• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Pengendalian Kualitas Susu Murni

dinyatakan dalam data variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT) dan Solid Non Fat (SNF) susu murni. Teknik yang digunakan untuk menganalisis

data tersebut adalah menggunakan diagram kontrol rata-rata (X ) dan diagram kontrol rentang (R). Diagram kontrol rata-rata (X ) digunakan untuk menganalisis proses produksi ditinjau dari nilai rata-rata variabel hasil proses

dan diagram kontrol rentang (R) digunakan untuk pengontrolan kualitas mengenai dispersi atau variasi, sebab dapat terjadi proses produksi yang menghasilkan rata-rata yang dapat diterima tetapi dispersi atau variasi telah berubah.

Berikut adalah hasil pengukuran terhadap variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT) dan Solid Non Fat (SNF) susu murni selama tahun 2006 dengan menggunakan 3 sampel setiap bulannya. Diagram kontrol yang digunakan adalah diagram kontrol rata-rata (X) dan diagram kontrol rentang (R) dengan menggunakan tiga sigma.

Tabel 5.3

Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Bulan Januari 2006 – Desember 2006

Bulan Berat Jenis

(BJ) Rata-rata (x) Rentang (R) Jan 1.834,43 1.847,04 1.828,18 1.836,55 18,86 Feb 1.847,13 1.846,99 1.840,67 1.844,93 6,46 Mar 1.877,25 1.872,18 1.868,73 1.872,72 8,52 Apr 1.874,25 1.856,81 1.853,86 1.861,64 20,39 Mei 1.814,68 1.841,63 1.799,04 1.818,45 42,59 Juni 1.809,65 1.771,42 1.823,72 1.801,60 52,3 Juli 1.812,20 1.843,62 1.744,41 1.800,17 99,21 Agust 1.759,37 1.798,60 1.804,26 1.787,41 44,89 Sept 1.749,06 1.739,38 1.759,44 1.749,29 20,06 Okt 1.770,43 1.773,53 1.772,21 1.772,05 3,1 Nov 1.773,48 1.792,47 1.779,43 1.781,79 18,99 Des 1.812,70 1.789,97 1.781,84 1.794,84 30,86 Jumlah 21.721,44 366,23

Dari tabel 5.1 diperoleh x = 21.721,44

X = n x = 12 21.721,44 = 1.810,12

R= 366,23 R = n R = 12 366,23 = 30,52

Untuk membuat diagram kontrol rata-rata (X ) tiga sigma Berat Jenis (BJ) susu murni, maka: BPA (UCL) = X + A2. R = 1.810,12 + (1,023) (30,52) = 1.810,12 + 31,22 = 1.841,34 Garis Tengah (CL) X = 1.810,12 BPB (LCL) = X - A2. R = 1.810,12 - (1.023) (30,52) = 1.810,12 - 31,22 = 1.778,9

Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023.

Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Berat Jenis (BJ) susu murni, maka: BPA (UCL) = R.D4 = 30,52 (2,574) = 78,56 Garis Tengah (CL)R = 30,52 BPB (LCL) = R.D3 = 30,52 (0) = 0

Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang (R) ditunjukkan dalam gambar 5.2.

Gambar 5.1

Diagram Kontrol Rata-rata (X) Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Gambar 5.2

Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 5 titik sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 3 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 2 titik yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang

menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau

Control Chart: Rata-rata Berat Jenis

Rata-rata Berat Jenis

grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan April turun mendekati daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Agustus (di mana berada pada daerah terkendali) menuju ke bulan September rentang titik sampelnya jauh menurun sampai titik terendah pada batas pengendali bawah. Titik sampel bulan Oktober mulai naik menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali.

Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, dan bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4

Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata (x) Penyebab Keterangan Penyebab 1 Januari 1.836,55 Tidak ada keterangan - 2 Februari 1.844,93 Tidak ada keterangan -

3 Maret 1.872,72

Kurang terjaga ketelitian dalam proses

sterilisasi susu murni

Terkait dengan sterilisasi susu

murni

4 April 1.861,64

Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air

tawar Terkait dengan tabung penampung susu murni 5 September 1.749,29 Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air

tawar

Terkait dengan tabung penampung

susu murni

Gambar 5.2

Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juli. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari

Control Chart: Rentang Berat Jenis

Rentang Berat Jenis

terlihat menurun, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain adalah posisi sampel bulan Juni ke bulan Juli, terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Posisi titik sampel bulan Juli ke bulan Agustus mengalami penurunan yang rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Agustus ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel menurun dan kemudian naik tetap masih berada pada daerah terkendali.

Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Juni ke bulan Juli jauh dan terlihat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5

Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

No. Urut Sampel Bulan Rentang (R) Penyebab Keterangan Penyebab 1 Juli 99,21 Tidak ada keterangan -

Tabel 5.6

Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Tahun 2006 – Desember 2006

Minggu Kadar Lemak (FAT) Rata-rata (x) Rentang (R) Jan 3,90 3,95 3,82 3,89 0,13 Feb 3,92 3,93 3,89 3,91 0,04 Mar 4,04 4,02 4,05 4,03 0,03 Apr 4,01 3,98 3,94 3,98 0,07 Mei 3,77 3,86 3,68 3,77 0,18 Juni 3,60 3,58 3,65 3,61 0,07 Juli 3,70 3,65 3,50 3,62 0,2 Agust 3,55 3,58 3,60 3,58 0,05 Sept 3,51 3,45 3,57 3,51 0,12 Okt 3,58 3,60 3,58 3,58 0,02 Nov 3,60 3,76 3,63 3,66 0,16 Des 3,75 3,74 3,69 3,73 0,06 Jumlah 44,87 1,13

Dari tabel 5.6 diperoleh x = 44,87

X = n x = 12 44,87 = 3,74

R= 1,13 R = n R = 12 1,13 = 0,09

Untuk membuat diagram kontrol rata-rata (X) tiga sigma Kadar Lemak (FAT) susu murni, maka: BPA (UCL) = X + A2. R = 3,74 + (1,023) (0,09) = 3,74 + 0,09 = 3,83 Garis Tengah (CL) X = 3,74 BPB (LCL) = X - A2. R = 3,74 - (1,023) (0,09) = 3,74 - 0,09 = 3,65

Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023.

Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Kadar Lemak (FAT) susu murni, maka: BPA (UCL) = R.D4 = 0,09 (2,574) = 0,23 Garis Tengah (CL)R = 0,094 BPB (LCL) = R.D3 = 0,09 (0) = 0

Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang (R) ditunjukkan dalam gambar 5.4.

Gambar 5.3

Diagram Kontrol Rata-rata (X) Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 9 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 4 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 5 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan

Control Chart: Rata-rata Kadar Lemak (FAT)

Rata-rata Kadar Lemak

penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas terkendali, bulan April ke bulan Mei jauh menurun ke daerah terkendali.

Posisi titik sampel pada bulan tersebut jauh dari batas pengendali atas ke daerah terkendali. Posisi letak sampel bulan Mei ke bulan Juni mengalami kemerosotan atau penurunan menuju luar batas pengendali bawah. Posisi titik sampel penelitian bulan September sangat jauh berada pada titik maksimal batas pengendali bawah. Posisi titik sampel pada bulan Oktober (di mana berada pada batas pengendali bawah) menuju ke bulan November (di mana pada daerah terkendali) menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali.

Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7

Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata (x) Penyebab Keterangan Penyebab 1 Januari 3,89 Tidak ada keterangan - 2 Februari 3,91 Tidak ada keterangan -

3 Maret 4,03 Sanitasi karyawan

Terkait dengan karyawan

4 April 3,98

Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air

tawar

Terkait dengan tabung penampung

susu murni

5 Juni 3,61 Tidak ada keterangan -

6 Juli 3,62 Sanitasi ruangan

Terkait dengan ruangan 7 Agustus 3,58 Tidak ada keterangan -

8 September 3,51

Tabung penampung susu murni masih bercampur dengan air

tawar

Terkait dengan tabung penampung

susu murni

Gambar 5.4

Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua posisi titik-titik ke-12 sampel penelitian berada pada daerah terkendali. Walaupun rentang dari masing-masing posisi titik sampel yang tidak sama dengan pola grafiknya selalu turun-naik, tetapi hal ini menunjukkan bahwa grafik rentang kadar lemak (FAT) susu murni terkendali dengan baik.

