• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4 Pengembangan Wisata Alam

Hasil dari analisis dan penilaian menunjukkan bahwa pengembangan obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Sumedang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu sangat potensial, potensial dan kurang potensial (Tabel 15). Obyek wisata alam yang masuk dalam klasifikasi sangat potensial merupakan obyek wisata yang direkomendasikan untuk lebih diutamakan dalam penyusunan pengembangannya. Obyek wisata potensial dan kurang potensial dikembangkan setelah pengembangan obyek yang sangat potensial dilakukan.

Tabel 15 Klasifikasi pengembangan wisata alam di Kabupaten Sumedang

No Obyek wisata Bobot Klasifikasi pengembangan

1 Curug Cinulang 1635 Sangat potensial

2 Parakan Kondang 1595 Potensial

3 Curug Ciputrawangi 1545 Potensial

4 Geundeng 1515 Potensial

5 Situsari 1490 Potensial

6 Cipanas Sekarwangi 1400 Potensial

7 Cipanas Cileungsing 1385 Potensial

8 Baru Beureum 1250 Potensial

9 Gunung Kunci 1205 Potensial

10 Cibingbin 1140 Potensial

11 Cipadayungan 1135 Potensial

12 Cipanteuneun 1130 Potensial

13 Tirta Sandi 1125 Potensial

14 Curug Cipongkor 1125 Potensial

15 Curug Cigorobog 1115 Potensial

16 Cadas Pangeran 1070 Kurang potensial

17 Cikandung 1070 Kurang potensial

18 Margawindu 1070 Kurang potensial

19 Cijarami Indah 1070 Kurang potensial

20 Cigendel 1040 Kurang potensial

21 Gunung Palasari 995 Kurang potensial

Pengembangan wisata alam bisa dilakukan dengan cara: (1) menyusun perencanaan yang matang sehingga tujuan dari pengembangan wisata alam bisa tercapai dan (2) melakukan pengorganisasian yang jelas dimana semua pihak bekerja pada bidangnya masing-masing secara profesional (Fennel 2002). Pengembangan wisata alam di Kabupaten Sumedang mengacu pada hasil penilaian ADO-ODTWA, potensi obyek wisata, usulan pengunjung, rencana pengelola dan analisa di lapangan, dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti: (1) memperhatikan lingkungan alam di sekitar obyek wisata, (2) peran dari masyarakat di sekitar obyek wisata, (3) daya dukung lingkungan dan (4) kelestarian sumberdaya alam.

Strategi pengembangan obyek wisata alam berdasarkan kelompok klasifikasi yaitu dimulai dengan obyek wisata yang sangat potensial, potensial dan kurang potensial. Obyek wisata alam yang masuk dalam klasifikasi sangat potensial yaitu Curug Cinulang, obyek tersebut diprioritaskan menjadi obyek wisata yang diutamakan dalam pengembangan. Pengembangan yang bisa dilakukan yaitu: (1) promosi secara intensif terhadap masyarakat luas, (2) pengembangan kualitas pengelola. Obyek wisata Curug Cinulang dikembangkan lebih lanjut menjadi obyek wisata skala nasional bahkan internasional, dengan catatan semua aspek dan komponennya telah dipenuhi, seperti: promosi yang

intensif dan bervariasi terhadap masyarakat, produk wisata yang bervariasi, aksesibilitas di dalam dan menuju obyek wisata kondisinya baik serta fasilitas di dalam kawasan nyaman untuk dimanfaatkan oleh pengunjung.

Pengembangan obyek wisata alam yang masuk dalam klasifikasi potensial berada pada urutan prioritas kedua setelah klasifikasi sangat potensial. Pengembangan yangdilakukan yaitu: (1) pemantapan citra obyek wisata melalui promosi yang intensif kepada masyarakat, (2) pengembangan kualitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan, (3) pengembangan produk wisata. Obyek wisata yang masuk dalam klasifikasi pengembangan kurang potensial merupakan obyek wisata yang dikembangkan setelah obyek wisata sangat potensial dan potensial dikembangkan. Pengembangan untuk obyek wisata kurang potensial yaitu: (1) pengembangan produk wisata, (2) pengembangan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia untuk pengelolaan, (3) pengembangan fasilitas penunjang dan aksesibilitas menuju dan di dalam kawasan, (3) promosi kepada masyarakat luas dan (4) pengembangan pelayanan terhadap pengunjung.

