• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Pengertian Arus Kas

Arus kas mencerminkan penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan.

Ukuran kas mengakui arus kas masuk saat kas diterima walaupun belum dihasilkan dan mengakui arus kas keluar saat kas dibayarkan walaupun beban belum terjadi.

Menurut Harnanto (2002 : 228), Arus kas (cash flow) terdiri dari : arus kas masuk (cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow), aliran ini

memperlihatkan darimana sumber kas diperoleh dan untuk apa kas itu digunakan oleh perusahaan.

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 93) Aliran kas adalah bagaikan darah yang mengalir terus menerus dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya.

Menurut Bambang Kusriyanto dan B. Suwartojo ( 2000 : 286) arus kas (cash flow) adalah merupakan arus masuk uang tunai yang diperoleh dari

penjualan, baik penjualan tunai maupun penagihan dari penjualan kredit yang sebelumnya dilakukan.

Jadi berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa arus kas (cash flow) adalah merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar yang mengalir terus

menerus yang dapat memperlihatkan sumber kas diperoleh dan untuk apa penggunaanya yang memungkinkan perusahaan dapat melangsungkan hidupnya.

Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2004, ―Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.‖

Menurut Brigham dan Houston 2001, ― Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang.‖

G. Tujuan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren dkk 1989:845):

a. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.

b. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer

c. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.

d. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaran – pembayaran ini.

e. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

f. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.

Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas (Dyckman dkk 2001 : 550). Informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai:

1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas.

2. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.

3. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait.

4. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan (pendanaan) yangmenggunakan kas dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan.

 Manfaat dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Kegunaan Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahaan bersih pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi , pendanaan selama satu periode.

Manfaat laporan arus kas bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai :

1. Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan

Dengan memeriksa hubungan antarpos pada laporan arus kas, para investor dan pihak lainnya dpat memebuat prediksi mengenai jumlah, waktu, dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan lebih baik dibandingkan jika mereka menggunakan data akrual.

2. Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban.

Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayar karyawan, melunasi utang atau membayar deviden. Para karyawan, kreditor dan pemegang saham umumnya tertarik pada laporan ini, karena laporan ini sendiri menunjukan arus kas dalam kegiatan bisnis.

3. Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang dihasilkan(digunakan ) oleh aktivitas operasi.

Laba bersih menyediakan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis. Meski dmikian, beberapa pihak mengkritik laba bersih berbasis akrual, karena membutuhkan banyak perkiraan. Hasilnya keandalan dari angka tersebut sering dipertanyakan. Hal tersebut tidak terjadi pada kas.

4.Transaksi transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut.

Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan sebuah perusahaan, pembaca laporan keuangan dapat mengerti denga lebih baik mengapa aset dan kewajiban berubah selama periode tersebut.

H. Langkah – Langkah Penyusunan Arus Kas

Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu : 1. Menentukan minimum kas

2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran

3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.

4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:

1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya.

Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.

2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya.

Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan

3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.

I. Kerangka Pikir

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

J. Hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

―Diduga bahwa analisis break event point dapat memprediksi laba dan arus kas pada PT. Karunia Tirta Mas Abadi Bantaeng.

PT. Karunia Tirtamas Abadi Bantaeng

Break even point

Prediksi Laba Prediksi Arus Kas

Kesimpulan Dan Saran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor PT. Karunia Tirtamas Abadi Bantaeng yang dijadikan sebagai objek penelitian penulis. Waktu Penelitian kurang lebih 2 (dua) bulan mulai tanggal 5 April 2014 sampai 31 Mei 2014.

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui penelitian, sebagai berikut:

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengadakan telah secara langsung terhadap beberapa buku sebagai bahan pustaka, serta karangan ilmiah yang erat kaitannya dengan masalah yang diatas.

2. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengadakan kunjungan secara langsung kepada obyek penelitian yang telah ditetapkan.

Untuk mengumpulkan data lapangan yang diperlukan, disertai tehnik, sebagai berikut:

- Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.

- Wawancara, yaitu tanya jawab yang dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan beberapa staf yang langsung menangani bidang keuangan perusahaan.

-

35

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengadakan pengamatan serta wawancara secara langsung dengan pimpinan PT Karunia Tirtamas Abadi dan sejumlah personil sehubungan dengan data yang dibutuhkan sehubungan penelitian ini.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi lainnya terutama mengenai anggaran dan biaya PT Karunia Tirtamas Abadi Bantaeng.

D. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penilitian ini adalah semua jenis produk yang diproduksi langsung dari PT. Karunia Tirta Mas Abadi dari tahun 2011-2012. Sedangkan sampel yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak 3 item produk yang berasal dari PT. Karunia Tirta Mas Abadi yang diproduksi secara langsung yaitu,Air Qita,Air Vita, dan Aquadaeng.

E. Metode Analisis

Untuk menganalisis model diatas, penulis menggunakan 2 rumus untuk menghitung break event point yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP:

2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP:

F. Definisi Operasional

Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Total Fixed Cost Harga Jual – Variable Cost

X Harga Jual Total Fixed Cost

Harga Jual – Variable Cost

BAB IV

GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN

A . Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan minuman ringan PT. Karunia Tirtamas Abadi dari sumber mata air Eremerasa Bantaeng. Adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pengelolaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang didirikan pada tahun 1961, yang berlokasi di Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng kantor administrasi dan pusat produksi di kampung Bonto Lonrong.

Alasan berdirinya perusahaan tersebut adalah permintaan kebutuhan akan jenis minuman mineral atau air minum dalam kemasan makin meningkat dari tahun ke tahun.

Sejak tahun 1961 PT Karunia Tirtamas Abadi hanya melakukan kegiatan produksi untuk produksi lokal saja. Namun pada tahun-tahun berikutnya perusahaan ini mulai meningkat produksinya, dan dapat memproduksi air minum dalam kemasan dengan tiga jenis yaitu Air qita, Aquadaeng, dan Air vita.

Perusahaan tersebut juga menerima pesanan baik untuk lokal maupun untuk ekspor.

Jenis air minum dalam kemasan ini dikembangkan dan diproduksikan hingga saat ini, dengan penerapan teknologi dan kebijaksaan telah memberikan dampak pengaruh terhadap perusahaan PT Karunia Tirtamas abadi. Dengan Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh perusahaan yang ada seperti kebijaksanaan mengenai harga, kualitas/mutu dan sebagainya.

38

Demikian pula dalam halnya dengan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tepat, belum didapatkan suatu pola untuk dijadikan pedoman.

Oleh karenanya, perusahaan PT. Karunia Tirtamas abadi berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian-penelitian guna mendapatkan suatu sistem pengendalian persediaan bahan baku yang efektif.

B. Struktur Organisasi

Sebagaimana diketahui bersama bahwa setiap perusahaan mempunyai suatu struktur organisasi, dimana struktur ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai tugas dan kewajiban bagi para pekerja dan manajer dalam perusahaan.

Perusahaan pengelolaan Air Minum Dalam Kemasan berdasarkan dengan struktur organisasi ini terdiri komponen-komponen :

1. Pimpinan/wakil pimpinan 2. Kepala bahagian Umum 3. Bagian Produksi

4. Bagian Pemasaran 5. Bagian Keuangan 6. Bagian Pembukuan

7. Bagian Ekspor/Bagian Unsur Luar

Gambar 1.2 Bagan Alir Struktur Organisasi

1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Untuk lebih mengetahui secara jelas tentang tugas dan tanggung jawab seorang pimpinan dan wakil pimpinan beserta stafsnya dari masing-masing bagian, berikut ini akan diuraikan sebagai berikut :

a. Pimpinan dan Wakil Pimpinan

Bertanggung jawab penuh atas perkembangan perusahaan, oleh karena itu merupakan pengambilan keputusan (Decision Making) bagi setiap kebijaksanaan yang ditempuh dalam perusahaan itu.

PIMPINAN DAN WAKIL PIMPINAN

KEPALA BAGIAN UMUM

BAGIAN PRODUKSI

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PEMBUKUAN

BAGIAN EKSPOR

Pimpinan dan wakilnya tidak langsung terjun ke dalam pengelolaan, dan proses produksi, dan produksi tersebut, karena semua tugas sudah dibagi-bagikan kepada masing-masing bagian.

Pimpinan dan Wakil ini mempunyai fungsi utama, antara lain : - Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari

- Mempunyai wewenang dalam penentuan terhadap buruh harian untuk diberhentikan.

- Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

b. Kepala Bagian Umum

Merupakan pimpinan yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas baik keluar maupun dalam perusahaan itu sendiri.

