• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB II KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN

2.5 Ruang Lingkup Pengembangan Sistem Dapodikmen

2.5.4. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu kunci sukses dalam pengembangan sistem Dapodikmen ini adalah merencanakan pendidikan dan pelatihan Dapodikmen. Pendidikan dan pelatihan untuk Dapodikmen ini dirancang untuk kebutuhan mulai pusat sampai dengan daerah, agar percepatan, ketepatan dan kevalidan data bisa dapat dipastikan untuk melaju ke server Dapodikmen. Pelaksanaan dan Pelatihan yang sudah pernah berjalan dilakukan evaluasi untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan Dapodikmen ke depan. Berikut ini pengembangan pendidikan dan pelatihan Dapodikmen.

1. Pembentukan Fasilitator Pusat

Dalam Pengembangan Pelatihan dan Pendidikan Dapodikmen dibutuhkan Fasilitator Pusat. Tugas utama Fasilitator Pusat adalah membantu Ditjen Dikmen dalam kegiatan diseminasi sistem Dapodikmen sekaligus sebagai pelatih Aplikasi Dapodikmen.

Dalam Pengembangan Pelatihan dan Pendidikan Dapodikmen dibutuhkan Fasilitator Pusat. Tugas utama Fasilitator Pusat adalah membantu Ditjen Dikmen dalam kegiatan diseminasi sistem Dapodikmen sekaligus sebagai pelatih Aplikasi Dapodikmen.

Fasilitator Pusat dipilih dari admin/operator sekolah yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aplikasi dapodikmen dan seputar masalah pendataan di Kemdikbud saat ini. Mereka dilatih terlebih dahulu sebelum diterjunkan untuk membantu Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam melakukan sosialisaai ke sekolah-sekolah dalam mengimplementasikan aplikasi dapodikmen.

Fasilitator Pusat juga diharapkan mampu melakukan review aplikasi Dapodikmen mulai dari instalasi, entri data sampai dengan proses sinkronisasi sebelum dilakukan release resmi ke operator Dinas/sekolah. Fasilitator Pusat dapat mengusulkan temuan aplikasi Dapodikmen pada pengembangan melalui mekanisme standar operasional yang telah ditetapkan. Disamping itu, Fasilitator Pusat juga mendampingi para operator Dinas Pendidikan/sekolah yang mengalami kesulitan secara teknis aplikasi dapodikmen.

2. Penentuan SMA,SMK dan SMALB Pusat Layanan TIK

Mengingat Cakupan Wilayah NKRI yang begitu luas, Dengan jumlah satuan Pendidikan yang begitu banyak maka Pemerintah pusat akan sangat kesulitan jika melakukan pendidikan pelatihan kepala seluruh sekolah di Indonesia. Untuk mempercepat laju data pada pendataan Dapodikmen ini di setiap kabupaten/kota akan dipilih satu sekolah

center yang akan mendampingi sekolah di sekitarnya dalam melakukan impelementasi Dapodikmen termasuk didalam proses sinkronisasi data.

Masing-masing kelompok satuan pendidikan memiliki satu sekolah center. Sekolah center disebut juga sekolah pusat layanan TIK. Pusat Layanan TIK ini diharapkan ditentukan oleh direktorat Teknis masing masing. Untuk Pusat Layanan TIK jenjang SMA ditentukan oleh Direktorat SMA dan Pusat Layanan TIK SMK ditentukan oleh Direktorat SMK. Sedangkan untuk SMALB mengingat jumlah sekolah terbatas, maka untuk pusat layanan TIK tidak berada di kabupaten/Kota namun berada di Provinsi dan sudah berjalan dengan nama program centra PKLK Provinsi.

Masing-masing kelompok satuan pendidikan memiliki satu sekolah center. Sekolah center disebut juga sekolah pusat layanan TIK. Pusat Layanan TIK ini diharapkan ditentukan oleh direktorat Teknis masing masing. Untuk Pusat Layanan TIK jenjang SMA ditentukan oleh Direktorat SMA dan Pusat Layanan TIK SMK ditentukan oleh Direktorat SMK. Sedangkan untuk SMALB mengingat jumlah sekolah terbatas, maka untuk pusat layanan TIK tidak berada di kabupaten/Kota namun berada di Provinsi dan sudah berjalan dengan nama program centre PKLK Provinsi.

3. TOT Operator Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/Kota

Agar Pendataan Dapodikmen ini bisa mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Popinsi dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota maka perlu juga adanya TOT untuk Operator Dinas. Pelaksanaan Kegiatan terhadap Operator Dinas ini dilakukan setelah proses pembentukan Fasilitator Pusat dan sebelum TOT untuk Fasilitator Pusat layanan TIK. Pembekalan Teknis Aplikasi Dapodikmen beserta pemanfaatan manajemen pendataan dilakukan agar dapat memantau perkembangan pendataan yang dilakukan di sekolah yang

diwilayahnya sekaligus mendampingi Fasilitator Pusat Layanan TIK dalam melakukan sosialisasi implementasi Dapodikmen.

Dengan Operator Dinas dapat mengetahui secara teknis aplikasi Dapodikmen dan mengetahui cara memanfaatkan manajemen data dapodikmen, sudah tidak ada lagi permintaan data / instrumen lain yang dilakukan oleh Dinas pendidikan karena data sudah ada dan mendorong sekolah untuk bisa melengkapinya dengan baik. Selanjutnya setelah dilakukan TOT Dinas Pendidikan ini diharapkan mampu untuk bisa mendesiminasikan Kebijakan Pendataan Dapodikmen dan Aplikasi Dapodikmen kepada bidang lain yang ada di Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam TOT Operator Dinas Pendidikan ini, dilakukan pembentuk satuan tugas (satgas) pendataan di masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dalam rangka memudahkan koordinasi dan tindak lanjut terhadap pengembangan sistem Dapodikmen.