Kegiatan pengembangan obyek wisata alam pada masing-masing obyek yang berada di Kabupaten Sumedang meliputi pengembangan lokasi obyek wisata alam (potensi ODTWA), peningkatan fasilitas penunjang berupa sarana dan prasarana yang berada di dalam dan luar kawasan sehingga nyaman untuk digunakan oleh pengunjung, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dan di dalam kawasan yang lebih baik dan nyaman, serta promosi secara luas dan intensif, berdasarkan prioritas kebutuhan masing-masing obyek wisata (Tabel 16). Promosi selama ini yang telah dilakukan oleh Dinas pariwisata terkait promosi obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang yaitu brosur, CD, leaflet, booklet, dll. Tetapi terhambat dalam distribusi dan penyebarannya terhadap masyarakat, pengembangan yang dilakukan yaitu menyebarkan produk promosi tersebut ke masyarakat seperti membagikan brosur di penginapan, hotel dan biro perjalanan. Bentuk promosi yang dapat dilakukan antara lain berupa kampanye sadar wisata melalui berbagai kegiatan, seperti pameran tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang, presentasi tentang profil Kabupaten Sumedang, maupun kegiatan yang dilakukan di masing-masing obyek wisata alam misalnya pagelaran kesenian dan budaya di sekitar obyek wisata.

60 Tabel 16 Penyusunan pengembangan wisata alam di Kabupaten Sumedang

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

Curug Cinulang

Air terjun kembar pemisah Sumedang-Bandung Sungai Cinulang

Berada di jalan kabupaten Masyarakat sekitar obyek

bisa membuat kerajinan anyaman dan kursi dari bambu

Pemandangan yang indah selama perjalanan menuju obyek

Lahan pertanian di sekitar obyek

Masyarakat bertani palawija dan sayuran

Promosi melalui brosur dan masuk ke acara televisi

 Kondisi jalan menuju obyek air terjun belum permanen (tanah dan batu)  Pembuatan alat bantu turun

tangga menuju air terjun  Kondisi MCK dan shelter

kurang nyaman

 Penataan warung di dalam kawasan

 Kenyamanan dan keindahan di sekitar air terjun

 Kebersihan kawasan dari sampah

Perbaikan jalan menuju obyek air terjun lebih nyaman Pemasangan alat bantu turun

tangga menuju air terjun Perbaikan MCK dan shelter

lebih nyaman

Penataan warung di dalam kawasan

Membuat pusat informasi Menata areal sekitar air terjun

sehinga lebih indah

Membuat tempat pembuangan sampah

Menampilkan kerajinan anyaman dan kursi dari bambu buatan masyarakat sekitar obyek

Menjual hasil pertanian masyarakat

Kerjasama dengan pihak lain

 Jalan menuju air terjun belum permanen (tanah dan batu)

 Tidak ada alat bantu untuk turun ke air terjun

 Sarana prasarana

kondisinya kurang nyaman  Penataan warung di dalam

kawasan tidak tertata dengan rapih  Tidak terdapat pusat

informasi

 Tidak ada tempat sampah  Masyarakat sekitar kawasan

bisa membuat kerajinan anyaman dan kursi dari bambu

 Masyarakat petani palawija dan sayuran

Hiking dari Cicalengka ke obyek

 Tidak ada papan interpretasi

 Pengunjung Cinulang adalah semua kalangan yang datang secara rombongan

Produk wisata

 Pengembangan wisata pendidikan cara membuat kerajinan anyaman dan kursi dari bambu

