• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan

Adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan seperti bahwa secara umum laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan menyebabkan laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Dengan adanya masalah diatas, maka sangat dibutuhkan peran analisa laporan keuangan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan.

Analisa laporan keuangan itu sendiri berarti proses penilaian yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan hasil-hasil operasi di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Harahap (1998 : 190), memberi arti analisa laporan keuangan sebagai berikut:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit

informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Kegiatan analisa laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam, dengan teknik tertentu sehingga dapat menambah informasi dalam laporan keuangan tersebut.

Hasil analisa laporan keuangan akan memperkuat keyakinan kita pada informasi yang ada karena bisa memberikan informasi berupa:

a. Kesalahan proses akuntansi seperti kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, kesalahan jurnal.

b. Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar, menghilangkan data, dll.

Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan menurut Harahap (1998 : 197) yaitu:

Analisa dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger. b. Forcasting

Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

c. Diagnosis

Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah- masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.

d. Evaluation

Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-lain.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain:

1. Dapat menilai prestasi perusahaan.

2. Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan.

3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu :

a. Posisi keuangan (Asset, Kewajiban dan Modal) b. Hasil usaha perusahaan (Pendapatan dan Biaya) c. Likuiditas

d. Solvabilitas e. Aktivitas

f. Rentabilitas dan Profitabilitas g. Indikator Pasar Modal

4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu dan memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. 5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana dan besarnya laba.

3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan, maka dapat diketahui kearah mana perkembangan perusahaan tersebut.

Dalam menganalisis laporan keuangan, masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam menganalisis laporan keuangan dan menghasilkan manfaat yang berbeda juga. Dengan kata lain, penafsiran atas hasil analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil analisa laporan keuangan yaitu :

a. Bagi manajer atau pimpinan perusahaan. Dengan menganalisa laporan

keuangan maka akan diketahui posisi keuangan perusahaannya periode yang baru selesai dilalui, sehingga dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik pada periode yang akan datang, dapat memberikan masukan pada manajer untuk memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan sistem kebijakan strategi-strategi yang tepat. Hal penting yang biasanya

dilihat oleh pihak manajemen adalah laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva dalam kondisi aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi. b. Bagi investor. Informasi yang diperoleh dapat membantu pihak investor

untuk menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual saham. Informasi tersebut juga membantu pemegang saham untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

c. Bagi karyawan. Mereka tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

d. Bagi pemberi pinjaman. Mereka tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

e. Bagi pemasok dan kreditur usaha lainnya, membantu mereka untuk

memutuskan apakah jumlah terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Mereka berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada perusahaan. Untuk kredit jangka panjang, analisis laporan keuangan terutama diperlukan untuk jaminan investasinya, prospek keuntungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya.

f. Bagi pelanggan. Mereka berkepentingan mengetahui informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang perdagangan atau tergantung pada perusahaan.

g. Bagi pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah yang dimaksud adalah

aparatur negara dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan dalam menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

h. Bagi masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik. Analisia laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

4. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Jika analisa laporan keuangan merupakan upaya mencari hubungan antara berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan, maka dalam kegiatan ini perlu diketahui tekinik dan metodenya. Teknik merupakan cara bagaimana dilakukannya analisa. Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat

diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. Tujuannya untuk menyerhanakan data yang digunakan agar menjadi lebih mudah dimengerti.

Ada beberapa metode dan teknik yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan seperti berikut ini:

1. Analisa perbandingan laporan keuangan (Metode Komparatif)

Metode dan teknik analisa dengan cara membandingkan satu pos dengan pos lainnya atau membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, untuk mengetahui perbedaan/ perubahan, besaran, maupun hubungannya dengan ditunjukannya:

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase d. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio e. Persentase dari total

Melalui informasi diatas, dapat diketahui perubahan mana yang memerlukan perhatian lebih.

2. Tendensi posisi (Trend analysis)

Suatu metode atau teknik analisa untuk menggambarkan situasi perusahaan pada waktu tertentu dan dari gambaran tersebut dapat

diketahui apakah tendensi tetap, naik atau bahkan turun dan dapat dibayangkan kecenderungan (trend) situasi perusahaan di masa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai masa kini. Trend analisa ini biasanya dibuat melalui bentuk grafik.

3. Laporan dengan presentase per komponen (Commom size statement) Metode analisa ini merupakan metode analisa yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk persentase. Contohnya: untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi biaya yang terjadi bila dihubungan dengan total penjualannya atau penjualan untuk laba rugi. Biasanya laporan dibuat secara vertikal.

