang kepada bawahannya, ia banyak curiga kepada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tetapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan kepada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan.13 Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsif.

e. Berorientasi ke masa depan

Seorang wirausahawan harus mempunyai visi masa depan, tentang tindakan yang hendak dilakukan dan hasil yang ingin dicapai. Sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara waktu, melainkan untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujuhkan jauh ke depan.14 Seorang wirausahawan harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan dan selalu mencari suatu peluang.

f. Keorisinalan: Kreativitas dan Inovasi

Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinil, artinya, tidak mengekor pada orang lain. Orisinal tidak berarti baru, tetapi mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.15 Bobot kreativitas orisinal produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

Inovasi merupakan inti dari kewiraswastaan, dengan kata lain inovasi merupakan alat spesifik kewiraswastaan.16 Inovasi yang kreatif berperan besar dalam entrepreneurship. Walaupun pada entrepreneur beroperasi dalam lingkungan yang mendukung ataupun tidak mendukung tumbuhnya ide/gagasan baru, eksperimentasi, solusi baru, atau proses kreatif, tetapi mereka tetap mebutuhkan sikap inovatif sebagai dimensi yang sangat penting

13

Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 15, h. 54.

14

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 128. 15

Ibid.,h. 128. 16

untuk menjalankan usaha.17 Budaya inovatif kreatif yang tinggi akan memberikan peluang yang lebih besar dalam perkembangan teknologi baru, produk baru, jasa baru, atau proses baru di dalam masyarakat yang bersangkutan.

Menurut Yuyus Suryana seseorang yang memiliki nilai-nilai kewirausahaan dapat di identifikasikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1) Lebih menyukai pekerjaan dengan risiko yang realistis.

2) Bekerja lebih giat dalam tugas-tugas yang memerlukan kemampuan mental.

3) Tidak bekerja lebih giat karena adanya imbalan uang.

4) Ingin bekerja pada situasi di mana dapat diperoleh pencapaian pribadi(personal achievement)

5) Menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan balik yang jelas positif.

6) Cenderung berpikir ke masa depan serta memiliki pemikiran jangka panjang.18

Jadi, nilai-nilai kewirausahaan mampu menunjukkan seberapa besar jiwa entrepreneur seseorang. Semakin besar nilai-nilai kewirausahaan seseorang, semakin besar pula bakat potensialnya untuk menjadi entrepreneur yang sukses.

Pengembangan nilai-nilai kewirausahaan tidak mungkin dapat dicapai tanpa pendekatan yang menarik, maka sekolah harus menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menghubungkan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata siswa. Pembelajaran akan bermakna jika guru lebih menekankan agar siswa mengerti relevansi apa yang mereka pelajari di sekolah dengan situasi kehidupan nyata dimana isi pelajaran akan digunakan.

Dokumen terkait