 Pengembangan wisata bertani palawija dan sayuran  Pengembangan paket wisata

hiking dari Cicalengka Promosi dan kerjasama  Kemitraan dengan berbagai

pihak untuk pengembangan dan promosi obyek Aksesibilitas

 Perbaikan jalan menuju air terjun lebih permanen Fasilitas penunjang

 Pembuatan pegangan untuk pengunjung yang turun ke air terjun

 Perbaikan fasilitas

pengunjung (MCK, shelter, mushola) lebih nyaman  Penataan warung di dalam

kawasan dan disekitar air terjun lebih rapih  Membuat tempat

pembuangan sampah  Pembuatan papan

interpretasi di dalam kawasan

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

61

 Membuat galeri untuk menjual hasil pertanian masyarakat

Parakan Kondang Areal camping di pinggir

sungai

Aliran Sungai Cimanuk PLN yang memanfaatkan

aliran sungai sebagai tenaga listrik (PLTA)

Dekat dengan jalan kabupaten

Berdekatan dengan pusat pemerintahan kecamatan

Penataan areal camping Kebersihan obyek dari

sampah dan rumput liar Pembuatan pusat informasi Kenyamanan dan kondisi

MCK

Pembuatan papan peringatan

Penataan areal untuk camping Membersihkan kawasan dari

sampah dan rumput liar Membuat tempat pembuangan

sampah

Membuat pusat informasi Perbaikan MCK

Pembuatan wisata pendidikan cara kerja PLTA

Wisata arung jeram Kerjasama dengan berbagai

pihak untuk pengembangan dan promosi obyek

Areal untuk camping tidak tertata dengan rapih Tidak ada tempat untuk

membuang sampah

Areal camping penuh dengan rumput liar

Tidak ada pusat informasi Minimnya jumlah MCK dan

kurang nyaman untuk digunakan

Pengunjung mayoritas pelajar yang datang secara rombongan

Sungai Cimanuk bisa dijadikan wisata arung jeram Obyek dikelola koperasi

PLTA

Ternak masyarakat sering masuk dalam areal camping

Produk wisata

 Pengembangan wisata arung jeram di Sungai Cimanuk  Pengembangan wisata

pendidikan proses PLTA Promosi dan kerjasama  Kemitraan dengan pihak lain

(swasta, dinas) untuk pengembangan dan promosi  Membuat brosur

Aksesibilitas

 Perbaikan jalan menuju areal camping

Fasilitas penunjang  Penataan areal camping

sehingga tertata secara rapih  Pembuatan tempat

membuang sampah  Pembersihan areal camping

dari rumput liar secara teratur

 Pembuatan pusat informasi  Penambahan dan perbaikan kondisi MCK sehingga lebih nyaman

 Memberi batas/pagar untuk mencegah ternak

masyarakat masuk areal camping

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

62

Curug Ciputrawangi Areal camping di bawah

tegakan pinus Air terjun yang airnya

mengalir ke areal camping Dekat dengan jalan

kabupaten

Masyarakat di sekitar obyek melestarikan kesenian celempung dan kerajinan ayaman dari bambu Salah satu jalur traking ke

Gunung Tampomas Mempunyai radio dan blog

Perbaikan kondisi jalan menuju kawasan Ciputrawangi dan jalan menuju obyek air terjun Pembuatan areal untuk

parkir mobil

Kondisi MCK dan shelter kurang nyaman

Penataan keindahan dan kenyamanan di sekitar air terjun

Memperbaiki jalan menuju kawasan Ciputrawangi dan obyek air terjun

Membuat dan menata areal untuk parkir mobil di dalam kawasan

Kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan Ciputrawangi

Penataan areal untuk camping dalam skala besar

Menampilkan kesenian celempung dan kerajinan ayaman dari bambu Perbaikan sarana prasarana

pengunjung

Penataan keindahan dan kenyamanan di sekitar air terjun

Promosi lewat internet dan radio

Akses menuju kawasan Ciputrawangi melintasi pemukiman penduduk dengan lebar jalan kecil Jalan menuju obyek air