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja

Suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisa sumber dan pengunaan kas (Cash Flow Statement Analysis) Suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisa rasio keuangan

Suatu metode analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisa perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis)

Analisa ini menggunakan data Penjualan, Biaya Variabel (Harga pokok produksi), dan Laba Kotor. Melalui analisa ini, dapat diketahui hubungan antara laba kotor, harga pokok penjualan, dan penjualan serta sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan/ dianggarkan untuk periode tersebut. Hubungan tersebut biasanya ditetapkan dalam bentuk persentase.

8. Analisa Break Even

Analisa ini sering digunakan dalam perencanaan keuangan dan juga dalam analisa laporan keuangan.

Dalam analisa laporan keuangan, melalui rumus ini dapat diketahui : a. Hubungan atara penjualan, biaya dan laba

b. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel

c. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin

untuk menutupi biaya tetap

d. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya

dan batas di mana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.

e. Untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan

9. Teknik analisa lain, seperti :

 Bond Rating

 Take off prediction model

 Take Over Model

 Dupont Analysis

Dari beberapa teknik dan metode diatas, ada dua macam metode analisa sederhana yang biasa digunakan dalam menganalisa laporan keuangan, yaitu:

a. Analisa Horizontal

Metode ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang berbeda untuk melihat perubahan-perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja netto dan kas perusahaan. Dari analisa ini, disamping diketahui perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode lainnya, juga dapat diketahui asal (sumber) dan penggunaan dana perusahaan. Analisa horizontal dapat digunakan untuk laporan neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemiik dan laporan arus kas.

b. Analisa Vertikal

Metode analisa vertikal ini berbeda dengan analisa horizontal. Perbedaan tersebut terletak pada cara memperbandingkannya. Teknik analisa dilakukan dengan penyerhanaan angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan, kemudian diadakan perbandingan pos-pos yang terdapat dalam satu laporan keuangan terhadap suatu pos tertentu yang terdapat dalam laporan keuangan itu sendiri. Pos-pos yang digunakan

sebagai dasar perbandingan disebut base amount. Dalam analisa vertikal terhadap neraca, biasanya yang menjadi base amount adalah total assets atau total kewajiban dan ekuitas. Sedangkan dalam analisa vertikal terhadap laba rugi, biasanya yang menjadi base amount adalah total pendapatan atau penjualan. melalui analisa ini, dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.

Metode maupun teknik apapun yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan bukanlah suatu masalah, karena hal itu merupakan langkah awal yang dilakukan guna membuat data menjadi lebih dimengerti yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu metode atau cara yang paling umum digunakan dalam menganalisa laporan keuangan juga yang merupakan pilihan dalam penelitian ini adalah analisa rasio keuangan.

Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan (berarti). Misalnya antara pos penjualan dengan biaya penjualan memiliki hubungan signifikan. Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisa kinerja perusahaan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan analisa rasio keuangan, dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan karena mengungkapkan posisi, kondisi keuangan, maupun kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Analisa rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning

tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan serta sebagai alat prediksi kinerja ekonomis di masa depan dengan kata lain sebagai informasi akuntansi.

Ada beberapa macam jenis/ bagian dari analisa rasio keuangan seperti: Harahap (1998:219) membagi rasio keuangan menjadi 6 jenis yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kwajiban apabila perusahaan dilikuidasi.

3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas

Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dsb.

4. Rasio Leverage

Rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal ataupun asset.

5. Rasio Aktivitas

Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian atau kegiatan lainnya.

6. Rasio Pertumbuhan

Rasio yang menggambarkan presentase kenaikan penjualan tahun ini dibanding dengan tahun lalu. Semakin tinggi persentasenya berarti semakin baik keadaannya.

7. Penilaian Pasar

Rasio ini merupakan rasio yang khusus digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi perusahaan di pasar modal.

8. Rasio produktivitas

Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.

Sedangkan Bambang Rianto (2001:254) menggolongkan rasio keuangan menjadi dua yaitu:

1. Penggolongan berdasarkan sumber data keuangan untuk analisa

a. Rasio-rasio neraca

b. Rasio-rasio laporan laba rugi c. Rasio-rasio antar laporan

2. Penggolongan berdasarkan tujuan analisa rasio, antara lain: a. Rasio Likuiditas

b. Rasio Leverage c. Rasio Aktivitas d. Rasio Profitabilitas

Dokumen terkait