• Tidak ada hasil yang ditemukan

AEM-G merupakan program aplikasi untuk membuat peta konsep dan melakukan kegiatan evaluasi pada pokok bahasan gaya. Program ini dibuat dengan memanfaatkansoftware Macromedia Flash 8.

2.3.1 Macromedia Flash 8

Adobe Flashmerupakan sebuah program yang didesain khusus olehAdobe

dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuatanimasidanbitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi dua dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak

digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif dan yang lainnya. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasiweb lainnya.

Macromedia Flash 8 memiliki beberapa fasilitas seperti action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas

playback FLV yang cukup mudah. Keunggulan lain yang dimiliki adalah program ini dapat dikomunikasikan dengan program lain seperti HTML, PHP, dan Data base dengan pendekatan XML serta dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuranfile outputnya.

2.3.2 AEM-G

Program ini dibuat menggunakan Macromedia Flash. Di dalam program ini terdapat beberapa menu antara lain peta konsep, membuat peta konsep, evaluasi, pengaturan, info dan keluar. Tampilan menu dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Setiap menu memiliki beberapa submenu yang bisa dibuka dengan melakukan klik pada menu yang tersedia.

(1) Menu Peta Konsep

Pada menu ini terdiri atas pengertian konsep, hubungan antar konsep, pengertian peta konsep, fungsi peta konsep, komponen peta konsep, cara pembuatan peta konsep, dan contoh peta konsep.

(2) Menu Membuat Peta Konsep

Menu ini terdiri atas petunjuk pembuatan peta konsep dan pembuatan peta konsep. Menu pembuatan peta konsep memiliki tampilan yang berbeda dengan

Cmaptools Versi 5.04.02 Lite hanya saja memiliki fungsi yang sama yaitu pembuatan peta konsep.

(3) Menu Evaluasi

Pada menu ini terdapat petunjuk pengerjaan evaluasi, soal evaluasi menggunakan peta konsep dan rekap nilai. Evaluasi ini dapat dikerjakan oleh sisiwa secara mandiri. Pada akhir evaluasi ini, siswa dapat mengerti skor evaluasi dan juga dapat menyimpan hasil evaluasi yang telah dikerjakan.

(4) Menu Pengaturan

Pada menu ini terdapat beberapa pengaturan seperti suara dan menu tampilanfull screen.

(5) Menu Petunjuk

Menu ini berisi petunjuk umum penggunaan AEM-G. (6) Menu Info

Menu ini berisi info seputar AEM-G, perkembangan teknologi pembuatan peta konsep dan biodata pengembang.

(7) MenuExit

Gambar 2.3 Tampilan Menu AEM-G

2.4 Gaya

Tippler (1991: 91) mendefinisikan gaya sebagai suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu merupakan gaya satu-satunya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya. Secara matematis dapat dituliskan:

= Keterangan:

= jumlah vektor semua gaya yang bekerja pada benda

m= massa benda = vektor percepatan

Secara eksperimen telah ditemukan bahwa jika dua atau lebih gaya bekerja pada benda yang sama, besar gaya sama dengan penjumlahan vektor gaya-gaya itu sendiri. Artinya gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor. 2.4.1 Hukum Newton

Hukum-hukum Newton tentang gerak ada tiga, yaitu: (1) Hukum I Newton

Newton mengungkapkan hukum pertamanya sebagai berikut: “Sebuah

benda tetap pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan kecepatan sama kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya tidak seimbang, atau gaya eksternal

neto” (Tipler, 1991: 88). Kenyataan bahwa tanpa gaya luar suatu benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan sering dinyatakan dengan memberikan suatu sifat pada benda yang disebut inersia (kelembaman). Tersirat juga dalam hukum pertama bahwa tidak ada perbedaan antara pengertian tidak ada gaya sama sekali dengan gaya-gaya yang resultannya nol. Bentuk lain pernyataan hukum

pertama adalah: “Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda, maka percepatan adalah nol” (Haliday, 1994: 109).

(2) Hukum II Newton

Hukum II Newton menjelaskan bahwa “percepatan sebuah benda

berbanding terbalik dengan massanya dan sebanding dengan gaya eksternal neto

yang bekerja padanya” (Tipler, 1995: 88). Massa itu sendiri bermakna ukuran inersia benda artinya massa suatu benda menunjukkan seberapa besar kecenderungan benda itu untuk mempertahankan keadaannya.