Adapun tugasnya, sebagai berikut :

1. Pimpinan dan Wakil Pimpinan

Bertanggung jawab penuh atas perkembangan perusahaan, oleh karena itu merupakan pengambilan keputusan (Decision Making) bagi setiap kebijaksanaan yang ditempuh dalam perusahaan itu.

Pimpinan dan wakilnya tidak langsung terjun ke dalam pengelolaan, dan proses produksi, dan produksi tersebut, karena semua tugas sudah dibagi-bagikan kepada masing-masing bagian.

Pimpinan dan Wakil ini mempunyai fungsi utama, antara lain : - Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari

- Mempunyai wewenang dalam penentuan terhadap buruh harian untuk diberhentikan.

- Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

2. Kepala Bagian Umum

Merupakan pimpinan yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas baik keluar maupun dalam perusahaan itu sendiri.

Adapun tugasnya, sebagai berikut :

Koordinasi dalam arti mengatur dan menerima kerjasama seluruh administrasi dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran rutin perusahaan.

- Pelayanan dalam arti memberikan pelayanan tehnis dan administrasi bagi satuan organisasi dalam lingkungan perusahaan itu sendiri.

- Perencanaan dalam arti mempersiapkan rencana, dan menyusun program dan menilai pelaksanaan rencana.

- Membina administrasi dalam arti membina urusan tata urusan dalam mengelola dan membina kepegawaian.

3. Bagian Produksi

Bagian ini berfungsi untuk mengadakan sortir atau pemilihan/pemisahan terhadap bahan baku yang memenuhi syarat untuk bisa dipakai dan yang tidak memenuhi syarat diproses ataukah seharusnya dibuang. Bagian ini dapat pula berfungsi untuk pengadaan barang-barang yang siap untuk di proses atau dipasarkan.

Bagian ini mempunyai tugas yaitu :

- Mensortir/memisahkan barang-barang yang baru diterima - Membersihkan bahan baku yang akan di proses.

- Mengklasifikasikan bahan baku yang baru datang

Bertanggung jawab dalam proses produksi serta melakukan pengawasan terhadap jalannya proses serta produksi serta hasil akhir.

Bagian Pembelian

Pada bagian pembelian ini bertanggung jawab terhadap kelancaran transaksi pembelian dari timbulnya surat perintah pembelian sampai dengan barang-barang yang dibeli.

Adapun tugas-tugasnya antara lain :

- Memesang barang-barang sesuai dengan jadwal kebutuhannya tetapi berpedoman kepada biaya-biaya yang minimum

- Membuat dan mengirim beberapa surat permintaan dan penawaran harga kepada suplier untuk pembelian bahan baku.

- Mengikuti perkembangan permintaan barang-barang dihubungkan dengan jumlah yang sebenarnya dibutuhkan, memperhatikan kapan kebutuhan itu dipenuhi.

- Terus berusaha mencari sumber barang baru dan meneliti secara ekonomis suplier yang ada sekarang.

5. Bagian Pemasaran

Bagian ini berfungsi menjalankan kegiatan pemasaran sari buah, mengantar produksi pada agen-agen serta berusaha dalam meningkatkan volume pemasaran dan market share bagi markis. Bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap kelancaran transaksi penjualan dari timbulnya suatu order sampai penyerahan uang hasil pemasaran kepada kasir perusahaan termasuk dalam hal ini, sebagai berikut :

- Menyelenggarakan administrasi keuangan yang baik.

- Mengawasi kelancaran distributor barang-barang yang diperlukan langganan.

- Menyiapkan administrasi dan fisik dari stock barang-barang yang akan dipasarkan.

- Menyiapkan planning penjualan secara harian maupun jangka panjang.

6. Bagian Keuangan

Bagian ini mengurus atau bertanggung jawab atas segala hal yang mempunyai kaitan dengan keuangan perusahaan, baik pengeluaran maupun pendapatan yang diperoleh perusahaan. Bagian keuangan ini bertanggung jawab secara langsung kepada direktur. dan mempunyai fungsi, sebagai berikut :

- Mengadakan pengurusan dalam bidang keuangan, dan administrasi, personalia untuk kelancaran jalannya perusahaan.

- Menyusun laporan berkala mengenai bidangnya untuk disarahkan kepada Direktur mengenai hal-hal yang tidak dapat diputuskannya sendiri untuk mendapatkan keputusan.

- Mengkoodinir tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan dalam distributor keuangan.

- Menyusun anggaran direktorat keuangan dan anggaran rutin.

