• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Mutu Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

4. Pengendalian Mutu Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

Mutu/kualitas dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur P2KP diartikan sebagai memenuhi persyaratan teknis, kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan/berlaku. Persyaratan, kriteria dan ketentuan dimaksud adalah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Pedoman Pelaksanaan program, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur yang ditetapkan Program, Kriteria/Standar Teknis Bangunan yang ditetapkan oleh instansi pemerintah terkait.

Persyaratan Mutu Infrastruktur P2KP tidak hanya dilihat pada sekedar kualitas fisik konstruksi tetapi haruslah meliputi : memenuhi kesesuaian infrastruktur dengan kebutuhan masyarakat, Prasarana dapat dioperasikan/berfungsi, Tersedia akses yang mudah/aman untuk digunakan oleh warga pemanfaat, Prasarana Menjamin keselamatan (Keamanan, Kekuatan) dan Kesehatan warga pemanfaat, Tidak menimbulkan dampak negatif atas Sosial dan Lingkungan.

Mutu pekerjaan Konstruksi meliputi : lingkup aktivitas setiap pekerjaan (termasuk Jadwal pelaksanaan setiap aktivitas dan pengamanan keselamatan kerja), kuantitas/volume pekerjaan yang harus diselesaikan, Metode Kerja, Persyaratan Bahan/alat, Komposisi Campuran, Dimensi/Ukuran Pekerjaan, dan lain-lain yang tercantum dalam spesifiksi teknis/gambar rencana.

Bersama dengan kegiatan-kegiatan perencanaan teknis yang telah dilaksanakan sebelumnya maka pada dasarnya seluruh lingkup kegiatan tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur juga merupakan penjaminan mutu dari infrastruktur yang dibangun. Oleh karena itu maka kegiatan-kegiatan tahap pembangunan infrastruktur (lihat Lingkup Kegiatan/Mekanisme Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Konstruksi) harus dapat direncanakan, diorganisasi, dilaksanakan dan dikendalikan sehingga sasaran/keluaran yang ingin dicapai (termasuk lingkup aktivitasnya) dari setiap kegiatan dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan/dipersyaratkan. Dalam penjaminan kualitas ini, maka khusus untuk pekerjaan konstruksi juga perlu dilakukan pengendalian kualitas konstruksi (Quality Control) melalui pengujian mutu dilaboratorium, guna memastikan kesesuaian kualitasnya, seperti pengujian mutu beton struktur, kualitas air bersih, dll yang diperlukan.

Selain Lingkup kegiatan tahap pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, maka pada akhir tahap ini juga dilakukan Sertifikasi atau Pemeriksaan atas proses dan hasil kegiatan tersebut secara bersama-sama oleh Pihak Pelaksana, Pokja dan Konsultan Pendamping guna memastikan bahwa proses yang telah dilakukan dan hasil kegiatan (infrastruktur) yang dibangun telah sesuai dengan yang dipersyaratkan/direncanakan sebelumnya.

Dengan pelaksanaan yang sesuai mekanisme dan substansi sasaran setiap kegiatan pada tahap ini, kemudian dilakukan pengawasan/pengendalian selama pelaksanaan tersebut maka melalui proses ini sangat diharapkan bahwa prasarana yang telah dibangun berkualitas baik sesuai dengan yang telah dipersyaratkan/direncanakan, tepat waktu, tepat biaya, tertib administrasi dan siap dikelola pemanfaatan/operasi & pemeliharaannya secara bersama-sama oleh masyarakat.

Seperti telah diuraikan pada rencana pengendalian diatas, Pengendalian/Pengawasan pelaksanaan pembangunan prasarana pada prinsipnya dilakukan terhadap semua aspek kegiatan, namun demikian dengan menetapkan prioritas pengawasan, maka dapat difokuskan pada 5 (lima) aspek-aspek pengawasan pelaksanaan, seperti diuraikan pada tabel Aspek pengendalian berikut.

Aspek Pengendalian Mutu Pelaksanaan I nfrastruktur

No Aspek Hal- hal yang perlu

diSupervisi/ diKendalikan I ndikator - indikator

1. Lingkup Kegiatan Pelaksanaan Pembangunan I nfrastruktur

Cakupan Lingkup Kegiatan Tahap Pelaksanaan secara keseluruhan

9

Jenis-jenis kegiatan untuk tahap

pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan/ ditetapkan dalam Program.