terjun berukuran kecil Tidak terdapat areal parkir

mobil di dalam kawasan Pengelolaan dilakukan oleh

Karang Taruna desa Areal untuk camping skala

kecil

Masyarakat sekitar obyek masih melestarikan kesenian celempung dan kerajinan ayaman dari bambu Kondisi sarana prasarana di

dalam kawasan kurang nyaman

Air terjun terlihat tidak terawat

Mayoritas pengunjung adalah pelajar yang datang secara rombongan

Tidak ada papan interpretasi

Produk wisata

 Pengembangan wisata pendidikan untuk pelajar  Pengembangan wisata

budaya kesenian Celempung dan pembuatan anyaman dari bambu

Promosi dan kerjasama  Kemitraan yang baik dengan

pihak lain (swasta,dinas,biro perjalanan) untuk

pengembangan dan promosi  Peningkatan promosi

melalui radio dan internet Aksesibilitas

 Pembuatan jalan sehingga mobil bisa parkir di dalam kawasan

 Perbaikan jalan menuju obyek air terjun Fasilitas penunjang  Penyediaan areal untuk

parkir mobil di dalam kawasan

 Pembukaan dan penataan areal camping

 Perbaikan fasilitas

pengunjung (MCK, mushola dan shelter)

 Penampilan kesenian celempung dan pembuatan galeri cindramata di dalam kawasan

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

63

 Pembuatan papan interpretasi di dalam kawasan dan di jalur traking ke Gunung Tampomas Geundeng

Sungai Cimanuk Tegakan jati

Berada di jalan provinsi Warung dan shelter di

pinggir sungai

Makanan khas Geundeng

yaitu “lotek dan es kelapa muda”

Masyarakat sekitar kawasan petani buah mangga

Kebersihan obyek dari sampah

Kenyamanan MCK kurang Pusat informasi

Galeri cindramata

Lebih variasi makanan khas Geundeng

Membuat tempat pembuangan sampah

Memperbaiki kondisi MCK sehingga menjadi lebih nyaman

Membuat galeri cindramata dan pusat informasi Menambah variasi makanan

yang disajikan di warung Geundeng

Membuat galeri untuk menjual hasil pertanian masyarakat sekitar kawasan Kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan dan promosi

Memanfaatkan Sungai Cimanuk untuk kegiatan wisata

Terdapat sampah disekitar obyek

Kondisi MCK kurang nyaman

Tidak ada pusat informasi dan galeri cindramata Makanan khas tidak variasi Masyarakat sekitar obyek

merupakan petani buah mangga

Pengunjung yang datang mayoritas pengunjung dalam perjalanan menuju ke arah Bandung atau Cirebon Berada di jalan provinsi Tidak ada papan interpretasi

di dalam kawasan

Pengelolaan dilakukan oleh paguyuban masyarakar sekitar Geundeng

Sungai Cimanuk berpotensi dijadikan produk wisata

Produk wisata

 Pengembangan makanan khas Geundeng untuk lebih variasi

 Pengembangan dan pembuatan wisata di atas Sungai Cimanuk (rakit dan arung jeram)

Promosi dan kerjasama  Pembuatan brosur/leaflet  Menjalin kemitraan dengan

biro perjalanan untuk promosi

 Kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan obyek

Aksesibilitas

 Perbaikan jalan di dalam kawasan

Fasilitas penunjang  Pembuatan tempat untuk

membuang sampah  Perbaikan kondisi MCK

sehingga lebih nyaman  Pembangunan pusat

informasi untuk pengunjung  Pembangunan galeri untuk

menjual hasil pertanian (buah mangga) masyarakat

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan 64 sekitar obyek  Pembuatan papan interpretasi di dalam kawasan Situsari Situ buatan Tegakan jati

