• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KANTOR CAMAT MEDAN DENAI

A. Pengertian Anggaran dan Kas

1. Anggaran

Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitaif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uanguntuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya sebuah organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja di perlukan rencana yang matang. Dengan demikian dengan gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat di peroleh manajemen dengan cara mempelajarinya, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekuensi yang ada sehingga dapat di defenisikan sebagai berikut.

Menurut Munandar, (2007:1) pengertian anggaran yaitu: “budget (anggaran) adalah suatu rencana yang di susun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Dari pengertian tersebut, ada empat unsur pokok yang penting dalam suatu anggaran, yaitu:

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka, tentang suatu aktivitas atau kegiatan yang akan di lakukan di waktu yang akan datang. Budget termasuk sebagai sebuah rencana, karena budget merupakan penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Hanya saja budget merupakan sebuah rencana yang mempunyai spesifikasi khusus, yaitu di susun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan, dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada di dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan perusahaan dapat di kelompokkan menjadi lima

kelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi

(producing), kegiatan keuangan atau pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating), dan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Manusia (personnel).

3. Dinyatakan dalam satuan keuangan, yaitu satuan yang dapat dengan mudah di terapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Satuan keuangan ini sangat di perlukan, mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka ragam macam itu memiliki satuan ukur sendiri- sendiri, yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

4. Berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang, dengan batas waktu tertentu. Budget berlaku untuk masa yang akan datang, juga berarti bahwa apa yang

tertuang di dalam sebuah budget merupakan taksiran-taksiran tentang apa yang terjadi di waktu yang akan datang, serta apa yang akan di kerjakan di waktu yang akan datang.

Dari pengertian di atas, anggaran di kaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Jadi bila anggaran di hubungkan dengan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional dalam badan usaha. Dari defenisi di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan:

1. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalambentuk tertulis dan teliti.

2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran di susun dengan berurutan dan berdasarkan logika.

3. Bahwa setiap manajer di hadapkan pada suatu tanggung jawab untuk

mengambil suatu keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.

4. Untuk kepututusan yang di ambil manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Tujuan menyusun anggaran :

1. Di gunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

investasi dana.

3. Merinci jenis sumber dana yang di cari maupun jenis investasi dana sehingga dapat memudahkan pengawasan.

4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

Fungsi dan Kegunaan Anggaran (budget).

1. Sebagai pedoman kerja.

Budget sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus memberikan tugas dan target yang harus di capai oleh karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

Di maksudkan agar setiap bagian di perusahaan agar saling menunjang, saling bekerjasama secara sinergis untuk mencapai sasaran yang di tetapkan.

3. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja.

Budget berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti.

Budgeting yang kita kenal memiliki dua konsep, yaitu:

1. Budgeting dalam arti luas yaitu: Comprehensive profit planning control yang membagi budget bukan saja yang bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. 2. Budgeting dalam arti sempit yaitu: hanya memuat aspek kuantitaif saja. Budget

2. Kas

Kas merupakan awal dari investasi dan operasi suatu perusahaan. kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening uang di bank. Kas juga merupakan bagian dari aktiva yang liquid, yang dapat d pergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin tinggi jumlah kas maka perusahaan semakin likuid, begitu pulak sebaliknya.

Menurut Soemarso, (2004:320) “kas adalah sesuatu baik yang berbentuk uang ataupun bukan yang dapat tersedia dengan segera dan di terima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”.

Jumlah kas ideal yang di butuhkan perusahaan, hingga kini belum terstandarisasi. Meski demikian, terdapat pedoman untuk menentukan jumlah kas yang di perlukan perusahaan yang “well finance” sebaiknya tidak kurang dari 5%- 10% dari jumlah aktiva lancar. Kas yang di perlukan perusahaan baik di gunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki sifat continue maupun tidak continue.

1. Sifat continue, untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji dan upah, membayar supplies kantor habis pakai, dll.

2. Sifat tidak continue, untuk pembayaran pajak, deviden, angsuran hutang, dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kas:

1. Perimbangan antara kas masuk dan kas keluar.

2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang telah di perkirakan. 3. Adanya hubungan yang baik antara pihak bank.

Dokumen terkait