Control Chart: Rentang Kadar Lemak (FAT)

Rata-rata Kadar Lemak

Tabel 5.8

Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Bulan Januari 2006 – Desember 2006

Bulan Solid Non Fat (SNF) Rata-rata (x) Rentang (R) Jan 7,67 7,69 7,71 7,69 0,04 Feb 7,72 7,72 7,72 7,72 0 Mar 7,79 7,78 7,73 7,77 0,06 Apr 7,80 7,72 7,75 7,76 0,08 Mei 7,68 7,75 7,68 7,70 0,07 Juni 7,70 7,61 7,39 7,57 0,31 Juli 7,65 7,63 7,55 7,61 0,1 Agust 7,61 7,50 7,44 7,52 0,17 Sept 7,55 7,55 7,55 7,55 0 Okt 7,61 7,60 7,61 7,61 0,01 Nov 7,60 7,55 7,61 7,59 0,06 Des 7,69 7,56 7,56 7,60 0,13 Jumlah 91,69 1,03

Dari tabel 5.8 diperoleh x = 91,69

X = n x = 12 91,69 = 7,64

R= 1,03 R = n R = 12 1,03 = 0,09

Untuk membuat diagram kontrol rata-rata (X ) tiga sigma Solid Non Fat (SNF) susu murni, maka: BPA (UCL) = x + A2. R = 7,64 + (1,023) (0,09) = 7,64 + 0,09 = 7,73 Garis Tengah (CL) X = 7,64 BPB (LCL) = X - A2. R = 7,64 - (1,023) (0,09) = 7,64 – 0,09 = 7,55

Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023.

Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Solid Non Fat (SNF) susu murni, maka: BPA (UCL) = R.D4 = 0,09 (2,574) = 0,23 Garis Tengah (CL)R = 0,09 BPB (LCL) = R.D3 = 0,09 (0) = 0

Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.9.

Gambar 5.5

Diagram Kontrol Rata-rata (X) Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 3 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 2 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret dan bulan April dan terdapat 1 titik yang melampaui batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Agustus. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak

Control Chart: Rata-rata Solid Non Fat

Rata-rata Solid Non Fat

terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas pengendali atas. Pada bulan Mei ke bulan Juni pola grafik menunjukkan penurunan yang rentangnya sangat jauh, akan tetapi masih tetap dalam daerah terkendali.

Posisi titik sampel pada bulan Juli ke bulan Agustus terlihat mengalami penurunan yang melampaui batas pengendali bawah dengan rentang yang jauh. Titik sampel pada bulan Agustus ke bulan September terlihat mengalami kenaikan yang lebih baik menuju ke daerah terkendali. Oleh karena adanya titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.9

Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

No. Urut Sampel Bulan Rata-Rata (x) Penyebab Keterangan Penyebab

1 Maret 7,77 Sanitasi ruangan

Terkait dengan ruangan 2 April 7,76 Tidak ada keterangan - 3 Agustus 7,52 Tidak ada keterangan -

Gambar 5.6

Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

Dari gambar 5.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juni. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari

Control Chart: Rentang Solid Non Fat

Rata-rata Solid Non Fat

terlihat menurun sampai pada batas pengendali bawah, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain posisi titik sampel bulan Mei ke bulan Jui terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya sangat jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas (melampaui daerah terkendali). Posisi titik sampel bulan Juni ke bulan Juli mengalami penurunan yang menunjukkan keadaan lebih baik dengan rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Juli ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel tetap masih berada pada daerah terkendali.

Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Mei ke bulan Juni sangat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.10

Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni

Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta

No. Urut Sampel Bulan Rentang (R) Penyebab Keterangan Penyebab 1 Juni 0,31 Tidak ada keterangan -

2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni

Dokumen terkait