• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit di

6. Pengendalian Internal

Pengendalian internal berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal yang baik dalam perusahaan akan meminimalkan risiko yang timbul. Berikut ini pengendalian internal yang dilakukan oleh Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta atas aktivitas penjualan kredit yang terjadi di perusahaan. Pembahasan mengenai pengendalian internal akan dilihat dari sudut pandang komponen pengendalian internal menurut COSO (Committee of Sponsoring

Organizations).

a. Lingkungan Pengendalian

1) Integritas dan Nilai-nilai Etika

Pimpinan dan karyawan yang ada di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta saling mengenal baik satu sama lain. Hal ini terlihat saat jam makan siang, karyawan makan siang bersama di kantin belakang kantor dan mereka terlibat percakapan yang mencerminkan keakraban diantara para karyawan. Pemimpin dalam perusahaan berusaha untuk menciptakan iklim kerja yang baik dengan membangun rasa kekeluargaan yang erat antar karyawannya. Rasa kekeluargaan ini akan membuat karyawan bekerja dengan nyaman dan menjunjung tinggi nilai etika. Hubungan yang baik akan memudahkan bagi pimpinan untuk mengkomunikasikan mengenai kebijakan dan peraturan yang ada di perusahaan.

Para karyawan dalam perusahaan juga selalu bersikap baik kepada konsumen maupun kepada tamu yang datang ke perusahaan. Hal ini terlihat dari bagian receptionist yang menjadi penerima tamu dalam perusahaan, mereka selalu sabar dan tersenyum dalam menerima tamu perusahaan.

Perusahaan juga mempunyai aturan tertulis mengenai jam masuk, jam istirahat dan jam pulang kerja. Peraturan tersebut juga telah disosialisasikan kepada semua karyawan sehingga tidak ada karyawan yang melanggar. Selain itu, perusahaan juga memberlakukan sangsi tegas bagi karyawan yang melanggar peraturan.

2) Komitmen terhadap Kompetensi

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta memiliki proses perekrutan karyawan yang memadahi. Perekrutan karyawan dilakukan apabila bagian atau divisi yang bersangkutan mengajukan permintaan perekrutan karyawan ke departemen sarana, prasarana dan sumber daya manausia. Perekrutan dilakukan dengan tes tertulis serta wawancara oleh divisi yang membutuhkan. Setelah itu, perusahaan juga melakukan pelatihan guna menunjang kompetensi karyawan.

3) Dewan Komisaris dan Komite Audit

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta dalam struktur organisasinya tidak terdapat dewan komisaris tetapi memiliki

internal audit. Namun, sayangnya internal audit yang dimiliki oleh perusahaan baru saja terbentuk, sehingga kinerja dari internal audit belum terlalu nampak dan belum bisa dinilai baik buruknya maupun efektif tidaknya.

4) Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta memiliki prosedur tertulis tentang proses penjualan kredit yang ada di perusahaan. Prosedur ini tertulis dalam SOP (Standart Operating

Procedure) yang dimiliki oleh masing-masing divisi yang

bersangkutan. Ini menunjukkan bahwa masing-masing karyawan dapat mengetahui tugas dan wewenangnya sehingga karyawan tidak bingung mengenai pekerjaan yang harus dilakukan.

Berkaitan dengan penjualan kredit yang berlangsung, perusahaan tidak memiliki peraturan mengenai ketentuan batas limit pemberian kredit kepada pelanggan. Pelanggan yang masih mempunyai hutang kepada perusahaan masih bisa melakukan transaksi tanpa melihat berapa jumlah piutang yang masih dimiliki.

5) Struktur Organisasi

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang jelas yang menggambarkan tugas dan wewenang masing-masing divisi. Selain itu, struktur organisasi selalu

diperbaharui sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta perubahan yang dilakukan selalu dikomunikasikan kepada karyawan.

6) Penetapan Kewenangan dan Tanggungjawab

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta memiliki pembagian tugas dan wewenang untuk masing-masing divisi yang ada di perusahaan. Hal ini membuat karyawan bisa melakukan tugas dan wewenangnya sesuai dengan apa yang seharusnya sehingga tidak terjadi penugasan ganda.

7) Kebijakan dan Praktik di Bidang Sumber Daya Manusia

Kebijakan mengenai sumber daya manusia yang ada di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta sudah baik. Kegiatan terlihat dari kebijakan perusahaan dalam perekrutan karyawan baru yang berkompeten, perlindungan dan jaminan sosial bagi karyawan, pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi, pemberian pelatihan karyawan untuk menunjang kompetensinya.

b. Perhitungan Risiko

Menurut COSO, perhitungan risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Oleh karena itu, apabila terdapat risiko maka manajemen membuat rencana tindakan perbaikan atas risiko yang dihadapai perusahaan. Risiko-risiko yang terjadi di dalam proses penjualan kredit di Penerbit-Percetakan Kanisius

Yogyakarta antara lain risiko terhadap pencurian persediaan perusahaan, risiko kesalahan penginputan data dalam faktur pajak, risiko tidak tertagihnya piutang usaha, dan risiko pemberian kredit yang diberikan kepada pelanggan yang tidak tepat.

c. Informasi dan Komunikasi

Pencatatan atas transaksi penjualan kredit yang terjadi di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta telah dicatat sesuai dengan periode yang berjalan. Hal ini terlihat dari dilakukannya pelaporan mengenai rekapitulasi harga pokok produk yang terjual dilakukan setiap bulannya serta pengontrolan atas piutang pelanggan yang dilakukan secara rutin.

d. Aktivitas Pengendalian

Pengendalian terhadap proses penjualan kredit yang terjadi di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta sudah cukup baik. Terlihat dalam pengendalian fisik terhadap dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan. Dokumen dan catatan akuntansi tersebut telah diarsip sesuai dengan abjad nama pelanggan, sehingga dalam pencariannya mudah dilakukan. Namun, dalam hal penomoran dokumen surat pesanan, tidak ada penomoran urut tercetak pada dokumen tersebut. Berkaitan dengan pemisahan tugas dan wewenang, dalam hal pembagian tugas dan wewenang fungsi kredit dilakukan oleh bidang penjualan dengan melihat database pelanggan atau meminta informasi dari divisi piutang dagang. Namun, tidak ada otorisasi tertulis dari

divisi piutang dagang yang merupakan fungsi kredit. Selain itu, tugas pembuatan faktur pajak dilakukan oleh operator komputer divisi gudang ekspedisi.

e. Pemonitoran

Pemonitoran atas kegiatan penjualan kredit pada Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta terlihat dari laporan yang diterima oleh manajer atas setiap transaksi yang terjadi, sehingga manajer bisa melakukan pemonitoran kinerja dari bawahannya dan melakukan penilaian apakah pencapaian yang dicapai sudah memenuhi target. Lalu adanya peran pimpinan dalam setiap kegiatan operasional yang terjadi di perusahaan merupakan salah satu bentuk pemonitoran. Contoh yang lain yaitu dibentuknya auditor internal untuk melakukan penilaian atau evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi manajemen.

7. Gambar Mekanisme Pelayanan Surat Pesanan yang dilaksanakan

Dokumen terkait