• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Proses dan Infrastruktur dalam IT Atribut lain dari keselarasan strategi adalah penyelarasan teknolog

informasi—TI (information technology—IT) dengan strategi bisnis. Penyelarasan strategis IT adalah sebuah konsep yang menggantikan model hubungan fungsional tradisional, perencanaan IT memerlukan proses manajemen strategis yang sangat terintegrasi.

Manajemen IT yang efektif memerlukan proses perencanaan yang menciptakan keselarasan tingkat tinggi antara bisnis dan strategi IT. Hal ini diperlukan untuk penyelarasan strategi fungsional dengan bisnis yang terkait dengan IT. Dalam sebuah survei terbaru di organisasi manufaktur terkemuka, Boston University Manufacturing Roundtable menemukan: “Manajer manufaktur percaya bahwa pada awal 1990-an, hal yang sangat penting adalah menghubungkan strategi manufaktur dan strategi bisnis secara efektif.”

Seperti manufaktur, kebutuhan untuk menghubungkan strategi IT dengan strategi bisnis secara konsisten lebih penting dari tujuan sebagian besar eksekutif senior IT. Gagasan strategi berkaitan dengan bagaimana menyampaikan strategi IT. Artinya, bagaimana strategi bisnis memberikan cara terbaik menggunakan teknologi untuk mencapai tujuannya. Hal ini berhubungan dengan konsep baru-baru ini yang menyampaikan potensi IT dalam menciptakan kemampuan kompetitif. James Cash dan Benn Konsynski, misalnya, berpendapat bahwa teknologi informasi tidak hanya mendukung strategi bisnis, tetapi pada kenyataannya, mampu menciptakan strategi baru. Dalam pandangan ini, perencanaan strategis IT bukanlah aktivitas yang terjadi setelah bisnis strategis dibuat (pandangan tradisional perencanaan fungsional), tetapi merupakan kegiatan bersamaan yang memungkinkan potensi teknologi baru untuk secara langsung memengaruhi arah strategis perusahaan.

Dalam organisasi pelayanan, ada dua pendekatan penting dari layanan pengiriman: berbasis orang dan berbasis peralatan (Bagchi-Sen dan Kuechler, 2000; Thomas, 1978). Baru-baru ini, pendekatan berbasis peralatan telah didominasi oleh aplikasi teknologi. Selain itu, aplikasi ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan penerimaan pelanggan dari pelayanan (Canel dkk., 2000; Roth dan Van Der Velde, 1991). Mendukung argumen ini, di perusahaan jasa, di lembaga keuangan, keselarasan antara investasi IT dan nilai bisnis merupakan elemen penting karena IT berinteraksi dengan pelanggan sekaligus memberikan pelayanan produk (Henderson dan Lentz, 1995). Bergeron dkk. (2004), mempelajari 110 perusahaan di Kanada dan menemukan bahwa ketidakselarasan antara strategi bisnis dan IT mungkin menghasilkan kinerja yang rendah. Oleh karena itu, adopsi IT harus menyesuaikan dengan orientasi strategis dan kompetensi serta mempertimbangkan konteks organisasi dan lingkungan (Uwizeyemungu dan Raymond, 2011).

Peran IT menjadi menonjol dan akan terus menggantikan keterlibatan manusia untuk transaksi sederhana, seperti sinergi antara teknologi dan orang-orang, baik pelanggan maupun karyawan (Payne, Holt, dan Frow, 2000). Penggunaan teknologi membuat pelanggan merasa nyaman melakukan transaksi maya sehingga pelanggan tidak perlu mengunjungi lokasi fisik perusahaan atau pihak ketiga (Payne dkk., 2000). Akibatnya, pelanggan dapat membuat diri mereka lebih produktif, menghemat waktu mereka sendiri dengan menggunakan layanan mandiri dalam proses pengiriman (Weijters, Rangarajan, Falk, dan Schillewaert, 2007).

