• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Supaya dalam penyediaan alat bias berfungsi secara optimal perlu adanya manajemen peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengolahan peralatan proyek terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. Hal ini untuk mengefektifkan keberadaan alat dilapangan

Perawatanakan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat dari kerusakan peralatan. Akan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat.

a. Sistem Pengadaan Alat Kerja

Bagian peralatan proyek bertugas untuk mengadakan/memesan alat kerja konstruksi. Kebutuhan alat kerja di lapangan ditentukan oleh koordinator pelaksana (superintendent). Koodinator pelaksana mengajukan permintaan kebutuhan alat kerja melalui surat permintaan kebutuhan alat kerja dan meminta persetujuan kepada General Superintendent (GS) dan Project Manager (PM). Setelah surat permintaan kebutuhan alat kerja disetujui, kemudian diserahkan ke bagian peralatan proyek. Bagian peralatan proyek membuat surat permintaan pengadaan alat dan meminta persetujuan kepada Site Operational Manager

(SOM). Setelah surat permintaan pengadaan alat disetujui, bagian peralatan proyek melakukan pemesanan alat kerja ke pihak supplier alat kerja baik ke koperasi PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk atau ke supplier alat kerja yang lain. Pengadaan alat dilakukan setelah tercapai kesepakatan harga antara supplier

alat kerja dan Project Manager (PM).

Setelah alat kerja tiba di lokasi proyek, bagian peralatan proyek bertugas menerima, mengontrol kondisi alat. Sistem pengadaaan alat kerja konstruksi dapat digambarkan dengan diagram berikut:

Pengadaan alat kerja pada proyek Apartemen Pondok Indah Residences ini sesuai dengan flow chart pengadaan alat kerja berikut :

Gambar 42. Flowchart Pengadaan Alat Kerja (Sumber : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk, 2015)

b. Peralatan Proyek

Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Agar dalam penyediaan alat bisa berfungsi secara optimal perlu adanya manajemen peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengelolaan peralatan proyek, terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. Hal ini untuk mengefektifkan keberadaan alat di lapangan. Data-data yang perlu diperhatikan adalah waktu pendatangan alat, lama penggunaan dan kondisi alat baik yang melalui peminjaman maupun pembelian atau milik sendiri. Karena tidak sedikit kondisi

Start Evaluasi Kebutuhan Alat Kerja Persetujuan Project Manager Kirim Permintaan Ke Pusat Kedatangan Peralatan Logistik Pelaksanaan YA TIDAK

lapangan yang tidak akan bisa atau begitu mudah ditangani hanya dengan tenaga manusia saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis peralatan yang diperlukan dalam suatu proyek adalah sebagai berikut :

1. Besar kecilnya proyek.

2. Metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan. 3. Jenis dan besarnya volume pekerjaan yang ada.

4. Jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

5. Kondisi dan keadaan di lapangan.

6. Kapasitas kerja alat, biaya operasional dan jumlah unit yang tersedia.

7. Kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan keinginan pemilik proyek.

Pertimbangan biaya yang diperlukan peralatan yaitu: 1. Efektifitas dan produktifitas alat.

2. Lama operasi peralatan.

3. Ketahanan alat dan tersedianya suku cadang.

4. Pengisian bahan bakar dan pelumas

Proyek Pondok Indah Residences menggunakan alat-alat yang menunjang dalam pelaksanaaan konstruksi, baik alat alat berat seperti tower crane, excavator,

dsb maupun alat alat ringan. Alat-alat berat yang dipakai Proyek Pembangunan

Apartemen Pondok Indah Residences kebanyakan milik kontrktor, sehingga biaya akan lebih murah. Peralatan pada proyek ini akan diuraikan seperti dibawah ini :

Alat – Alat Berat :

1)Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan material dan alat kerja konstruksi baik perpindahan horizontal maupun perpindahan vertikal.

Tower crane mampu menjangkau tempat yang jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur mengikuti ketinggian bangunan. Tower crane harus ditempatkan sebaik mungkin agar dapat menjangkau seluruh wilayah proyek dengan menggunakan panjang lengan yang sependek mungkin tanpa harus melakukan pekerjaan bongkar pasang tower crane.

Gambar 43. Bagian-bagian Tower Crane

(Sumber : Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, 2015)

Penggunaan tower crane tersebut harus memperhitungkan beban maksimal yang mampu diangkatnya. Operator TC harus siap untuk mengakomodasi perintah pengangkutan dari engineer atau pengawas di daerah jangkauannya.