9

Urutan pelaksanaan kegiatan tahap

pembangunan infrastruktur yang dilakukan dilapangan sesuai urutan/ mekanisme pelaksanaan yang telah direncanakan/ ditetapkan dalam Program;

9

Sasaran/ keluaran yang ingin dicapai dari

setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam program; 2. Mutu/ Kualitas Pekerjaan a. Lingkup Pekerjaan Konstruksi, termasuk pekerjaan konstruksi untuk pengamanan dampak lingkungan dan kelengkapan bangunan untuk menjamin keamanan/ keselamatan

pengguna;

9

Jenis-jenis pekerjaan konstruksi yang

dilaksanakan sesuai dengan standar/ direncanakan, termasuk pekerjaan konstruksi untuk pengamanan dampak lingkungan dan kelengkapan bangunan untuk menjamin keamanan/ keselamatan pengguna;

9

Urutan pelaksanaan pekerjaan dilapangan

dilakukan sesuai urutan logis pelaksanaan konstruksi dilapangan;

9

Diusulkan perubahan/ pekerjaan tambahan

yang diperlukan untuk menjamin kualitas Bangunan agar sesuai persyaratan teknis, kriteria konstruksi yang dipersyaratkan dalam standar bangunan termasuk dampak lingkungan; memudahkan akses penggunaan prasarana secara aman, kenyamanan penggunaan.

b. Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Konstruksi

9

Kondisi lokasi pekerjaan konstruksi sesuai

dengan persyaratan konstruksi yang direncanakan (kondisi tanah sesuai desain/ spesifikasi/ gambar) yang telah ditetapkan;

9

Semua lingkup aktivitas dari pekerjaan untuk

menghasilkan volume pekerjaan yang berkualitas dilakukan, termasuk penentuan

No Aspek Hal- hal yang perlu

diSupervisi/ diKendalikan I ndikator - indikator

elevasi/ bouwplank;

9

Ada tindakan pengamanan keselamatan bagi

tenaga kerja proyek atau warga sekitar atau warga yang menggunakan bangunan selama kegiatan konstruksi (seperti pekerjaan galian, timbunan yang dapat mengakibatkan longsor, dll);

9

Waktu pelaksanaan setiap aktivitas dalam

pekerjaan tersebut sesuai persyaratan spesifikasinya, Perhatian khusus pada pekerjaan beton struktur atau yang menggunakan mortar/ campuran.

9

Komposisi campuran dilaksanakan sesuai

persyaratan dalam spesifikasi/ Gambar yang telah direncanakan.

9

Persyaratan bahan/ alat, termasuk

sumbernya, kuantitas, ukurannyanya yang dipergunakan memenuhi persyaratan dalam spesifiksi teknis pekerjaannya;

9

Metode/ cara kerja yang dilaksanakan sesuai

persyaratan teknis yang tercantum dalam spesifikasi teknis pekerjaan bersangkutan.

9

Dimensi/ ukuran konstruksi yang dibuat

sesuai dengan yang direncanakan/ Gambar;

9

Dilakukan pengujian laboratorium dan hasil

pengujian kualitas pekerjaan yang dilakukan memenuhi yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknisnya, khususnya Air Bersih yang sumber airnya bukan dari Air PDAM/ Sejenis, Air Hujan, dan Beton Struktur yang telah ditentukan;

c. Volume pekerjaan

konstruksi

Volume Pekerjaan yang telah dicapai sesuai dengan yang direncanakan (sesuai dengan Gambar/ Daftar Kuantitas/ RAB). Termasuk kesesusainnya dengan spesifikasi teknisnya, seperti dimensi/ ukuran konstruksi.

d. Bangunan dapat

berfungsi/ bermanfaat;

9

Ujicoba Operasi Bangunan/ system bangunan yang dilakukan berhasil. Misalnya Air Bersih Perpipaan, Apakah Air dapat mengalir/ keluar dari kran dan debitnya cukup sesuai kebutuhan; MCK apakah air kloset mengalir ke septicktank, apakah ada air di MCK 24 Jam; Drainase apakah air dapat mengalir sampai kepembuangan yang direncanakan, dll;

9

Tersedia akses yang aman & mudah bagi

warga pengguna untuk menggunakan prasarana yang dibangun.

Pengamanan Dampak

Lingkungan & Sosial

9

Semua persyaratan tuntutan warga atas

kontribusi lahan telah diselesaikan (bila ada); Semua administrasi Kontribusi lahan telah dibuat secara benar & lengkap.