Berada di dekat jalan provinsi

Masyarakat sekitar kawasan menghasilkan hasil

pertanian yaitu buah mangga

Kebersihan obyek wisata Keberadaan MCK Kondisi shelter kurang

nyaman

Jumlah shelter di dalam kawasan

Penataan obyek wisata Papan informasi

Membersihkan obyek dari sampah dan rumput

Membuat MCK dan mushola Membuat shelter dan

memperbaikinya untuk kenyamanan pengunjung Penataan obyek di dalam

kawasan untuk keindahan situ Membuat loket masuk serta

pusat informasi

Membuat wahana permainan situ

Kerjasama dengan pihak lain untuk pengembangan dan promosi

Obyek terkesan tidak dipelihara sebab banyak sampah dan rumput Minimnya jumlah shelter

dengan kondisi tidak nyaman bagi pengunjung

Tidak ada MCK dan mushola

Obyek tidak tertata dengan rapih

Tidak ada loket masuk dan pusat informasi

Situ berpotensi untuk dijadikan wahana permainan air

Pengelola obyek adalah Karang Taruna desa Berada di dekat jalan

provinsi

Pengunjung yang datang mayoritas pelajar dan umum yang datang secara

rombongan

Tidak ada promosi obyek terhadap masyarakat Tidak ada batasan antara

obyek wisata dengan pemukiman masyarakat

Produk wisata

 Pengembangan wisata pendidikan untuk pelajar dan wisata keluarga untuk umum

 Membuat wahana

permainan di situ (bebek air) Promosi dan kerjasama  Kemitraan dengan pihak lain

untuk pengembangan dan promosi (biro perjalanan, swasta)

 Membuat brosur Aksesibilitas

 Perbaikan jalan di dalam kawasan

Fasilitas penunjang  Pembuatan tempat

pembuangan sampah di dalam kawasan

 Membuat shelter di sekitar situ

 Pembuatan fasilitas umum (MCK dan mushola)  Pembuatan loket masuk dan

pusat informasi  Membuat galeri untuk

menjual hasil pertanian masyarakat sekitar kawasan

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

65

 Obyek wisata ditata dengan baik sehingga lebih nyaman dan indah

 Membuat pembatas/pagar antara obyek dengan pemukiman masyarakat Cipanas Sekarwangi

Sumber air panas berbelerang Kolam air panas

berbelerang

MCK air panas berbelerang Penginapan

Kolam berukuran besar Persawahan di sekitar

obyek

Berada di jalan kabupaten Masyarakat sekitar kawasan

bertanam buah salak Mempunyai brosur untuk

pemasaran dan promosi obyek

Kenyamanan kolam air panas

Ukuran MCK terlalu kecil Kebersihan sumber air panas Pusat informasi

Pelebaran dan meningkatkan kenyamanan kolam renang Pengembangan metode

pengomatan dengan media sumber air panas berbelerang Membuat wahana permainan

air (waterboom)

Meningkatkan Promosi ke masyarakat luas

 Kolam air panas

berbelerang berukuran kecil  Terdapat kolam dengan

ukuran besar

 Pengunjung merupakan orang tertentu yang datang secara individu atau rombongan kecil  Tidak ada papan

interpretasi di dalam kawasan

 Terdapat brosur dan media promosi lainnya

Produk wisata

 Pengembangan permainan air (waterboom) di kolam  Pengembangan wisata untuk

penginapan

 Pengembangan wisata pengobatan dengan media air panas berbelerang Promosi dan kerjasama  Kerjasama dengan pihak

lain (biro perjalanan) untuk pemasaran promosi  Penyebaran brosur ke

hotel/penginapan dan information center Dinas Pariwisata

Aksesibilitas

 Perbaikan jalan menuju kawasan Cipanas Sekarwangi Fasilitas penunjang

 Perbaikan kolam air panas berbelerang

 Meningkatkan kenyamanan kolam renang bagi

pengunjung

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

66

wisata lainnya dengan bahan sumber air panas

berbelerang

 Membuat pusat informasi bagi pengunjung

 Membuat galeri untuk menjual hasil pertanian (buah salak) masyarakat  Membuat papan interpretasi