- Bertanggung jawab dan melaporkan kepada direktur.

7. Bagian Pembukuan

Mengatur dan melaksanakan segala pembukuan perusahaan baik menyangkut transaksi yang terjadi di luar perusahaan maupun yang ada dalam perusahaan.

Dalam hal ini bagian pembukuan mempunyai tugas sebagai berikut : - Melakukan koordinasi tentang tugas-tugas pembukuan dan budget analisa.

- Mengadakan evaluasi atas rencana/realisasi untuk investasi.

- Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan/realisasi pengeluaran, bukti memorial, bukti penerimaan/pengeluaran stock laporan mutasi.

- Menerima kode perkiraan pada bukti-bukti penerimaan serta pengeluaran dan bukti memorial.

- Membuat neraca percobaan dan neraca perhitungan laba rugi secara periodik serta memberikan ketetapan penyajian laporan.

- Membuat rekomendasi laporan bank, daftar piutang, daftar stock setiap bulan.

- Menyusun rencana cash flow harian dan bulanan.

8. Bagian Ekspor/Bagian Urusan Luar

Bagian ini mempunyai peranan untuk mengurus penerimaan produksi bila ada pesanan yang diterima dari luar daerah, dengan demikian bagian ini hanya berfungsi secara temporer, artinya bahagian ini menjalankan fungsi bila ada pesanan yang diterima.

Bagian perdagangan umum bertanggung jawab terhadap kelancaran transaksi penjualan dari timbulnya suatu order sampai penyerahan uang hasil penjualan kepada kasir, hal ini termasuk antara lain :

- Penyelenggaraan administrasi keuangan yang baik.

- Mengawasi administrasi kelancaran distribusi dan fisik dari stock barang-barang yang akan dipasarkan.

- Menyiapkan planning penjualan secara harian maupun jangka panjang.

C. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi PT. Karunia Tirtamas Abadi Bantaeng Yaitu ― Berusaha Semaksimal Mungkin Mengembangkan Perusahaan Tersebut Utuk Ke depannya‖

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Laporan Keuangan

Perusahaan PT. Karunia Tirtamas Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri yang terus mengalami perkembangan dalam kegiatan usahanya dari tahun ke tahun. Dengan alasan ini, maka perusahaan perlu menyusun laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting bagi pihak intern maupun ekstern untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.

Pemahaman mengenai lingkungan pelaporan keuangan perlu disertai pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut maka perusahaan dapat menetapkan kebijaksanaan,perencanaan, dan bergerak dalam bidang industri menyususn laporan keuangannya dalam periode tahunan yang meliputi :

1. Neraca per 31 Desember 2011 dan 2012

2. Laba rugi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012

47

3. Laporan arus kas 31 Desember 2011 dan 2012

Apabia laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan – laporan selama beberapa periode maka analisa yang demikian dinamakan analisa horizontal atau analisa dinamis. Sedangkan apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja (hanya memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam satu laporan keuangan), analisa yang demikian tersebut adalah analisa vertikal atau analisa statis.

B. Laporan Arus Kas Dan Laba Rugi

Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan.

Untuk memberikan gambaran dalam menyusun laporan arus kas maka informasi Laporan laba/rugi PT. Karunia Tirtamas Abadi untuk tahun 2011 dan 2012 sebagai berikut :

Tabel 2.1

harga pokok penjualan Rp 237.650.000

Sumber : PT. Karunia Tirtamas Abadi

Tabel 2.2

harga pokok penjualan Rp 347.650,000

Sumber : PT. Karunia Tirtamas Abadi

Tabel 2. 3

PT. KARUNIA TIRTAMAS ABADI LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2011 Arus Kas dari aktivitas operasi :

Laba ( rugi ) bersih Arus Kas dari aktivitas Investasi :

Tanah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hutang Bank Sumber : PT. Karunia Tirtamas Abadi

Tabel 2.4

PT. KARUNIA TIRTAMAS ABADI LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2012 Arus Kas dari aktivitas operasi :

Laba ( rugi ) bersih Arus Kas dari aktivitas Investasi :

Tanah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hutang Bank Sumber : PT. Karunia Tirtamas Abadi

C. Perhitungan Break Even Point

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Analisa break even mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program budget, walaupun analisa break even dapat diterapkan dengan data historis, tetapi akan sangat berguna bagi manajemen kalau diterapkan pada data taksiran periode yang akan datang.

Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk

Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk

Dokumen terkait