No Aspek Hal- hal yang perlu

diSupervisi/ diKendalikan I ndikator - indikator

9

Keseluruhan Jenis kegiatan pengamanan

dampak lingkungan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan (tidak bertentangan dengan List Negatif dan sesuai Rencana Tindakan dalam Daftar Uji I dentifikasi Dampak atau sesuai yang tercantum dalam matriks UKL);

9

Dilakukan pemantauan pengamanan

dampak lingkungan oleh pelaksana pekerjaan dilapangan;

Koordinasi pelaksanaan/

perijinan yang diperlukan dengan pihak terkait :

9

Diketahui hasil koordinasi dengan dinas

pertambangan setempat atau perindustrian/ geologi/ sejenisnya (khusus untuk pembangunan Sumur dalam/ Bor);

9

Diketahui hasil koordinasi dengan dinas

Pendidikan/ sejenis setempat (khusus untuk pembangunan Prasarana Pendidikan);

9

Diketahui hasil koordinasi dengan dinas

kesehatan/ sejenis setempat (khusus untuk pembangunan prasarana kesehatan);

9

Diketahui hasil koordinasi dengan dinas

kebersihan kota/ sejenis (khusus untuk pembangunan Prasarana persampahan);

9

Diketahui hasil koordinasi/ kesepakatan

dengan warga sekitar lokasi pekerjaan, khusus terkait dengan pengamanan keselamatan warga akibat kegiatan konstruksi (lihat juga pont untuk pengendalian terkait spesifikasi teknis pekerjaan);

3 Waktu Waktu memulai dan lama

waktu pelaksanaan pekerjaan

9

Waktu memulai pelaksanaan pekerjaan

sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan;

9

Waktu memulai pekerjaan sesuai dengan

urutan logis pekerjaan konstruksi dilapangan;

9

Lama waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

9

Apabila terjadi keterlambatan waktu

pelaksanaan pekerjaan maka harus diperhitungkan perubahan waktu kerja tersebut terhadap jadual sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai jangka waktu yang ditetapkan.

9

Apabila diperkirakan seluruh pekerjaan tidak

dapat diselesaikan sesuai jadual, maka konsultan memberikan justifikasi/ pertimbangan teknis kepada pelaksana kegiatan untuk : memperpanjang jangka waktu pelaksanaan kontrak atau

No Aspek Hal- hal yang perlu

diSupervisi/ diKendalikan I ndikator - indikator

menghentikan pekerjaan/ pemutusan kontrak (bila perlu).

4 Biaya Proyek a. Kesesuaian jenis

pengeluaran (Upah, Bahan, Alat, Administrasi) dengan Rencana; b. Penyelewengan dana; c. Administrasi transaksi

selalu disertai dengan bukti-bukti tertulis; d. Apakah dilaksanakan pembukuan Keuangan dengan baik; e. Apakah kontribusi swadaya masyarakat dipenuhi.

9

Diketahui pembelanjaan atau penggunaan

dana pada komponen pekerjaan (Tenaga Kerja, Bahan, Alat, Administrasi) sesuai dengan jenis, kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;

9

Diketahui penggunaan dana hanya untuk

kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya;

9

Diketahui administrasi transaksi penggunaan

dana selalu disertai dengan bukti-bukti tertulis.

9

Diketahui pembukuan Keuangan telah

dikaukan dengan benar dan teliti sesuai dengan ketentuan program;

9

I ndikasi penyelewengan dana bisa dilihat

antara lain :

Tidak adanya laporan pembukuan; Ketidak sesuaian antara pencatatan pada buku kas dengan bukti-bukti pengeluaran;

Realisasi keuangan jauh lebih besar dibanding realisasi fisiknya;

Adanya bukti pembyararan yang kosong tetapi ada tanda tangan penerimanya; dll.

9

Diketahui kapan, bagaimana kualitasnya,

dan berapa volume dari setiap kontribusi/ swadaya masyarakat yang telah diterima/ digunakan dilapangan sesuai kesepakatan sawadaya; 5 Administrasi Proyek a. Tertib Administrasi b. Transparansi dan akuntabilitas kegiatan dan Dana

9

Jenis administrasi/ laporan harian/ mingguan/

bulanan yang dibuat sesuai dengan jenis administrasi/ laporan yang telah ditetapkan/ direncanakan;

9

Pencatatan administrasi dilakukan secara

benar, lengkap dan sesuai kondisi riil dilapangan;

9

Jenis-jenis administrasi/ laporan dibuat/

disampaikan secara tepat waktu;

9

Dibuat arsip dokumen administrasi/ laporan,

tersimpan dengan baik pada satu tempat dan mudah dilihat setiap saat oleh siapa saja yang berkepentingan;