di dalam kawasan Cipanas Cileungsing

Sumber air panas berbelerang

Kolam dan pancuran air panas berbelerang Panggung hiburan Penginapan

Berada di jalan kabupaten Masyarakat sekitar Cipanas

Cileungsing bertani buah salak

Persawahan di sekitar obyek wisata

Kawasan terlalu kecil Kebersihan sumber air

panas berbelerang

Kenyamanan kolam renang dan pancuran

Vandalisme dan kebersihan obyek wisata

 Memperluas kawasan  Membersihkan kawasan dari

sampah dan rumput  Membersihkan sumber air

panas berbelerang  Memperbaiki kolam dan

pancuran sehingga nyaman digunakan pengunjung  Membersihkan kawasan dari

vandalisme

 Pengembangan produk wisata lain dengan media sumber air panas

 Kerjasama dengan banyak pihak untuk pengembangan dan promosi onyek

 Pemanfaatan semua potensi yang ada di kawasan

Kawasan tidak begitu luas Terdapat sampah dan rumput

liar di dalam kawasan Terdapat sampah di sumber

air panas berbelerang Kondisi kolam dan air pancuran tidak begitu nyaman digunakan oleh pengunjung

Terdapat vandalisme di dalam kawasan Sumber air panas bisa

dijadikan media untuk produk wisata lain

Kemitraan dengan berbagai pihak untuk pengembangan obyek dan promosinya Masysarakat sekitar

menghasilkan produk buah salak

Terdapat panggung untuk kegiatan dan pentas seni Pengunjung yang datang

Produk wisata

 Pengembangan wisata pengobatan dengan media sumber air panas

berbelerang

 Pengembangan pentas seni tradisional (kuda renggong) Promosi dan kerjasama  Kerjasama dengan biro

perjalanan untuk promosi obyek

 Penyebaran brosur ke hotel, information center Dinas Pariwisata

Aksesibilitas

 Pelebaran jalan menuju kawasan

Fasilitas penunjang  Pembersihan obyek dari

sampah dan rumput  Pembersihan sumber air

panas berbelerang sehingga menjadi lebih bersih dan

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

67

mayoritas umum secara rombongan

terlihat rapih

 Pembersihan sekaligus perbaikan kondisi air pancuran dan kolam renang air panas berbelerang  Pembersihan vandalisme di

sekitar obyek

 Pembuatan galeri hasil pertanian masyarakat (buah salak) untuk dijual

 Penambahan kawasan menjadi lebih luas dengan memanfaatkan areal yang tersedia

Baru Beureum Areal untuk camping Tegakan pinus

Jalur traking ke Gunung Manglayang

Lahan pembibitan pohon buah-buahan milik Dinas Pertanian

Lahan pertanian masyarakat di sekitar kawasan

Pemandangan yang lepas ke Kota Bandung

Pemeliharaan kawasan Jalan menuju kawasan Baru

Beureum

Kebersihan obyek dari sampah dan rumput liar Kondisi kenyamanan MCK Keadaan shelter

Pusat informasi

Peningkatan pengelolaan Memperbaiki jalan menuju

kawasan

Membersihkan obyek dari sampah dan rumput liar Memperbaiki MCK sehingga

lebih nyaman

Membuat shelter di dalam kawasan

Membuat pusat informasi Kerjasama dengan berbagai

pihak untuk pengembangan dan promosi

Kerjasama dengan Dinas Pertanian untuk

pengembangan wisata berbasis pertanian Pengembangan wisata

gantole/paralayang

 Kawasan terkesan tidak dipelihara

 Jalan menuju kawasan batuan kecil dan tanah  Kawasan terdapat banyak

sampah dan rumput liar  MCK kurang nyaman  Tidak ada shelter untuk

istirahat

 Tidak ada pusat informasi  Pengelolaan masih

dilakukan oleh Perum Perhutani

 Terdapat lahan pembibitan pohon buah-buahan milik dinas pertanian

 Terdapat bukit dengan pemandangan yang lepas sehingga bisa dilakukan

Produk wisata

 Pengembangan wisata gantole/paralayang dari atas bukit setelah

mempertimbangkan aspek pendukungnya

 Pengembangan wisata pendidikan pertanian Promosi dan kerjasama  Kerjasama dengan pihak

lain (swasta, dinas, biro perjalanan) untuk promosi dan pengembangan obyek  Kerjasama dengan dinas

pertanian dan masyrakat untuk pengembangan wisata pendidikan pertanian Aksesibilitas