4. TOT Fasilitator SMA,SMK dan SMALBPusat Layanan TIK

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan fasilitator untuk pendataan Dapodikmen, maka perlu adanya rekruitmen fasilitator daerah yang di peruntukan untuk pendampingan teknis di SMA,SMK, dan SMALB center. Tahapan TOT ini dilakukan setelah diselenggarakan TOT Fasilitator Dapodikmen Dinas Pendidikan.

Kegiatan ini di mulai dengan penyelenggaraan Training of Trainer

(TOT) bagi calon fasilitator daerah yang di selenggarakan oleh Ditjen Dikmen. Peserta TOT merupakan orang yang di kirim dari SMA,SMK, dan SMALB Center. Setelah selesai mengikuti TOT dan dinyatakan sebagai fasilitator daerah, maka fasilitator daerah mempunyai tanggung jawabuntuk pendampingan dan implementasi Dapodikmen di sekolah masing–masing dan sekolah sekitar dan melakukan koordinasi dengan Fasilitator Dinas kabupaten/kota yang telah di TOT.

5. In House Training (IHT)

Pengembangan pelatihan dan Pendidikan sistem Dapodikmen ini yang perlu dilakukan adalah adanya kegiatan In House Training (IHT), yaitu pelatihan/workshop aplikasi Dapodikmen yang dilaksanakan di Kantor Sekretariat Ditjen Dikmen dengan alamat: Komplek Kemdikbud, Gedung D, lantai 13, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.

Dalam pelaksanaan IHTini bisa terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu peserta internal dan eksternal. Peserta dari internal adalah staf dari Kemdikbud baik dari unit utama sendiri atau unit terkait serta direktorat teknis diingkungan Ditjen Dikmen. Sosialisasi dan pelatihan Dapodikmen untuk internal ini juga dalam rangka membekali peserta mulai dari kebijakan pendataan Dapodikmensampai dengan penggunakan aplikasi Dapodikmen.

Sedangkan untuk peserta IHTdari eksternal adalah sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dalam implementasi aplikasi Dapodikmen. Peserta dari eksternal ini ada yang terencana kehadirannya dan ada yang tidak. Pelatihan IHT yang terencana adalah waktu ditentukan oleh panitia pelaksana kegiatan IHTdan pesertanya bisa mendaftarkan terlebih dahulumelalui email datadikmen@kemdikbud.go.id. Sedangkan untuk IHTyang tidak terencana adalah melayani peserta pelatihan yang hadir secara langsung ke helpdesk Dapodikmen tanpa melalui konfirmasi terlebih dahulu.

6. Workshop Percepatan Aplikasi Dapodikmen

TOT untuk operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Fasilitator untuk SMA, SMK, SMALB Center sudah dilakukan, namun hasil progress pendataan masih belum menggembirakan. Workshop Percepatan aplikasi Dapodikmen dirancang untuk membantu beberapa Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang dalam perkembangan pendataan masih belum optimal. Peserta yang

diundang adalah Sekolah yang mengalami kesulitan dalam implementasi Dapodikmen.

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan fasilitator daerah untuk segera menetapkan sekolah yang diundang dengan persiapan data yang akan di entrikan agar pada saat kegiatan workshop percepatan data bisa langsung di sinkronisasi ke server pusat.

Kegiatan Workshop percepatan aplikasi Dapodikmen ini di mulai dengan paparan kebijakan pendataan sekaligus capaian perkembanganpendataan. Untuk melihat lebih dekat juga permasalahan pada implementasi pendataan Dapodikmen di daerah apakah karena faktor infrastruktur atau SDM yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan.

7. Workshop Aplikasi Dapodikmen Sekolah Potensial

Perkembangan aplikasi Dapodikmen akan terus berkembang dan berubah sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan data di tingkat Kemdikbud. Yang terbaru adalah aplikasi harus segera menyesuaikan dengan implementasi Kurikulum di Sekolah. Struktur kurikulum yang sudah ada harus segera terakomodir di referensi operasional aplikasi Dapodikmen. Begitu juga kebijakan lain yang sudah ada permendikbudnya diantaranya peran guru TIK/KKPI, penyetaraan Guru bukan PNS.

Perubahan kebijakan baru terhadap aplikasi ini yang terus berkembang dengan berbagai fitur baru tidak bisa dihindarkan. Oleh karenanya pendidikan dan pelaltihan ini dimungkinkan diberikan kepada sekolah unggulan dan rujukan yang berpotensi untuk bisa impelentasi aplikasi Dapodikmen dengan jumlah siswa yang besar akan dapat menggunakan fasilitas jaringan yang ada di sekolahnya atau belajar mengintegrasikan dengan aplikasi manajemen berbasis

TIK di sekolah. Bahkan Sekolah yang memiliki potensi ini untuk bisa dibekali dengan melakukan entri data dengan tim kerja yang ada di sekolah bila ruang lingkup entri sudah masuk ke ranah penilaian. Materi lain yang perlu dalam sekolah unggulan dan rujukan ini adalah mendorong sekolah mampu menerapkan adminstrasi berbasis TIK di sekolah secara modern dan teknologi awan guna mewujudkan layanan pendidikan di sekolah yang lebih baik.

Dokumen terkait