(3) Hukum III Newton

Hukum III Newton menjelaskan bahwa “jika dua benda berinteraksi, gaya diberikan oleh benda 1 pada benda 2 sama besarnya dan berlawanan arah dengan gaya yang diberikan oleh benda 2 pada benda 1 ( = - )”

(halliday, 1994: 120). Hukum III Newton kadang-kadang dinamakan hukum interaksi atau hukum aksi reaksi. Hukum ini menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika sebuah gaya dikerjakan pada sebuah benda A, maka harus ada benda lain B yang mengerjakan gaya itu. Selanjutnya, jika B mengerjakan gaya pada A, maka A harus mengerjakan gaya pada B yang sama besar dan berlawanan arahnya (Tipler, 1991: 97). Suatu gaya tunggal hanyalah salah satu bagian dari interaksi timbal-balik antara dua benda. Secara eksperimen diketahui bahwa jika sebuah benda melakukan gaya pada benda kedua, maka benda kedua selalu membalas melakukan gaya pada yang pertama. Selanjutnya diketahui bahwa kedua gaya pada kedua benda ini sama besar, tetapi berlawanan.

2.4.2 Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

Balok yang diberi gaya luar yang cukup kecil dengan arah horizontal ternyata tidak menyebabkan balok bergerak. Hal ini karena ada gaya gesek yang melawan gaya . Gaya gesek yang melawan gaya luar sehingga menghambat benda untuk bergerak disebut gaya gesek statis ( ). Jika gaya terus diperbesar, gaya gesek statis ( ) juga semakin besar dan terus melawan gaya , sampai suatu saat gaya gesek statis itu mencapai nilai maksimum. Ketika balok sudah bergerak,

gaya geseknya menjadi lebih kecil dari gaya gesek statis maksimum. Gaya gesek yang timbul pada saat balok bergerak ini dinamakan gaya gesek kinetis

2.4.3 Gaya Sentripetal dan Gaya Sentrifugal

Jika sebuah partikel bergerak dengan kelajuan v dalam sebuah lingkaran berjari-jari r, maka partikel mempunyai percepatan yang besarnya v2/r yang berarah ke pusat lingkaran, baik kelajuannya berubah maupun tidak. Jika kelajuannya berubah, maka terdapat komponen percepatan yang tangensial pada lingkaran dan sama dengan laju perubahan kelajuan. Seperti dengan tiap percepatan, harus ada sebuah gaya neto dalam arah percepatan sentripetal untuk menghasilkannya. Gaya neto ini dinamakan gaya sentripetal (Tipler, 1991: 109).

Jika kita menerapkan hukum kedua Newton, kita menemukan bahwa nilai dari gaya neto menyebabkan percepatan sentripetal dapat dinyatakan dengan

rumus: = = (Halliday, 1994: 151).

Ada kesalahpahaman umum bahwa pada benda yang bergerak melingkar mempunyai gaya ke luar yang bekerja padanya, yang disebut gaya sentrifugal. Kita misalkan saja sebuah bandul diikat dengan sebuah tali yang kemudian digerakkan melingkar, ketika bandul bergerak melingkar terasa ada tarikan keluar pada tangan. Kesalahpahaman muncul ketika tarikan ini diinterpretasikan sebagai gaya sentrifugal yang bekerja sepanjang tali sampai ke tangan. Kejadian yang sebenarnya adalah ketika bandul bergerak melingkar, bandul memberikan gaya yang sama dan berlawanan arah sesuai hukum III Newton (Giancoli, 2001:136).

Jika ada gaya sentrifugal yang bekerja pada benda yang melakukan gerak melingkar, maka hukum I Newton dilanggar. Menurut Hukum I Newton, jika

terdapat gaya total pada suatu benda maka benda tersebut berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus. Ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Apabila terdapat gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi pusat, maka akan terdapat gaya total yang menyebabkan benda bergerak sepanjang garis lurus. Kenyataan yang terjadi, benda tetap melakukan gerak melingkar. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tidak ada gaya sentrifugal.

Setyawardani (2010: 27-28) telah mengembangkan peta konsep yang menggambarkan materi gaya seperti pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5.

Gambar 2.4 Peta Konsep Gaya dan Hukum Newton

Gaya Adalah

Besaran Vektor

Dapat Diukur dengan

Neraca Pegas

Mempunyai Satuan newton(N)

Dijelaskan menggunakan

Hukum Newton

Terdiri atas

Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton

Diam Kecepatan Konstan Percepatan Terjadi Pada Benda Yang

Menyatakan Akibat Gaya Berupa

Aksi Reaksi Menyatakan

Gambar 2.5 Peta Konsep Jenis-Jenis Gaya

Terjadi Sebelum Benda Bergerak

Terjadi Saat Benda Bergerak

Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis Gaya Sentuh

Contohnya

Gaya Normal Gaya Pegas Gaya Gesek

Gaya Tak Sentuh

Contohnya

Gaya Listrik Gaya Magnet Gaya Gravitasi

2

Dokumen terkait