Swalayan berbasis teknologi menciptakan pelayanan cepat, sangat baik, dapat diandalkan, dan memiliki standar yang tinggi (Adam Jr dan Swamidass, 1989; Brynjolfsson dan Hitt, 2000; Weijters dkk., 2007). Efek lain yang menguntungkan dari pemanfaatan IT bagi organisasi khususnya, berbasis Internet IT, adalah membantu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas biaya, dan kualitas pemberian pelayanan kepada pelanggan dengan cara lain (Bardhan, Demirkan, Kannan, Kauffman, dan Sougstad, 2010; Brynjolfsson dan Hitt, 2000; Froehle dan Roth, 2004; Henderson dan Lentz, 1995).

Teknologi merupakan teknologi mahal (Renkema dan Berghout, 1997; Roach, 1991) dan teknologi maju dengan cepat menjadi usang (Kautonen, Daniels, dan Monnoyer, 2009; Meuter, Bitner, Ostrom, dan Brown, 2005). Namun demikian, Meuter dkk., (2000), meramalkan bahwa perkembangan teknologi akan menjadi faktor penting keberhasilan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, agar organisasi memperoleh nilai yang signifikan dari investasi IT, manajer harus memastikan hubungan yang jelas antara

tujuan bisnis dan strategi sistem informasi—SI (information system—IS/ IT) yang mendukung mereka. Hal ini karena pelanggan IT dengan mudah bisa menilai aplikasi IT perusahaan dan pindah ke perusahaan lain yang menyediakan layanan yang lebih baik. Singkatnya, beberapa keuntungan dapat direalisasikan dari investasi di bidang IT, seperti: meningkatkan inovasi termasuk, menghasilkan dan mempercepat ide-ide baru dan layanan baru serta dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dalam pasar global (Froehle, Roth, Chase, dan Voss, 2000). Bacon (1992), menyarankan bahwa perencanaan jangka panjang dari pengembangan teknologi tampaknya menjadi hal penting dalam mencapai strategi perusahaan yang kompetitif.

Misalkan: organisasi Anda benar-benar berkomitmen pada strategi teknologi informasi yang sangat terintegrasi. Bagaimana jika teknologi ini gagal? Dalam perspektif ini, isu strategis adalah bagaimana membangun dan mempertahankan bisnis dalam bisnis pasar global. Pandangan ini berfokus pada kemampuan untuk memberikan produk dan layanan IT untuk organisasi. Untuk menyelesaikan tugas ini, eksekutif harus memahami hubungan antara strategi IT, infrastuktur dan proses IT, serta infrastruktur organisasi dan proses (lihat Gambar 3.1).

Manajemen strategis adalah proses memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan pelanggan. Peran eksekutif menjadi sebuah prioritas karena bisnis jasa terus menyeimbangkan respons jangka pendek dengan permintaan pelanggan (misalnya, menyediakan aplikasi baru atau laporan). Dengan investasi jangka panjang di bidang infrastruktur (misalnya, membangun arsitektur data), tantangan utamanya adalah untuk membangun dan mempertahankan arah atau prioritas. Dalam peran ini, tim manajemen menggunakan prioritas yang secara efektif menyeimbangkan keputusan jangka pendek dan jangka panjang.

P en ye la ras an S tr at eg is Org anis as i 38 Cakupan Bisnis Kompetensi yang Khas Tata Kelola Bisnis Bisnis Strategi Bisnis

Infrastruktur Organisasi dan

Berbagai Proses Integrasi Fungsional

Infrastruktur IT dan Berbagai Proses IT Strategi IT Cakupan Teknologi Kompetensi Sistemis Tata Kelola IT Infrastruktur Administratif Proses Keahlian TINGKAT LAYANAN Eksternal Internal Keselarasan Strategis Infrastruktur IT Proses Keahlian PANDUAN Keselarasan Strategis Integrasi Fungsional Keselarasan Lintas-Dimensi 2/10/2016 10:32:38 AM

Koordinasi Layanan Vertikal, Ketajaman Pasar, dan