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

68

pengembangan wisata gantole/paralayang  Pengunjung mayoritas

pelajar dan mahasiswa yang datang secara rombongan  Disekitar kawasan terdapat

banyak lahan pertanian  Tidak ada promosi  Tidak ada papan

interpretasi

kawasan sehingga lebih nyaman untuk dilalui (ditembok/diaspal) Fasilitas penunjang  Peningkatan pengelolaan  Pembersihan kawasan dari

sampah dan rumput liar serta membuat tempat pembuangan sampah  Perbaikan MCK untuk

kenyaman pengunjung  Pembuatan shelter di dalam

kawasan untuk pelayanan terhadap pengunjung  Pembuatan pusat informasi

mengenai kawasan  Pembuatan papan

interpretasi di dalam kawasan dan di jalur traking ke Gunung Manglayang Gunung Kunci

Benteng pertahanan peninggalan Belanda Tegakan pinus

Panggung dan gazebo di dalam kawasan

Berada di jalan provinsi Dekat dengan pusat

pemerintahan, pendidikan dan perekonomian Kabupaten Sumedang Akses menuju obyek mudah

dijangkau berbagai

Kebersihan kawasan Gunung Kunci dari sampah Kebersihan benteng dari

tulisan dan vandalisme Kondisi dan kenyamanan

shlelter

Kondisi sarana dan

prasarana (MCK, Mushola) kurang nyaman

Cindramata khas Gunung Kunci

Membersihkan kawasan dari sampah

Membersihkan benteng dari tulisan dan vandalisme Menimbulkan nilai sejarah

benteng

Memperbaiki kondisi shelter Memperbaiki sarana

pengunjung (MCK, mushola) Memperbaiki panggung

hiburan dan gazebo Pentas seni dan lomba di

panggung hiburan

Banyak sampah di dalam kawasan

Benteng banyak tulisan dan vandalisme

Benteng terkesan tidak dirawat

Shelter di dalam kawasan kondisinya kurang nyaman Fasilitas pengunjung kurang

nyaman

Gazebo dan panggung hiburan kurang perawatan Tidak ada papan interpretasi

Produk wisata

 Pengembangan wisata sejarah Belanda di Sumedang

 Pengembangan kegiatan pentas seni, lomba dan kegiatan lainnya Promosi dan kerjasama  Kerjasama dengan pihak

lain untuk pengembangan dan promosi

 Membuat brosur Aksesibilitas

Potensi obyek Usulan pengunjung Rencana pengelola Analisa lapang Rekomendasi pengembangan

69

kendaraan Bekerjasama dengan sekolah-

sekolah untuk belajar di kawasan Gunung Kunci

di dalam kawasan Pengunjung mayoritas

pelajar dan umum yang datang secara rombongan Mudah diakses dengan

semua jenis kendaraan baik umum ataupun pribadi

 Perbaikan dan pemeliharaan jalan di dalam kawasan Fasilitas penunjang  Pembuatan tempat

membuang sampah di dalam kawasan

 Pembersihan benteng pertahanan peninggalan Belanda dari vandalisme  Pemugaran benteng untuk

mengembalikan nilai sejarah  Perbaikan kondisi fasilitas

pengunjung (MCK, mushola) lebih nyaman  Perbaikan shelter di dalam

kawasan lebih nyaman dan tepat penataanya

 Perawatan gazebo dan panggung hiburan  Pembuatan papan interpretasi di dalam

Dokumen terkait