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,

counterweight, trolley, dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri diatas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter Jib adalah tiang penyeimbang.

Pada counter jib dipasangkan counterweight sebagai penyeimbang beban.

Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan pada trolley tersebut dipasang hook

atau kait. Kait dapat bergerak secara vertical untuk mengangkat material. Tie Ropes adalah kawat yang berfungsi untuk menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90º terhadap tiang utama. Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan dibawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar jib, selain itu juga terdapat climbing device yang merupakan alat untuk menambah ketinggian crane.

Lengan pada crane yang disebut sebagai jib terdiri dari dua macam yaitu

90º terdapat mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360º. Saddle Jib terdiri dari dua bagian yaitu jib panjang yang berfungsi untuk pengangkatan material dan jib pendek berfungsi untuk pengangkatan material, untuk penyeimbang dengan saddle jib karena sudut antara tiang antara tiang jib. dapat diatur lebih dari 90º.

Dengan kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari. Pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib. Jib jenis ini juga dapat bergerak 360º terhadap tiangnya.

Ada beberapa jenis tower crane antara lain : a. Free Standing Crane

b. Rail Mounted Crane

c. Tied in Crane

d. Climbing Crane

Proyek Pondok Indah Residences ini menggunakan tower crane jenis “Free Standing Crane”, yaitu crane yang berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Kapasitas angkut vertikal pada proyek ini adalah maksimum 4,25 ton. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Syarat pondasi crane adalah pondasi tersebut harus mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban, berat crane dan berat material yang diangkat.

Free standing crane dapat berdiri sampai dengan ketinggian 100 m. Tiang utama (mast) diletakan diatas dasar (footing block) dengan diberi ballast sebagai penyeimbang (counterweight). Ballast ini terbuat dari beton atau baja.

a) Menempatkan keempat kaki crane pada permukaan mendatar block footing

tepat ditengah-tengah. Kemudian kaki – kaki tersebut dicor sehingga menjadi satu bagian dengan block footing.

b) Pemasangan mast atau tiang yang harus benar – benar tegak lurus. Pada saat pemasangan mast juga dipasangkan climbing device sebagai alat penambah ketinggian tiang.

c) Setelah itu slewing dipasang diatas mast yang dilanjutkan dengan pemasangan operator cabin.

d) Tahap selanjutnya adalah pemasangan counter jib, counterweight jib, beserta

trolley dan hock.

e) Jib dipasang dan diangkat secara mandiri atau dengan bantuan crane lain. Pada Proyek Pondok Indah Residance tower crane yang digunakan sebanyak enam crane. Tower crane ini merupakan milik PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri.

Gambar 44. Tower crane

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

2)Truck Mixer Concrete

Truck mixer concrete adalah truck khusus yang dilengkapi dengan pengaduk beton (concreate mixer) dan dapat mengakut beton dengan kapasitas 7 m3 yang berasal dari PT Holcim. Truck mixer concreate berfungsi untuk mengangkut beton ready mix dari tempat pencampuran beton (batching plant) sampai ke lokasi pengecoran. Selama pengangkutan mixer pada truk terus berputar dengan

kecepatan 8-12 putaran per menit agar adukan beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. Dalam pengangkutan pelu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu lama beton akan mengeras dalam mixer sehingga akan menghambat kelancaran pelaksanaan pengecoran.

Gambar 45. Truck Mixer Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015) 3)Mobil Crane

Mobil Crane adalah suatu pesawat pengangkat yang bersifat dinamis, maksudnya bahwa pesawat pengangkat ini dapat berpindah-pindah tempat, pada saat sedang melakukan pengangkatan beban.Batasan mobil crane itu sendiri ada bermacam-macam. Mobil Crane adalah merupakan crane dengan roda penggeraknya terbuat dari besi seperti yang banyak digunakan pada alat berat lainnya. Jenis crane ini banyak digunakan pada medan yang rata dan relative keras. Ketika dioperasikan mobilcrane akan menggunakan roda sebagai tumpuannya. Pada proyek Pondok Indah Residences menggunakan mobil crane seperti gambar dibawah ini. Mobil crane ini hanya dapat memindahkan barang yang tidak bisa dipindahkan oleh tanggan manusia.

Gambar 46. Mobil Crane

Dokumen terkait